Chap 13
"Arti mereka bagiku"
*** (Y/n)'s pov ***
Warning : Loooooong Chapter (lol) & Bad Word
Lensaku membesar saat mendengar suara itu. Semakin kaget saat datang suara lain
"Cih, jangan berteriak juga kenapa. Kami tepat berada di belakangmu, dasar adik kembar bodoh"
"Veee~ maafkan aku Nii-chan"
"Jangan membentaknya begitu, Lovi~"
"JANGAN MEMANGGILKU LOVI, DASAR TOMAT B*NGS*T!!"
Aku langsung berlari ke pintu kelas dan benar ada mereka disini
"Feliciano! Lovino! Antonio!" sapaku tersenyum lebar
Ketiga pria itu menoleh padaku dan Feliciano langsung memelukku dengan erat. Karena tubuh Feliciano yang sangat tinggi itu, kepalaku hanya sampai di depan dadanya dan aku tidak dapat melihat apapun selain pakaian Feliciano
"Vee~ Ciao, ciao~ (Y/n)~" sapanya
"Hola, (Y/n)!" sahut Antonio
"Buongiorno, (Y/n)" gumam Lovino datar
"Kenapa kalian bisa ada disini?" tanyaku saat Feliciano sudah melepas pelukannya dan setelah membalas sapaan mereka satu per satu dengan bahasa mereka masing-masing
"Kami datang menemuimu, tentunya~" jawab Feliciano
"Jauh-jauh dari Eropa!?" kagetku
"Mediterania, (Y/n)" ucap mereka serempak dengan wajah datar
"E-eeh, ooh... benar" gumamku tertawa canggung, tapi langsung terhenti saat melihat tatapan tajam dari Lovino "Gomenasai..." gumamku tertunduk takut dengan amarah Lovino walaupun dia memang sering marah-marah
"Wah, (Y/n). Dengan pakaian pelayanmu itu, kau terlihat seperti pelayan yang elegan~ kau cantik~" puji Feliciano
"Terima kasih, Feli" balasku singkat
"(Y/n), kelasmu muat berapa pengunjung?" tanya pria asal Spanyol--Antonio--padaku
"20 atau lebih..." jawabku menoleh padanya
"Kalau begitu, kami pesan 9 kursi ya!" ucap Antonio langsung berlari entah kemana
"9!?" kaget teman-teman yang ternyata sedang menguping pembicaraan mereka
"Seperti yang kalian dengar, siapkan meja besar untuk 9 orang" perintah Shuu lalu mulai terdengar suara decitan kursi dan gesekan meja dengan lantai keramik yang bersih
"Kalian tidak menyusul Toni?" tanyaku menoleh pada si kembar
"Tidak, aku ingin bersama (Y/n) setelah 1 tahun tidak bertemu~" jawab Feliciano
"Aku hanya ingin cepat-cepat duduk, bukan bearti aku mau melihatmu atau apapun itu konoyaro" sambar Lovino
"Kalau begitu tunggu sebentar karena meja dan kursi kalian sedang ditata" ucapku senang "Ngomong-ngomong, kalian adalah pengunjung pertama kami: datang setelah 5 detik cafe dibuka"
"Begitu ya~?" tanya Feliciano senang
"9 orang... bearti kalian datang dengan berkelompok... T or D kalau begitu..." gumamku
"(Y/n)?" suara si kembar yang terdengar khawatir membuatku tersadar
"Oh, jangan hiraukan aku" sahutku lalu tidak mendengar suara decitan atau gesekan "Kalau begitu, silahkan masuk, Vargas-sama~" sambutku tersenyum lebar lalu membungkuk layaknya pelayan kepada tuannya
Saat si kembar masuk, aku dapat mendengar desah kaget dari teman-teman perempuan
"Siapa sangka pengunjung pertama kami adalah bule kembar yang tampan?" komentarku bersandar di dinding yang berada di sebelah pintu kelas
'9 orang... 6 orang lainnya siapa ya?'
"(Y/n)!!!!!" tiba-tiba ada yang mengangkatku dan memelukku dengan erat
Suara ini...
Kekuatan ini...
Pelukan ini...
"Alfred? Gilbert? Matthias?" panggilku mencoba bernafas karena aku sangat mengingat pelukan penghilang nafas khas mereka bertiga
Mereka kembali meletakkan tubuhku di lantai(?) sambil memberikan senyum ceria seperti biasa
"Mornin' dudette~"
"Guten morgen, (Y/n). Kesesese~"
"Morgen, (Y/n)"
Aku membalas mereka dengan bahasa mereka masing-masing lalu mempersilahkan mereka masuk. Setelah mereka masuk--yang sebelumnya mengelus atau mengacak-acak rambutku--aku kembali bersandar. Beberapa menit kemudian aku mendengar suara langkah kaki yang ramai dan perbincangan yang samar-samar. Aku mengenal suara ini dan itu membuatku kembali pada posisi asalku
"Good morning, love" sapa pria berambut pirang dan dengan lensa hijau emerland
"Good morning, Arthur" balasku
"Bonjour, mon cheri~" aku merasa tangan kananku diangkat dan dikecup dengan lembut
"Bonjour, Francis"
"Sudah kubilang (Y/n) tampak elegan dengan pakaian pelayannya, kan?" tanya Antonio pada Francis yang menatapku dari atas ke bawah berkali-kali
"Kau benar, Toni. Mungkin aku lebih dari bahagia jika pelayan pribadiku adalah kau, (Y/n)" aku hanya tertawa ringan sampai kepala Francis dipukul oleh Arthur
"Berhenti menggoda anak SMA, genit" komentar Arthur kasar
"Apa kau cemburu, Arthur?" tanya Francis memainkan alisnya
"Apa--jangan bercanda, botak!"
"Siapa yang kau panggil botak, alis tebal!?" da~n terjadilah pertengkaran diantara mereka
"Oh, bonjour Matthew~" sapaku ceria saat Matthew akan melerai mereka berdua
"E-eeh? B-bonjour, (Y/n)" balas Matthew
"Silahkan masuk, tuan-tuan" ucapku membuat Arthur dan Francis berhenti bertengkar dan keempat pria itu masuk ke kelas
Mengingat aku adalah salah satu 'kepala pelayan' dan mereka datang secara berkelompok, bearti aku harus masuk saat mereka selesai memesan pesanan mereka. Tapi niatku terhenti saat mendengar suara Kaede
"Selamat datang ke cafe kami. Tuan-tuan ingin memesan apa? Dan sebagai pelayanan khusus karena telah datang dengan berkelompok, kami menyediakan permainan truth or dare dengan para pelayan sesuai pilihan tuan-tuan" ucap Kaede dan dari suaranya aku dapat membayangkan kalau dia sedang tesenyum lebar
Gaduh-gaduh dari pengunjung langsung terdengar dan kembali terdiam saat mendengar teguran kasar dari Lovino dan Arthur. Heh, mereka berdua memang begitu ya? Pintu kelas terbuka, aku melihat Shuu dan Karma keluar dari kelas dan mereka langsung mendekatiku
"Aku tidak percaya kau bisa mempunyai teman-teman dari luar negri, (Y/n)" komentar Karma
"Bukannya 2 tahun lalu aku pergi keliling dunia?" gumamku datar lalu tersenyum saat melihat teman-teman lain melambai ke arahku
Entah kenapa aku mendengar mereka menghela nafas sedih
"(Y/n)! Duo devil! Pengunjung ingin bermain sekarang!" ucap Rio membuka pintu
"Baik-baik~" ucapku membuka pintu
***
"Sesuai peraturan yang sering kami dengar, kita akan menggunakan botol sebagai penentu siapa yang memberi tantangan dan siapa yang menerima tantangan. Kepala botol sebagai tanda yang menerima tantangan dan pantat(?) botol sebagai pemberi tantangan. Tapi sebelum itu, tuan-tuan ingin pelayan mana saja yang bermain?" tanyaku pada laki-laki yang lebih dewasa dariku itu(?)
"(Y/n) karena aku adalah hero!! Hahahahahaha!" ucap Alfred dengan lantang (atau berteriak)
"Hanya aku!?" mereka semua mengangguk "Baiklah..."
Lalu botol diputar... mengarah pada Alfred (Kepala) dan Gilbert (You know what)
"Ha! T or D, Alfred?" tanya si albino
"Tentu saja D!"
"Kutantang kau tidak memakan apapun dari festival sekolah (Y/n)!"
"Nuuuu!"
Botol kembali diputar... mengarah pada Francis (Kepala) dan Arthur--
"Tidak boleh menggoda siapapun selama kita di Jepang!!" ucap Arthur langsung
"Aku bahkan belum memilih! Aku pilih T!"
"Apa benar kau menyukai (Y/n) karena ukur--"
"Tidak! Aku pilih D dan aku terima tantanganmu!!" potong Francis cepat dengan keringat yang bercucuran
"Hm? Menyukaiku karena apa?" tanyaku penasaran
Tapi sayang botolnya sudah diputar membuat perhatian mereka tertuju pada botol dan botol itu mengarah pada Antonio dan Feliciano
"Vee~ pilih, Toni~"
"D!" jawab si pria berambut coklat dan berlensa hijau itu
"Cium pipi orang yang paling kau rindukan selama ini~"
Lalu aku merasakan pipiku dicium, membuatku menoleh ke sisi kiriku dan melihat Antonio tersenyum lebar padaku (Antonio duduk di sisi kiri dan di sisi kananku duduk Alfred)
"Curang! Aku ingin mencium (Y/n) juga! Walaupun aku inginnya di bibir~"
"Kesese! (Y/n) akan kucium saat di pelaminan nanti~"
Dan semua menjadi ribut sampai akhirnya kembali tenang karena mereka semua ingin mengelilingi festival lebih jauh lagi
***
Aku kembali berdiri diluar bersama Gakushuu dan Karma. Tiba-tiba iPhone yang berada di saku pakaianku bergetar membuatku mengambilnya dan melihat ada pesan yang masuk... di Line
Ren Kouha : Maaf, (Y/n)!! Kami semua tidak bisa mengunjungimu karena ada urusan keluarga!!
Belum sempat aku menjawab, tiba-tiba ruang chat kami berubah menjadi group chat dan bertubi-tubi pesan datang
- Ren Kougyoku, Ren Kouen, Ren Koumei, Ren Hakuei, Ren Hakuryuu, Alibaba Saluja, Aladdin, Morgiana, Judal, Pisti, Sharrkan, Yamuraiha, Sinbad, Jafar, Titus Alexius, Scheherazade and Muu Alexius join the chat -
Ren Kougyoku : Tiba-tiba Kouen-nii-sama mengajak seluruh keluarga untuk makan bersama!
Ren Kouen : Acara makan malam ini sudah kurencanakan sejak bulan lalu, aku tak menyangka kau akan mengadakan festival hari ini, (Y/n)
Ren Koumei : En-nii-sama terlihat sangat panik saat tau kau sedang ada festival sekolah, (Y/n). Dan itu terlihat lucu, LOL
Ren Kouen : Koumei, ke ruanganku. Sekarang.
Ren Koumei : LOL
Saluja Alibaba : Aladdin dan Morgiana ingin aku berlatih bersama pelatih pedangku, Amon untuk hari ini jadi maaf, (Y/n)
Aladdin : Habisnya Alibaba-kun selalu mengurung diri di kamar sambil membaca majalah *ehem*xxxxx*ehem*
Saluja Alibaba : JANGAN DIBERITAHU!! SEMUANYA, YANG ALADDIN KETIK ITU BOHONG!!
Judal : Tiba-tiba pake caps lock... bearti si cebol benar...
Morgiana : Kami bertiga akan mengunjungimu besok, (Y/n)
Pisti : Kami juga sedang ada rapat bersama Sinbad-sama
Yamuraiha : Padahal kami semua ingin mengunjungimu, (Y/n)~
Jafar : Kami sungguh minta maaf, (Y/n)-dono...
Ren Hakuei : Besok kami semua pasti mengunjungimu, (Y/n)
Ren Hakuryuu : Onee-chan benar
Titus Alexius : KAMI AKAN KESANA BESOK!! ((o7O))/
Scheherazade : Negara sedang memerlukan kami sekarang
Muu Alexius : Apapun yang terjadi, kami akan tetap ke sana (Y/n)-dono
Titus Alexius : APAPUN!!
Sharrkan : LOL
Sinbad : LOL
Jafar : Oke, Sinbad. Jika kau ingin ke festival (Y/n), fokus ke rapat sekarang
Sinbad : Ok!! (-3-)7
- Sinbad, Jafar, Pisti and Yamuraiha left the chat -
(Line Name) : Hehe, kalian terlihat sangat menyesal. Tidak apa-apa. Sekarang aku harus bekerja lagi, bye~ Akan kubalas setelah festival nanti~
Dan aku langsung keluar dari Line milikku, mengubah profilnya menjadi silent
"Kau punya banyak teman diluar sana, eh?" komentar dari 2 orang berbeda itu membuatku tersentak kaget
"He-hei! I-ini privasi!" ucapku
"Dan dari percakapan mereka, sepertinya besok kita akan kembali kedatangan tamu?" tanya Gakushuu
"Ya, begitulah" ucapku tersenyum canggung membayangkan mereka semua datang
Sepertinya aku melupakan sesuatu... dari group chat di Facebook juga sih... tapi aku sudah menghapusnya karena mereka mulai mengirim foto yang gaje
"(Y/n)~" aku menoleh dan melihat seorang laku-laki berlari ke arahku
"Nagisa-kun!?" kagetku
"Nagisa?" heran Karma
"Nagisa! Jangan berlari di koridor sekolah lain!" tegur seseorang dari belakangnya
"Makoto-senpai? Haruka-senpai? Rin-senpai!?" kagetku saat melihat keempat senpai laki-laki berjalan mendekatiku
"Yo, (Y/n)" sapa Rin-senpai tersenyum padaku, memperlihatkan gigi tajam seperti hiu padaku
"Kemana Gou-chan--Uff!!" belum selesai bicara, ada yang memelukku dari samping
"Moo! Panggil aku Kou, (Y/n)" rengek perempuan adik Rin-senpai ini padaku
"Baik, baik, Kou-chan" ucapku "Mau mampir ke cafe kami?"
"Apa ada kolam renang disana?" tanya Haruka-senpai datar
Sweat drop...
"Hanya ada akuarium berukuran 1x3x0,5 meter di dalam" jawab Shuu
Mata Haruka-senpai berbinar-binar. Baru saja dia ingin memasuki kelas dan sudah memegang kerah bajunya, Haruka-senpai sudah ditahan ketiga temannya
"Ka-kalau begitu, kami pass saja" ujar Makoto-senpai
"Oh, baiklah..." ucapku tersenyum
"Bye-bye, (Y/n)~" ucap mereka berlima
***
"Kupikir nama Nagisa hanya ada 1 disini" komentar Karma
"Nama keluarga saja yang membedakan banyak orang di dunia, Karma-kun" sahutku
"Dan siapa mereka, (Y/n)?" tanya Shuu
"Temannya Rin-senpai. Tahun lalu aku bertemu dengan Rin-senpai di Australia. Saat itu aku sedang melihat pertandingan renang internasional, setelah pertandingan aku menemui Rin-senpai dan katanya tiap liburan, dia selalu pulang ke Jepang dan dia jadi langsung membicarakan Haruka Nanase, Tachibana Makoto dan Hazuki Nagisa. Lalu beberapa bulan yang lalu aku bertemu dengan mereka dan Rei Ryugazaki, baru mendirikan klub renang. Saat penyisihan mereka bertemu dengan Rin-senpai dan jeng-jeng..." jelasku panjang lebar
"Entah kenapa mereka semua memiliki nama perempuan" gumam mereka berdua
"Ayolah, jangan terlalu dipikirkan~" ucapku mengibaskan sebelah tanganku di depan wajahku
"(Y/n)cchi~" aku berbalik badan dan langsung melihat blazer dari sekolah lain, saat aku menoleh sedikit ke atas, aku melihat lensa kuning dan saat itulah aku kembali dipeluk untuk keempat kalinya
"Ryo-nii!?" kagetku saat melihat kakak sepupuku, Kise Ryouta
Aku melihat ke belakang Ryo-nii dan melihat pelangi (lol)
"Bagaimana bisa mengumpulkan mereka semua?" tanyaku pada Ryo-nii yang cengengesan
"Kemarin malam sebelum tidur aku mengupdate statusku di Facebook-ssu: Tidur awal agar bisa datang ke festival (Y/n)cchi di SMA Kunugigaoka-ssu ( >7<)9 Night minna-ssu ╮(╯▽╰)╭ dan spontan mereka membuat group chat dan mengatakan bahwa mereka akan ikut-ssu~" jawab Ryo-nii panjang lebar
"Ryo-nii pasang status itu!?" kagetku
'Pantas banyak perempuan yang berdatangan...'
Lalu aku menoleh ke belakang Ryo-nii lagi
"Terima kasih karena sudah datang, senpai" ucapku tersenyum lebar
Mereka hanya menatapku tanpa bicara. Oh, benar... aku harus menyapa mereka semua...
"Ohayou, Daiki-senpai" "Pagi, (Y/n). Kau tumbuh menjadi ukuran D huh?" tanya Aomine Daiki mengangkat alisnya setelah memandang dadaku cukup lama
"Dasar mesum-ssu! Jangan pandangi dada adik sepepuku-ssu!!" kesal Ryo-nii mulai bertengkar dengan Daiki "Lagipula ukurannya E-ssu!!"
Wajahku hanya memerah malu sambil mengalihkan pandanganku 'Jangan bicarakan ukuran itu disini...'
"Ohayou, Atsushi-senpai" "Pagi, (N/n)chin. Terima kasih atas snack yang selalu kau kirim tiap minggu" balas Atsushi Murasakibara memakan keripik kentang seperti biasa
(N/n) - Nickname FYI :)
"Ohayou, Shintarou-senpai" "Pagi, (Y/n). Aku kemari bukan karena ingin melihatmu atau apapun itu-nanodayo" balas Shintarou Midorima lalu memperbaiki letak kacamatanya sambil memegang lucky item-nya hari ini yaitu sebuah boneka gurita
"Ohayou gozaimasu, Tetsuya-senpai" "Selamat pagi, (Y/n)" balas Tetsuya Kuroko dengan datar sambil mengangguk. Dan terakhir~
"Ohayo gozaimasu, Sei-senpai" "Pagi, (Y/n)" balas Sejuuro Akashi
"(Y/n)cchi~ sapa aku juga~" rengek Ryo-nii setelah bertengkar singkat dengan Daiki-senpai
"Ohayo, Ryo-nii" "Ohayou gozaimasu, (Y/n)cchi~" balas Ryo-nii senang
"Jaa, silahkan mampir ke cafe kami~" ucapku sedikit membungkuk
Saat itulah lensa Sei-senpai dan Karma bertemu. Tiba-tiba mata mereka menunjukkan aura tidak suka dan kilasan listrik khayalan melewati mereka berdua
"Siapa bocah mirip setan ini, (Y/n)?" tanya Sei-senpai
"Orang sepertimu dipanggil senpai? Kau pendek... :P" komentar Karma
Tanda kesal khas anime muncul di kepala Sei-senpai
"Dari tadi aku sudah memperhatikan kalau mereka berdua itu mirip... bu-bukan bearti aku penasaran-nanodayo" sahut Shintarou-senpai
"Ah, jika Sei-senpai dan Karma itu mirip... bearti--"
"Minna, ada apa ribut-ribut?" keluarlah dari kelas Nagisa, membuat perhatian kami (kecuail 2 manusia mirip setan itu) tertuju padanya
"Oh, ada 2 Kuroko" komentar Daiki-senpai kagum
Nagisa dan Tetsuya-senpai saling pandang sampai...
"Namaku Kuroko Tetsuya. Salam kenal" sapa Tetsuya-senpai sedkit membungkuk
"O-oh, salam kenal juga. Namaku Nagisa Shiota" balas Nagisa gugup
"Seperti dugaan, mereka jaim satu sama lain" komentar Shintarou-senpai
"Kecuali mereka berdua-ssu..." sahut Ryou-nii melirik 2 manusia mirip setan yang sedang memberikan tatapan membunuh satu sama lain
"Sudahlah, ayo masuk senpai~" ucapku melerai mereka berdua
***
"Selamat datang ke cafe kami. Tuan-tuan ingin memesan apa? Dan sebagai pelayanan khusus karena telah datang dengan berkelompok, kami menyediakan permainan truth or dare dengan para pelayan sesuai pilihan tuan-tuan" ucap Kaede dan gaduh-gaduh langsung terdengar
"Pesan semua! Kise traktir!!"
"Apa-ssu!?"
"Aku mau jus wortel..."
"Aku mau yang manis, semuanya..."
"Sepertinya es krim ini enak..."
"Aku pesan yang terbaik karena aku absolut"
Aku hanya tertawa melihat tingkah lucu para senpai, lalu teringat sesuatu...
"Oh, iya. Mana Satsuki-senpai?"
"Harusnya dia ikut bersama kami, tapi dia lama datang jadi kami tinggal-ssu..." jawab Ryo-nii
"Saat aku ke rumahnya juga dia tidak menjawab jadi ya sudah..." sahut Daiki-senpai
Tiba-tiba pintu kelas terbuka dan berdirilah disana Satsuki-senpai yang sedang mengatur nafas karena berlari
"DASAR KALIAN DERETAN PELANGI BODOH!!" kesalnya mendekati kami
"Huh, ada apa Satsuki-senpai?" tanyaku
"Kalian tidak bilang kalau ada perubahan tempat berkumpul, kan!? Aku menunggu disana selama 1 jam sampai hape-ku berbunyi karena status si Ryota yang mengatakan bahwa dia sudah sampai di sekolah (Y/n)-chan" marah Satsuki-senpai sambil menatap tajam mereka satu per satu
Ryo-nii hanya tertawa canggung "Maaf-ssu..."
"Sudahlah, karena aku dapat melihat (Y/n)-chan memakai pakaian pelayan maka aku memaafkan kalian" ucap Satsuki-senpai lalu memelukku
"Sudah, ayo cepat pesan dan makan agar kita bisa main T or D dengan (Y/n)cchi~" ujar Ryo-nii
"Aku saja!?" kagetku
"Tidak, aku ingin mengajak Karma, Gakushuu dan Nagisa" ucap Shintarou-senpai
"...kami juga?" kaget mereka
***
"Sesuai peraturan yang sering kami dengar, kita akan menggunakan botol sebagai penentu siapa yang memberi tantangan dan siapa yang menerima tantangan. Kepala botol sebagai tanda yang menerima tantangan dan pantat(?) botol sebagai pemberi tantangan" jelasku
Lalu botol diputar... mengarah pada Aomine (Kepala) dan Atsushi-senpai
"T or D, Aomine?" tanya Atsushi-senpai dengan malas
"Tentu saja D!"
"Bakar semua majalahmu, apapun itu sepulang dari festival nanti!"
"Tidaak!!!"
Botol kembali diputar... mengarah padaku dan Ryo-nii
"T or D (Y/n)cchi?" tanya Ryo-nii
"T" aku takut jika bermain dare dengan Ryo-nii
"Bagi (Y/n)cchi, Karma dan Gakushuu itu apa?"
"Hm? Arti mereka bagiku, ya?" tanyaku
Semua mengangguk penasaran
"Mereka adalah bintang" ucapku memulai "Mereka terlihat indah dari kejauhan. Bagaimanapun caranya, kau tetap tidak bisa mendekati mereka. Orang bilang matahari adalah benda planet terbesar, mereka salah. Benda terbesar adalah bintang, mereka 10 kali lebih besar dari matahari"
Semua menatapku dengan heran
"Walaupun teman kecil, sekarang mereka terlihat seperti menjauhkan diri padaku, seperti ada sebuah rahasia yang tak boleh kuketahui. Bagaimanapun caranya, mereka seperti menganggapku orang asing. Banyak yang bilang bahwa pacar akan membuat kita paling bahagia, mereka salah besar. Yang bisa memberikan kebahagian terbesar selain keluargaku adalah mereka berdua: 10 kali lebih bahagia dari pacar" jelasku panjang lebar
"Waaa~ aku memberi kebahagian terbesar bagi (Y/n)cchi! Aku senang-ssu!!!" ucap Ryo-nii senang
"10 kali lebih bahagia dari pacar..." gumam mereka berdua dan itu membuatku penasaran
Tapi sayang botolnya sudah diputar membuat perhatian mereka tertuju pada botol dan botol itu mengarah pada Karma dan Sei-senpai. Karma mendecak kesal sedangkan Sei-senpai memberikan ekspresi puas yang seolah mengatakan 'Ini terjadi karena aku absolut'
"Pilih, bocah setan" tanda kesal khas anime muncul di kepala Karma
"T, titisan raja iblis..." tanda yang serupa menyusul di kepala Sei-senpai tak lama kemudian
"Orang yang paling kau benci"
"Kau" da~n terjadilah tatapan tajam dari mereka berdua
Botolnya kembali diputar, perhatian mereka tertuju pada botol dan botol itu mengarah pada Nagisa dan Tetsuya-senpai...
"Shiota-kun, T or D?" tanya Tetsuya-senpai
"T" jawab Nagisa
"Apa kau suka anjing?"
Sweat drop...
"U-uhm, begitulah" jawab Nagisa sedikit kaget dengan pertanyaan Tetsuya-senpai
"Kalau begitu, sewaktu-waktu akan kuperkenalkan kau dengan anjing peliharaanku" ucap Tetsuya-senpai lalu mengeluarkan hape-nya "Bagaimana kalau bertukar nomor?"
Akhirnya mereka bertukar nomor. Untuk 2 orang yang mirip, mereka cukup akrab. Tidak seperti... ah, lupakan saja... botol kembali diputar, kali ini mengarah ke Shuu dan Shintarou-senpai
"T or D-nanodayo?" tanya Shintarou-senpai memperbaiki letak kacamata yang bahkan tidak bergerak sama sekali sebelumnya
"T" jawab Shuu
"Apa yang akan kau lakukan untuk (Y/n)-nanodayo?"
"Pertanyaan aneh apaan itu!?" kaget Daiki-senpai
"Berisik, Dai-chan!" kesal Satsuki-senpai
"Aku akan memberikan segalanya" jawab Shuu mantap "Jika dia belum melihat dunia, akan kuberikan mataku agar dia bisa melihat segalanya. Jika dia perlu kaki untuk berkeliling dunia, dengan senang hati akan kuberikan sepasang kakiku untuknya. Jika dia ingin sesuatu, akan kuberikan apapun itu bahkan jika itu nyawaku atau harga diriku. Aku akan melakukan itu semua jika itu membuat (Y/n) bahagia"
(Deg! Deg!)
Semua menatap Shuu dengan tatapan kagum. Botol kembali diputar, kali ini mengarah pada Karma dan Ryo-nii
"T" jawab Karma langsung
"Apa kau mau melindungi (Y/n)cchi selama hidupmu-ssu?"
"Ya" jawab Karma tanpa pikir panjang "Selamanya, jika aku bersamanya selamanya. Walaupun nantinya (Y/n) akan berakhir bersama orang lain, aku akan tetap menjaganya" ucapnya penuh senyum "Tapi tentu saja (Y/n) akan bersamaku"
(Deg! Deg!)
Semua kembali menatap Karma dengan kagum, walaupun tidak ada yang mendengar ucapan terakhir Karma. Botol kembali diputar, kali ini mengarah padaku dan Sei-senpai
"(Y/n)" ucap Sei-senpai datar
"T"
"Jika kau bilang mereka akan memberimu kebahagiaan 10 kali dari seorang pacar, bagaimana kalau dengan tunangan atau suami?"
Eh?
"E--eh?" kagetku "U--uhm, Sei-senpai?"
Sepertinya yang lain juga terkejut dengan pertanyaan Sei-senpai. Suasana menjadi sunyi seketika, tapi buyar karena tiba-tiba Sei-senpai tertawa kecil
"Hanya bercanda, (Y/n). Aku kagum dengan jawabanmu atas pertanyaan Kise tadi jadi aku sedikit iseng menanyakanmu itu. Pertanyaan sebenarnya adalah dari semua alat musik yang bisa kau pakai, yang mana merupakan favoritmu?"
"O--oh, dari semua aku suka memainkan gitar. Sama seperti kakakku" jawabku semakin bingung, tapi sepertinya yang lain mengambil keputusan untuk tidak terlalu mempermasalahkannya
"Oke, ayo putar lagi!!"
***
"Terima kasih sudah mampir, senpai" ucapku membungkukkan badan
Hari sudah sore, ternyata kami bermain dari siang sampai sore dimana waktunya festival hari pertama ditutup. Akhirnya mereka semua harus pulang yang bearti saatnya bersih-bersih kelas bagi kami untuk persiapan hari kedua. Walaupun aku tidak melihat Karma dan Shuu saat bersih-bersih kelas, sih...
***Omake***
*** Author's pov ***
Di luar SMA Kunugigaoka, berjalan deretan pelangi (lol) menuju stasiun kereta terdekat. Mereka semua tidak sadar kalau dua titisan iblis dan setan sedang mengikuti mereka. Ternyata dua titisan ini penasaran dengan pertanyaan pertama Seijuuro pada (Y/n). Kenapa dia mengungkit masalah tunangan dan suami pada (Y/n)
"Nee, Akashi-san..." panggil Satsuki pada Seijuuro
"Hm?"
"Kenapa kau menanyakan itu pada (Y/n)?" pertanyaan yang mereka berdua tunggu akhirnya muncul juga, dan sepertinya anggota Kiseki no Sedai yang lain juga penasaran
"Salahkah jika aku bertanya seperti itu?" tanya titisan raja iblis itu
"Tidak" jawab mereka serempak sambil menggelengkan kepala mereka
"Tapi, apakah..." ucap Shintarou memulai
"...tadi ada hubungannya dengan statusmu sebagai tunangan (Y/n)?" tanya Ryota
Seijuuro hanya memandang lurus ke depan, dimana stasiun kereta sudah terlihat "Entahlah"
Karma dan Gakushuu hanya menganga kaget dengan fakta yang mereka terima barusan. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pulang ke asrama mereka yang sudah sangat dekat sebelum Kiseki no Sedai menyadari bahwa mereka sedang diikuti
***
Gomenasi!! Hontoni gomenasai!!
Harusnya di update 2 hari yang lalu tapi ternyata panjangnya melebih dugaan Author!! 3,2K+!! 2 kali lipat dari batasan tiap chapter yang Author tentukan yaitu 1,6K!!
Dan kemarin Author tidak punya banyak waktu untuk menulis chapter (-.-)a
Sekali lagi, GOMENASAI MINNA--//plak
Btw, apa reader-chan tau cross over apa saja yang ada disini? Author senang sekali jika kalian tau semuanya (>7<)/
Dan di sinilah konflik akhir dimulai (^^)/
Oh, iya. Author kaget ternyata udah sampai 1,9K+ view dan 200+ vote!! MAKASIH MINNA (>///<) Padahal Author pikir bakal sedikit yang lihat soalnya cerita ini ditulis sama Author yang labil (^^"). Apa perlu dikasih hadiah kayak author-author yang lain? Kalau iya, pengennya dikasih apa? Author ini amatir jadi ga tau banyak (^-^) Mau dikasih one-shot? Kalau mau boleh req tapi fandomnya yang ada di chapter ini aja ya?
Kritik dan saran yang membangun akan sangat diterima~
Bye~
-Rain
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top