Dreamer
Sudah pernah baca work pertama aku, Dreamer?
Kalau belum, anda belum beruntung! Soalnya saat ini Dreamer sedang tahap revisi yang ngga tau kapan bakal selesai. Setelah di unpublished, baru chapter 1 nya yang aku published lagi.
Tapi, ketika kamu belum baca Dreamer, ada kemungkinan anda malah beruntung!
Kenapa? Karena kamu ngga perlu sakit mata ngeliat tanda baca yang ngga tepat, typo berseliweran dan alur dengan ending yang ketebak sejak awal.
But ini adalah work pertama aku, yang penuh dengan komentar mengenai peletakkan tanda baca, dibanding komentar mengenai isi cerita.
Dan saya bangga! Jadi saya belajar banyak dari author-author terdahulu yang bersedia komen di work itu.
Okay, mari kita bicara mengenai latar belakang cerita ini.
Dreamer - The Untold Story Of Us
Tittle : Dreamer
Subtittle : The Untold Story of Us
Genre : Fantasy
Chapter : 14 (exclude blurb and author's greeting)
Started : 11 feb '17
Finished : 28 feb '17
Kisah ini menceritakan tentang Dreamer, gadis berusia 27 tahun yang dulu pada masa remajanya, entah bagaimana... Tiba-tiba memiliki kekuatan untuk melihat kejadian yang akan terjadi. Dan dia diberi penglihatan melalui mimpi. Tapi yang dia ngga suka, dia cuma memimpikan perihal kejadian-kejadian buruk yang akan terjadi. Dan dia ngga bisa melihat kejadian yang akan menimpa dirinya sendiri.
Dan suatu hari dia bertemu dengan Dennis. Dennis bisa mendengar pikiran orang lain sesuai dengan keinginannya. Menurut Dennis hal ini lebih baik, karena kalau dia harus mendengar pikiran semua orang sekaligus, maka dunianya bisa menjadi bising. Tapi suatu hari, dia tiba-tiba bermimpi mengenai seorang gadis, di mana gadis itu terluka karena seseorang. Dan Dennis ingat, itu adalah Dreamer adik Josh, temannya pada masa kuliah, yang meninggal pada saat hiking bersamanya.
Dia mengingat kembali janjinya pada Josh, di mana dia berjanji akan menjaga Dreamer, karena kenyakinan Josh akan kemampuan Dennis.
Jadi Dennis kembali dari USA, mencari Dreamer ke lokasi yang di lihatnya dalam mimpinya. Dan dia berhasil mencegah Dreamer terluka.
Tapi yang membuat Dennis frustasi dan cemas, karena ternyata dia tidak dapat mendengar pikiran Dreamer.
Dulu, waktu di USA, Dennis ikut perkumpulan untuk orang-orang dengan kemampuan aneh sepertinya. Di sana dia dekat dengan kakak beradik Grace dan Martin. Grace yang memiliki kemampuan mendengar pikiran juga, jatuh hati padanya. Namun dia harus kecewa karena Dennis lebih memilih mencari gadis yang dilihatnya dalam mimpi, Dreamer.
Pada saat mengikuti perkumpulan itu, semua anggotanya diajarkan untuk menjadi sempurna. Tidak diijinkan memiliki limitasi dalam kemampuannya. Jika ada limitasi, maka seseorang atau apapun itu yang menjadi limitnya akan disebut sebagai 'tercela', hukuman bagi si tercela adalah : disingkirkan!
Maka, Dreamer adalah si tercela bagi Dennis. Karena dia tidak bisa mendengar pikiran Dreamer. Seharusnya Dreamer dia singkirkan, tapi Dennis tidak mampu melakukannya karena ternyata dia telah jatuh cinta pada gadis itu.
Tapi, setelah mengetahui bahwa Grace dan Martin mengikutinya dari USA, Dennis dengan sengaja menjauhi Dreamer karena takut gadisnya itu terluka atau bahkan di bunuh oleh kakak beradik itu dengan alasan karena Dreamer adalah seorang tercela. Padahal kemungkinan besar, hal itu adalah karena Grace yang cemburu.
Namun, Dennis dan Dreamer akhirnya sadar mereka tidak mampu berpisah dan mereka tidak bisa terus berlari dari Grace dan Martin. Akhirnya mereka kembali bersatu dan membuat rencana untuk mematahkan niat jahat Grace dan Martin.
Ya, kurang lebih begitu ceritanya. Hehehe...
Idea
1. Korean Drama!
I can hear your voice
Ini salah satu drama korea yang bikin aku memili ide bikin cerita ini. Tentang pengacara yang memiliki hubungan dengan seorang siswa SMA yang ternyata bisa membaca pikiran orang lain.
Goblin
Dia juga bisa baca pikiran orang lain, kan? Dia ngebaca pikiran yang dia mau aja...ngga semua orang yang lewat tiba-tiba kedengeran begitu aja.
2. Movie
Twilight Saga
Semuanya kumpul di sini, dengerin pikiran, melihat masa depan dan juga telekinetis. Bedanya kami bukan vampire. Hahahaha
Ending
Saya pecinta happy ending! Dan Dreamer benar-benar happy ending yang sebenarnya. Bahkan sampai saya yang baca ulang berkali-kali aja mikir, ini bener-bener happy ending yang biasa, agak aneh dan tertebak. Tapi saya ngga punya kemampuan buat mengubah hal itu.
Sudah terlanjur istilahnya. Pembaca jadi ga ikut mikir dan berimajinasi. Disajikan begitu aja tanpa ada kerutan dan pertanyaan serta keinginan mengetahui lebih lanjut di akhir cerita.
Padahal ini fantasy! Ya ampun!
Tapi setelah nulis Dreamer, aku baru sadar... Walaupun kepengen banget bisa nulis fantasy sebaik mungkin, ternyata susah banget ya nulis dan mendeskripsikan detil hal-hal kecil tentang kekuatan yang agak-agak aneh gitu. Beneran deh, penulis-penulis fantasy memang luar biasa. Imajinasi dan penjabarannya pada tulisan yang bisa bikin kita membayangkan dan berimajinasi secara detil. Jadi, saya masih harus banyak belajar.
Semangat belajar!
Salam,
Dreamer - Dennis
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top