Bab XXIV : Bersiap
Hyena menggebrak meja. "Ada berita baik, Ji!" Yang berhasil membuat Jihyo yang sedang membaca buku sangat terkejut. Buku itu bahkan jatuh di atas meja.
Jihyo sangat kesal, terlebih akhir-akhir ini memang suasana hatinya sangat buruk. Akan tetapi, Jihyo mencoba menahan diri, lalu menoleh ke arah Hyena yang siap untuk berbicara.
"Intinya ini berita baik. Bitna? Dia resmi pindah setelah kabar Ayahnya terus menyeruak. Dia sangat malu karena ejekan dari murid yang lainnya dan memilih untuk pindah," ucap Hyena yang lekas melompat setelah ini.
Jihyo mengangguk dengan senyum tipis. "Itu bagus. Setidaknya, aku tidak perlu memikirkan apa yang harus kulakukan lagi jika berhubungan dengan Bitna," ucap Jihyo jujur yang membuat Hyena mengangguk girang.
Senang bukan main, karena ia merasa salah satu pengganggu--bahkan pemimpin kelompok bully telah hempas. Itu alarm yang menandakan hidup mereka tenang.
"Ya, kau benar! Dan lagi, ada berita tambahan!" kata Hyena seraya ia mengedipkan mata, membuat Jihyo kembali heran. Jelas ia penasaran.
"Apa itu?"
Lalu, Hyena mendekat ke arah Jihyo dengan senyum lebar. "Besok malam, akan diadakan Festival Universe School. Ini adalah pesta yang sangat dinanti-nanti. Pesta untuk merayakan hari jadi sekolah dan kerennya, akan ada pesta dansa," jelas Hyena yang begitu bahagia.
Jihyo yang mendengar itu mengusap lehernya terlebih dahulu. "Festival Universe School? Pesta dansa?"
Hyena mengangguk, tetapi secepat kilat mengubah ekspresi wajahnya. Ia lantas murung. "Jelas aku tidak akan berdansa, tidak ada yang mau berdansa denganku. Dua tahun sebelumnya juga seperti ini. Apa aku tidak cantik?" Seraya ia melirik ke arah Jihyo yang langsung mengerjapkan mata.
"Apa yang kau katakan? Itu tidak benar. Kau cantik, Hyena. Sungguh!"
Namun, Hyena menggeleng. "Kau hanya menghibur bukan? Kau ini, jangan seperti itu--"
"Aku serius, tahu! Hanya dipoles sedikit, kau akan semakin cantik seperti bunga yang mekar," kata Jihyo lagi. Hal itu berhasil membuat kedua pipi Hyena bersemu.
"Serius?"
Jihyo mengangguk. "Beribu serius malahan."
"Oke, kalau begitu, bantu aku untuk memoles diriku. Aku akan ke rumahmu sebelum pesta besok malam. Oke?" kata Hyena yang membuat keputusan.
Jihyo mengangguk, tetapi detik selanjutnya menghembuskan napas pelan. Ia seperti salah mengatakan sesuatu. Akan tetapi, melihat Hyena tersenyum bahagia, ia akhirnya memilih untuk melakukannya besok. Lagi pula, ia memiliki kemampuan berdandan di atas rata-rata.
Sebenarnya pun, Jihyo tidak ingin ikut. Hanya saja, Jihyo penasaran. Terlebih, ini untuk pertama kali. Ia hanya ingin tahu, bagaimana cara penduduk kota Seoul melakukan pesta.
Sembari berpikir soal pesta dan mengamati Hyena yang sangat bahagia, Jihyo dikejutkan dengan pesan yang bersumber dari Jungkook. Entahlah, suasana hatinya langsung hancur hanya dengan melihat nama itu. Namun, Jihyo mengalah--ia memilih untuk memeriksa dan membalas jika perlu.
[Jungkook]: Sudah tahu tentang Festival? Pesta dansa?
Pertanyaan yang membuat sebelah alis Jihyo terangkat. Terlebih dahulu, ia mengedarkan pandangan. Memang tidak ada kehadiran Jungkook di sekitar kelas. Kemungkinan, lelaki itu bersama dengan temannya ketika jam pelajaran harus kosong. Awalnya, ia juga di ajak, tetapi Jihyo menolak karena ingin bersama dengan Hyena.
[Jihyo]: Sudah, kenapa?
Jihyo pikir, balasannya tidak buruk. Itu sudah cukup. Ia pun hendak mematikan ponsel, tetapi balasan Jungkook masuk dengan kilat.
[Jungkook]: Oke, besok malam aku akan menjemputmu. Jelas, kita harus bersama. Kau kekasihku.
Jihyo memanyunkan bibir membaca pesan itu. Hyena yang awalnya sibuk sendiri, alhasil dibuat penasaran. Ia ingin mengintip, tetapi keburu mendapat tatapan tajam dari Jihyo. "Jangan mengintip, ya!"
"Ck! Orang pacaran memang aneh sekali! Huft, kapan aku memiliki pacar?" gumam Hyena frustrasi yang kemudian memilih duduk dan memainkan ponsel.
[Jihyo]: Aku tidak mau. Aku akan pergi dengan seseorang.
Walau rasanya lucu dengan membalas seperti. Akan tetapi, pergi dengan Hyena juga bukankah sudah benar?
[Jungkook]: Dengan siapa? Apa itu seorang lelaki?
Jihyo berdecak sebal. "Apa dia pikir aku gadis seperti itu. Berpacaran saja sebelumnya tidak ada di dalam kamusku! Kau pun memaksakan kehendak untuk mengikatku, tahu!" ucap Jihyo sebal seraya mengetik--membalas pesan Jungkook.
[Jihyo] : Kenapa kalau iya? Kau tidak perlu memikirkan tentang hal itu.
Jihyo tidak peduli, tetapi ia kesal dan jemarinya menuntun untuk membalas seperti itu.
[Jungkook]: Katakan siapa biar aku menghajar dan memukul lelaki itu!
Hal tersebut sontak saja membuat Jihyo memicingkan mata.
[Jihyo] : Apa pedulimu? Tetapi mungkin dengan Alexio, dia lebih baik.
Katakan Jihyo bodoh dengan mengetik hal itu. Namun, tangannya begitu gemas untuk mengirimkan pesan seperti itu. Terlebih, diotaknya nama Alexio sekilas melintas.
[Jungkook] : sent a picture.
[Jungkook] : Dia ada di hadapanku. Katakan lagi, apa kau akan bersamanya?
Tanpa beban. Jihyo membalas dengan mengirim pesan 'iya'. Lalu, Jihyo kembali fokus untuk menggulir sosial medianya--membaca beberapa berita sebelum nama Alexio naik di bagian notifikasi. Ia cukup penasaran, terlebih ini kali pertama Alexio mengirimkan pesan.
[Alexio] : Oi! Apa yang kau katakan dengan Jungkook, hah?
[Alexio] : Dia beringas dan tiba-tiba saja MEMUKULKU!
[Alexio] : Sial sekali hidupku!
Mulut Jihyo langsung melongo membaca pesan itu. Ia tidak menyangka jika Jungkook senekat itu. Ia hanya mengira, Jungkook bercanda soal pukul-memukul.
[Jungkook] : Aku akan menjemputmu. Alexio tidak bisa melakukannya.
***
Hyena menepati janji untuk datang terlebih dahulu di rumah Jihyo. Jelas, ia ingin tampil memukau--setidaknya untuk menemukan tambatan hati dan bisa merasakan berdansa. Lagi pula, dalam hal ini, Hyena yakin seratus persen, Jihyo bisa mengubah dirinya--walau semalam saja.
Alhasil, saat ini, Jihyo mulai fokus untuk memoles wajah Hyena. Ia begitu terampil dan dengan hati-hati melukis wajah Hyena yang sebenarnya sudah cantik. Sehingga, Jihyo tidak akan berbuat banyak. Hanya sedikit menegaskan beberapa lekuk wajah yang membuat Hyena akan bersinar.
"Apa masih lama?"
Jihyo rasanya ingin mengumpat. Hyena jelas sama sekali tidak sabaran. Beruntung, kegiatan yang Jihyo lakoni tidak berselang lama. Ia telah selesai dan lekas memberikan Hyena sebuah cermin.
"Sudah siap! Silakan gunakan gaun yang kau bawa tadi," pintanya.
Namun, Hyena membeku. Ia mengamati lekuk wajahnya dengan haru. "Apa yang kau lakukan dengan wajahku, Jihyo?"
Pertanyaan itu, membuat Jihyo lantas heran. Apa ia membuat kesalahan?
"Memangnya ada--"
"Ini sempurna! Kau memang yang terbaik! Aku akan segera mengganti pakaianku!" seru Hyena setelah memangkas perkataan Jihyo seraya memeluk sekilas sang sahabat lalu ke kamar mandi.
Rasanya, Jihyo ingin sekali mengumpat. Hyena membuatnya sangat terkejut. "Benar-benar anak itu." Kemudian, Jihyo kembali berpusat pada alat tempur riasan. Mengingat, ia belum menyiapkan diri.
Sekiranya, dua gadis itu memerlukan waktu sekitar tiga puluh lima menit, hingga mereka bersiap. Bahkan, bertepatan dengan sebuah klakson mobil terdengar. Baik Hyena dan Jihyo saling menatap dengan heran.
"Itu siapa?" tanya Hyena.
Akan tetapi, Jihyo mengedikkan bahu. Ia masih fokus memasukkan beberapa benda ke dalam tas kecil yang akan ia bawa. Alhasil, Hyena yang penasaran tingkat tinggi, memilih untuk mengintip dari jendela kamar Jihyo. Seketika ia tersenyum tipis.
"Oalah, Pangeranmu ternyata, Ji. Dia sudah datang untuk menjemput. Lihatlah! Dia tampan dan berkarisma," ucap Hyena jujur--masih fokus mengamati Jungkook yang keluar dari mobil dan sedang fokus pada ponselnya.
Jihyo yang telah selesai dengan kegiatannya, memilih untuk mendekat. Ia mengamati amatan Hyena. Benar saja, Jungkook ada di depan rumahnya dan menepati janji.
"Wah, enak sekali, sudah memiliki pasangan. Kalian memang serasi. Aku akui," ucap Hyena lagi.
Jihyo tidak begitu mendengar Hyena. Entah kenapa, fokusnya tidak ingin lepas dari eksistensi Jungkook yang tengah sibuk pada ponsel, hingga di rasa ponselnya bergetar. Jihyo tersentak dan menekan ikon hijau.
"Halo, aku sudah ada di depan, Baby. Kau sudah siap?" ucap Jungkook seberang sana.
Jihyo diam dulu. Ia pun mendadak bingung, kenapa tiba-tiba merasa gugup. "Eh, ya, aku sudah selesai."
"Turunlah kalau begitu, Baby. Pesta sedang menanti," balas Jungkook yang bersamaan dengan panggilan berakhir. Bahkan, mana tahu, tatapan Jungkook langsung mengarah pada mereka. Hyena dan Jihyo yang mencuri pandang, sangat terkejut dan Jihyo buru-buru menurut tirai.
"Ei, apa yang--"
"Diam, Hyena! Kita--kita harus segera pergi. Jungkook--"
"Kita akan pergi, tetapi aku diantar supir. Aku tidak mau jadi nyamuk di antara kalian. Ayo!" Hyena berkata yang kembali memangkas perkataan Jihyo. Sang empu tidak diberi kesempatan untuk protes karena Hyena langsung menyeret hingga ke luar.
Jihyo kesal sekali. "Tunggu, hei! Aku mau kunci rumah. Ayahku tidak ada di rumah!" Sembari Jihyo menghentikan pergerakan Hyena dan Hyena pun menanti Jihyo selesai dengan kegiatannya.
Itu tidak berselang lama. Kemudian Hyena kembali menarik Jihyo untuk mendekat ke sosok yang tengah menanti, lalu mendorong Jihyo dengan pelan ke arah Jungkook. "Aku titip temanku dan sampai jumpa di pesta!" ucap Hyena yang langsung berjalan meninggalkan mereka berdua untuk memasuki sebuah mobil lain--setelah mengatakan hal itu.
Jihyo dibuat tercengang. Akan tetapi, tidak menyadari jika saat ini menempel begitu intim dengan Jungkook. Ia takut terjatuh, sehingga berpegangan pada jas Jungkook dan Jungkook pun memilih diam mengamati Hyena yang telah berlalu. Lalu fokus pada Jihyo.
Mulanya, Jungkook merasa Jihyo akan marah dan mengumpat. Namun ternyata, ia hanya melihat Jihyo segera melepas diri dan menghela napas--seperti sedang gugup.
Halo, aku update nih, wkwk. Nggak sabar deh scene di pesta dansa🙈
See u guys!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top