Ending

WARNING !!!

Pasal 72 ayat {1} Undang-Undang Hak Cipta:
Plagiarisme : penjara paling singkat SATU BULAN dan atau denda SATU JUTA RUPIAH, atau paling lama TUJUH TAHUN dan atau LIMA MILIAR RUPIAH !!

-

Suasana Hotel Corlyn sangat ramai, inilah hari yang telah dinanti kedua pihak keluarga. Pernikahan antara Nayna dan juga Machiko. Si pewaris 50% harta kekayaan keluarga William dan 40% keluarga Kusuma. Belum lagi Nayna, yang tentu saja sama tajirnya dengan sang suami.

Banyak yang bilang, pernikahan ini adalah pernikahan bisnis seperti pernikahan beberapa keluarga kaya raya lainnya. Tapi nyatanya mereka jatuh cinta tanpa ada paksaan. Mereka saling mencintai, bahkan Chiko telah menaruh hati pada Nayna sejak dia masih belia.

Siapa sangka, mereka yang dulu sering bertengkar usil sana usil sini akhirnya dipersatukan oleh takdir menjadi pasangan suami istri. Raut kebahagiaan terpancar jelas di wajah pengantin wanita yang kini sedang dirias oleh Nadia Pirthflyoza.

"Kalian mengingatkan kami akan masa muda Aunty dengan Uncle Fernando," ucap Nadia sambil memoleskan makeup pada wajah Nayna.

"Aku sudah menebaknya, kalian akan bersatu. Seperti mommy dan daddymu dulu yang berpisah benua," ucap Vio memegang pundak Nayna.

Sisil tersenyum, memang benar apa yang dikatakan Nadia dan Viona.

"Apa cinta selalu membuat hati kita bergetar?" tanya Nayna pada para istri canrik yang menemaninya.

"Tentu saja, darahommy mengalir lebih cepat ketika Mommy bersandar di dada bidang Daddymu," jawab Sisil sambil membayangkan romansa percintaannya dulu.

"Aunty tidak tahu jelas, yang aunty rasakan jantung Aunty berdetak tidak karuan saat Aunty bersama Uncle Rehanmu," jawab Melodi memegang dadanya.

"Kalau Aunty Nadia, cinta itu simple. Dia tahu ke mana dia akan pulang karena cinta punya rumah. Perjalanan cinta Aunty dan unclemu ini sangat rumit, tapi Tuhan menakdirkan kami bersatu dan Aunty melahirkan dua jagoan Aunty," jawab Nadia menyemprotkan hair spray pada tatanan rambut Nayna.

Nayna mengangguk mengerti, cintanya dengan Chiko memang tidak sempurna. Dia sangat mudah maran, sedangkan Chiko suka sekali membuat ulah. Tapi itu bisa menjadi cerita suatu saat nanti ketika mereka akan punya momongan.

Eh? Momongan? Bagaimana malam pertamanya dengan Chiko?

Nayna menggelengkan kepalanya, siap tidak siap nanti malam akan menjadi malam yang panjang, malam yang akan menjadi penyatuan antara dirinya dan juga Chiko.

"Yang jelas, cinta itu saling menguatkan," ucap Viona menambahi ucapan dari ketiga sahabatnya.

"Rombongan pengantin pria sudah tiba," ucap Valeri memasuki ruangan, Valeri sangat cantik memakai dress berwarna kuning gading tanpa lengan, rambutnya diurai dengan tambahan bando bunga ditepinya. Heels setinggi 7 cm terpasang apik di kaki jenjangnya. Apalagi panjang dress hanya sampai lutut menambah keanggunannya.

"Priamu sudah datang sayang," goda Nadia mencolek dagu Nayna. Mereka semua terbahak melihat wajah Nayna yang memerah.

Valeri berjalan mendahului mereka membawakan sebuket bunga pengantin yang akan dilempar nanti setelah ijab qobul selesai diucapkan. Aula menjadi hening saat pengantin wanita di iring berjalan ke dalam ruang akad dan resepsi. Kilatan flash tak henti-hentinya mengarah pada Nayna yang melempar senyum ke arah mereka.

"Kak Nayna cantik banget, Kak Valeri juga," puji Reon menatap kagum kedua wanita keturunan Corlyn.

"Jangan memuji calon istriku Reon," ucap Chiko memeringati adik sepupunya yang terkenal usil dengan pemikirannya yang kelewat akal.

Reon mengangkat tangannya menyerah, dia kemudian berlalu mencari seseorang yang tadi dia lihat sedang menata bunga bersama pegawai lainnya.

"Tak kusangka, putriku akan menikah secepat ini," kata Nata yang berdiri disamping Chiko.

"Daddy memberikanku putri kesayangan Daddy. Aku janji akan segera memberikan kalian ganti, cucu-cucu yang lucu," jawab Chiko membuat mereka yang mendengarnya tertawa.

"Jaga putriku baik-baik," ucap Racka menaruh pesan pada Chiko.

"Awas jika kamu menyakiti keponakan kesayangan kami," peringat Fernando menepuk bahu Chiko.

"Satu tetes air mata adikku, satu bogem mentah melayang di wajah tampanmu itu," ucap Varo.

"Awas-" ucapan Rehan terhenti saat Chiko mengisyaratkan mereka berhenti.

"Dengarkan aku, aku akan menjaga putri dan keponakan kesayangan kalian. Aku akan menjaganya, dan aku hanya akan membiarkan ratu hatiku menangis karena bahagia. Jadi Daddy dan Papi, ayo segera resmikan kami dengan ijab qobul," ucap Chiko tak sabaran menarik tangan Nata dan Marva menuju kursi yang telah disediakan untuk ijab qobul.

Chiko duduk di samping Nayna, tak dipungkiri Nayna memang sangat cantik. Darah Nayna berdesir hebat saat Chiko menggenggam tangannya.

"Kalian belum resmi, jangan asal pegang-pegang," omel Ana menepis pegangan tangan Chiko pada Nayna. Semua orang terbahak, Chiko terlihat tidak sabaran.

"Mari kita tunaikan perintah agama yang satu ini. Silahkan wali dari pengantin wanita untuk menuntun ijab," ucap penghulu itu.

Reivan selaku sang kakek Nayna sudah mewalikan kepada wali hakim, wali halim menjabat tangan Chiko. Lelaki otu menaik turunkan alisnya bahagia. Dia sudah menghafalkan ijab qobul sejak satu minggu lalu.

Chiko tidak ingin membuat kesalahan dalam pernikahannya.

"Machiko William Kusuma, kunikahkan dan kukawinkan engkau dengan wanita pilihanmu Queenayna Dirgazia Nataliacorlyn binti Adinata Dirga Pratama dengan seperangkat alat shalat dan juga emas berlian 14,25 karat dibayar tunai."

"Saya trima nikah dan kawinnya Queenayna Dirgazia Nataliacorlyn binti Adinata Dirga Pratama dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Chiko mengucapkan satu kalimat dengan satu kali tarikan napas.

"Bagaimana saksi, sah?"

"SAH!"

"Barakallah ...."

Setelah doa dan janji-janji yang mereka ucapkan dengan Alquran di kepala mereka. Chiko langsung melumat bibir Nayna di depan tamu undangan hingga membuat riuh seisi ruangan.

Banyak pasangan yang berdansa di dance floor. Ada juga yang duduk santai tertawa bersama para kolega.  Ada yang mengambil kesempatan berkenalan dengan tamu undangan.

"Besan, aku ingin berbicara denganmu," ucap Ana pada Sisil dan Nata.

"Ada apa kak Ana?" tanya Sisil mengerutkan keningnya.

"Begini, berhubung Chiko adalah pewaris keluarga kami dan anak tunggal. Kami mohon izin untuk membawa menantu ke rumah kami.  Kami tahu adat keluarga Corlyn yang tinggal satu atap. Tapi kami mohon untuk menantu agar diizinkan tinggal bersama kami," ucap Ana diangguki Marva.

Sisil dan Nata saling pandang. "Tentu saja, Nayna sudah menjadi putri keluarga kalian," ucap Nata membuat Ana dan Marva bahagia.

Tiba-tiba Chiko datang menghampiri mereka bersama Nayna.

"Mommy, Daddy, Mami, Papi, jangan ganggu kami, kami janji pulang dari honeymoon akan memberikan kalian cucu. Kami pamit dulu," ucap Chiko mengandeng tangan Nayna meninggalkan mereka semua tercengang.

"Heiii acara belum selesai, kalian mau ke mana? Dasar anak nakal!" teriak Ana kesal.

"Bawakan kami cucu yang lucu Chiko, Nayna!" teriak Nadia dan Yona bersamaan.

------------

Cerita baru Grace, bisa baca di You Are Mine ya.. silahkan mampirrrr ..

Ditunggu vote dan komentar kalinn :*

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top