WEDGES [MIDORIMA SHINTAROU]
“shin-chan shin-chan!! Ohayou!!” tariakku sambil berlari menyusul midorima shintarou, gebetanku, di jalan menuju sekolah. Udara hari ini dingin jadi aku berangkar sekolah mengenakan slayer hijau seperti rambutnya midorima.
“berapa kali ku bilang untuk berhenti memanggilku begitu, [l/n]” midorima membetulkan letak kacamatanya.
“mo.. gomen deh. Tumben jalan kaki, mana takao?” tanyaku tersenyum di pagi hari.
“dia terlambat nanodayo” jawabnya.
“souka..” gumamku kembali fokus berjalan.
“ohayou nanodayo” gumam midorima sambil memalingkan wajahnya. Dasar tsun. Diam diam diam aku tertawa. Kami berjalan menuju sekolah bersama.
SKIP
Di jam istirahat takao mengajakku makan siang bareng dengannya dan midorima di atap. “nee [f/n]-chan, hari minggu ini kosong?” tanya takao.
“yas, kenapa?” tanyaku memasukkan daging ke dalam mulutku.
“lihat lihat” takao mengeluarkan 3 tiket bioskop dari kantongnya.
“film ? ngaajak nonton nih?!” sahutku girang.
“yas, kita bertiga. Bagaimana [f/n]-chan? Kau mau ikut?” Takao menebarkan seringainya. Midorima tak merespon apa apa, dia tetap makan.
“iya iya iya aku ikut kazu-kun!” aku lambungkan tanganku ke udara.
“kalian saja pergi berdua, nanodayo.” Midorima membetulkan kacamatanya.
“eh? Kenapa? Kau bilang kau kosong hari minggu ini?” tanya takao padanya.
“tidak. Hanya tidak” midorima berdiri.
“Wah tak seru dong Cuma kami berdua” keluhku. Tapi midorima tak menjawab, dia pergi begitu saja.
“jangan khawatir [f/n]-chan, shin-chan pasti datang. Ini kesempatanmu untuk mendapatkan hatinya, jangan lupa berdandan yang kawaii [f/n]-chan” ujar takao sambil membarikan kedipan padaku.
“hah? Apa yang kau katakan kazu-kun?” segera wajahku jadi panas.
“pokoknya serahkan saja padaku, ini pegang tiketmu sendiri.” Takao memberiku satu dari tiket yang dipegangnya. “jam 10 pagi oke?” lanjutnya. Hum.. kata katanya ada benarnya juga.
SKIIP
Hari yang di janjikan tiba. Benar saja, aku benar benar melakukan apa yang dikatakan takao. Berdandan. Aku bahkan menata rambutku, mengenakan make up meski tipis, dan wedges. Padahal aku tak biasa mengenakannya. [A/N: pikirkan sendiri pakaian yang menurutmu kawaii untuk menggoda midorima ;) maaf author tak punya selera fashion T^T]
Serdirian aku menunggu di depan bioskop. Sampai akhirnya takao, midorima, dan sekuntum mawar [fave collor] datang. Itu pasti lucky itemnya.
“hai manis!” sapa takao menggodaku.
“kazu-kun!” sekarang aku benar benar malu.
“apa? Salah aku memujimu [f/n]-chan? Neh shin-chan aku benarkan?” takao menyiku midorima.
“hah? Tidak. Itu memalukan. Bahkan terlihat aneh untuknya nanodayo” kata midorima membenarkan kacamatanya. Benar aku aneh kan?
“jangan begitu lah shin-chan” takao memukul punggung si anak rambut hijau itu.
“itta- ta-ka-o!” nah itu dia midorima marah.
“nah, ayo masuk!” takao mengabaikan midorima dan menarikku masuk ke dalam bioskop.
“oi!” midorima mengejar. Kami masuk ke dalam teater dan-
“kalian tunggu di sini aku akan segera kembali.” Takao kembali meninggalkan kami.
“mau- eh!” belum beres aku bicara takao sudah kabur duluan.
“ayo duduk” midorima meninggalkanku mencari tempat duduk. dia tak peduli takao pergi. Aku tahu hal seperti ini akan terjadi. Kami, midorima dan aku duduk bersebelahan. Takao sudah mengaturnya.
SKIIIP
“ayo” film akhirnya selesai. Midorima berdiri dari bangkunya dan meninggalkanku keluar teater.
“tunggu shin-chan!” aku berusaha mengejarnya sampai sampai aku hampir jatuh gara gara wedges sialan ini! untung saja aku sempat berpegangan pada jaket midorima jadi aku tak benar benar jatuh.
"geez" midorima mengeluh. "lepaskan tanganmu itu" katanya.
*gomen" membenarkan posisi berdiriku aku lepaskan genggamanku. sepatu sial.
"ne ne.. sebelum pulang bisa pergi makan siang dulu?" tanyaku. setidaknya aku tak bisa membiarkan hari ini berakhir seperti ini.
"makan saja di rumah nanodayo" jawab midorima ketus.
"ayo lah, ku mohon?" orang seperti dia harus di paksa. jadi ku tariki tanggannya.
"tidak" dia merampas tangannya dariku lalu berjalan pergi. aku ditinggal lagi, ya ampun.
"kau lihat gadis di sana? bukannya dia kawaii?"
"apa? oh? apa dia sendiri?"
"mau samperin?"
terdengar beberapa pria sedang berbicara sambil memperhatikanku. mereka membicarakanku? waa aku dibilang kawaii.
entah mengapa midorima kembali menghampiriku.
"ayo cari makan nanodayo, tapi kau harus pegang mawar ini." kata midorima mengulurkan bunga mawarnya.
"lucky itemmu?" aku menerimanya.
"terserah katamu. cepat cari tempat makan nanodayo!" midorima menarik tanganku pergi keluar dari tempat itu. apa dia mendengar percakapan orang orang tadi? dia menyeretku ke foodcourt. yup kami makan siang di sana.
"gocchisou sama (terima kasih atas makanannya)" ucapku seusai makan.
"sudah puas?" tanya midorima.
"sudah. kau?" tanyaku balik namun tak dijawabnya. midorima cuma diam memperhatikan entah apa di luar sana. orang lalu lalang? atau yang lainnya? aku tak tahu.
"saa.. aku mau pulang nanodayo." midorima berdiri dari tempat duduknya.
"hee? tak mampir kemanaa dulu gitu?" tanyaku.
"mau kemana lagi?" jawab midorima sinis.
"um.. tidak deh."
"jangan lupa mawarnya nanodayo" midorima meninggalkanku lagi.
"ara? tunggu tunggu tunggu!" secepat mungkin aku berdiri dan mengejarnya.
"shin-chaan shin-chaan shin-chaaaaaannnn" berapa kali pun aku memanggilnya, dia tetap tak menghiraukanku. terus berjalan dan berjalan. bahkan dia tak peduli dengan lucky itemnya? itu aneh bukan ?
"shin-" brugh!! sekali lagi pijakanku tak seimbang. aku jatuh di tengah jalan. aahh aku sakit dan maluu! aku rasa kakiku tergilir.
"lihat apa yang kau perbuat! bunganya hancur!" teriak midorima. dia cuma memikirkan lucky itemnya? setidaknya dia mendatangiku. "cepat bangun nano dayo!" kata midorima marah marah. lalu dia menendang bunga mawarnya menjauh dariku. ada apa dengannya?
"ada apa denganmu?!" teriakku marah. aku tak peduli orang yang lalu lalang melihatku.
"kenapa denganmu? aku yang harusnya bertanya begitu nanodayo!" sahut midorima. "kau yang seharian ini aneh! kau berdandan memakai make up mengenakan pakaian aneh bahkan memakai sepatu yang tak bisa kau pakai nanodayo!" bentak midorima. shock? ya. ini pertama kalinya dia membentakku. ku tundukkan kepalaku merenungi perbuatanku. perkataannya kejam padahal aku begini kan agar dia mau melirikku. tapi ternyata tidak.
"ayo cepat berdiri" kata midorima memunggungiku. dia masih marah?
"tak bisa" sahutku masih menatap tanah. midorima kembali memutar tubuhnya menghadapku.
"aku rasa aku tergilir. maaf tapi pergilah duluan." kataku. tinggalkan saja aku shin..
"sini" kata midorima. mendengarnya berkata begitu aku jadi menegakkan kepalaku. midorima berjongkok membelakangiku.
"shin-"
"cepat naik sebelum aku berubah pikiran nanodayo" kupingnya merah. apa ini? midorima mau menggendongku. tanpa basa basi aku melingkarkan lenganku di sekitar lehernya. memeluk punggungnya yang lebar. perlahan dia mengangkatku dan kembali berjalan.
"bagaimana dengan lucky itemnya?" tanyaku.
"itu bukan lucky itemku nanodayo" jawab midorima.
"hee lalu kenapa kau bawa bawa?' tanyaku lagi.
"bu-bukan apa apa. sudah jangan tanyakan itu nanodayo." midorima mengelak.
"gomenne shin chan" aku kembali galau. "untuk bertingkah aneh hari ini" sambungku.
"aku sudah tahu hal ini akan terjadi. seperti yang dikatakan oha asa tadi pagi." kata midorima.
"oha asa lagi?"
"yep. lain kali jangan berdandan konyol seperti ini lagi. memalukan nanodayo. lagi pula apa kau sebodoh itu untuk memakai sepatu yang tak bisa kau pakai?"
"gomen.. kau jadi tak nyaman dan selalu ku repotkan" yaa aku benar benar merasa bersalah. "padahal ku pikir aku bisa terlihat kawaii di depanmu" gumamku.
"jadi itu alasannya?" tanya midorima.
"eh apa?"
"itu.. berhasil nanodayo" gumam midorima sangat kecil. tapi aku masih bisa mendengarnya.
"apa shin-chan baru saja menyebutku kawaii?" ledekku.
"urusai!" bantah midorima. waa pipinya merah. hihi lucu.
"ngomong ngomong aneh melihatmu tanpa lucky item shin chan" ujarku.
"lucky item? lu-lucky itemk-k-ku .. l-l-lucky..item" wah? kenapa bicaranya terbata-bata begitu?
"oha asa bilang kalau lucky itemku hari ini itu gadis [your star]. jadi kau tak boleh jauh jauh dariku nanodayo. juga besok juga lusa. tetaplah di sampingku nanodayo" kata midorima.
"hee berhentilah menjadikan oha asa sebagai alasan shin chan" dia membuatku cekikikan. apa lagi telinganya merah padam begitu.
"telingamu merah shin"
"u-urusai!"
"hehehe..." kami kembali diam.
"kau dan takao sama sama menyebalkan-"
"aku cinta kamu shin" selaku sambil menyenderkan kepalaku di bahunya. midorima jadi diam lagi.
"ya ya ya terserah katamu nanodayo" akhirnya midorima berbicara.
"aah seharusnya kau bilang kau juga cinta aku shin chan!" mengencangkan pelukanku di lehernya sampai dia tercekik.
"itta itta [f/n] aku benci kau!" ucapnya kesal dengan suara tercekiknya.
"tsun tsun!" ku longgarkan kembali lenganku dan memanjat untuk mencium pipinya. sekarang wajahnya merah padam.
"a-aku juga cinta kamu.. nanodayo"
OMAKE
takao: jadi.. bagaimana kencanmu kemarin shin chan?
midorima: berisik!
takao: dia menyukai bunganya? atau.. tak jadi kau berikan padanya?
midorima: bunganya rusak jadi ku buang
takao: hee? padahal sudah ku carikan susah susah
kau: bunga apa? *tiba tiba datang
takao: waaa [f/n]-chan!!!
midorima: bukan apa apa nanodayo *membenarkan kaca menutup-nutupi kalau wajahnya sedang memerah
kau: hmm? bukan apa apa?
takao: tidak, sebenarnya kemarin shin chan-
midorima: TAKAO!
takao: *bicara cepat* mencoba memberikanmu bunga dan sekarang waktunya aku pergi jyaaa *kabur secepat kilat
midorima: TAKAO KEMBALI KE SINI SEKARANG!! *mengejar takao
kau: HAHAHAHAHA MIDOTAKA!!
midorima dan takao: APA?!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
once again, done! any request? vote? comment? oh iya, belakangan ini aku punya masalah mengakses wattpad.. nyebelin banget banget nyebelin -,- well, tapi dengan susah payah buku ini bisa di update juga -pada akhirnya- dan.. aku dapat tantangan dari salah satu temanku, kalau jumlah 'read'nya sudah mencapai 2,5k maka aku harus buat chapter 20 fact about me. tertarik? nggak ya? yaudah, hehe
Hope you enjoyed it! ;)
love,
alicia
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top