The Heirs [Himuro Tatsuya]
Dedicated to @Mikorin15 xD inspirasi dari lagunya taylor swift – love story. Ini parodinya romeo Juliet :3 tapi aku singkat-singkat karena kisah mereka itu panjang
Sudah lama aku gak pakai istilah ini, perhatikan ya [l/n] = your last name, [y/n] = your name, [h/l] = hair length, [h/c] = hair color, [e/c] = eyes color.
Happy reading~ ;)
~~~~~~~~~~~~
[y/n] adalah seorang putri dari pengusaha kaya raya. Kurang lebih 23,68% perekonomian negara didominasi oleh perusahaan keluarganya, yaitu [l/n] company. Keluarga [l/n] sangat dihormati dan disegani. Dan karenanya [y/n] dididik dengan penuh etika, tata krama, pengetahuan yang luas, dan hal hal berbau bisnis keluarga. Ia adalah putri satu-satunya dari pasangan tuan dan nyonya [l/n]. itu menjadikan [y/n] memegang tanggung jawab yang besar pada keluarganya. Ia tumbuh menjadi wanita terhormat dan berpendidikan tinggi.
Namun bukan hanya [l/n] company yang mendominasi bidang perekonomian negara bukan? ada juga seorang pesaing, yaitu himuro corp. Kedua perusahaan tentunya tak memiliki hubungan yang baik, selaku mereka bersaing memberi kontribusi besar pada Negara.
Suatu malam ada sebuah pesta sosialita yang diadakan di salah satu kediaman petinggi Negara. Kala itu, [y/n] dipaksa hadir oleh kedua orang tuanya. Ia terpaksa ikut meski ia sebenarnya tak menyukai acara seperti itu. Waktu berlalu, ia terus memaksakan senyumnya menyapa setiap orang yang hadir. Tentulah sosoknya menjadi pusat perhatian. Wanita muda, cantik, dan pintar. Jangan lupakan soal pewaris [l/n] company.
Merasa lelah dan bosan [y/n] pergi menghirup udara segar ke beranda. Ia bersandar pada pagar dan membiarkan surai [h/c] [h/l]nya diterpa angin. Maniknya menghadap ke dalam dimana keramaian itu berada. Pikirnya ia akan bisa sendiri di sana, ternyata tidak.
Seorang pemuda tinggi nan tampan menyadari keberadaan [y/n] di beranda. Diam diam ia memperhatikan gadis itu dari dalam keramaian. Manik yang bersembunyi di balik sura ravennya menyaksikan sesosok wanita muda yang tengah kesepian. Jadi ia memutuskan untuk menyapanya.
Ia menerobos keramaian menuju beranda, tempat [y/n] berdiri. Ketika sampai, ia melempar senyum manisnya menyapa. "halo."
'oh tidak lagi. Bisakah aku sendirian?' benak [y/n] menggerutu. Ia menginginkan keheningan untuk sejenak. Pikirnya tak aka ada yang menyadarinya disini. Ternyata ia salah. "selamat malam tuan" dengan sedikit senyuman ia membungkuk membalas sapaan pemuda yang menghampirinya tersebut.
Pemuda itu berdiri di sampingnya, namun membelakangi keramaian. "apa kau menikmati pestanya?" pemuda itu berbasa-basi. Senyumannya tak lepas dari bibirnya.
[y/n] ikut membalik tubuhnya membelakangi kerumunan. "ya.. cukup menikmati." Sahutnya.
Pemuda tadi kembali bertanya, "apa kita pernah bertemu di suatu tempat? Kau tampak familiar." Yang jelas membuat [y/n] mengingat-ingat.
"aku kurang yakin." Ujarnya ragu-ragu.
"ah begitu.." sang pemuda menghela nafas pelan. [y/n] yang melihatnya sedikit memiringkan kepalanya. Ia merasa ada hal yang membuat pemuda di sampingnya ini familiar juga.
" aku juga merasa wajahmu Nampak familiar. Bisa kau beritahukan namamu?" tanyanya. Manik [e/c]nya menjelajahi setiap lekuk waah pemuda ini dengan hati-hati. Sempurna di setiap lekuknya. Kulitnya putih bersih, manik kelabu gelapnya bening dan lembut.
"maaf belum memperkenalkan diri. Namaku Himuro Tatsuya." Pemuda itu akhirnya memperkenalkan diri. Ia membungkukkan badannya sekali lagi pada [y/n]. "salam kenal."
[y/n] tahu memang pemuda yang ada di hadapannya ini terlihat tak asing. Ternyata pemuda itu adalah putra dari pimpinan Himuro corp. bagaimana Ia bisa lupa? Bodoh sekali bukan?
"a-am.. aku minta maaf." [y/n] sekarang jadi salah tingkah, mengetahui yang sedang bercengkrama bersamanya ini adalah putra saingannya. Himuro. "aku.. seharusnya.. kau seharusnya tak kemari." [y/n] mundur beberapa langkah menjauhi himuro yang kebingungan.
"kenapa?" pastilah ia kebingungan. [y/n] memberanikan dirinya menatap himuro. Wajahnya pucat takut ada seseorang yang melihatnya bersama putra tuan himuro.
"karena.. aku [l/n], namaku [y/n] [l/n]." ucap [y/n] penuh kekhawatiran. Barulah himuro, pemuda dihadapannya menyadari suatu hal. Pantas saja gadis di hadapannya ini menjadi salah tingkah. Rupanya keluarga mereka bertentangan.
Namun dengan lembut himuro tersenyum. "senang mengenalmu nona [y/n]" senyuman yang mampu melelehkan wanita mana saja yang melihatnya.
"bagaimana kau bisa sesantai itu? Jika seseorang melihat kita, ini akan jadi masalah besar-"
"benar. Tapi mari kesampingkan bahwa kau [l/n] dan aku himuro. Orang tua kita bermusuhan, apa kita juga harus bermusuhan?" Himuro menyelanya bicara. Pemuda ini cukup mengejutkan [y/n].
"hee?" baru pertama kali ada yang mengatakan hal semacam itu padanya. Kemudian ia memutar otaknya sedikit. "aku setuju.." mungkin dengan mereka berdua akur, kedua orang tua mereka juga bisa ikut akur. Senyuman melebar dibibir [y/n]. "senang mengenalmu juga, tatsuya" senyum itu membuat himuro, yang melihatnya merasakan detakan cepat di jantungnya.
Mungkinkah.. ia jatuh cinta ?
SKIIP
Sejak pertemuan mereka di pesta malam iitu, mereka jadi sering bertemu dan bercengkrama. [y/n] dan himuro. Tentu saja tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Perasaan mereka berkembang satu sama lain. Mereka saling jatuh cinta. Mungkin ini cinta yang akan dilarang para orang tua mereka, namun apa mau dikata? Ketika cinta sudah menyergap kita mampu melakukan apa saja.
Suatu saat himuro memberanikan dirinya datang ke kediaman [l/n] untuk meminang [y/n]. namun dengan kasar ayah [y/n] menolaknya mentah mentah. "beraninya kau meminang putriku! aku tak sudi mempunyai mantu sepertimu! Pergi kau dari hadapanku sekarang juga! Jangan pernah temui [y/n] lagi!" ujarnya mengusir pemuda malang itu.
Himuro terpaksa pergi karena ayah [y/n] sudah terlihat sangat marah. Ia tak mau memperburuk situasi yang ada. Namun [y/n] mengejarnya sebelum himuro benar-benar pergi. Ia menggenggam lengan kekasihnya sambil menangis.
"jangan pergi, bawa aku bersamamu!" butir butir Kristal bening berjatuhan dari sudut matanya. Sungguh pemandangan yang tak bisa terelakkan menyayat batin himuro.
Pemuda ini menatapnya sedih ketika menyingkirkan tangan [y/n] dari lengannya. Awalnya [y/n] merasa kebingungan dengan apa yang dilakukan himuro, namun kemudian himuro mengambil tangan [y/n] setelah menyeka air mata [y/n]. ia menggenggamnya dengan kedua tangan. Sorot mata himuro bertemu dengan milik [y/n], menatapnya lurus dan dalam.
"akan kubuat agar ayahmu mengakuiku. Tunggulah" ucapnya lembut di telinga [y/n]. ia berhasil membuat gadis di hadapannya bungkam. Sang pemuda mengecup jemari kekasihnya lalu kembali tersenyum. "ku temui kau besok"
SKIIIP
Pertemuan mereka tak bisa terelakkan. Meski dilarang, [y/n] selalu menyelinap untuk pergi ke taman rahasia di belakang kediamannya. Ia akan selalu duduk di bawah rimbunnya pohon berdaun lima, tempat ia dan himuro selalu bertemu. Tempat itu sangat lah jarang didatangi orang, itu sebabnya tempat itu sempurna untuk pertemuan rahasia mereka. Tentu saja ada jalan keluar yang memungkinkan orang luar masuk ke taman tersebut. [y/n] memberitahukan jalannya pada himuro. Sehingga himuro bisa menemuinya setiap saat. Mereka mengambil resiko, kalau mereka ketahuan, mereka mungkin tak akan pernah bisa bertemu lagi untuk selamanya.
Hingga suatu senja himuro mengatakan, "aku akan pergi keluar kota untuk beberapa hari." Pada saat itu mereka tengah berjalan-jalan di taman rahasia itu sambil berpegangan tangan. Itu artinya, mereka tak akan bertemu untuk waktu yang tak tahu berapa lama. "aku harus mengurus pekerjaan ayahku, beliau sedang sakit parah"
Himuro tak ingin membuat [y/n] sedih, tapi, ia juga punya kewajiban sebagai penerus himuro corp. gadis yang ia genggam kemudian tersenyum tipis degan pamdangan sendu menghadap tanah. "kau akan kembali kan?"
Himuro menghentikan langkahnya diikuti langkah [y/n]. mereka berdua saling berpaandangan untuk yang terakhir kali sebelum mereka akan dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. "pasti." ujar himuro mengecup kening kekasihnya.
Mereka berpisah setelah hari itu dengan saling memegang sebuah janji. Yaitu mereka akan kembali bersama.
SKIIIIP
[y/n] tak berhenti berharap kekasihnya itu akan kembali padanya. Setiap hari ia pergi ke taman rahasia untuk melepas rindu. namun sang kekasih tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Jangankan fisiknya, kabar pun tak ada. Sepertinya himuro benar benar sangat sibuk sampai lupa memberi kabar.
Atau himuro telah melupakannya? Pemikiran itu selalu ingin dielak [y/n]. namun, ia tak bisa mengelak selamanya. [y/n] membuka pikirannya, ia harus mengakui bahwa ada kemungkinan himuro melupakannya. Sudah dua bulan lebih himuro tak kunjung memberi kabar. [y/n] terus berpikir dibawah pohon berdaun lima, tempat ia sering menghabiskan waktu bersama.
Sebulir air mata pun jatuh membasahi pipinya. Hari itu ia memutuskan untuk melupakan himuro. Jika memang kenyataannya pemuda itu telah melupakannya. [y/n] bangkit dari duduknya, ia memandang pada dedaunan diatasnya. Hari semakin gelap, sudah waktunya ia kembali.
[y/n] mengambil nafas dalam-dalam sebelum berbalik menuju kediamannya. Namun, diujung keputus asaannya, secercah harapan muncul. Semak-semak bergeriak, beranda ada seseorang di baliknya. Semak-semak itu menutupi pintu rahasia taman, dan hanya satu orang luar yang mengetahui pintu rahasia tersebut.
Himuro tatsuya.
Ia muncul dari balik semak-semak dengan pakaian berantakan. Keringat mengucur di sekitar pelipisnya. Ia sangat kacau.
Kedua manik [y/n] melebar melihat pemuda berantakan itu. Kekasih yang akhrnya menampakkan sosoknya.
"[y/n]" himuro berlari menghampiri [y/n] seusainya ia melewati semak-semak. Nafasnya masih tersenggal-senggal ketika itu "aku.. berlari.. dari rumahmu.. keluar.. lalu kemari. Aku tak tahu jalan kemari jika dari dalam. Mereka bilang kau tak ada dimana-mana dan hanya ada satu tempat yang terpikir olehku." Jelasnya panjang lebar.
Butiran Kristal bening kembali memenuhi manik [y/n] membuatnya berkaca-kaca. "kau kembali.." perasaannya meluap bercampur aduk dengan rasa gembira. "tatsuya bodoh! Kenapa lama sekali?!" geram [y/n].
Pemuda di hadapannya melepas sebuah senyum tipis seraya mengatakan "tentu aku kembali. Aku mencintaimu."
Air mata [y/n] semakin bertambah banyak. Himuro dengan hati-hati menyekanya. "maafkan aku, tapi semua sudah selesai sekarang."
"apa yang kau lakukan di rumahku? Tidak kah mereka akan mengusirmu?" [y/n] penasaran. Tentu aneh, bahkan orang di rumahnya memberitahukan jika [y/n] tak ada di rumah.
Himuro tersenyum kemudian mengambil sebuah kotak kecil dari dalam sakunya. ia berlutut dihadapan kekasihnya dan membuka kotak kecil di tangannya, memperlihatkan apa yang kotak itu balut.
Sebuah cicin berlian.
"[full name], kau tak akan pernah harus sendirian lagi. Aku mencintaimu dan aku sangat mengetahuinya. Aku sudah bicara dengan ayahmu dan kau akan pergi memilih gaun putih segera. Jika kau mau menerimaku. Mau kah kau menikah denganku?" himuro mengatakan penuh harap.
Seolah dewi aprodite berpihak pada kedua sejoli ini, akhirnya sang ayah menyetujui hubungan mereka. Perasaan [y/n] meluap semakin besar hingga tak bisa berkata apa apa. ia mengangguk bertanda iya dengan senyuman di bibirnya.
Sang pemuda segera mengeluarkan cicin berlian untuk disematkan di jari manis [y/n]. ia berdiri serta memeluk tubuh sang kekasih sesudahnya. "terima kasih. Aku akan menjaga dan membuatmu bahagia." ujarnya.
Kali ini [y/n] menangis bahagia. pernikahan dilaksanakan semunggu kemudian, ia akan bersama himuro selamanya. memiliki seorang putri yang cantik, dan hidup bahagia, sampai akhir hayat.
SKIIIIIP
"...dan mereka akhirnya hidup bahagia selamanya" seorang wanita bersurai [h/c] [h/l] mengakhiri cerita sebelum tidur putrinya. Wanita itu diketahui sebagai [y/n], tengah duduk di sisi ranjang [daughter name].
"bisakah ibu ceritakan kisah putri dan pangeran tadi sekali lagi ibu?" pinta gadis berumur sekitar 7 tahun itu dengan mata berbinar. [y/n] tertawa kecil menanggapinya.
"ya, tapi besok malam ya?" ujarnya diikuti dendengusan mengeluh putrinya.
Tanpa mereka ketahui seseorang membuka pintu kamar [d/n] dan menghampiri mereka. "kau belum tidur [d/n]?"
Mendengar suara yang taka sing di telinganya, [d/n] segera melirik ke mulut pintu kamarnya. Ia mendapati sosok ayah berdiri di sana, himuro tatsuya.
"ayah!" senyuman terukir lebar di bibirnya selagi berlari menghampiri himuro. Pria yang dipanggilnya ayah tersebut memeluk dan menggendong [d/n] kembali ke ranjangnya. Sepasang ayah dan anak ini memang akur, membuat kau tak pernah berhenti tersenyum karenanya.
"ayah telat! Ibu sudah selesai mendongeng. Kisah tentang tuan putri dan pangeran yang saling jatuh cinta!" Ujar [d/n] ceria. himuro tertawa kecil menyahutinya.
"sebaiknya ayah pulang lebih cepat bukan?" bibirnya menyentuh kening [d/n], mengecupnya penuh kasih. "mimpi indah [d/n]."
"hmm.." [d/n] kembali masuk ke dalam selimutnya. "selamat malam" ia menutup kedua matanya dan mulai terlelap. Setelah [y/n] mengecup putrinya, ia dan himuro perlahan meninggalkan kamar itu tanpa suara. Kini mereka di depan kamar [d/n], berbicara dengan berbisik-bisik.
"apa yang kau ceritakan padanya?" Tanya himuro. Ia menyergapmu dari belakang, melingkarkan lengannya di pinggangmu sementara menyanradkan kepalanya di bahumu.
[y/n] tersenyum dan menjawab "kisah kita"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aaa.... Ending absurd? Ne aku merasa kemampuanku berkurang -_- Gomen :''' janjiku tadi pagi buku ini ku update 4 chapter ya? Tapi ternyata gak keburu. Ada urusan mendadak, aku gak bisa full di depan layar. Maaf kata 'hiatus' di bioku sampe berjamur jamur saking kelamaannya hehe. Dan makasih buat yang sudah mau menungguku kembali. Terutama penagih hutang ff paling rajinku (udah kayak rentenir aja) @StelaOkky KAMSAHAMNIDA!! Dan penagih hutang lainnya :''
NEXT:
Aomine @aokyubi
Kasamatsu @Emperornoise @AlyssaSacnite
Hanamiya Makoto
Vote? Comment? Share? xD keep the support~
Love,
Alice
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top