Sick Day [Nijimura Shuuzou]
Requested by @kotoumis
Aah.. Kesehatanku lagi buruk belakangan ini. Ngapa ngapain jadi ga konsen =~=a jadi untuk chapter yang update minggu ini.. Mungkin kurang memuaskan. gomenkudasai /sungkem(?)/
Happy reading~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Ohayou." Pagi pagi kamu bertegur sapa dengan kawan kawan yang kau temui sepanjang jalan menuju kelas. Kamu, (full name), siswi kelas dua di SMP Teikou.
Pagi hari masih berlalu sama seperti Biasa. Suara para murid yang tengah mengobrol di sepanjang koridor, wangi pengharum lantai kelas, sapaan selamat pagi di ruang guru, dan derap kaki dari klub lari yang tengah latihan pagi di lapangan.
Kamu sampai di kelas. Setelah menyematkan tas pada sisi meja, kamu duduk dan mulai mengobrol dengan kawanmu. Sambil menunggu si doi tiba di kelas.
Yup, nijimura. Sudah setahun lebih kamu pacaran dengannya. Ia pemuda yang baik, senang membantu, dan menjagamu dengan baik. Sesibuk apa pun dia, pastilah menyempatkan waktu untukmu.
Bel tanda masuk sudah dibunyikan. Namun kurai nijimura masih kosong. Apa dia terlambat? Atau tidak masuk? Dia kemana?
SKIIP
Tak ada yang mengetahui dimana nijimura. Sampai jam makan siang pun tak ada kabar darinya. Sepertinya ia memang tak masuk sekolah. Ia membuatmu khawatir, ya?
"(Y/n)-chan?" Suara alice (a/n: kemaren ada yang ngeluh soalnya untuk best friend name aku kosongin :" yaudah, ganti aja ya?) membangunkanmu dari lamunan. Ketika itu kamu sedang makan siang bersamanya, di kelas. Namun sedari tadi kamu hanya mengacak-acak isi bentomu saja. Tidak nafsu makan karena memikirkan nijimura?
"Ada apa? Kamu sakit? Kenapa tak makan? Lagi kurabg selera makan? Apa ada yang salah dengan makanannya?" Ia membanjirimu dengan pertanyaan. Namun dengan sabar kamu memberinya senyuman sebagai balasan.
"Tidak apa apa." Sumpitmu kau angkat mengapit kentang gireng dari dalam bentomu.
Alice tak melepaskan pandangannya darimu. Ia tahu sesuatu. "Kalau begitu.. Nijimura?" Tanyanya santai.
Kau menghela nafas pelan. Sepertinya kau tidak bisa menyembunyikannya. "Iya, dari pagi smsku tak dibalas."
"Hmm.." Alice memasang pose berpikir. "Mungkin dia sakit. Kenapa tak coba kunjungi rumahnya? Atau mungkin.."
Alice memotong kalimatnya. Ia membuatmu bertanya tanya. "Atau mungkin..?"
"Ah, tidak tidak." Senyuman bodoh tampil di wajahnya. Ia mengibas ngibaskan sumpitnya di depan dada. Kekiri, kekanan. "Ayo makan. Umm.. Ya Tuhan jamurnya enak sekali~"
SKIIIP
Bunyi bel tanda jam pelajaran usai telah dibunyikan. Sementara kau merapihkan buku-bukumu, perkataan alice terngiang di kepalamu. Haruskah kau berkunjung ke rumahnya? Mengganggu tidak ya? Tapi kau ingin pergi kesana.
"(Your~name~)-chan~" itu alice lagi. Ia unjuk gigi ala kuda di hadapanmu. "Beruntung ya"
Kau berkedip. "Apa?"
"Kebetulan hari ini ada pr. Jadi kau punya alasan datang ke rumah nijimura."
"Hah?"
"C'mon, c'mon, hayaku!" Tanpa pandang situasi alice segera mendorongmu keluar kelas.
SKIIIIP (cepet amat? :"v)
Tau-tau kakimu melangkah menuju rumah nijimura. Beruntung kau pernah berkunjung sebelumnya. Jadi kau tak sampai tersesat.
Jarimu menekan tombol bel rumah yang tergantung papan nama nijimura di depannya. Tak lama kemudian seorang gadis kecil membukakan pintunya. Itu suzuha (a/n: pls alice ngasal ngasih namanya :"v) adik perempuan nijimura.
"(Y/n) nee-chan!" Lihat seberapa bahagianya ia melihat wajahmu.
Kau tersenyum seraya mengucapkan, "konnichiwa."
Suzuha membawamu masuk. Rumah itu, ruang tengahnya seperti kapal pecah. Berantakan disana sini. "Gomen nee-chan. Rumah kami sedang berantakan. Shihou (a/n: alice ngawur lagi) sedang mengacau, sebab nii-chan sedang sakit." Jelas gadis yang memiliki wajah mirip pacarmu.
"Daijoubu yo. Waah.. Shihou. Asal nii-chanmu tak marah saja saat sembuh nanti."
Suzuha tertawa. "Benar. Rumah sangat berantakan, kalau nii-chan bangun dan melihat ini, nii-chan pasti marah." Perutnya sampai terkocok.
Wajar sih. Karena, di rumah hanya ada mereka bertiga. Jadi jika nijimura tak membersihkan rumah.. Beginilah akibatnya. Rumah berantakan.
"Dia sedang tidur?" Tanyamu. Suzuha hanya mengangguk.
"Mau aku panggilkan nii-chan?-"
"Aah.. Tidak usah. Suzuha-chan, bagaimana jika aku membantumu merapihkan rumah?" Kau menahan tangan suzuha.
Senyuman muncul di wajah manis suzuha, mengingatkanmu pada senyuman milik sang pacar. "Ya! Terima kasih nee-chan mau membantu!" Ia gembira. Secepat mungkin ia berlari ke dapur untuk mengambil peralatan kebersihan. Sementara itu, kau meletakkan tas mi di atas sofa dan mulai melepas jasmu.
Pandanganmu menyapu ke seluruh penjuru ruangan. Dari mana kau harus mulai?
Suzuha membersihkan baju kotor dan merapihkan mainan adiknya. Sementara kau membersihkan debu yang ada di setiap ruangan, membersihkan sampah yang berceceran dan mengepel ruangan.
Kemudian shihou sang adik bungsu, tiba. "Aku pulang! Suzu-nee? Shuu-nii?" Ia melempar tasnya biolanya ke atas sofa, tepat di samping tasmu. Ia baru pulang dari les biolanya, dan langsung berlari ke dalam panik. "Nii-chan! Ada bau gosong!"
Kau mendengar teriakan shihou. Kemudian kau mengendus, ada sesuatu yang menyengat tercium dari arah dapur. "Suzuha-chan, apa kau memasak sesuatu?" Tanyamu mengintip ke dalam kamar yang tengah dibersihkan suzuha, mengikuti shihou.
Sontak suzuha melompat. "Onee-chan! Aku lupa sedang memanaskan sup!" Lalu kalian berdua bergegas berlari ke dapur. Disana sudah sangat berasap. Asap itu mengepul dari panci di atas kompor. Cepat-cepat suzuha mematikan pematik apinya. Begitu dibuka, kuah dalam supnya sudah menguap semua.
"Ooh.." Suzuha menghela nafas kecewa.
Kau mengambil sendok dan mencicipi sup tanpa kuah tersebut. Asin. "Suzuha-chan ingin buat apa?"
"Aku ingin membuat sup hangat untuk nii-chan" ujar suzuha lesu. Sementara kau ber-oh dalam batin.
"Nee-chan bagaimana ini?" Suzuha nampak murung.
Sungguh, kau tak sanggup jika melihatnya seperti itu. Dia anak yang baik. Meski usianya masih muda, ia bahkan memasak demi kakaknya yang tengah sakit.
"Suzuha-chan.. Bagaimana kalau kita buat sama-sama?" Tawarmu.
Suzuha menenggak, menampakkan wajah hampir menangisnya padamu. "Betulan?"
Kau mengangguk bertanda iya. Suzuha kembali tersenyum dan ikut mengangguk. Ia kembali bersemangat.
"Jaa.. Ayo lihat apa yang kita punya di sini."
SKIIIIIP (again~)
Nijimura terbangun dari tidurnya hanya mengenakan celana pendek dan kaos. Kepalanya masih pusing, tubuhnya masih lemas, suhu tubuhnya masih panas. Ia berjalan sempoyongan keluar kamarnya, berniat pergi ke dapur untuk memasak. Hari semakin malam dan ia belum memasak apa pun untuk makan malam.
Namun ia terkejut ketika mencium bau sedap di sekitar dapur. Apakah suzuha memasak? Penasaran, ia mengintip ke dalam dapur. Namun ia terkejut, bukan hanya suzuha yang ada di dapur, namun shihou dan juga (y/n).
"Nii-chan!" Shihou lah yang pertama kali menyadari kehadirannya. Ia tersenyum lebar dengan wajah yang berlumuran tepung. Ia tengah mengaduk adonan tepung berisi udang.
"Nii-chan!" Suzuha menyambutnya juga. Diikuti kau yang hanya melempar senyuman padanya.
"(Y/n)? Kalian semua? Sedang apa di dapur?" Kedua mata nijimura terbelalak. Tak percaya akan pemandangan di hadapannya.
"Memasak, dong. Nii-chan duduk saja dan tunggu!" Suzuha mendorong nijimura keluar dari dapur. "Makanan sebentar lagi selesai." Dan tersenyum pada kakaknya.
Nijimura menatapmu bingung. Ada banyak yang ingin ia tanyakan. Namun kondisimu sedang tak memungkinkan untuk itu. Jadi ia menahan pertanyaannya dan menunggumu. "Baikalah" ia tersenyum tipis, mengelus puncak kepala suzuha.
"Shihou-kun, sini, menemani aku?" Tanagnnya melambai-lambai memanggil adik yang satunya.
Kau membantu shihou melepas celemeknya dan membersihkan diri. Setelah itu shihou menyusul kakaknya. Mereka menunggu di meja makan sambil mengobrol. Sementara kau dan suzuha melanjutkan memasak.
Diam diam nijimura mengintip gerak gerikmu dari jauh. Ia mengulum-ulum senyumnya, membayangkan seeeapa akurnya kau dengan suzuha. Pikirannyanjauh ke masa depan. Ketika suatu hari ia menikahimu, dan memiliki anak perempuan. Nijimura membayangkannya. Ia akan duduk di meja makan, sementara kau dan putrinya memasak makan malam untuknya.
Tanpa sadar ia tersenyum sendiri. "Nii-chan. Kenapa tersenyum?" Suara shihou membangunkan delusi sesaatnya.
Tangan panjang nijimura meraih puncak kepala sang adik. Ia mengacak-acak rambut shihou seraya berkata. "Bukan apa-apa"
SKIIIIIIP :v
Setelahnya makanan pun siap. Kau memasak bubur untuk nijimura, nasi untuk yang lainnya. Sup berisi bermacam macam sayuran seperti wortel, buncis, kentang, telur, dan rempah rempah lainnya duguyur kaldu ayam. Lalu ada udang yang digoreng berbalut tepung. Kau dan shihou duuk berseberangan sementara nijimura duduk berseberangan dengan suzuha.
"Mari makan" setelah mengucap doa, acara makan malam pun dimulai.
"Kenapa hanya aku yang makan bubur?" Keluh nijimura memajukan sedikit bibirnya.
"(Y/n)Nee-chan bilang nii-chan harus makan bubur supaya mudah mencernanya." Jelas suzuha.
"(Y/n)..?" Nijimura membelokkan pandangannya padamu.
Kau mengibaskan tangan didepan dada. "Ahaha.. Kau dengar sendiri dari suzuha-chan."
Nijimura mengeluh dalam desahan, namun pada akhirnya ia menelan bubur polos buatanmu.
SKIIIIIIIP (again?!)
Waktu berlalu. Suzuha dan shihou menghabiskan waktu di kamar shihou bersama nijimura. Katanya sih hendak mengerjakan pr ditemani sang kakak sulung. Sementara itu kau membersihkan ruang makan dan dapur.
Hari semakin malam. Kira kira sudah pukul sembilan malam. Kau tinggal mengeringkan piring piring bekas makan malam dengan serbet. Tiba tiba ada sepasang lengan melingkar di sekitar pinggangmu.
Ia membuatmu melompat kaget. "Shuzou?" Ya, itu memang nijimura. Tubuhnya terasa panas. Apa lagi ketika kepalanya menyandar di bahumu. Ia memelukmu dari belakang.
Satu kata yang meluncur dari mulut nijimura, "Maaf." Pelukannya semakin erat. Membawamu semakin dalamm dalam dekapannya.
"Shuuzou, adik adikmu?"
"Mereka sudah tidur."
Kau meletakkan piring yang kau pegang, kemudian melepaskan kedua lengan nijimura. Sayangnya nijimura tak mau melepaskanmu. "Sebentar saja." Ucapnya.
"Shuuzou. Kau sudah minum obat?"
Nijimura diam. Mari anggap itu sebagai tidak. Satu tanganmu mengelus surai ravennya. "Ayo ambil obatmu, ya?"
Akhirnya nijimura mau melepaskanmu. Kamu menuntunnya menuju meja makan lalu mengambilkan air dan obat. Setelah ia beres meminumnya, nijimura berceletuk, "menginaplah di sini."
Meski pun kau mau.. Tapi tak bisa seperti itu kan? "Tidak, aku pulang saja."
"Aku tak bisa mengantarmu pulang."
"Aku bisa pulang sendiri"
"Selarut ini? Tidak. Aku tak bisa tenang kalau sesuatu terjadi padamu di jalan."
"Aku akan baik..." Ucapanmu terpotong. Rupanya nijimura menatap tajam. Meski wajahnya tampak pucat. Wajahmu memerah, sebelumnya kau belim pernah tidur di rumah anak laki laki. Apa lagi rumah pacarmu. "B-baiklah." Satu hal yang kau tahu kau tak bisa menolak. Atau nijimura akan memaksa mengantarmu pulang.
Seringai tipis muncul di wajah pucat nijimura. "Bagus" ia berdiri dari kusi, dan menuntunmu menuju kamarnya. Pemuda itu merogoh-rogoh lenari pakainya. Hingga ia mengeluarkan sepasang celana pendek dan kaos untuk kau pakai.
"Coba ganti pakai itu. Aku siapkan futon (kasur lupat/?) untukmu." Titah nijimura.
Tanpa menyanggah apa pun kau pergi ke kamar mandi, melakukan rutinitas malammu -kecuali sikat gigi- dan mengganti pakaianmu. Rupanya pakaian itu masih kebesaran di badanmu. Beruntung di celananya terdapat tali sehingga kau bisa mengepaskan ikatannya dengan pinggangmu.
Kau kembali ke kamar nijimura. Sayangnya disana hanya ada satu futon. Nijimura duduk di atas tatami di sisi futon tersebut. Ia mengilang kaki dan tangannya, terkantuk-kantuk.
"Shuuzou?"
"(Y/n)!" Akhirnya ia terbangun melihatmu berdiri di hadapannya. Meskh samar samar kaubtahu ia sedang memerah. Wajahmunpun ikut memerah.
"Aku tak bisa menemukan futon yang lain." Ucapnya seraya memakingkan wajah. "Kau saja yang tidur di situ."
"Lalu kau?"
"Aku di sini, atau sofa."
"Aho! Kau sedang sakit! Aku saja yang keluar." Baru saja kau hendak keluar, tangan nijimura meraih pergelangan tanganmu. Ia menarikmu duduk ke dalam pangkuannya. Tidak.. Ia menjatuhkanmu ke atas futon.
"Shuu-"
"Futonnya luas." Ia menjatuhkan dirinya juga diatas futon. Tepat di sampingmu. "Tetap bersamaku malam ini."
Kau mendesah kalah. Lengan nijimura melintang di atas perutmu, menjagamu agar tetap berbaring bersamanya. Jadi kau kenakan kakimu untuk menarik selimut, ketika dapat menggapainya dengan tanganmu, kau menyelimuti tubuhkalian berdua.
Bahkan di balik selimut terasa menjadi lebih panas. Berkat suhu tubuh dan dekapan hangatnya, dan ciuman selamat malam di kening. Rasanya keningmu terbakar disentuh bibirnya.
"Oyasumi (y/n), aishite.."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
wut dapak!! Aku nulis apaaaaann //shock//
Kamu tau? Banyak yang terjadi hari ini. Niat aku publish tadi sore akhirnya.. Baru bisa dipublish sekarang dini hari. Makasih buat para kakak, nemenin aku main sambil nulis ini. Sampe aku ganggu waktu malmingannya hehehe gomen. Pokoknya gitu lah. Sampai jumpa di buku sebelah.
Oyasumi
N E X T :
Kiyoshi to @Abel_katao @Arisu_Hikari
Hanamiya to Yahisa_Nashimi24
Haizaki to Yahisa_Nashimi24
Kuroko to fb fellas
Hayama to @TakanashiYumi13
Mayuzumi to @uchihaamandaaaaa @inanty
AkashixBadGirl! To @Yoshikuni_Asuka
MatuzumixBadGirl! To Yahisa_Nashimi24
Love,
Alicia
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top