Secret [Aomine Daiki]

btw kemaren ada yang request ini tapi alice lupa siapaa namanya gomennasai TT tapi sekarang alice 3ingat.. Namanya @mnahdia . sebenernya ini udah lama alice simpen tapi sengaja nunggu ada yang request dulu baru dipost xp oke, enjoy guys

btw lagunya punya girlband Apink, bukan alice

~~~~~~~~~~~

aku siswi kelas 1 di touou gakuen. Sekolah yang letaknya dekat dengan rumahku. setidaknya untuk sekarang ini. Keluargaku sering berpindah pindah Rumah, karena pekerjaan ayahku. Ini cukup merepotkan hidupku. Setiap kali pindah rumah artinya pindah sekolah, dan yang paling menyusahkan adalah memulai pertemanan baru lagi. Aku sering berharap tak akan pindah pindah lagi.. karena terlalu menyakitkan meninggalkan teman teman lama ku.

oke sekian perkenalan diriku. siang hari ini aku tersesat di sekolah ku! yaa aku bukan orang yang mudah menghafal jalan jadi tersesat sudah jadi keseringanku. menyusahkan? yep

oke oke kembali ke cerita. aku tak tahu dimana inii panik mungkin sudah terukir jelas diwajahku. aku harus cepat menemukan jalan. sialnya, kemana perginya semua orang? aku terus melangkah tak tahu arah sambil membawa-bawa gitar di punggungku --ngomong ngomong mulai hari ini aku anggota klub musik sekolah-- sampai terhenti oleh seorang siswa berkulit gelap, berambut navy. postur tubuhnya tegap dan ototnya terlihat meski dia memakai jas.

"hati-hati dong kalau jalan" katanya malas-malas sambil menguap.

"su-sumimasen!" cepat cepat aku membungkuk minta maaf. habis aku benar benar dalam kepanikan.  tanpa berkata apa-apa laki laki itu pergi melewatiku. ke arah yang baru aku lewati.

"ano.." aku memberanikan diriku untuk bertanya. syukurlah dia menghentikan langkahnya. "a-ano.. ruang-"

"aomine!" muncul seorang siswi berdiri di ujung sana. sambil marah marah dia menghampiri laki-laki yang di panggil aomine itu. Yaampun, gadis ini memiliki tubuh prefek untuk semua perempuan.

"yaampun apa aku harus terus-terusan menjemputmu seperti ini?!" kata siswi itu.

"haa? apa sih?! berisik tahu, satsuki." oh, namanya satsuki?

"kau bolos lagi iya kan? tak ada alasan kau harus kembali ke kelas."

"aku memang berniat begitu kok"

"huh! pembohong!" mereka terus berdebat. aku diacuhkan waa sedihnyaa.. apa mereka itu sepasang kekasih?

"ano!" tanpa sadar suaraku mengeras. memalukann.. tapi aku mendapatkan perhatian mereka. syu-syukurlah >

"a-itu.. aku sedikit tersesat jadi.. maaf! apa aku boleh bertanya dimana ruang musik ?" waa aku mengatakannya! mereka sedikit bingung melihatku sebelum akhirnya gadis yang dipanggil satsuki itu tertawa kecil.

"apa kau murid baru?" tanyanya sambil berjalan kearahku.

"i-iya baru hari ini." jawabku malu malu.

"waa? siapa namamu?" tanyanya lagi.

"ee.. [full name]"

"namaku momoi satsuki. sedangkan orang baka di belakang sana namanya aomine daiki."

"oi-"

"kami akan mengantarmu. iya kan? ahomine daiki?" momoi menatap tajam pada aomine.

"haa? Tidak ah! merepotkan" aomine mengeluh. dia membuka rahangnya lebar.

"ahh cukup beritahukan saja padaku lokasinya aku bisa pergi sendiri." aku takut mengganggu mereka.

"tuh! dia saja tak mau di antar!" timpal aomine. apa-apaan sih orang ini?

"jangan dipikirkan ucapannya ya [f/n]-chan.. jya ikuzo" momoi menarikku dengan tangan kanannya sedangkan aomine dengan tangan kirinya. jadi aku diantar mereka berdua ke ruang musik. seusainya aku benar-benar berterima kasih. habis mereka repot-repot mau mengantarku. berkatnya aku jadi tak terlambat masuk kelas.

Sejak saat itu satsuki senpai (begitu dia menyuruhku memanggilnya) selalu mendekatiku, menyeretku ke tempat latihan tim basket, lalu meninggalkanku bersama tim basket sementara dia menjemput aomine senpai. Awalnya memang memalukan tapi.. seiring berjalannya waktu aku mulai menikmatinya. Tak jarang aku bersorak untuk mereka, bercanda dengan mereka, dan menjahili anggota lain bersama [boy’s name] teman sekelasku yang juga anggota klub basket. menonton Aomine senpai bermain itu sungguh pengalaman yang unik. Satu kata, yaitu kagum.  Caranya bermain membangkitkan performa keren di dalam dirinya. Tak ada yang bisa menduga gerakanya. Lincah, seperti citah. Bagaikan hidup..

Berkat satsuki senpai aku jadi bisa dekat dengan aomine senpai dan yang lainnya. Aku haruss berterima kasih padanya nanti.

suatu hari aku memasuki gym sebelum pergi ke ruang musik. “konichiwa~” salamku ceria seperti biasa. Seperti biasa, gitar tergantung di punggungku.

“[l/n]-san.. konichiwa” sakurai senpai menyahut.

“osu” sahut yang lainnya.

“[l/n]!!! Beritahu! Apa itu benar?!” wakamatsu senpai tiba-tiba ribut tepat di telingaku.

“apanya apa?” tanyaku polos.

“kau suka salah seorang dari kami??! Siapa orang itu??!” tanya wakamatsu senpai, masih berisik. Semua anggota jadi menaruh perhatiannya padaku.

“maa.. tak sopan!” satsuki senpai menarikku ke bench. “saa.. ayo beritahu kami siapa orangnya” tanya satsuki senpai. Gubrak dah

“tidak ah” aku mengelak sambil menurunkan tas gitarku.

“[l/n]-san suka seseorang di antara kami?” [boy’s name] teman sekelasku ikut-ikutan mengintrogasi (?)

“sumimasen sumimasen .. semuanya beri [l/n]-san sedikit udara” kata sakurai-senpai.

“eh? Kau juga penasaran kan sakurai?” kata wakamatsu.

“eh? Ta-tapi tak baik memaksakan [l/n]-san”

“sakurai senpai juga penasaran, jadi beritahu kami cepat. Atau orangnya sedang ada di sini?”

“eh? Orangnya..”

“berisik banget sih?!” tiba tiba orang yang sedang akan dibicarakan muncul.

“aomine-san!” sakurai senpai saja kaget.

“senpai! [l/n]-san meyukai salah seorang dari kita.”

“terus? kalian mengganggu tidurku. Berisik sekali.” Aomine kesal

“tidak kah kau penasaran dai-chan?” tanya satsuki senpai.

“untuk apa aku mengetahuinya? tak ada gunanya. Itu bukan urusanku kalau anak ini menyukai seseorang” aomine senpai terlihat risih. bukan urusannya? BUKAN URUSANNYA?

“oi aomine!” wakamatsu senpai menaikan nada bicaranya. Terdengar seperti dia sedang marah.

“bagaimana kalau yang disukainya itu senpai sendiri?” tanya [boy’s name].

“hah? yang benar saja? Anak merepotkan ini?” oh ya ampun, ya, seharusnya aku sudah tahu. orang ini bagaimana pun juga..

“maa...” berusaha santai aku berdiri dan mengambil gitarku. “satsuki senpai kalau tak ada hal lain lagi aku harus segera pergi ke ruang musik.”

“eh?oh? masih-“

“jaa minna san.. aku permisi dulu” tanpa mempedulikan satsuki senpai aku membungkuk dan meninggalkan mereka.

“tak biasanya [l/n] tak menyahut” kata [boy’s name].

“ku rasa aku sudah tahu siapa orangnya” tanpa sepengetahuanku, satsuki senpai terseenyum diam diam.

Sial.. dia tak peduli.. aomine senpai tak peduli..  itu benar, tak mungkin dia peduli. Aku tak punya kesempatan bukan? Melampaui satsuki senpai saja aku tak bisa. Setidaknya kalau pun akan pacaran, ku rasa satsuki-senpai lah yang akan dipacarinya.

Di tengah jalan aku berhenti berjalan air mataku jatuh ke pipiku. Aku menangisinya?

 

FEW DAYS LATTER

Sejak saat itu aku selalu menghindari tim basket. Datang ke gym? Jangan harap. Meski satsuki senpai memintaku kembali ke tempat itu. Kalau kembali dan bertemu dengannya.. yang ada aku sakit lagi. Tapi..

“[f/n]-chaan~” [bf/n] menepuk pundakku, yang sedang melamun di ruang musik.

“[bf/n]-chan..” jawabku lesu, dengan senyum tipis.

“nmaa galau lagi? Senpai itu?” tanyanya duduk di sebelahku.

“bukan.. aku sedang memikirkan lagu baru.”

“apa sudah selesai?”

“sedikit. Mau dengar?” segera aku mengambil gitar, lalu kembali duduk di sebelah [bf/n].

“kau sangat berkerja keras [f/n]-chan~” kata [bf/n]. Aku tersenyum tipis sebelum mulai memainkan gitarku.

Dengarkan ceritaku hari ini

Rahasia yang tak seorang pun tahu

Akan ku ungkapkan padamu,

I love you, I love you

Ku teriak dengan suara yang tak bisa didegar siapa pun

 

Kata demi kata menggantung di ujung bibirku

Aku tahu tak seharusanya ku lakukan

Jadi ku tutup mataku

Namun masih ku lihat dirimu

Tahu kah kau kenapa ku katakan ini padamu?

 

You don’t wanna be my heart

You don’t wanna be my life

Aku mengerti sekarang

Apa aku mengatakan hal yang salah?

Lihat sekelilingmu, you will always be my love

You will always be my love

“wow, [f/n]-chan. Itu lagu yang emosional dan indah” [bf/n] bertepuk tangan begitu aku selesai bernyanyi. “kau masih cinta pada senpai mu itu ya?” tanyanya, dan hanya mendapat anggukan sebagai jawabannya.

“dia tak akan pernah menyukaiku. Baginya aku Cuma gadis berisik, mengganggu, dan merepotkan” jawabku sedikit tersenyum.

“meski aku tahu aomine senpai tak akan membalas cintaku, aku tak bisa berhenti mencintainya” sambungku. Mengetahui kenyataan ini memang menyakitkan, tapi mau bagaimana lagi, ini lah realita.

[bf/n] Cuma diam sambil mengelus-elus punggungku. Sampai kami mendengar suara pintu yang di ketuk. Pandangan kami langsung tertuju ke pintu, bertanya tanya siapa kah yang mengetuk. Sesosok lelaki berkulit gelap berdiri di sana. Aomine senpai. Ternyata dari tadi pintunya tak tertutup rapat.

“a-aomine senpai?!” God! Apa dia mendengar semuanya?

“boleh bicara sebentar, [l/n]?” tanyanya. Dia pasti mendengarnya!

Tanpa basa basi [bf/n] langsung pergi keluar dari ruangan musik. Meninggalkan aku berdua dengan aomine senpai. Pintu ditutup dan aomine senpai duduk di sebelahku. Aku malu aku malu malu malu malu malu malu!

“lagumu bagus..” aomine senpai mulai membuka mulutnya.

“aku tak tahu kalau orang yang kau suka itu aku. Jadi..” aomine senpai mengelus melus belakang lehernya. Matanya tak menatapku, begitu juga aku. Kami sama sama menatap lantai.

“ku rasa aku harus bilang maaf untuk kata kataku tempo hari. Kau tahu? gym terasa sedikit sepi tanpa teriakanmu. Atau kejahilanmu.” Lanjutnya. Aku masih tak merespon hanya mendengarkannya.

“dan.. Ku pikir, tak mungkin orang sepertimu akan menyukai orang sepertiku. Ku kira kau menyukai [boy’s name] karena kalian sangat dekat. Dan sepertinya ada salah paham di sini.” kata aomine senpai.

“s-senpai-”

“[l/n].. pacaran lah dengan ku!” sela aomine senpai.

“he?” apa aku tak salah dengar? Dia minta aku pacaran dengan nya?

“pacaranlah denganku” aomine senpai memperjelas. Kami saling bertatapan, dan wajah kami sama sama memerah.

“[l/n]?”

“aku tak salah dengar? Senpai? Kau tak perlu bersimpati padaku- ku kira satsu-“

“harus kah aku berteriak ? aku suka kamu [full name]!! Bukan gadis lain!” potong aomine senpai. Mataku jadi berair. Ternyata.. ternyata aomine senpai membalas cintaku.

“ha’i” jawabku. Ku seka air mata yang mulai berjatuhan di pipiku, sementara aomine senpai memelukku.

“bagus. Mulai sekarang kau milikku.” katanya.

“iya” senangnya sampai menangis. Cintaku terbalas. Ternyata selama ini hanya salah paham ya?

OMAKE

“eh? Sudah selesai ya? Cuma begitu?”

“aduh, jangan dorong dorong dong!”

“sst.. jangan berisik! Nanti ketahuan”

“aduh! Kakiku! Aw! aw!”

“sudah dapat fotonya?”

“WUAA..!!” begitu aomine membuka pintu, semua yang mengintip, ehem, maksudku, [bf/n], momoi, dan anggota bandmu jatuh bertumpukan.

“waah apa yang kalian lakukan?! Kalian mengintip?!” teriakmu.

“sa-tsu-ki!” begitu juga aomine.

“ehehe gomen ne gomen dai-chan” ujar momoi polos.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hola hola alice balik lagi yahoo!!! Ada yang kangen sama alice? No? Oke, nodrop-eh-prob

Masa hiatus alice sudah beres~ dan mulai sekarang bakalan ada sedikit perubahan di sini hmm.. mungkin ada yang sadar kalau judul chapternya berubah (?) hihihi tapi gak Cuma itu aja~ apa perubahan itu? kita lihat saja nanti hehe

Thanks for reading, comment vote request promot?

 

Love,

Alicia

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top