Reuni pt.2 [NijiHai]
#49
Ketika mereka reuni plus NijiHai.
Scenario ver. (Dibuat narasi biasa malah kepanjangan ; u ; )
Warning yaoi content & OOC.
Happy reading girls.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seperti biasa Murasakibara susaaaahhh banget diajak ketemu. "Mendo (bukan tempe), yada." Selalu aja begitu alesannya. Tapi, Akashi kayaknya berhasil membujuk Murasakibara buat hadir. Entah dihasut apa, Murasakibara berapi-api waktu datang, dan bersih keras mengutarakan kekesalannya pada Akashi. Tapi meski begitu, Akashi nampak biasa-biasa aja, jadi mereka gak mungkin lagi berkelahi.
Yang aneh lagi datang dari Midorima. Dia langsung mengiyakan buat hadir, tapi syaratnya dia yang nentuin hari. Katanya sih mau nyari waktu yang baik buat ngumpul kayak ngebaca primbon/? gitu. Iyahin aja biar cepet.
Kise, ya? Kalau Kise sih langsung mau tanpa mengajukan syarat khusus. Malah dia jadi peserta yang paling antusias sama acara ini. Terus dia bilang kalau Kuroko harus ikut juga. Yah, Satsuki sih langsung ngeiyahin, dan mereka jadi bicara oot tentang fanboy/girl-in Kuroko di telpon berdua.
Samanya kayak Kise, Akashi langsung setuju. Katanya momen langka, dan dia bakal bantu ngebujuk Murasakibara buat dateng. Sasuga kapten, selalu bisa diandalkan!
Kuroko juga langsung setuju. Satsuki yang nelpon, terus dengan tabahnya dia ngedengerin celoteh fangirl nomor satunya. Kuroko sih, sans aja tiap diajak jalan. Tapi dia kemudian ngechat aku supaya nanti ditaro di tempat yang agak jauh dari Kise. Katanya Kise belakangan ini nyebelin parah, aku penasaran Kise ngapain aja sampai dibilang begitu.
Haizaki inilah yang agak susah. Masa dia malah sok sibuk, tapi gak lama malah ngajak main berdua. Kan pe'ak. Terus aku bilang aja, kalau aku gak mau jalan sama dia sebelum dia dateng ke reunian ini.
Haizaki awalnya ngeluh dan manjangin waktu kami bicara di telpon dengan ngebalik-balikin pembicaraan. Asli nyebelin. Dikira nelpon dia gak pake pulsa, apa? Mana beda operator. Jadi pas dia lagi ngoceh sendiri, langsung aja aku matiin sambungannya. Akhirnya dia yang nelpon, terus setuju buat dateng. Lol.
Nijimura sebagai main guest tentu kami undang. Acara ini sekalian nyambut dia, toh, meski aku gak ngasih tau hal ini sama Haizaki. Bisa bisa dia nanti gak mau datang. Agak lama nunggu respon Nijimura, kayaknya semenjak kembali ke Jepang beliau sibuk banget.
Terakhir, Aomine. Kami satu sekolah tapi begonya aku dan Satsuki, lupa ngasih tau hal ini. Waktu ketemu sama aku sih, dia bilangnya gak mau datang plus mau pikir pikir dulu. Dan sesuai dugaan Satsuki berhasil ngebujuk dia supaya dateng, meski dengan wajah cemberut.
Hari yang dinantikan tiba. Entah bakal kayak apa hari ini berakhir, tetapi aku harap hari ini bakal jadi hari yang super baik.
—sign, [y/n]
***
Sekarang, semua peserta reuni udah berkumpul. Minus [y/n] yang lagi menghilang ke suatu tempat misterius, sendirian, dan Aomine yang lagi mampir ke supermarket seberang. ([Y/n]nya diculik alice dulu /gak) [y/n] sama Momoi lagi masuk duluan buat nyiapin meja buat para mantan team-mate itu, sementara yang lain nunggu di luar warung. Masih ada yang belom lengkap rupanya; Kuroko.
Mereka berdirinya hampir ngelingkar gitu. Deket pintu, Nijimura, di kanannya Akashi, sebelahnya lagi Murasakibara, baru Haizaki, Kise, dan Midorima nyender di dinding.
Haizaki: wuanjir! Kok ada elu bang?! *nunjuk Nijimura kaget pas dateng*
Nijimura: *flat* huh? Aku kan main guest acara ini.
Haizaki: balik duluan, ah—*mau balik tapi ditahan*
Murasakibara: mendokuze.
Akashi: bagus, Atsushi.
Haizaki: Anjir, ngapain ini?! Lepas, wei.
Nijimura: Biarin aja si, kalau dia mau balik ya balik aja.
Akashi: serius? Ini kan pertama kalinya kalian ketemu lagi setelah sekian lama.
Nijimura: gak peduli.
Haizaki: kmvrt.
Kise: Gak seru dasar. Sama Nijimura-san aja takut.
Midorima: ngomong kayak kau berani sama Nijimura-san, Kise.
Nijimura: oh gitu, Kise? *nyamperin Kise, kini dia berdiri menyamping tepat di depan Haizaki demi berhadapan lurus dengan Kise*
Kise: b-b-bukan itu maksudnya ssu! *panik*
Kuroko: *muncul tiba-tiba di belakang Haizaki* hayoloh~
Haizaki teriak dengan tidak elitnya sampe lompat ke depan—nyaris nubruk Nijimura. Murasakibara udah ngelepasin dia dari tadi karena pegel.
Nijimura asli pengen ngegaplok Kouhai-nya yang mendadak jadi lebay itu. Haizaki juga gak paham, keknya dia kebanyakan begadang dan kurang asupan mijon sampe-sampe bisa jantungan gitu. Telmi yang berkepanjangan.
Kuroko: doumo.
Kise: Kurokocchi!!
[Y/n] saat itu menghampiri kerumunan ikemen tersebut dengan riang, berniat menyuruh mereka masuk karena tempat mereka makan sudah siap. Sialnya dia terpeleset kulit mangga yang entah kenapa ada di sana, sedangkan dia lagi pake wedges, dan berakhir nubruk Nijimura dengan tidak elit.
Kecelakaan ini membuat sang tertua di kelompok itu melangkah maju demi menahan beban, tetapi sialnya dia malah keserimpet sama kaki sendiri waktu ngelangkah. Dan lebih sialnya lagi yang ada di depan dia itu Haizaki. Refleks, Nijimura ngulurin tangan demi mempertahankan keseimbangan. Eh, masih ada yang lebih sial rupanya; waktu dia jatoh, muka dia tepat nubruk muka Haizaki. Maka terjadilah adegan yaoi live yang membuat semua orang di dalam lingkaran itu membelalakan matanya.
Kise lansung nutup matanya dengan kedua tangan.
Akashi sih melek aja, dan berusaha terlihat biasa aja.
Murasakibara menjatuhkan kudapan di tangannya.
Kacamata Midorima melorot.
Aomine yang baru sampe menjatuhkan kresek hitam berisi majalah favoritnya.
Kuroko langsung muntah pelangi/gak.
***
Keduanya jadi perang dingin. Gak sedikitpun mereka berdua beradu pandang atau tegur sapa. Malah, tiap tercyduk papasan mata, keduanya jadi salting. Lah, ada apa ini?
Puas makan siang, kini waktunya agenda yang paling ditunggu-tunggu. Main dengan bola basket.
Haizaki dan Nijimura sengaja diletakan di tim yang sama atas keisengan duo josei di tepi lapangan street ball. Habis mereka dari tadi perang dingin.
Nijimura akhirnya mau menegur Haizaki. "Oi. Awas aja kalau bikin tim sampe kalah," ancamnya masih sama galak seperti yang ada di ingatan Haizaki.
Haizaki menyeringai. "Liat aja, tim ini pasti menang."
***
Senja sudah menyapa seolah memperingati bahwa sudah waktunya mereka kembali ke kehidupan masing-masing. Semua orang membubarkan diri, begitu juga dengan Nijimura dan Haizaki.
Haizaki awalnya hendak pulang sendiri, tetapi eh, Nijimura malah berjalan ke arah yang dia ambil juga. Mereka berjalan dalam diam dan berjauh jauhan. Haizaki jalan di depan dan Nijimura di belakang. Itu menjadikan Haizaki berpikir bahwa Nijimura sedang menguntitnya.
Haizaki: *tiba tiba berhenti, balik arah* jangan ngikutin, balik sana!
Nijimura: apartemenku arah sini. Pede banget sih.
Haizaki: ....
Akhirnya mereka jalan berduaan.
Nijimura: jadi ... Apa kabarmu selama aku gak ada di Jepang?
Haizaki: biasa aja.
Nijimura: .... Terus kau sama [y/n] ...
Haizaki: jangan mikir yang aneh aneh. Tadi cuma ngeledekin aja.
Nijimura: hee ... Jadi? Ada seorang cewek?
Haizaki: enggak. Enggak lah.
Nijimura: aku denger kau banyak tidur sama cewek.
Haizaki: gosip aja.
Nijimura: oh ... Bener juga sih. Mana ada cewek yang mau sama tampang jelek sepertimu, ya?
Haizaki: haah?!
Nijimura: aku juga ... Gak pacaran sama siapa siapa di Amerika.
Haizaki: benarkah? Kirain cowok basket cukup populer di sana.
Nijimura: ya tapi percuma. Pada akhirnya aku gak bisa move on dari seseorang-ku di SMP.
Haizaki: *blush*
Nijimura: kupingmu merah, tuh.
Haizaki. Meh, mana mungkin.
Nijimura: heleh.
Diem cukup lama.
Nijimura: kalau kau, gimana?
Haizaki: apaan?
Nijimura: apa ada orang spesial di SMA?
Haizaki: ... Mereka semua membosankan. Tidak ada yg membuatku tertarik.
Nijimura: *nyengir* jadi, masih lebih menarik aku, hm?
Haizaki: kalau harus jujur, ya. Tapi kau sama menyebalkannya dengan pergi tanpa perpisahan seperti itu.
Nijimura: ya maaf. Aku kepalang panik. Tapi kan, sekarang aku udah balik ke Jepang.
Dugh! Tau tau Haizaki nendang Nijimura ke sebuah pohon terdekat. Mereka tiba di sebuah jalanan yang sepi menuju stasiun kereta. Punggung Nijimura terbanting menghantam kerasnya batang pohon itu. Sebelum ia dapat protes atau menghajar balik Haizaki, pria itu sudah merenggut kerah baju Nijimura, ia juga hendak melayangkan sebuah kepalan tangan.
Haizaki: hilang tanpa kabar selama bertahun tahun. Sekalinya balik malah watados. Muak aku melihat majahmu, se-n-pa-i.
Haizaki terus marah-marah, sedangkan Nijimura nyengir gak karuan. Ia tak kuasa menahan senyum saat menyadari betama rindunya seorang Haizaki padanya. Yah, dia memang salah karena tidak segera mencari Haizaki dan menjelaskan semuanya. Semua, termasuk kejadian tersialnya di bandara ketika ia baru sampai di amerika yang menaaskan dompet dan ponselnya. Tetapi ia bahagia mengetahui bahwa Haizaki belum melupakannya.
Gemas dan tidak sanggup menahannya lagi. Ia dekap Haizaki dan dengan sigapnya mengecup bibir yang telah lama tidak ia kecup.
Haizaki: *ngedorong Nijimura* anjir, tempat umum! Gile lu ndro.
Nijimura: hahaha. Shogo. Balikan lagi, yuk?
Haizaki: haa—?
Nijimura: nah. Jangan balik dulu, mampir ke apartemenku aja.
Sisanya bayangkan sendiri apanyang terjadi di apartemen bang niji.
Ayem menistahkan husbando sendiri syalalala nulis apa ayem syalalalalala ooc wei stalalalalala but still, hope you enjoyed it specially Izuna5una
Dare done!
Love,
Alice
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top