Miss Understanding [Kise Ryouta]

WAAA 220 READ !! THANK YOU!!

Rmember:
L/n itu last bame
F/n itu firt name

Happy reading!
~~~~~~~~~~~~~~~~

aku berjalan menyusuri koridor menuju gym sebagaimana yang yukio, maksudku kasamatsu yukio minta. teman masa kecil dan senpaiku. kami sering pulang bersama karena rumah kami searah. aku masuk ke kaijou pun ini karena dia. 

sesampainya aku di gym.. waah ramainya orang. apa lagi gadis-gadis yang bersorak menyemangati kise ryouta, sang bintang olahraga yang mana juga merupakan seorang model.

"oh! kau sudah tiba [f/n]?" itu yukio berlari mendekatiku.

"yuki-chan.. yahoo" sapa ku.

"ayo! akan ku kenalkan pada yang lainnya." yukio menarikku masuk lalu menuju pelatih yang berdiri di pinggir lapangan.

"pelatih! ini orangnya, siswi yang aku ceritakan." kata yukio.

"oh.. [l/n]-san ya?" sapa pelatih.

"ha-hai.." sahutku.

"ma-maaf dia sedikit pemalu, pelatih." kata yukio. ada apa sebenarnya?

"jadi.. kamu tertarik membantu tim ini?" tanya pelatih.

"a-apa?" jelas aku kebingungan.

"jadi manager, [f/n]" yukio tersenyum padaku. hah?

"hah? k-kau belum cerita apa-apa soal ini!" suaraku sedikit mengeras.

"kay okay. salahku. tujuanku menyuruhmu datang kemari memang untuk ini. kauakan jadi manager kami." yukio winked padaku.

"h-haah? gak mungkin! gak bisa gak bisa!" tolakku melambaikan tangan didepan dadaku. lalu.. 

"eh? [l/n]cchi ! sedang apa di sini?" kise menghampiri kami sambil berseri-seri.

"kise, mulai sekarang [f/n] jadi manager kita." kata yukio.

"BENARKAH?!" reaksi kise berlebihan.

"a-aku belum bilang-"

"senangnya! syukurlah kami mendapatkanmu sebagai manager kami!" kise memelukku! aku bisa merasakan banyak mata menatapku, oh my gosh ! memalukan. apa lagi.. itu para fansnya. ku rasa aku akan segera mati. thanks kise

"oi oi kise! kembali ke lapangan atau aku akan menendangmu!" Kata Yukio.

"Whoaa Jangan!" Kise kembali ke lapangan.

"Kasamatsu, aku percayakan pada mu pokoknya siapa pun itu yang kau pilih." Kata pelatih meninggalkan kami.

"Yuki-chan!!" Aku menyiku pinggang yukio.

"Aww!! Hehe, [f/n]… kau lihat Sendiri kan bagaimana Kise menanggapinya? Kau Harus jadi manager kami! " yukio nyengir.

"Aku tak bisa jadi manager tahu!" Sangkal ku.

"Bohong nih. Jelas-jelas kamu bisa!"

"Tapi-"

"Guys! Ini manager baru kita!" Teriak yukio pada timnya. Semua anggota tim jadi melirikku.

"Yuukii!!!" Seenaknya saja mengambil keputusan! Aku marah dan mencubitinya.

SKIIP

Seusai latihan, yukio menyuruhku menunggu sementara mereka ganti baju. Aku duduk di bench sendirian. Setelah beberapa waktu, mereka selesai.

"[L/n]cchi!! Otsukare!!" Kise tiba-tiba berlari ke arah ku dengan tangan membuka. Tapii.. yukio menendangnya dari belakang.

"Kise yaroo!" Dia marah. Selagi kesakitan teman temannya malah menertawainya.

"Yuki..chan.."

"Apa?!" Yukio menggeram masih marah. Tanganku dengan cepat langsung memukul belakang kepalanya.

"Jangan berteriak padaku!" Omel ku.

"[L/n]cchi kowai" timpal kise.

"Gggomen!"

"Itta.."

"Haha ada juga yg memukul kapten"

"Urusai!"

"H hai"

SKIIIP

Mereka membawa ku ke restoran okonomiyaki. Katanya sih perayaan karena aku jadi manager mereka. berapa kali pun aku menolak yukio tetap menyeretku ikut. sial seribu sial. hmm.. bercanda. aku senang, karena, malam ini aku bersama kise ryouta, sang ace yang menarik perhatianku. dan yukio teman baikku.

 ehh.. hmm.. i-iya, aku.. ano.. menyukainya. kise ryouta si coppycat rokie generation of miracle nomor 7 ace tim kaijou. dia perfek seperti datang dari dunia dalam manga dan memiliki banyak hal yang tak ku miliki. tapi.. apa boleh di kata.

banyak perempuan yang mengincarnya untuk dijadikan pacar. siapa sih yang gak mau? itu pertanda aku harus mundur. yep. aku mundur. lagi pula tak ada celah untukku. dia takkan melihatku. banyak gadis cantik di sekelilingnya yang lebih menarik dariku. aku tahu cintaku tak akan terbalas. tapi tetap aku menyimpan perasaanku untuknya. hanya yukio yang mengetahui perasaan ku ini.

SKIIIIP

suatu siang aku pergi makan siang di atap sedirian menjauhkan pandanganku dari kise dan para fangirlnya. mereka terlalu berisik. tapi.. seseorang membuka pintu besi. bocah pirang bertingkah seperti anak anjing hilang muncul.

"ah [l/n]cchi.." dia menyadari keberadaanku.

"yo" sahut ku.

"a..ano.." kise terlihat kebingungan.

"ada apa?" tanyaku bingung.

"bu-bukan apa apa! a-anu.. sampai jumpa!" dia pergi. dia pergi.

SKIIIIIP

bel berbunyi bertanda kelas berakhir untuk hari ini. aku memasukkan semua bukuku ke dalam tas tapi meninggalkan manga tetap di luar. yosh, sekarang waktunya menyeret kise ke gym sebelum fangirlnya datang atau yukio yang marah marah. aku rasa yukio menjadikanku manager pun untuk kondisi seperti ini.

"kise, hayaku" aku berdiri di samping mejanya.

"iya iya." dia tersenyum selagi melihatku.

"tapi.. [l/n]cchi.."

"apa ?" aku mulai membuka mangaku.

"hee lihat aku dong [l/n]cchiii" dia merampas manga dari tanganku.

"hey! kembalikan!" berapa kali pun aku berusaha merebutnya, aku tak akan pernah mendapatkannya. kise mengangkatnya lebih tinggi dariku.

"do i look hansome?" kise menyibak rambutnya bergaya ala model. pertanyaannya ini membuatku diam sejenak.

"pfffft.. seriously kise, you take my manga for asking me that question? everybody know the answer! now, give me back!" balasku.

"maa.. [l/n]cchi jahat. aku gak ngerti" keluh kise

"makanya jangan sok inggris. kembalikan manga ku" kataku.

"gak mau" kise menjulurkan lidahnya. huuh! kise! aku memohon padanya lewat puppy eyes ku.

"kembalikan, please" kataku.

"haha iya iya. nih" akhirnya! mangaku kembali.

"yey!" aku menyambutnya riang. kembalinya mangakuu.

"[l/n]cchi imut" bisik kise. kata katanya ini bikin darahku naik ke pipiku. aku pasti lagi memerah.

"urusai!" aku memukuli kise dgn mangaku.

"hahaha wajahmu jadi merah [l/n]cchi.. lucunyaa"

"urusai urusai urusai!!" semakin lencang aku memukulinya.

"[l/n]cchi ampuuunn!!" ku rasa kise mulai kesakitan.

"kita harus ke gym" aku berhenti memukulinya.

SKIIIIIIP ayo ke bagian puncaknya, maaf terlalu banyak skip o(>.<)o

"Kise-kun?" Seorang siswi memanggil Kise ke luar gym Setelah mereka selesai latihan. . Tak ada satu pun diantara kami yang mengenalnya, kecuali tentu saja Kise. Kise mengikutinya. Karena penasaran para senpai mengikutinya. Termasuk yukio juga!

"Kalian ini, tak sopan tahu! Bahkan Yuki-chan juga." Keluh ku mendapati mereka semua mengintip dari balik pintu gym.

"Aku penasaran juga." Kata yukio. Haduuh apaan sih? Padahal dia tahu aku punya perasaan sama Kise. Kenapa dia bertingkah begitu?

"[F/n]-chan jgn berlagak tak peduli deh. Aku tahu kau juga penasaran." Yukio menggoda ku.

Pada akhirnya aku ikutan ngintip juga. *facepalm* daann... hal pertama yang ku lihat adalah.. mereka berciuman. Sial seribu sial! Kenapa aku harus melihatnya?! Shock? Ya. Aku shock! Kenapa harus akuu?? Air mata ku mulai berjatuhan. Aku terpaku di sana.

BRUUGG!!!

Pintu terbuka, para senpai jatuh bertumpukan,kise dan gadis itu melihat kami sekarang. Hanya aku yg berdiri di sana.

"[L-L/n]cchi!" Hanya itu kata terakhir yang aku dengar. Sebelum aku melarikan diri. Secepat mungkin Aku pulang ke rumah. Mengurung diri di kamar lalu menangis sepanjang malam.

Kenapa aku harus melihatnya kenapa Harus aku seharusnya aku sudah bersiap jika hal ini terjadi harusnya aku tahu seharusnya aku tahu!

Kise's pov

Hari ini [f/n]cchi tak masuk sekolah. Kemana dia? Apa karena kejadian kemarin? Aku harusnya mengejarnya. Aku harus menjelaskannya. Jadi, sepulang sekolah aku meminta yuki senpai menunjukkan ku tempat tinggalnya. Syukur lah yuki senpai setuju. Dia menunjukkan ku rumahnya.

YOUR POV

Aku mendengar pintu ku diketuk. Tapi aku tak mempedulikannya. Sampai...

"[F/n]-chan. K"au dapat tamu." Ibuku mengetuk pintu.

"Siapa?" Tanya ku. Mata ku masih sembab karena menangis. Ibu tidak menjawab. Malah suata yang familiar bagiku yang menjawab.

"[L/n]cchi.. ini aku" itu Kise. "Aku ingin bicara, bisa buka pintunya?" Lanjutnya. Aku turun dari ranjangku menuju pintu kamar, berdiri di sana sementara Kise berdiri di sisi lainnya.

"Kenapa kau datang kemari?" Tanyaku.

"Aku ingin bicara ssu. Karena [f/n]cchi tak ada di kelas." Jawab nya. Aku tak menjawabnya. Tapi membukakan pintu. Sekarang aku bisa melihatnya, dia bisa melihat ku. Ekspresi nya.. tak ceria seperti biasanya.

"[L/n]cchi" ki-ki-kise memelukku!!

"Ki-kise-"

"[L/n]cchi, kamu salah paham [l/n]cchi! Gadis itu bukan siapa siapanya aku ssu!!" Katanya.

"Lalu kenapa kau menciumnya?"

"Dia yang menciumku, aku sama sekali tak ada rasa padanya. Maafkan aku [l/n]cchi!!" Dia semakin erat memelukku.

"Ki-se.. aku- tak bisa berna-fas" suaraku berada di ujung tenggorokan.

"A-a-a-a gomen!" Dia melepaskan ku.

"[L/n]-cchi A-Aku m-m-menyukai mu! S-s-sejak awal. T-T-tolong j-j-adilah pacarku!" Lanjutnya.

"....?!"

"...[L/n]cchi?"

"Cubit aku" aku bergumam.

"Apa?"

"Aku pasti bermimpi"

"Mimpi?  Tentu saja Tidak [l/n]cchiii aku menyukai mu!" Kise sedikit menyeringai. Aku yakin aku sekarang sedang memerah dihadapannya.

"A-a-aku.. m-me-nyukaimu juga. Ki-se-" Kenapa aku jadi gagap?!

"B-benar?!!  Waa [l/n]cchiii!!" Omg kise memelukku erat erat lagi!!

"Kise .... nafas-"

"Maaf lagii" cepat Cepat dia melepaskanku.  Sekarang aku yg memeluknya.

"Lain kali kau menyakiti hati ku, aku akan benar benar membunuhmu." Kata ku.

"H-hai.. aku tak akan melukaimu lagi. Aku akan menjagamu [l/n]cchi"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

ha ! i am back! belakangan ini author sibuk dan kesusahan mencari inspirasi , gomenasai (TT_TT)

mungkin ada yang bisa bantu nyumbang ide ? comment

or request ? boleh :)

oh, thanks a lot sekali lagi reader

love ya,

alice 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top