Don't Be Afraid [Yandere!Akashi Seijuurou]
Requested by @Hanayo_Shiro
WARNING: too much OOC-ness :v XC *hide*
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Seijuurou.. bisa kah kau menyimpan benda itu?" Tanyaku khawatir. Bagaimana tidak? Dari tadi akashi memutat-mutat gunting kesayangannya pada jemarinya. Padahal sore ini kami kan sedang berkencan sepulang sekolah. (A/n: Baca chap special birthday reader [akashi seijuurou])
"Huh? Kenapa memangnya? Sahut akashi santai.
"Itu berbahaya tahu"
"Tidak..." ia berhenti memutar. "Tidak untukmu" sambungnya menatapku selagi menyeringai khas sang emperor. Ah.. apa sih?
"Bagaimana kalau kena orang lain? Seijuuraho. Di tengah taman begini?" Kukembungkan pipiku selagi mengeluh yang di sambut senyuman oleh akashi.
Yaa kami sekarang ada di tengah taman bermain. Ini kencan pertama kami loh.. akashi sengaja bolos dari latihannya demi kencan ini. Parah ya. Padahal sudah ku katakan tak usah sampai bolos. Tapi ya tapi, aku tak pernah menang dalam berdebat dengannya. Katanya sih a
Karena dia absolute dia selalu menang. Ku kira hanya dalam basket begitu. Ternyata tidak. Huuh... harusnya aku sadar dari dulu.
Berbagai wahana kami naiki. Kesana kemari kemana mana akashi menggenggamku erat dalam penjagaannya. Jelas terlihat dia over protektif padaku. Tapi mau di kata apa? Iitu adalah caranya menunjukkan affection dirinya.
Sampai hari menjelang senja..
"Seijuurou ayo istirahat dulu makan crepes" ajakku menunjuk kedai kecil. Akashi menyambutku ramah sekali lagi. entah lah.. tapi bagiku hari ini dia sedikit berbeda dari biasanya.
"Tunggu di sana" akashi menunjuk bangku taman di ujung sana setelah itu dia berlari ke kedai tersebut. Ku turuti perintahnya, menunggunya di bangku tersebut. Tapi..
"hai nona manis!" tiba tiba segerombolan pria mengelilingku.
"sendirian saja di tempat ini?" seringai lebar terukir di wajah mereka.
"um.. aku bersama pacarku." Jawabku singkat memberikan tatapan sinis pada mereka.
"ah.. tapi aku tak melihatnya." Seorang diantaranya memperagakkan sedang mencari seseorang dengan meletakan satu tangannya di atas alis.
"boleh ya main dengan kami sebentar?" mereka cengingisan.
"ha?! Jangan bercanda!"
"oh ayolah, pacar macam apa itu yang meninggalkan pacarnya sendirian hm?" mereka langsung menarikku pergi dari sana.
"hey! Lepaskan aku!" rontaku, tapi cengkraman mereka terlalu kuat untukku. Mereka membawaku ke gang sempit dan gelap di sekitar sana. Sial! Sial! Sial ! sial!
BRUGH!!
Mereka membantingku ke dinding. Aku meringis kesakitan, punggungku sakit!
"ouch! Ittai! Baka ga?!"
"naa naa gomen ne. Ojou sama~" seseorang diantaranya membungkukkan badannya hingga wajahnya hanya berjarak beberapa inchi dari wajahku. Oh shit!
"jadilah gadis baik hanya untuk beberapa menit oke?" no!!! Kedua tanganku ditekannya, mulutku dibungkamnya, yang lainnya menahan kakiku, sementara tangan yang lainya mulai membuka pakaianku satu persatu. Dasi, kancing, sampai tak ada lagi kancing yang terpasang di kemeja sekolahku. Kalau saja aku bisa menghajarnya saat ini! Hentikan! Siapa saja tolong aku ! Seijuurou !
"apa yang kalian lakukan ?" suara itu.. suara yang familiar itu.. akashi!
Para pria di hadapanku itu langsung menengok ke belakang, asal suara itu berasal. Disana lah akashi seijuurou, pria pemilik manik merah dan mata heterochromatic itu berdiri memberikan pandangan membunuhnya. Kedua tangannya penuh memegang dua buah crepes tentunya.
"aku tanya apa yang kalian lakukan bersama [y/n] di sini?" ucapnya tegas penuh aura membunuh.
"siapa kau bocah? Pergilah selagi kami masih berbaik hati padamu" seorang diantaranya berdiri dan menunjukan sebuah pisau lipat dari saku belakanya. Akashi hanya menyeringai di sana lalu memberikan pandangan merendahkan ala kaisar miliknya.
"kau kira kau sedang berbicara dengan siapa? Kalian mahluk mahluk hina nan rendah. Sepertinya kalian telah membawa apa yang bukan milik kalian. terlebih.." ucapnya lalu menatapku yang 'unbuttoned' menampakkan sedikit lace-ku. "kalian sebaiknya belum melakukan apa apa, bedebah" perlahan akashi melangkah mendekat. Crepes yang tadi dipegannya ia jatuhkan ke tanah. Langkahnya berat namun berani, memberikan kesan membunuh keluar dari tubuhnya.
"ja-jangan mendekat!" pria yang menggenggam pisau lipat itu mengacungkan pisaunya pada akashi, namun.. akashi lebih cepat melempar gunting padanya hingga membuat pipi pria itu tergores mengeluarkan darah. Si pria itu pun langsung terjatuh karena kaget sambil bergetar ketakutan. Pria yang lainnya langsung lari terpontang panting tak karuan arah meninggalkan temannya yang satu ini. Akashi tak peduli, ia tetap melangkah maju mendekati si pria yang ketakutan itu.
"[y/n], tutupi tubuhmu dan jangan berani melihat atau mengintip sampai aku perintahkan untuk membuka matamu lagi" Akashi melepaskan blazer nya lalu melemparkannya ke wajahku. Aku sudah tak mau berdebat dengannya saat ini, jadi tanpa pikir panjang segera aku turuti perintahnya.
Author's pov
WARNING! Di bawah ini mengandung scene gore atau adegan kekerasan, jadi buat yang tak suka gore, jangan dibaca! Silahkan skip saja~! 'w')/ dan ingat.. ADEGAN DI BAWAH INI JANGAN DITIRU!!
Begitu memastikan kau menuruti perintahnya, akashi menyeret si pria agak menjauhimu. Tangannya yang putih menggenggam belakang kerah si pria, menariknya dengan tegas, lalu menduduki dada pria itu sambil memegang gunting kesayanannya itu.
"saa.. ayo kita mulai hukumannya" bisik akashi. Mata heterochromaticnya memancarkan rasa haus yang sangat kuat, bak seekor singa yang kelaparan. Tangannya yang satu menutup mulut si pria sementara yang satunya lagi asik memainkan guntingnya.
"ah.. mari mulai pelan pelan. Kau itu.. terlalu hinauntuk mendengarkan ucapanku, jadi.. biarkan aku memberimu sedikit bantuan agar kau bisa mendengar, dengan jelas."
CKLEK!
Suara guntig nyaring di telinga si pria yang dibungkam akashi. Mengapa? Baru saja daun telinga terpotong oleh gunting milik akashi, si kaisar kta ini.. katanya..
Si pria menggeram kesakitan. Siapa yang tidak? Salah satu indranya baru saja hilang dari tubuhnya!
"apa? Sakit? Aku tak bisa mendengarmu" bisik akashi lagi selagi menggunting daun telinga lainnya. Sekali lagi si pria menggerang kesakitan. Airmata mengucur dari sudut matanya.
"haha.. kenapa menagis? Kau menyesali perbuatanmu sekarang? Apa selanjutnya? Oh iya.. kau melihat tubuh gadisku yang tak seharusnya dilihat oleh rendahan sepertimu" guntingnya menancap di bola mata si pria. Akashi memutar-mutarnya semakin dalam dan dalam. Si pria tak menyerah, ia menggerang lebih kencang dan tak berhenti menggerak-gerakkan tubuhnya, meronta dalam perlawanan.
Oke beres scene gorenya. Iya dikit aja soalnya aku sweatdrop ;;-;; selamat melanjutkan membaca
Dilain sisi, kamu dapat mendengar apa erangan dan rintihan dari si pria, ini membuatmu bergidik.
Jadi kau putuskan untuk..
"s-seijuurou..." panggilmu sedikit ketakutan. Akashi jelas mendengarmu, ia menolehkan kepalanya padamu.
"ah, ya, [y/n]. Aku datang." Ucapnya santai. Secara perlahan akashi mencabut guntingnya, lalu membersihkan darah yang menempel dengan saputangannya.
"ini peringatan untukmu, dan kawananmu. Sekali lagi kau berani menyentuh gadisku, aku tak bisa menjamin nyawamu lagi" bisik akashi lalu berjalan menghampirimu. Ia merangkulmu berdiri.
"jangan lihat kebelakang, [y/n]" ucapannya jelas membuatmu yang tak tahu apa-apa kebingungan. Dalam frustasi kamu Cuma bisa mengangguk menurutinya.
"saa.. ayo pergi" tangan akashi mencengkrammu kuat. ia mendorongmu keluar dari tempat mengerikkan itu.
Your pov =w=)v
Aku tak tau apa yang baru saja di lakukan akashi pada pria itu, namun, aku tahu itu pasti hal yang mengerikkan. Aku tak mau tahu.. apa pun itu..
"[f/n]."
"ha-ha'i!" aduh.. bikin kaget saja si surai merah ini. -3-
"ada apa? Dari tadi kau melamun" tanya akashi padaku. Kami sekarang sedang dalam perjalanan pulang ke rumahku. kami duduk di kursi belakang mobil limosinnya.
"un.. tidak ada apa apa seijuurou.." jawabku menggeleng pelan.
"kau yakin?" akashi mengerutkan dahinya. Matanya lurus melihat padaku, ah.. aku tak sanggup melihatnya. Jadi ku tundukkan kepalaku.
"uhm.. ya.." jawabku singkat. Lalu perlahan-lahan tangan akashi meraih tanganku, menggenggamnya dalam pangkuannya.
"jangan takut, aku tak akan pernah melukaimu, [f/n]" ucapnya lembut lalu mencium punggung tanganku. Ah.. kelakuannya ini tak pernah gagal membuatku meleleh dibuatnya.
"apa yang kau lakukan , s-sei?" ucapku gugup masih tak meliat ke arahnya. Sempat ku dengar akashi menghembuskan helaannya sebelum jemarinya dengan tegas membelokkan kepalaku sehingga kami saling berpandangan kembali.
"jangan takut.." ucapnya tegas selagi mendekatkan wajahnya dengan perlahan ke wajahku hingga akhirnya hanya berjarak beberapa centi dari wajahku dan aku merasakan sesuatu yang lembut menempel di bibirku.
BLUUSH
A-akashi...Menciumku !!!
Tapi...entah mengapa..ciumannya terasa hangat, dalam, dan bergairah. Ia membawaku hanyut dalam ciumannya, menenangkan diriku, membawaku kembali dalam ketenangan, dan seolah ia mengatakan.. 'aku melindungimu' dan 'jangan khawatir dan takut'.
Aku tahu.. akashi memiliki kepribadian yang mengerikan, tapi bagai mana pun juga.. dia itu adalah.. kekasihku.
Orang yang ku cintai..
Dan aku tahu dia takan berbuat hal hal yang mengerikan padaku..
Atau orang yang ku sayangi juga..
"ku bilang kan? Jangan takut. Aku melindungimu.." akashi menarikku ke dalam pelukannya, memberiku kenyamanan dan kehangatan.
"aku mencintaimu seijuurou..."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Done! Wuaaaah~~!!! Yandere dan gore gore olalala gore //slapped// oke itu barusan ga begitu gore. Mengo-mengomen //bow// aku masih newbie ;u;
Lol!thanks buat adikku, charlote, yang membantu dalam mengetik ff ini karena aku ga kuat ngetiknya :'''v //nangis dipojokan// oke sekian dulu buat hari ini. Alice bakalan kembali dengan cerita lainnya..
NEXT: Sakurai Ryo
Vote? Comment? Request on hold, boleh aja sih request tapi bakalan nunggu lama karena alice sedang sibuk di duta dan request-an masih numpuk ;w; maaf buat slow updatenya ne~! nih daftar request-an buat buku ini:
Sakurai
Mibuchi
Nijimura
Kagami
Murasakibara
Himuro
Hayama
Promote me? xD //slapped//
Love,
Alicia
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top