xxvii - She Makes Her Own Chocolate
Participant and Pairing:
Healerellik - GavinAsa
Asakura_Haruka - SenAi
.
.
.
GavinAsa
By: Healerellik
14 Februari
Tanggal yang akan mengubah suasana menjadi serba merah muda. Termasuk di Taman Kanak-Kanak di mana Asakura mengajar. Para anak kecil yang sudah diberitahu seminggu sebelumnya mengenai hari ini pun berbondong-bondong memberikan cokelat kepada guru dan temannya, mulai dari permen hingga yang dikemas dalam kotak.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Asakura adalah salah satu guru favorit bagi anak-anak, sehingga para guru lainnya hanya mengulum senyum melihat wanita muda itu pulang membawa sekantung besar cokelat dan permen. Asakura sendiri merasa anak muridnya begitu menggemaskan.
Sekantung besar cokelat itu membuat Asakura tiba-tiba teringat oleh Gavin. Suaminya itu sudah memberitahu bahwa dinasnya kali ini akan segera berakhir. 'Waktu yang tepat,' pikir Asakura. Dia berencana akan memberikan lelaki tersebut cokelat buatannya.
Maka di sinilah dia. Di dapur dengan celemek yang terpasang dan lengan baju yang disingsingkan ke atas siku. Tak lupa dia juga mengikat rambutnya. Merasa siap, maka Asakura lekas memulaikan kegiatannya sore itu.
"Hmm, apa aku buat banyak saja ya? Sisanya bisa aku berikan kepada guru-guru di sekolah," gumam Ainawa seraya memotong cokelat batangan menjadi potongan yang kecil dan tipis.
Asakura yang hobi memasak tentu tidak ingin hadiahnya biasa saja. Oleh karena itu dia mulai memasukkan tepung dan bahan-bahan lainnya ke dalam mangkuk besar seraya menunggu cokelatnya meleleh. Terdengar senandung riang lolos dari bibir wanita itu. membuat waktu begitu cepat berlalu.
"Aku pulang." Panggilan itu terdengar tepat ketika denting oven menyala. Buru-buru mengeluarkan kue yang sudah matang, Asakura bergegas menyambut kedatangan Gavin.
"Welcome home, Gavin." Asakura menyunggingkan senyum tipisnya. Melihat hal itu, tentu saja Gavin langsung menghamburkan diri untuk memeluk istrinya, yang mana sedikit kaget akibat perbuatan tersebut.
Seraya menunggu Gavin membenahi diri, Asakura kembali ke dapur guna mempersiapkan kue cokelat yang sudah dia buat. Dia sudah kegirangan sendiri di dalam hati kala mmbayangkan ekspresi Gavin akan seperti apa nantinya.
Fokus pada menghias kue membuat Asakura tak awas akan lingkungan sekitar. Dia seketika terperanjat begitu sang suami memeluknya dari belakang.
"Kau sedang apa?" Gavin bertanya sembari mengendus perpotongan leher Asakura. Ada wangi cokelat yang menempel di sana. "Enak," lanjutnya.
"Aku sudah membuat kue cokelat untukmu," sahut wanita berambut hitam itu. Dia berusaha bergerak dalam pelukan Gavin agar mampu melihat wajah si lelaki, "dan bagaimana kau bisa mengetahui itu enak padahal kau belum mencobanya?"
"Aku cukup tahu kau sangat pandai memasak, Asakura."
"Mulai deh gombalannya."
"Aku serius."
"Ya ya, terserah kau saja."
Sepiring kue cokelat yang ditaburi gula halus pun siap. Asakura segera menyodorkannya kepada lelaki bermata emas tersebut.
"Kan, sudah kubilang enak," ujar Gavin setelah memakan sesendok bagian kue itu. Kali ini Asakura terkekeh kecil, bangga dengan masakannya. Tentu saja itu membuat putra sulung Bai itu gemas.
Maka tanpa pikir panjang dia segera meraup bibir Asakura. Mulanya hanya menempel sekilas, lantas berubah menjadi ciuman dalam hingga Asakura terengah sendiri kehabisan napas.
"Thank you, Love."
Manis. Kue cokelat yang baru mereka bagi rasanya manis. Pun demikian juga wajah Asakura yang memerah sempurna kala bersembunyi di dada Gavin.
__________________
SenAi
By: Asakura_Haruka
"Asakura-senpai, bisa membuat cokelat?" Pertanyaan polos Ainawa membuat Asakura yang tengah mengerjakan laporannya terhenti sesaat dan mendongak ke arah sang kouhai yang menatapnya penasaran.
"Tentu. Rhea terkadang meminta bantuanku untuk membuat cokelat sebagai doping serotonin miliknya. Ada apa?" Tanya Asakura balik.
Ainawa menggigit bibir dan sedikit salah tingkah.
"A-aku ingin tahu bagaimana cara membuat cokelat..."
Asakura melirik kalender miliknya sebelum tersenyum menggoda.
"Ara? Ingin membuat cokelat untuk pasien spesialmu, hm?" Asakura menopang dagunya dengan sebelah tangan di atas meja.
Tebakan Asakura yang tepat sasaran membuat wajah Ainawa memerah. Mengundang kekehan dari Asakura.
"Baiklah, aku akan mengajarimu. Kebetulan shift ku hari ini hanya sampai jam 3 sore. Bagaimana kalau kita ke rumahmu untuk belajar membuat cokelat?" tawar Asakura.
"Ughh... Senpai tidak keberatan? Apartemenku sedikit berantakan."
"Untuk juniorku yang sedang dimabuk asmara, kenapa tidak?"
"ASAKURA-SENPAI!"
***
Ainawa sering merutuki ketidakpekaan Asakura karena gadis itu tidak menyadari perasaan khusus milik salah satu petinggi PRO, tapi ajaibnya Asakura selalu peka dengan keadaan orang-orang sekitarnya.
Misalnya saat ini, dia hanya memberikan instruksi agar Ainawa membuat cokelatnya sendiri.
"Untuk orang spesial, harus buatan sendiri." Ucapan Asakura sukses membuat Ainawa cemberut dengan wajah memerah.
Dengan telaten, Asakura menuntun Ainawa agar cokelatnya berada dalam suhu yang pas dan memberikan tips yang dibutuhkan yang bisa diingat Ainawa jika gadis itu ingin membuat sendiri cokelat untuk kedepannya.
"Sambil tunggu cokelatnya mengeras, kau bisa menambahkan topping di atasnya. Aku sering melakukan itu sebagai itu penanda cokelat buatan sendiri." Jelas Asakura. Ainawa terlihat berpikir sejenak sebelum bertanya,
"Senpai biasa memberikan topping apa pada cokelatnya?"
"Hm... potongan kacang atau buah. Kadang juga aku memakai parutan keju."
Mendengar itu, Ainawa berinisiatif membuat topingnya sendiri. Melihat Ainawa yang bersemangat, Asakura hanya tersenyum.
"Semoga Ishigami-kun menyukai cokelat buatanmu, Ainawa." Gumamnya pelan.
***
Senkuu membuka matanya merasakan sinar mentari menembus jendela tempat dia dirawat. Menurut pemeriksaan, dia mengalami loss ringan yang membuatnya pingsan di tengah jalan hingga harus ditolong Ainawa dan Senku menjalani pengobatan secara berkala.
Manik merahnya tak sengaja melihat sebuah kotak kado di meja di samping ranjangnya.
Siapa yang mengirim kado? Ulang tahunku bahkan bukan hari ini? Dengan segala curiga, Senkuu bangun dari ranjangnya dan melihat kartu ucapan di atasnya.
Semoga keadaanmu lekas membaik.
Y.A
Tanpa sadar Senkuu menarik bibirnya membentuk ulasan senyum tipis, lalu membuka kotak kado tersebut yang ternyata berisi cokelat berbentuk bintang dan bulan kecil dengan taburan bubuk karamel dan bulir jeruk.
Tanpa pikir panjang, Senkuu mengambil salah satu cokelat berbentuk bintang dan memakannya sekali gigit.
Rasa manis cokelat, lengketnya karamel dan asam manis jeruk langsung meraba indra pengecapnya. Mengingatkannya pada sang gadis pemberinya.
Published 1st of March, 2022
#PAW
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top