li - She's otome game maniac

Participants and pairings:

queenofjoker_ - TauMeli

AisakiRoRa - Kiyosoph

Cuzhae - VicRora

.

.

.

   » TauMeli

Taufan akhir-akhir ini memerhatikan kelakuan Meli yang tidak seperti biasanya. Di sosial media sedang ramai adanya game dating baru, dan tepat hari itu adalah pembukaan server-nya. Taufan tidak tahu kalau Meli mudah terpancing dengan game, tapi awalnya dia tidak memikirkannya karena mungkin sedang menjadi tren kalangan wanita.

Wajar saja jika tren game di sosial media menyebar sangat cepat, apalagi kalau audiensnya adalah para perempuan.

"Mel, cerita dong, gamenya tentang apaan, kok kayaknya seru banget," Taufan mendekati Meli yang sibuk bermain dengan hpnya.

"Oh ini," Meli tersenyum ceria, "ini kayak game pacaran gitu sih, sama cowok-cowok ganteng. Ada empat, nanti bisa pilih rutenya. Kayaknya si protagonis anak hukum gitu deh, jadinya kita bisa ngemisi sambil ditemenin cowok."

Taufan tidak begitu paham, hanya bisa mengangguk-angguk saja sepanjang Meli bercerita. Dari gamenya saja terlihat sangat canggih untuk ukuran game HP. Terkadang Taufan agak cemburu karena para cowok di game itu terlihat jauh lebih romantis kepada protagonisnya (Meli), tapi setidaknya dia belajar sedikit-sedikit bagaimana memikat hati kekasihnya jauh lebih baik.

Dia tidak ingin kalah romantis dari karakter-karakter fiksi. Kalau mereka bisa mencuri atensi Meli sepenuhnya, Taufan seharusnya bisa jauh lebih baik. Mereka memiliki jawaban-jawaban yang sudah diatur oleh sistem, sementara Taufan bisa memilih banyak kalimat untuk Meli yang bisa jadi jauh lebih baik dari mereka.

Taufan berusaha berpikir positif, mereka berdua dalam hubungan yang baik-baik saja. Meli tidak bertengkar dengan Taufan, begitu sebaliknya. Keduanya masih sayang, masih mesra seperti biasa, bahkan dunia terasa milik berdua sementara saudara-saudaranya Taufan hanya numpang kontrak.

"Emm, aku hanya memastikan saja, sih, kalau kamu ada apa-apa denganku, tolong bicarakan baik-baik ya," ucap Taufan, menatap Meli agak khawatir. Wajahnya juga terlihat agak lesu.

"Eh, kenapa?"

"Aku takutnya kamu lebih tertarik dengan cowok-cowok yang lebih ganteng dariku, atau karena mereka lebih kaya, lebih berpengetahuan–"

"Sebentar, aku masih sayang kamu kok, Taufan," Meli langsung panik menatap kekasihnya, "h-hanya saja, ini menjadi hiburan semata kok, jangan cemburu dong! Uhhh, maaf!"

__________________

   » VicRora

Belakangan ini permainan simulasi kencan tengah menjadi perbincangan di sosial
media, khususnya bagi para kaum hawa. Rora yang awalnya tidak begitu memberikan
perhatian, berubah menjadi penasaran dan mengunduh aplikasi simulasi kencan alias otome
game atau disingkat menjadi otoge.

Cukup simpel alur cerita dari permainannya, di mana MC yang seorang direktur harus
mempertahankan usahanya agar tidak gulung tikar, tetapi di saat bersamaan terjadi fenoma
tidak biasa di kotanya, di mana orang-orang yang memiliki kekuatan spesial bermunculan.
Ada empat pilihan karakter laki-laki yang akan menjadi pendamping MC, bahkan
bertambah lagi satu sehingga totalnya ada lima male lead. Nama-namanya adalah Zen, Haku,
Kira, Shimon, dan terakhir ada Sho.

Satu male lead yang menarik perhatian Rora, yaitu Zen. Dari karakeristiknya banyak
kesamaan dengan pujaan hatinya, Victor. Jabatan CEO dan kegemaran pria itu yang
diam-diam membuat hidangan manis, semuanya hampir seperti Victor.

"Kartu-kartu Zen di sini pada ganteng, apalagi yang pakai baju tradisional Cina ini,"
kata Rora, "kalau Victor mau tidak, ya, diajak pemotretan pakai hanfu seperti Zen? Pasti
makin tambah karismanya."

Sedangkan Rora yang masih asyik dengan ponselnya, Victor yang sudah mengambil
secangkir cokelat duduk di dekatnya. "Fokus sekali kamu, Dummy."
"Oh, Vic, ini ... aku lagi coba-coba main yang direkomendasikan temanku," balas
Rora, lalu mengangkat ponselnya, "lihat, si Zen ini mirip sekali sama kamu, 'kan, Sayang?"

Victor sedikit mencondongkan badannya agar bisa melihat dengan jelas layar
genggam di tangan Rora. "Kukira apa. Hanya ilustrasi murahan begitu."

Alis Rora terangkat satu, dia mengernyit. "Murahan kamu bilang?! Untuk menjemput
kartu edisi terbatas ini, aku harus mengumpulkan banyak diamond tahu. Dan itu tidak
sedikit."

Wow, bukan tanggapan biasa, sampai segitunya hanya gegara ilustrasi sederhana,
batin Victor, lalu menyimpan ponsel milik Rora. "Aku tidak tahu di mana letak keseruan
permainan itu. Padahal kamu sudah memiliki yang asli, sudah jadi suamimu, pendamping
hidupmu, kenapa pula harus mengagungkan yang replika?"

"Benar juga. Aku tidak butuh yang bohongan, sedangkan yang aslinya jauh lebih
sempurna dan ada di depanku." Rora mengahampiri Victor, kemudian memeluknya. "I love
you, Bae."

"I love you too, Dummy," balas Victor seraya mengecup puncak kepala sang istri.

__________________

   » KiyoSoph

Sophie?"

Kashuu memanggil nama istrinya ketika ia tiba di rumah dalam keadaan sepi. Tidak biasanya Sophie menyambutnya pulang, batin Kashuu. Pria berambut hitam itu akhirnya masuk ke dalam rumah mencari Sophie setelah melepas sepatunya. Pertama, Kashuu mencari Sophie di dapur, tetapi nihil. Kemudian, ia mencari Sophie di ruang tengah, tetap tidak ada. Kemana gadis itu pergi, pikir Kashuu sambil berjalan lagi mencari Sophie.

Ketika Kashuu membuka pintu kamarnya--sekaligus ia mendengar jeritan senang dari dalam kamarnya. Sophie, yang sedang memandangi handphone nya. Ekspresi senang terlihat di wajah Sophie ketika Kashuu masuk ke dalam kamar mereka. Namun, Sophie tidak memperhatikan Kashuu yang telah menunggu di depan pintu, ia justru fokus pada handphone nya. Membuat Kashuu sedikit kesal.

"Sophie?" Panggil Kashuu sekali lagi. Tetapi Sophie tidak membalasnya. Kashuu hanya menghela nafas pelan. Kemudian, ia beranjak dari tempatnya untuk menghampiri Sophie. Lantas, Kashuu menepuk puncak kepala Sophie yang sedang berbaring di tempat.

"Astaga Kashuu! Kamu mengagetkanku, kupikir kamu belum pulang."

"Kamu yang tidak sadar ketika aku pulang, Sophie."

Kashuu tersenyum tipis, Sophie hanya menyeringai kecil. Kemudian, Kashuu melihat layar handphone Sophie. Penasaran apa yang membuat Sophie begitu fokus.

"Kamu sedang ... bermain game? Game apa ini? Kenapa semua karakternya laki-laki?" Tanya Kashuu penasaran, sekaligus sedikit posesif dengan Sophie.

"Hm, ini? Oh ini namanya Otome Game, jenis game untuk wanita. Game yang kumainkan ini seperti simulator kencan dengan beberapa pria. Namun, pria disini adalah pria yang tercipta dari pedang." Jelas Sophie bersemangat kepada Kashuu. Kashuu hanya mengangguk paham, kemudian mengelus puncak kepala Sophie.

"Kamu begitu semangat sekali ya." Ucap Kashuu lembut.

"Tentu saja! Event kali ini sangat bagus, aku tidak boleh ketinggalan."

Kashuu terkekeh kecil melihat tingkah istrinya. Sophie memang selalu berambisi dalam hal yang ia sukai, Kashuu tidak melarang Sophie. Sehingga Kashuu memilih duduk disamping Sophie. Ia tidak ingin kalah dari pria yang ada dalam game Sophie. 

Published on 23rd of March, 2023

#PAW

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top