Bab 31~Perang 2
Pertempuran antara Ema dan Anton menjadi semakin memanas hingga Anton berhasil terpukul mundur. Rupert yang melihat pertarungan itu hanya diam, karena ia sangat percaya akan istrinya. "Hahaha ... ada apa, Anton? Kau tadi terlihat percaya diri sehingga ingin membunuhku. Ayo, tunjukkan kemampuanmu," ucap Ema sambil tertawa lepas. Anto yang mendengar itu menjadi kesal.
Ia berusaha bangkit dengan tubuh yang terasa sangat sakit. "Kau menjadi sangat lemah, apa hanya ini kemampuanmu, Anton? Dengan kemampuan seperti ini, kau tidak pantas untuk panggil sebagai ksatria kegelapan dan melayani Raja kegelapan," ucap Ema. "Diam kau penghianat! Kau bahkan tidak tahu apapun mengenai beliau," ucap Anton kesal.
"Kau bilang aku tidak tahu apapun mengenai Raja kegelapan? Seharusnya kau tahu, jika aku lebih mengenal Raja kegelapan selain raja dan ratu cahaya terdahulu, bukan begitu?" ucap Ema sambil menyeringai. "Kau seorang penghianat yang berani menghianati raja kegelapan tidak pantas berbicara seperti itu, bahkan menyebut beliau dengan mulut kotormu itu!" teriak Anton.
"Kali ini kau sungguh membuatku kesal, Anton," ucap Ema lalu berlari dengan cepat akan menyerang Anton yang terlihat sangat lemah. Namun, serangan Ema berhasil di hentikan oleh seorang pria Wilayan biru dengan mudah. Pria itu menahan lengan Ema seperti bukan apa-apa.
Ema dan Rupert langsung membulatkan mata yang sempurna saat siapa pria yang menahan serangannya itu. "Leo," ucap Ema. Tanpa kata apapun, Leo langsung menarik lengan Ema lalu melempar tubuh wanita itu hingga terpukul mundur dan membuat Rupert menangkap tubuh wanita sebelum menabrak dinding rumah penduduk.
"Kenapa kau kemari? Bagaimana dengan Yang Mulia?" tanya anton kesal. "Kau tidak perlu khawatir, Yang Mulia baik-baik saja. Karena kau terlalu lama, tuan Flaunder memintaku untuk membantumu," ucap Leo. "Cih ..., aku bisa masalah di sini sendirian," ucap Anton sambil bangkit dan berdiri di samping Leo.
Leo melirik Anton sebentar lalu menatap Ema dan Rupert yang menatapnya tajam. "Aku tidak yakin kau bisa mengalahkan mereka berdua. Bahkan kau tidak bisa mengalahkan Penyihir Suci Api," ucap Leo. "Cih." Anton tidak bisa berbicara apapun. Karena kenyataannya, memang Leo lebih kuat melayani. Karena dia adalah seekor naga emas dan menjadi satu-satunya keturunan naga terakhir yang sudah ada sebelum ksatria kegelapan.
"Baiklah, kalau begitu kau urus Penyihir Suci api itu. Biar aku urus Raja vampir sialan itu," ucap Anton. Memang itu rencanaku, ucap Leo.
Kenapa? Katakan padaku, Leo! " teriak Ema. Membuat pandangan Leo langsung tertuju kepada wanita Wawasan merah yang ada di sebelah Raja kerajaan vampir. Namun, Leo tidak membicarakan apapun, ia hanya menatap date wanita yang dulu pernah ada dalam ingatannya. Kita lakukan dengan cepat, Anton, ucap Leo. Memang itu rencanaku, "ucap Anton, lalu kedua pria itu berlari dengan cepat menyerang Ema dan Rupert.
Rupert dan Ema langsung menahan serangan mereka. Namun, Leo berhasil menendang perut Ema hingga menjauh dari Rupert. "Ema!" teriak Rupert. "Lawanmu adalah aku!" Rupert hingga menjauh dari Leo dan Ema ucap Anton sambil menendang. "Le ... Leo ... kenapa kau berpihak pada pasukan kegelapan? Apa karena Yang Mulia Zen menjadi Raja kegelapan? Tapi, saat perang itu, bukankah seharusnya kau masih bisa menyadarkan Yang Mulia?" tanya Ema.
Namun, Leo tidak membicarakan apapun dan hanya diam sambil menatap date Ema. "Leo! Jelaskan kepadaku!" teriak Ema lalu berlari dengan cepat menyerang Leo dengan pedang yang ia ciptakan dari api. "Bicaralah, Leo!" teriak Ema lalu mengangkat pedangnya dan mengarahkannya kepada Leo.
Leo langsung sedikit menggerakkan tubuhnya kebelakang, sehingga pedang Ema dengan mulus melewatinya begitu saja dan mendarat di tanah. Ema langsung menciptakan pedang api lainnya untuk memengal kepala Leo dengan cepat. Namun, Leo berhasil menghentikan serangan kedua Ema dengan menjepitkan pedang Ema di antara jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Kau memang terlalu kuat untuk Anton, tentu saja dia akan kesulitan melawan gurunya sendiri jika menggunakan teknik yang kau ajari," ucap Leo yang akhirnya membuka suara. "Kau berani membuka suara dan tidak menjawab pertanyaanku dari tadi?" tanya Ema kesal sambil menekan pedangnya dengan kuat hingga mengeluarkan api.
"Haha ... bukan maksudku untuk tidak menjawab pertanyaanmu, jadi tenang ... lah," ucap Leo lalu menendang Ema, sehingga wanita itu kembali terpukul mundur. Namun, dengan cepat Ema menggunakan kedua pedangnya untuk membantu menghentikan tubuhnya.
"Uhuk ..." Darah segar terlihat keluar dari mulut Ema, namun Leo hanya menatap wanita itu datar seperti melihat musuh lamanya. "Jika kau ingin mengakhiri perang ini, kau harus bisa menghentikanku. Kau harus bertarung dengan serius, jika tidak. Kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku, Penyihir Suci Api."
***
Pertarungan yang panas juga terjadi di gerbang Utara antara ksatria kegelapan Miu dengan Raizel dan Alvis. Namun, karena kekuatan Miu yang sangat besar dan keadaan Rai yang kelelahan setelah menggunakan kekuatan cahaya untuk menyegel ksatria kegelapan yang menggunakan mayat sebagai pasukan kegelapan.
"Aku tidak menyangkah jika kau memiliki keturunan yang lemah, Raizel. Sepertinya karena hidup kalian terlalu damai setelah perang suci. Sehingga keturunan kalian lebih lemah di bandingkan generasi dulu," ucap Miu. "Apa kau bilang?!" teriak Alvis emosi dan langsung berlari dengan cepat menyerang Miu.
"Alvis, jangan!" teriak Rai yang berusaha mengejar anaknya. Namun, panggilan itu tidak di dengarkan Alvis. Sehingga Alvis berhasil mundur dengan luka yang cukup parah. Rai langsung berlari dengan cepat menangkap tubuh putranya yang terluka parah. " Ara ... ara ..."Alvis
"Kau benar-benar membuatku marah, Miu!" ucap Rai dengan menatap tajam Miu dan mengeluarkan aura membunuh yang kuat. Miu yang melihat itu hanya menyeringai menatap Rai.
"In the name of spiritual contracts with the elements of earth, water, fire, wind. Direct your strength and follow my orders to kill the enemies that get in my way and injure those I protect..."
Rai meletakkan pedang di depan wajahnya sambil menutup mata, angin berembus kencang, tanah berguncang, kobaran api muncul dan mengelilingi Rai, langit yang awalnya terang mulai gelap karena tertutup awan hitam dengan suara gemuru petir yang kencang. "Ho ... apakah ini kekuatan dari orang yang mendapatkan berkah spirit di kerajaan Flore? Menarik," ucap Miu sambil menyeringai.
"... Die vier Elemente des Urteils!" teriak Rai kencang, dan angin bertiup semakin kencang dengan suara gemuru petir yang semakin keras. "Tempat ini akan menjadi kuburanmu, Miu!" ucap Rai. "Ara ... menarik, mari kita lihat," ucap Miu lalu berlari akan menyerang Rai. "Wind Element : Wall Protection!" Rai menggunakan elemen angin untuk membentuk pelindung yang bisa menahan serangan Miu.
Pelindung itu cukup kuat hingga membuat Miu terpukul mundur. "Fire Element : Hell Fire!" Tidak hanya membuat Miu terpukul mundur. Rai tidak memberikan Miu untuk mempersiapkan serangannya. Ia langsung menciptakan api biru yang membakar Miu dari bawah. "Shadow Step!"
Sebelum api itu memakan tubuh Miu, wanita itu sudah menghilang dan muncul di tempat yang sedikit lebih jauh dari kobaran api biru milik Rai. "Dark Element Art: Dancing Black Sword!" Miu yang berhasil lolos dari kobaran api milik Rai langsung mengambil kesempatan itu untuk menyerang dengan cepat.
Pedang berwarna hitam berjumlah puluhan muncul di belakang Miu, dengan sekali jentikan jari. Pedang-pedang itu langsung melesat menyerang Rai. "Sial! Wind Element : Wall Protection!" Rai segera menciptakan pelindung kembali untuk melindungi dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Namun, karena pedang-pedang itu seperti tidak ada habisnya.
Membuat pelindung Rai tidak bisa bertahan lama dan akhirnya hancur. Puluhan prajurit di belakangnya berhasil di lukai dengan parah oleh pedang itu. "Water Element: Holy Water!" ucap Rai. Meskipun Rai tidak pandai dalam menggunakan elemen air sebagai penyembuhan. Namun, setidaknya ia bisa menahan kematian para prajurit di belakangnya.
"Wah ... Kau hebat juga. Tapi, kau yang tidak ahli dalam menggunakan sihir elemen air, apa bisa menyembuhkan mereka?" tanya Miu sambil menyeringai. "Meskipun aku tidak bisa menyembuhkan mereka sepenuhnya. Setidaknya aku masih bisa memberikan pertolongan pertama dan bertarung denganmu secara bersamaan," ucap Rai.
"Hoo ... benarkah? Baiklah, mari kita coba," ucap Miu lalu berlari dengan cepat akan menyerang Rai.
***
"Ada apa ini? Kenapa langit tiba-tiba menjadi gelap?" tanya Sumei yang bingung dengan cuaca di sekitar mereka. "Mungkin itu karena Kemarahan Raja Flore," ucap Eleric. "Ah, Raja yang mendapatkan berkah dari para spirit di kerajaan Flore. Mengganggu saja," ucap Sumei kesal. "Sepertinya seranganku belum cukup, sehingga kalian masih bisa bersantai seperti itu," ucap Arvie yang melayang di hadapan Sumei dan Eleric.
"Dari mana kami santai?!" teriak Sumei kesal sambil menahan hujan panah hitam dari belakang Arvie. "Huh ... kalau begitu, akan aku tingkatkan," ucap Arvie tanpa mempedulikan ucapan Sumei. "Hei sialan! Apa kau tidak dengan apa yang aku ucapkan?" tanya Sumei kesal. Namun Arvie tetap diam tanpa mempedulikan ucapan Sumei.
"Dark Element Art : Dark Meteor!" Sebuah batu meteor berwarna hitam muncul hingga membelah awan hitam. Eleric dan Sumei yang melihat itu menjadi sangat terkejut. "Kau pasti bercanda! Sialan kau Ksatria Kegelapan!" Teriak Sumei kesal dan langsung mengarahkan tongkatnya kearah batu meteor yang berukuran sangat besar dan sedang meluncur secara perlahan kearahnya.
"Dark Element Art : Dark Star!" Tidak hanya menciptkan meteor, Arvie tetap membuat hujan anak panah berwarna hitam. "Sialan," ucap Sumei kesal. Ia tidak akan bisa menahan serangan itu bersamaan.
"Anda fokus saja kepada meteornya," ucap Eleric. "Holy Water Element: Wall Protection."
Eleric langsung menciptakan sebuah pelindung untuk melindungi seluruh pasukan dari hujan anak panah hitam dan agar Sumei bisa fokus. "Tidak hanya itu, saya akan memberikan bantuan. Holy Water Element Art: Water Canon!" ucap Eleric dan menciptakan sebuah basoka air yang langsung melesat kearah meteor untuk memperlambat jatuhnya meteor itu.
"Bagus, sisanya serahkan padaku," ucap Sumei. Sumei meletakkan tongkatnya lalu berlutut dan menyatukan kedua tangannya sambil menutup matanya. "On behalf of the Queen of the Twilight Empire, guardian of the holy maiden. I pray to Lord Licht, the god of light who has blessed this holy land, give your light as my strength to protect this holy place."
Sumei memanjatkan doa kepada Dewa Licht dan wujudnya langsung berubah, rambut Sumei yang awlanya berwarna biru tua berubah menjadi kuning emas, mata berwarna biru laut, mengenakan gaun putih dengan permata biru lau di lehernya dan terdapat tiga pasang sayap di punggungnya. Tongkatnya yang berwarna biru berubah menjadi putih dengan permata polos di ujungnya.
Cantik sekali, batin Eleric. Ini adalah pertama kalinya bagi Eleric melihat wujud Sumei yang menjadi pelindung gadis suci atau yang dulu biasa di sebut The Legendary Princess.
Sumei membuka matanya kembali lalu menatap tajam meteor yang semakin dekat dengan pasukannya. "Ewiges Sternenlicht, Licht des Himmels!" Butiran cahaya berkumpul menjadi satu di ujung tongkat Sumei dan menjadi bola cahaya berukuran sangat besar dan langsung ia arahkan bola cahaya itu menuju meteor.
Ledakan besar terjadi, membuat angin berembus dengan sangat kencang dan membuat Eleric berusaha mempertahankan pelindungnya agar tidak hancur karena besarnya daya serang Sumei. Begitu angin kembali berembus normal, langit menjadi terlihat seperti berlubang dengan cahaya yang menerangi kerajaan Western.
"Menarik," ucap Arvie sambil menyeringai.
Bersambung...
Hai hai hai
Akhirnya via update
"Katanya update awal bulan."
Mungkin banyak yang berpikir seperti ini, hehehe...
Tapi, via kan gak bilang kapan tepatnya hehe... #Plak
Ok, maaf karena via update lama jika menurut kalian. Soalnya pas via mau update, via sakit. Jadi, harus menahan diri untuk tidak update dulu, lalu beberapa kali ada sedikit masalah dengan jaringan.... bla bla bla
Ok, langsung saja, intinya sekarang via bisa update seperti biasa lagi, meskipun gak cepet-cepat juga sih. Setidaknya seminggu sekali lah
Untuk kalian yang menunggu lanjutan cerita lainnya. Harap bersabar ya, karena via akan fokus cerita ini dulu sampai tamat baru lanjut cerita lainnya.
Mau lanjut yang mana setelah cerita ini tamat? Silakan komen di bawah hehe...
Ok udah paham?
Kalau begitu...
Gokigenyou (Dah lama gak bilang gini hehehe...)
Bab Selanjutnya :
Perang 3
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top