Bab 30~Perang

Kerajaan cahaya yang tenang, dalam sehari tiba-tiba menjadi lautan hitam. Darah dari pasukan kegelapan yang mengelilingi bagian luar pelindung suci. Pasukan Aliansi Western yang menyaksikan pengorbanan seluruh pasukan kegelapan yang menabrakkan diri begitu saja.

Membuat seluruh pasukan Aliansi di setiap gerbang masih tidak bisa percaya jika mereka akan melakukan strategi yang sama untuk menghancurkan pelindung suci sama seperti perang suci yang terjadi puluhan tahun lalu.

"Kenapa mereka menabrakkan diri sendiri, bukankah jika begitu. Itu sama saja dengan mereka mengorbankan diri mereka sendiri?" tanya Alvis tidak percaya dengan apa yang dia lihat. 

"Pasukan kegelapan hanyalah mayat yang di kendalikan oleh kegelapan meskipun mereka telah mati. Ini masih tidak sebanding, jika di bandingkan dengan perperangan yang sesungguhnya, Alvis. Saat ini yang akan kita lawan adalah pasukan mayat yang menyerang dengan membabi buta. Tapi, berbeda jika kita melawan ksatria kegelapan," ucap Rai.

Apa dulu ayah juga seperti ini? Aku memang sudah pernah mendengar cerita mengenai perang suci dulu. Tapi, saat menyaksikan sendiri. Aku sungguh tidak menyangkah jika pasukan kegelapan akan menggunakan cara seperti ini, batin Alvis sambil menatap pasukan kegelapan yang tetap menabrakan diri meskipun tubuh mereka akan terpotong-potong dan terbakar.

"Gawat penghalang suci tidak akan bertahan lama. Itu akan segera hancur," ucap Rai. Membuat Alvis menjadi terkejut mendengar itu. "Semua bersiap, penghalang akan hancur. Tim pemanah bersiap menembak!" teriak Rai.

Seluruh pasukan tim pemanah langsung bersiap menerima perintah untuk melepaskan anak panah dari Rai. "Tembak!" teriak Rai begitu pelindung suci berhasil dihancurkan sepenuhnya. Ribuan anak panah langsung mendarat di semua pasukan kegelapan. Namun, meskipun anak panah itu berhasil menancap di tubuh pasukan kegelapan.

Seluruh pasukan kegelapan berhasil kembali bangkit dengan anak panah yang tidak lepas dari tubuh mereka. "Tidak berhasil? Bagaimana bisa?" tanya Alvis terkejut. "Ternyata tidak cukup," ucap Rai. "Lepaskan anak panah suci!" teriak Rai.

Tim pemanah segera mengambil anak panah suci yang sudah di beri mantra oleh penyihir. "Tembak!" teriak Rai. Ribuan anak suci yang bercahaya langsung mendarat di setiap tubuh pasukan kegelapan dan berhasil membuat pasukan mayat hidup itu terbakar menjadi abu.

"Ternyata berhasil. Tembak terus!" teriak Rai. Pasukan pemanah dan pasukan penyihir tidak ada hentinya berkerja hingga jumlah pasukan kegelapan mulai berkurang.

~~~

"Heh ..., ternyata mereka menemukan senjata yang bisa mengalahkan pasukan kegelapan. Hm ..., memang tidak bisa di remehkan untuk pahlawan perang suci," ucap Miu sambil terduduk di udara dan tersenyum kecil.

"Kalau begitu, bagaimana jika kita tambahkan kegelapannya?" tanya Miu lalu menjentikkan jarinya sambil menyeringai. Seketika pasukan mayat hidup muncul dari dalam tanah dengan dikelilingi aura kegelapan yang sangat kuat.

"Nah ..., sekarang, tunjukkan aku pertunjukkan yang menyenangkan wahai boneka-bonekaku yang cantik, hancurkan mereka dan berikan kemenangan bari tuanku!" teriak Miu lalu tertawa lepas dengan pasukan kegelapan yang berlari menyerang.

~~~

"Mereka memanggil pasukan kegelapan lainnya. Bersiap bertahan!" teriak Rai saat melihat pasukan kegelapan yang memiliki aura kegelapan sangat pekat berlari menyerang mereka. Begitu ribuan anak panah suci di lepaskan. Pasukan kegelapan kali ini berhasil bertahan dari ribuan anak panah suci.

"Ayah, mereka berhasil bertahan," ucap Alvis. "Sial. Sepertinya mereka mendapatkan energi kegelapan. Pasti ada ksatria kegelapan yang mengendalikan mereka," ucap Rai. "Semua bersiap bertempur, gerbang Utara akan hancur!" teriak Rai dan segera bergabung dengan pasukan Flore yang sudah menarik pedangnya bersama Alvis.

Gerbang Utara berhasil di hancurkan dan puluhan pasukan kegelapan dengan aura kegelapan yang kuat menyerang. Pertempuran yang memanas di gerbang Utara akhirnya pecah. Tiba-tiba Rai merasakan aura kegelapan yang lebih besar di bandingkan pasukan kegelapan yang sedang mengawasi mereka.

Rai menatap di sekitarnya untuk menemukan sosok itu. Tiba-tiba ia langsung menatap ke udara. Terlihat seorang wanita berambut merah panjang yang duduk di udara sambil tersenyum menatap pemandangan di bawahnya yang sedang memanas.

Sudah aku duga, Ksatria kegelapan. Aku harus langsung menghancurkan seluruh pasukan kegelapan untuk menghadapi ksatria kegelapan, batin Rai.

"Alvis, lindungi bagian belakang ayah," ucap Rai. "Baik!"

Rai menancapkan pedangnya di tanah lalu menutup mata. "In the name of the contract of the earth elemental magic spirit, I command to destroy each of my enemies. In the name of the contract of the light elemental magic spirit, I command to destroy each of my enemies. Destroy the enemy of light, the dark underground in the ground. Das Licht des Himmels!"

Tiba-tiba tanah bergetar dengan kuat di seluruh kerajaan Western. Cahaya yang sangat terang muncul dan menutupi semua orang dan bangunan di kerajaan Western. Begitu, cahaya itu menghilang. Terlihat seluruh pasukan kegelapan yang sudah terjatuh dan tidak bergerak lagi.

"Hah ..., hah ..., hah."

"Ayah!" Alvis langsung menangkap tubuh Rai yang hampir terjatuh dengan napas tidak teratur. "Tidak aku sangka jika kau akan berhasil mengalahkan seluruh pasukan kegelapan dengan sekali serang. Ternyata tidak sia-sia kau mendapatkan nama tangan kanan Raja Cahaya," ucap Miu yang mendarat dengan santai sambil tersenyum kecil.

"Siapa kau?" tanya Alvis tajam. "Kini ..., pasukan kegelapan tidak akan bisa memasuki wilayah kerajaan Western dengan mudah. Jika kau memanggil pasukan kegelapan lagi ..., mereka pasti akan langsung hancur, Miu," ucap Rai dengan tersenyum kemenangan meskipun dalam keadaan lemah.

***

"Kak, mereka semua sudah tidak bisa bergerak," ucap Bridget yang terkejut saat pasukan kegelapan yang dia lawan tiba-tiba tidak bergerak setelah cahaya yang begitu terang dari bawah tanah menyelimuti mereka. 

"Tidak hanya tidak bisa bergerak. Kini ksatria kegelapan tidak akan bisa memanggil pasukan mayat hidup lagi. Jika mereka bisa pun, pasukan itu akan langsung hancur. Ini adalah kekuatan dari tangan kanan Raja Cahaya, Yang Mulia Raizel," ucap Rupert. 

"Apa itu berarti kita berhasil mengalahkan pasukan kegelapan?" tanya Elmira. "Kita memang berhasil mengalahkan pasukan kegelapan. Namun, kita akan menghadapi ksatria kegelapan," ucap Rupert sambil menatap pria berambut biru gelap yang mendarat dengan tenang. 

"Dia...!"

"Dia adalah ksatria kegelapan, Anton. Sepertinya hanya kita berempat yang akan melawannya, karena serangan Rai juga berpengaruh kepada pasukan kita yang memiliki kekuatan kegelapan," ucap Rupert.

"Teryata kau mengenalku, Raja Lorraine. Aku pikir tidak akan banyak manusia yang mengenal kami, ksatria kegelapan," ucap Anton sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada dengan tenang. 

"Memang ksatria kegelapan di anggap hanya sebagai legenda bagi manusia. Tapi, jika kau mengetahui kalau aku adalah raja Lorraine, seharunya kau tahu jika aku bukan manusia. Bangsa vampire yang sudah hidup ribuan tahun lebih lama di bandingkan ksatria kegelapan tentu saja mengetahui sejarah terciptanya ksatria kegelapan yang sebenarnya," ucap Rupert sambil tersenyum kecil.

"Hahahaha ...!" Anton langsung tertawa lepas mendengar ucapan Rupert. Membuat Rupert, Bridget, Elmira dan Harold langsung mengambil sikap waspada. Namun, Anton tiba-tiba berhenti tertawa dan menatap tajam Rupert dan ketiga orang di belakangnya lalu berucap, "inilah kenapa aku membenci vampire."

Anton langsung berlari dengan cepat menyerang Rupert. "Harold, lindungi Bridget dan Elmira," ucap Rupert sebelum Anton berhasil menendangnya hingga terpental cukup jauh dari mereka. "Kakak!" teriak Bridget dan Elmira bersamaan. 

"Kalian bangsa vampire lebih lemah dibandingkan kami. Tapi, kalian berani berpihak kepada kerajaan cahaya dan melawan raja kami! Lebih baik kalian mati!" ucap Anton dengan aura membunuh dan aura kegelapan yang sangat kuat.

Setelah itu langsung berlari dengan cepat menyerang Rupert yang berusaha untuk bangkit. "Menjauh dari kakakku!" teriak Bridget dan langsung menendang Anton sebelum berhasil menyerang Rupert.

Tendangan itu berhasil menjauhkan Anton dari mereka dan menabrak dinding rumah penduduk. Harold dan Elmira langsung menghampiri Rupert. "Teddy, sembuhkan kakak," ucap Elmira, lalu boneka beruang yang selalu Elmira bawa itu membesar sebesar tubuhnya dan menyembuhkan Rupert.

Selama Elmira menyembuhkan Rupert, Harold dan Bridget mengawasi pergerakan Anton dan bersiap menerima serangan pria itu. "Cih ..., serangan dari gadis kecil memang lemah," ucap Anton sambil membersihkan pakaiannya dari debu akibat hancurnya dinding rumah penduduk yang ia jadikan tempat sandaran.

"Harold, Bridget. Berikan aku waktu," ucap Rupert dengan lemah. Bridget dan Harold menganggukkan kepala lalu berlari dengan cepat menyerang Anton. Anton menyeringai dan langsung berlari dengan cepat berlawanan dengan Bridget dan Harold.

Tabrakan kekuatan itu menghasilkan benturan kekuatan dan angin yang cukup kuat sehingga menghancurkan beberapa rumah penduduk di sekitar mereka. Namun, akibat benturan itu Harold dan Bridget yang berhasil terpukul mundur. Sedangkan Anton hanya menyeringai sambil berdiri dengan tenang.

"Kakak, maaf," ucap Bridget. Rupert yang berhasil menangkap tubuh Bridget sebelum membentur dinding rumah penduduk itu langsung meletakkan Bridget di boneka beruang Elmira yang membesar sebesar Rupert. "Tidak masalah, kau istirahatlah," ucap Rupert dan membiarkan Bridget tertidur di atas beruang Elmira.

"Harold, kau jaga saja Bridget dan Elmira," ucap Rupert. "Yes, My Lord," ucap Harold.

"Baiklah, kami akan menghancurkanmu, Anton," ucap Rupert. "Kami? Apa kau pikir adik kecilmu itu akan berhasil mengalahkanku?" tanya Anton sambil tersenyum kecil. "Tenang saja, adik dan pelayanku tidak akan ikut campur ..., tapi istriku," ucap Rupert sambil tersenyum kecil saat Ema muncul di sampingnya.

"Penyihir suci api," ucap Anton yang terkejut dengan kedatangan Ema yang tiba-tiba. "Wah, wah, wah, coba kita lihat siapa ini. Ksatria kegelapan, Anton," ucap Ema sambil menyeringai. "Tidak aku sangkah jika aku akan melawan muridku sendiri," lanjutnya. 

"Diam kau penghianat!" teriak Anton kesal dan berlari menyerang. "Jangan menghambatku, Rupert," ucap Ema semangat. "Hahaha ..., tentu saja, ratuku."

Bersambung...

Yahooo

Tergantungkan lmao

Maapkyun

Harap bersabar

Ini ujian

#Ujiandariauthorlmao

Kalau gitu

Gokigenyou

Bab selanjutnya:

Perang 2

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top