Bab 11~Pertukaran Kelas

Malam telah tiba. Uta yang sedang berada di kamarnya tidak bisa tidur. Ia menghabiskan waktu untuk membaca peraturan dalam pertandingan Academy. Tiba-tiba ingatannya akan sikap Beatrice membuatnya bingung. "Sebenarnya ada apa dengan gadis itu?" tanya Uta pada dirinya sendiri. Ia menyibak sebelimutnya lalu keluar dari area tempat tidur dan berjalan menuju lemari bukunya. "Coba aku lihat, mana buku itu ya?" Uta mengamati setiap rak lemari buku di kamarnya untuk menemukan sebuah buku yang perlu ia periksa.

"Ah, itu dia," ucap Uta lalu menggunakan sihir untuk mengambil buku yang ada di bagian rak teratas lemari bukunya. "Coba kita lihat." buku yang berjudul 'Sejarah Keluarga Bangsawan'. Buku yang berisikan sejarah keluarga bangsawan kerajaan Western yang telah lama mengabdi kepada kerajaan. "Oh? Kenapa aku tidak menemukan keluarga Marquis Elix?" tanya Uta bingung.

Jika keluarga bangsawan yang sudah mengabdi kepada kerajaan lama. Semua sejarah keluarga bangsawan berada di buku yang di bawa Uta. Jadi, bagaimana bisa keluarga Marquis Elix tidak ada?

Yang ada di buku itu adalah enam bangsawan lama yang sudah mengabdi kepada kerajaan ratusan tahun. Empat keluarga bangsawan Duke dan dua keluarga bangsawan Marquis, dan Uta sangat yakin jika Marquis Elix salah satu dari kedua Marquis itu. Tapi, namanya tidak ada dan hanya ada Marquis Erik yaitu keluarga Nico dan Marquis Alein. "Marquis Alein? Sepertinya aku baru mengetahui hal itu. Coba aku tanyakan kepala paman Nico besok," ucap Uta lalu mulai fokus membaca sejarah bangsawan lama semalaman.

***

"Pangeran, sudah saatnya Anda bangun," ucap Alen sambil mengetuk pintu ruangan Uta pelan lalu masuk tanpa menunggu perintah sang pemilik kamar. "Oh, apa sudah pagi?" tanya Uta yang baru saja menegakkan tubuh dari mejanya. "Apa ada masalah, Pangeran?" tanya Alen khawatir karena melihat Uta yang tertidur di meja kerjanya. "Ah, tidak. Aku hanya sedang membaca sejarah bangsawan lama karena tidak bisa tidur tadi malam," jawab Uta.

"Apa ada masalah dengan keluarga bangsawan?" tanya Alen. "Ya. Ada putri dari keluarga Marquis Elix yang telah melanggar peraturan kerajaan dengan menghina murid yang bukan bangsawan tepat di depanku," jelas Uta. "Marquis Elix? Bagaimana bisa putri mereka melakukan hal yang memalukan seperti itu? Sungguh tidak bisa di percaya," ucap Alen lalu menghembuskan napas berat. 

"Oh, Alen. Apa kau tahu kenapa sejarah keluarga Marquis Elix tidak di buku ini?" tanya Uta sambil menunjuk buku yang ada di mejanya. "Itu karena keluarga Marquis Elix bukan termasuk keluarga bangsawan lama," jawab Alen. "Jadi, mereka termasuk keluarga bangsawan baru?" tanya Uta. "Benar, pangeran," jawab Alen.

Di kerajaan Western terdapat dua Fase. Fase bangsawan lama dan fase bangsawan baru. Bangsawan lama terdiri dari keluarga bangsawan yang telah mengabdi kepada kerajaan selama ratusan tahun. Sedangkan fase bangsawan baru terdiri dari keluarga bangsawan yang mengabdi kepada kerajaan selama puluhan tahun. Karena penduduk asli kerajaan Western memiliki umur panjang karena kekuatan dari Raja pertama Western.

Namun, selama apapun mereka hidup. Mereka tetap bisa terluka dan mati karena penyakit. Keluarga kerajaan biasanya hidup ratusan tahun dan bahkan memiliki kekuatan awet muda. Berbeda dengan keluarga bangsawan dan penduduk kerajaan. Mereka hanya bisa berumur panjang tanpa memiliki kekuatan awet muda seperti Raja dan Ratu Western. Kecuali jika mereka menikah dengan keturunan kerajaan Western. Mereka akan berumur panjang seperti keluarga kerajaan.

"Pangeran, sebaiknya Anda bersiap untuk berangkat ke Academy sebelum Anda terlambat," ucap Alen, membuyarkan lamunan Uta. "Ah, kau benar," jawab Uta lalu segera mempersiapkan diri. Selama lima belas menit akhirnya Uta selesai bersiap dengan bantuan Alen. "Alen, aku ingin kau memanggil Marquis Elix untuk menemuiku setelah aku pulang dari Academy," perintah Uta. "Baik, pangeran," ucap Alen sambil membungkukkan badan hormat.

Setelah itu, ia berjalan menuju ruang makan, di mana Rika dan yang lainnya sudah menunggunya.

***

"Selamat pagi, Pangeran Uta," sapa Eli saat melihat Uta yang berjalan menuju meja di sampingnya. "Pagi," jawab Uta. "Eli, saat istirahat nanti aku ingin kau dan Rafael ikut denganku," ucap Uta. "Maaf sebelumnya, tapi kita akan kemana?" tanya Eli yang terlihat khawatir. "Tenang saja. Kau tidak perlu terlihat khawatir seperti itu. Aku tidak akan melakukan hal yang aneh kepada kalian berdua. Apa kau tidak mempercayaiku?" tanya Uta. "Ah, bukan seperti itu. Saya percaya kepada Anda pangeran," ucap Eli.

"Tenang saja. Kalian akan tahu nanti," ucap Uta. "Baiklah, semua duduk. Pelajaran akan di mulai," ucap Professor Even. Uta dan Eli langsung menghentikan percakapan mereka dan memperhatikan Professor Even. "Sebelum itu, saya akan memindah salah satu murid di sini ke kelas A dan menggantinya dengan murid di kelas A," ucap Professor Even membuat semua murid di kelasnya menjadi sangat terkejut, kecuali Uta.

"Nona Breatice Von Elix, Anda telah di turunkan ke kelas A sebagai hukuman atas perbuatan Anda kemarin, dan yang akan menggantikan Anda dari kelas A adalah putri Alecia De Grivon," ucap Professor Even. Membuat Beatrice sangat terkejut dan tidak menerima akan hal ini. "Saya tidak terima Professor. Bagaimana bisa kelas saa di turunkan? dan di gantikan oleh kelas di bawah kita?" tanya Beatrice yang tidak terima akan keputusan pihak Academy. "Tapi..."

"Nona Beatrice Von Elix. Ini termasuk hukuman ringan yang bisa sekolah berikan. Anda sendiri sudah bicara kepada Kepala Sekolah dan lebih memilih menerima hukuman apa saja dari pihak Academy di bandingkan di keluar dari Academy kan? Jadi, ini sudah menjadi hukuman yang telah pihak Academy berikan untuk Anda," jelas Professor Even. "Tapi, kenapa saya di gantikan oleh putri Alecia?" tanya Beatrice. "Karena seharusnya putri Alecia pantas masuk di kelas ini jika bukan karena umurnya," jawab Professor Even. "Maksud Anda apa Professor?" tanya Beatrice.

"Sepertinya kau tidak memperhatikan peringkat atas karena peringkatmu di bawah, nona Beatrice," jawab Alecia yang masuk lalu tersenyum kecil menatap Beatrice. "Nona Beatrice. Yang menempati peringkat kedua di ujian masuk adalah putri Alecia. nilai yang ia dapatkan hampir sempurna. Tapi, karena umurnya yang belum dewasa, kami tidak bisa memasukkannya di kelas S. Namun, karena kesalahan yang Anda perbuat. Sepertinya membuat Academy salah menilai Anda, sehingga kami memutuskan untuk memasukkan murid yang memang pantas berada di kelas S," jelas Professor Even.

Membuat Beatrice terdiam karena terkejut. Ia menatap ke seluruh murid yang ada di kelasnya yang tertawa kecil. Dia yang seorang putri Marquis di tertawakan? Hal ini membuatnya sangat malu. Ia segera mengemasi bukunya dan berjalan meninggalkan kelas. "Putri Alecia, silakan duduk," ucap Professor Even. "Terima kasih, Professor," ucap Alecia sambil tersenyum lembut lalu berjalan ke meja yang kosong tepat di belakan Rafael. "Kita akan menjadi teman satu kelas mulai sekarang, Rafael. Salam kenal," ucap Alecia sambil tersenyum ceria. "Salam kenal, putri," ucap Rafael. Setelah itu, pelajaran di mulai seperti biasa.

***

Bel istirahat telah berbunyi. Begitu Professor mengakhiri kelasnya. Seluruh murid langsung mengelilingi Alecia. Uta yang melihat itu hanya menghembuskan napas berat. Ia sudah tahu akan keputusan sekolahan saat tadi pagi ia pergi ke kantor kepala sekolah sebelum ke kelas. "Uwah ... putri Alecia sungguh terkenal," ucap Rafael yang berdiri di samping Eli. "Bagaimanapun di umurnya yang masih belum dewasa, ia berhasil mendapatkan peringkat dua, bukankah itu sesuatu yang hebat?" tanya Eli takjub. "Benarkah? Sepertinya biasa saja," jawab Uta malas.

"Hihihi ... jika di bandingkan dengan Pangeran Uta yang mendapatkan nilai sempurna di seluruh tes. Sepertinya itu bukan apa-apa," ucap Eli sambil tertawa kecil bersama Rafael. "Terserah saja. Ayo kita pergi," ucap Uta lalu berdiri. "Maaf, kita mau kemana, pangeran?" tanya Rafael yang tidak mengerti dengan ucapan Uta. "Ikut saja denganku kalian berdua," ucap Uta lalu Rafael dan Eli berjalan mengikutinya. "Alecia, kau pergi atau tidak?" tanya Uta yang sudah ada di pintu kelas. "Oh benar juga. Maaf ya semuanya, aku harus pergi. Sampai jumpa," ucap Alecia ceria lalu berjalan bersama Uta dan yang mainnya.

"Kenapa putri Alecia juga ikut? Bukankah Anda sedang sibuk dengan murid di kelas?" tany Rafael. "Fufufu ... maaf karena mengecewakanmu, Rafael. Tentu saja aku harus ikut, karena kita akan menuju perkumpulan untuk tim kita dan mendaftarkan diri," jawab Alecia santai. "Itu berarti?" tanya Eli dan Rafael bersamaan menatap Uta. "Kalian sudah menjadi bagian dari anggota tim kami," jelas Uta santai. Membuat Eli dan Rafael saling bertatapan dengan senyuman yang mengembang.

Alecia tersenyum kecil lalu berjalan hingga sejajar dengan Uta. "Kau tidak memberi tahu mereka?" tanya Alecia. "Aku akan mengatakannya nanti," jawab Uta. "Hohoho ... seperti biasa ya? Penuh dengan misterius, kau benar-benar ingin terlihat seperti Yang Mulia Zen," bisik Alecia sambil tertawa kecil. "Diam lah!" bentak Uta kesal. Membuat Rafael dan Eli yang ada di belakang mereka menjadi terkejut. Sedangkan Alecia hanya tertawa kecil melihat sikap Uta yang masih tidak berubah.

Bersambung...

Hohoho

Akhirnya update juga

Maaf membuat kalian menunggu sangat lama

Semoga kalian tetap suka

Gokigenyou

Bab selanjutnya :

"Anggota Kegelapan"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top