Cerita dipublikasikan untuk memenuhi challenge Welfaist Isfinis milik grup gkbfindo yang bertema: Mirror judge nothing.

Awalnya cerita ini akan menjadi horor barat dengan model mirip film Oculus, tapi karena dirasa kurang menarik dan menantang, maka aku memutuskan untuk memasukkan unsur lokal.

Aku lahir di tahun 1999, pada masa bocah, rutin nonton sinetron mak lampir atau kolosal indosiar yang ala-ala begitu. Adegan melihat kejadian lewat guci itu hampir tidak pernah absen! Maka ya sudah, konsep cermin yang diinginkan di tema aku belokkan ke pantulan air lewat guci.

Terlebih, sekarang berkesan seperti sinetron Toko Kr. Amat. Begitulah, lalu lahirlah tokoh ibu dengan latar belakang jawa bernama Sri, lalu hadir pula tokoh nenek sebagai orang jaman penjajahan Jepang, dan nenek yang lebih tua lagi. Pada dasarnya, Guci Nenek memang warisan dari nenek ke nenek sebelum akhirnya Sri dan--mungkin--ke Pria paruh baya yang berada di akhir cerita.