One Night ➡️ HoriLeiya

Request by halfm00nchild, Arigatou.

***

"Apa yang sebenarnya sedang kupikirkan?" Kedua tangannya menggoyangkan kepala. Berharap hal-hal negatif di otaknya segera hilang agar ia dapat berpikir jernih.

"Leiya-kun, apa kau sakit?" Lamunannya buyar karena sapuan hangat di pundaknya. Ia menoleh dan mendapati orang yang sejak tadi berlarian di otaknya berada di hadapannya sekarang.

Hey Nacchan, apa kau tidak lelah? Kau terus berlarian di kepalaku.

"Tidak. Aku baik-baik saja." Ia menyisir poninya yang tak berantakan. "Kau tiba-tiba pergi setelah kami membicarakan hal itu. Jadi kupikir terjadi sesuatu."

Jangan tersenyum, Nacchan. Aku mohon. Kau bisa benar-benar membuatku kesulitan bernafas.

Seulas senyum terukir di wajahnya. "Kau bisa bercerita padaku. Aku punya banyak waktu sekarang." Ia merangkul tubuh kekar pria yang sedikit lebih pendek darinya. "Sekarang, ayo kembali. Semua orang menunggumu."

Terkadang ia merasa sesak di sela-sela tulang rusuknya. Meskipun hasil pemeriksaan seminggu yang lalu tampak normal. Tidak ada hal yang harus ia khawatirkan. Tapi tetap saja rasa sesak ini muncul bersamaan dengan seorang pria bernama Hori Natsuki. Pria yang memeluknya saat ia menangis karena kenangan tentang Shota. Pria yang terus berada di belakangnya sambil berteriak. "Kau bisa melalui semuanya, Leiya-kun. Aku di sisimu."

***

"Dimana Yusei-kun?" Ia menatap arlogi di pergelangan tangan kirinya. Pria yang mengajaknya menginap di rumah Hori belum menampakkan wujudnya. "Ah, dia tidak memberitahumu? Dia bilang mendadak harus pergi ke rumah neneknya." Sang pemilik rumah tampak santai memakai apron berwarna coklat sambil merapikan kaos hitamnya. Ia akan sibuk dengan beberapa peralatan masak di dapur.

Apakah itu berarti..
..hanya ada ia dan Hori berdua di rumah ini?

"Kau sedang apa?" Pertanyaan bodoh macam apa yang ia tanyakan. Sudah jelaskan Hori sedang memasak makan malam untuk mereka. "Memasak makan malam. Kau sudah lapar?" Tangannya dengan cekatan memotong daun bawang lalu memasukkannya ke dalam panci.

"Tidak. Itu.. Ano.." Salah tingkah. Ia jadi salah tingkah sekarang. "Apa ada yang bisa kubantu?" Leiya beranjak dari sofa tempatnya duduk menunggu Yusei selama dua jam. "Tolong siapkan dua mangkok nasi dan beer di lemari es."

"Itadakimasu-" Keduanya makan dengan lahap. Masakan Hori memang sangat lezat. Dia benar-benar tipe pacar idaman kan?

"Leiya-kun, kau bisa tidur duluan." Hori masih berkutat dengan sabun dan piring-piring kotor di wastafel. "Ah, baiklah." Tidak baik menatap Hori terus-menerus. Tidak baik bagi jantungnya. Ia merebahkan tubuh di ranjang. Iris hitamnya menyapu seluruh isi ruangan. Di meja belajar, ada foto member FANTASTICS lengkap berjumlah 9 anggota. Di sisi lainnya ada foto si pemilik kamar bersama Shota.

"Kau belum tidur?" Hori masuk dengan keadaan telanjang dada. "Bel.." Leiya yang tidak sengaja menoleh langsung mengalihkan pandangannya tanpa melanjutkan jawabannya. Ia menghela nafas panjang "Fuuu..." sambil mengelus bagian dadanya.

"Kau mau mandi?" Ia menggeleng. Masih membelakangi si empunya kamar. "Baiklah. Kalau begitu aku akan mandi." Pemandangan ini tak asing baginya. Hori pernah menaikkan sedikit bajunya saat mereka perform Tumbling Dice di FANTASTICS Sound Drama 2019. Ia juga sering shirtless setelah muscle training. Namun sekarang hanya ada mereka berdua. Pikirannya kacau.

Sepuluh menit kemudian si pemilik kamar kembali. Ia memakai celana pendek berbahan kain. Masih bertelanjang dada. Rambutnya nampak basah seusai keramas. Ia mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil di tangannya lalu mengibas-ibaskannya perlahan. Leiya ingin memejamkan mata namun di sisi lain hasratnya berkata untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.

Ya, kapan lagi melihat Hori seperti ini?

"Kau kenapa? Terpesona padaku?" Kerlingan mata Hori membuatnya terkekeh. Bagaimana bisa rekan satu groupnya ini menggodanya dalam situasi seperti ini? Perasaan sesak ini muncul lebih parah dari sebelumnya. Ia berlari keluar dan berhenti di beranda.

"Aaaaaaa...
...mungkin besok aku akan menginap di rumah sakit."

Akhirnya rasa sesak ini bisa melega. Meskipun ia harus kembali merasakannya sepanjang malam. Karena mereka akan menghabiskan satu malam bersama.

End

Maaf kalau kalimat formalnya masih berantakan. Semoga suka sama ceritanya :)

For the next time, I'll do my best 💪🏻

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top