Lupa Kencan ➡️ YuseiSota
Request by littlebrother97, Arigatou.
***
Waktu menunjukkan pukul 12 siang. Matahari sudah berada tepat di ujung kepala. Dari kejauhan tampak seorang pemuda bertubuh kecil sedang mondar-mandir di antara banyaknya orang yang lalu lalang. Sesekali jemarinya menyeka peluh. Ia berada di depan pintu masuk FujiQ-Land. Lokasi yang mereka putuskan bersama untuk kencan. Tapi dimana kekasihnya?
Kakinya menendang-nendang kerikil kecil sambil sesekali berdecak kesal. Ini bukan pertama kali bagi pemuda bernama Sota Nakajima menghabiskan waktu berjam-jam untuk menunggu seseorang. Siapa lagi yang ditunggu jika bukan rekan segroupnya sesama vokalis yang bernama Yusei Yagi. Pemuda yang berkencan diam-diam dengannya itu juga selalu diam-diam melupakan kencan mereka. Menyebalkan bukan?
12 notifikasi panggilan tak terjawab dari Sota Nakajima muncul di layar ponsel pemuda berambut pirang yang masih nyaman memeluk guling itu. Bibirnya beberapa kali mengecap. Tampak lukisan pulau tak beraturan di bantalnya. Layar ponselnya kembali menyala. Tidak terdengar suara apapun karena ia mengaktifkan mode silent. Hari libur tentu saja nikmat jika digunakan untuk tidur.
Dia benar-benar melupakan jadwal kencannya.
Sota mengurungkan niatnya untuk mengirim pesan di group LINE FANTA. Apa yang akan terjadi jika Taiki dan Sekai mengetahui hubungan mereka? Kedua leader itu akan menghukum mereka. Dihukum saja tidak masalah. Bagaimana jika mereka dikeluarkan dari group? Atau mereka dipaksa memutuskan hubungan mereka. Lagipula ia masih sayang dengan kedua gendang telinganya daripada harus mendengarkan omelan Taiki yang lebih panjang dari jalan tol Bumi - Bulan.
***
Yusei segera mencuci muka dan menyikat gigi. Buru-buru ia membuka lemarinya untuk mengambil pakaian secara acak. Ia segera berlari setelah melihat jarum jam yang pendek berhenti di angka dua. "Sial, aku terlambat empat jam." Gerutunya sambil menelpon balik kekasihnya. Namun tak ada jawaban.
"Apa Sota-kun masih menunggu di sana?" FujiQ-Land terlihat lebih ramai dari 2 jam lalu. Ia tak bisa menemukan Sota di pintu masuk. Tidak mungkin pemuda kecil itu pergi sendiri. Terlalu berbahaya jika seseorang mengenalinya. Ia masih terus berusaha menghubungi kekasihnya.
Pemuda yang ditelpon balik sengaja tak menjawab panggilan. Ia menonaktifkan ponselnya lalu menyimpannya di laci. Ia mendesah kasar. "Yusei-kun, kau benar-benar menyebalkan." Ia melempar tubuhnya ke ranjang. Jemarinya meraih boneka anjing pemberian Yusei.
Matahari mulai menghilang digantikan oleh awan mendung. Langit cerah berubah menjadi kelabu. Apa langit juga sedang bersedih?
***
Pemuda beranting salib itu sudah berdiri di bawah apartment Sota. Iris hitamnya menatap ke jendela kamar Sota. Rintik hujan mulai membasahi tubuhnya. Sementara empunya apartment masih badmood. Ia memanyunkan bibirnya sambil terus mengutuk Yusei. Tentu saja tidak pakai boneka. Hanya sumpah serampah beserta seluruh kekesalannya.
Pancaran kilat mulai membias di langit. Diikuti petir yang siap menyambar apapun yang tidak disukainya. Ia beranjak untuk menutup gorden. Iris hitamnya menangkap sosok familiar di bawah.
"Yu..sei..-kun.."
Ia masih memperhatikan sosok itu. Tanpa berpikir panjang ia segera berlari mengambil payung. Tangan kanannya memanyungi kekasihnya yang sudah basah kuyup. "Apa yang kau lakukan di tengah hujan seperti ini? Ayo cepat masuk." Omel Sota menarik lengan kemejanya.
Yang diajak bicara masih terdiam. Tanpa sepatah katapun, ia mendekap tubuh mungil pemuda yang telah dikecewakannya. Dadanya menghangat. Tubuh Sota benar-benar hangat. Kaos lengan pendek pemuda bermarga Nakajima itu dengan cepat menyerap butiran bening saat mereka berpelukan.
"Kamu adalah orang berharga bagiku, yang mengubah duniaku. Maaf membuatmu kecewa karena melupakan kencan kita lagi. Aku akan mengganti waktu empat jam itu."
Iris hitam milik Sota berkaca-kaca. Pemuda menyebalkan ini selalu saja bisa membuat hatinya kesal dan senang dalam waktu bersamaan.
"Apa sekarang kau mencoba merayuku?" Ia menyapu punggung kekasihnya. Tak ada gunanya marah. Kekasihnya tetap datang meskipun terlambat. Pemuda bermarga Yagi itu melepas pelukan. "Aku tidak bohong. Kau benar-benar mengubah duniaku." Sota tersenyum. Jemarinya menyentuh poni pemilik hatinya yang berantakan.
Yusei meraih pergelangan tangan pemuda yang lebih pendek darinya. Menatapnya selama beberapa detik dan berkata, "Ah, kau jadi basah sekarang. Cepat masuk ke dalam dan ganti bajumu. Jangan sampai kau masuk angin."
Jemarinya menyentuh surai gelap Sota. Mengacak-acak surainya lalu mencubit hidungnya. "Awww, Yusei-kun, hentikan itu." Erang Sota kesakitan. Pemuda itu terkekeh lalu mendekatkan wajahnya hingga jarak hanya tersisa beberapa centi. Ia berbisik, "Untuk kencan selanjutnya, menginaplah di apartmentku."
"Hah?"
"Dengan begitu, aku tidak akan terlambat."
Kita bukan hanya akan terlambat. Tapi kita tidak akan berkencan karena aku pasti sibuk menatap wajah tampanmu saat terlelap. - Sota Nakajima.
End
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top