Hepta

Beberapa hari setelah tak sengaja menguping obrolan gadis di toilet, (Name) sengaja membuat jarak dengan Kuroo yang tentu saja tidak disadari oleh yang bersangkutan. (Name) melakukan itu demi memastikan perasaannya kepada Kuroo. (Name) sudah 17 tahun, ia tidak selugu itu akan perasaan. Setidaknya sampai ia bisa memutuskan hal yang baik akan perasaannya.

Sialnya niatnya itu tidak didukung oleh alam semesta. Ia dijadikan satu kelompok bersama Kuroo untuk proyek Biologi. Sedikit bersyukur karena ada Yaku di kelompoknya sehingga (Name) tak perlu merasa canggung jika berduaan. Namun, masih ada hal yang dikhawatirkan oleh gadis itu. Ia takut jika sikapnya pada Kuroo tak lagi sama.

"Lama-lama aku pusing membaca jurnal bahasa Inggris. Bagaimana kalau kita istirahat dahulu?" keluh Kuroo sambil mendorong pelan laptop yang ada di meja untuk menjauh dari wajahnya. Tubuh pemuda itu disandarkan pada tepian ranjang sambil meluruskan kaki. Ekspresi lelah kentara sekali di wajah Kuroo. (Name) pun meletakkan pulpen di meja lalu mundur sedikit untuk melakukan hal yang sama dengan Kuroo—meluruskan kaki. Begitu juga dengan Yaku.

Kini mereka bertiga ada di kamar Kuroo. Terdapat meja kayu lebar yang pendek di sebelah ranjang. Mereka duduk lesehan dengan posisi Kuroo di samping sisi meja yang bertemu sisi ranjang, (Name) di ujung meja sebelah kanan Kuroo, dan Yaku di ujung meja sebelah kiri Kuroo. Buku-buku, laptop, dan alat tulis memenuhi meja. Tugas Biologi kali ini ialah menjelaskan Fenomena Raynaud* dalam bentuk presentasi dengan bahasa yang sederhana namun mendetail. Sumber-sumber di perpustakaan sekolah sangat terbatas. Mau tak mau mereka harus membaca jurnal ilmiah berbahasa Inggris. Sebenarnya bisa saja perpustakaan kota memiliki buku yang valid, namun lokasinya yang jauh dari rumah ketiganya membuat mereka memutuskan untuk memanfaatkan teknologi (laptop dan wifi) dengan maksimal.

"Aku lupa membawakan minuman untuk kalian. Bentar, aku ambilkan dulu," Kuroo berucap sambil bangkit untuk berdiri.

"Ah, aku ikut membantumu, Kuroo. Sekalian ingin ke kamar mandi," ujar Yaku sambil ikutan berdiri.

Jadilah (Name) sendirian di kamar itu. Gadis itu memejamkan mata sejenak untuk mengistirahatkan mata karena sedari tadi menunduk untuk mencatat poin-poin penting yang didikte oleh Kuroo. Kesunyian menemaninya di ruangan itu. Tak lama kemudian, getaran kecil ia rasakan dari lantai yang didudukinya. Juga perabotan yang ada di kamar. Gempa kecil yang biasa terjadi di Jepang.

Sekitar satu menit gempa itu terjadi. Tepat setelah berakhir, (Name) mendengar suara benda jatuh berasal dari meja belajar Kuroo yang ada di sebelah kanannya. Sebuah buku jurnal jatuh di sebelah kaki kursi yang ada di depan meja. Ada lembaran-lembaran kertas kecil yang keluar dari buku itu. (Name) sontak saja bangkit untuk menaruhnya kembali.

(Name) sebisa mungkin untuk tak tergoda melihat tulisan-tulisan yang ada di buku itu karena sekilas saat melihat halaman pertama tadi terdapat tulisan Kuroo's Journal. Buku ini merupakan privasi Kuroo. Namun, ada satu lembaran kertas yang menarik perhatiannya dan tak sengaja ia baca. Kertas tersebut sudah sangat usang, sudah bertahun-tahun sepertinya. Tinta yang ada di tulisan itu juga sudah pudar. Akan tetapi, (Name) sangat sangat sangat mengenali tulisan siapa yang ada di kertas itu.

'Selamat pagi ilmuwan Kuroo!
Teman cerdasku yang aku kagumi, semangatlah dalam menjalankan hari dan semoga impian muliamu itu terus berkobar dalam hatimu ^_^ '

Ya, itu adalah tulisannya. Tulisannya ketika kelas dua SD. Kertas sticky note yang ia diam-diam tempelkan pada loker sepatu Kuroo bertahun-tahun yang lalu. Kertas sticky note yang ternyata masih disimpan oleh Kuroo hingga sekarang.

Suara Kuroo dan Yaku yang mendekat ke kamar membuat (Name) buru-buru membereskan buku tersebut lalu kembali ke posisi semula. Bertingkah seolah-olah tak terjadi apa-apa.

Namun, mengingat kembali bahwa Kuroo masih menyimpan kertas ucapan semangatnya bertahun-tahun yang lalu membuat jantungnya berdetak begitu kencang, menggempur tulang rusuknya. Lalu, perasaan asing yang ia rasakan kepada Kuroo ... ia bingung bagaimana untuk mengatasinya.


Haruskah diungkapkan?

A/N:
Hepta = 7 , sering digunakan dalam penamaan gugus karbon
Part 7 book ini

*Fenomena Raynaud=Kondisi ketika beberapa bagian tubuh terasa kaku dan dingin saat keadaan tertentu.
Dalam fenomena Raynaud, arteri yang lebih kecil yang memasok darah ke kulit mengerut berlebihan akibat dingin, sehingga membatasi suplai darah ke daerah yang terkena.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top