Semester genap telah menyambut. Tinggal menghitung bulan untuk naik kelas lalu menghadapi kelulusan. Kini kelas 2-5 tengah menjalani tradisi sekolah yang telah turun-menurun. Konsultasi karir.

Murid satu-persatu dipanggil ke ruang BK untuk berkonsultasi akan kelanjutan pendidikan. Sisa murid yang belum dipanggil menunggu di kelas dan jadilah forum dadakan tentang masa depan untuk mengisi waktu. Ya, mumpung topik itu sedang mendiami mereka saat ini. Tak ada salahnya mendengar rencana dari teman-teman.

"Aku akan mengikuti tes masuk pegawai negeri. Keinginan orang tuaku mengarah ke sana, jadi aku menurut saja."

"Jurusan seni. Titik. Itu hal yang kuimpikan sejak kecil."

"Aku tertarik pada bidang psikologi."

(Name) tersenyum saat mendengar rencana masa depan dari teman-temannya. Walau ada beberapa yang belum menentukan akan lanjut ke mana, tapi pasti mereka akan menemukan jawabannya setelah konsultasi nanti.

"Kalau (Name) mau lanjut ke mana?"

(Name) tersenyum seraya menjawab,"Aku akan melanjutkan ke tata busana."

"Woah, seperti yang diharapkan anak seorang desainer."

(Name) hanya tertawa mendengarnya.

"Woi, Kuroo, bagaimana?"

Perhatian teralih pada Kuroo yang baru saja memasuki kelas. Pemuda itu baru saja selesai konsultasi. Kuroo yang tiba-tiba ditanyai begitu langsung mengangkat alisnya,"Apanya?"

"Kalau boleh tahu, kelanjutan studimu mau ke mana?"

Kuroo awalnya ber'oh' lalu ia pun menjawab dengan tersenyum bangga,"Aku akan kuliah kimia farmasi, ingin kerja di WHO."

Sorakan pun seketika meramaikan kelas setelah mendengar jawaban Kuroo. Tidak disangka jika Kuroo memiliki rencana yang setinggi itu.

"Tak heran, sih. Kuroo jenius soalnya."

Ya, begitulah rata-rata tanggapan dari teman-teman. Berbagai ucapan dukungan menerpa Kuroo. Pemuda itu hanya menimpali dengan tawa renyah serta ucapan terima kasih.

Mendengar rencana Kuroo membuat (Name) tercenung. Gadis itu teringat kembali akan perasaannya yang terpendam kepada Kuroo. Mimpi Kuroo benar-benar tinggi. Ia ... semakin sulit digapai.

Menghela napas, (Name) kembali memutar ingatan tentang relasi awalnya dengan Kuroo hingga perasaannya yang berkembang seperti sekarang. Lalu kembali dihadapkan dengan kenyataan bahwa jalan mereka akan berbeda. Jika akhirnya seperti ini, tak seharusnya gadis itu menaruh suka pada sang pemuda. Perasaannya tak sepatutnya ada. Ia seharusnya tahu batasan diri. Tidak pantas.

(Name) menyesali bahwa cinta pertamanya harus jatuh pada Kuroo Tetsurou ...



A/N:
tanda ∞ jika diputar 90° akan menjadi 8 alias angka 8 → part 8 book ini

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top