[08/01-08/07] Yandere

"Aku juga mencintaimu," terucap keluar dari bibir mungilmu. Satu kalimat yang cukup untuk membuat perasaanku melambung tinggi dan hatiku serasa melompat keluar dari rongga dada. Hari itu, kurasakan diriku menjadi manusia paling bahagia di dunia.

Sebagai kekasihmu, sudah sewajarnya jika aku menjagamu. Terlebih ketika sekolah kita berisi banyak manusia tidak tahu diri nan berbahaya, baik bagi keselamatanmu juga lancarnya hubungan kita. Maka dari itu, lumrah bukan jika aku melakukan segala hal untuk melindungimu?

Lantas, mengapa ketakutan menyelimuti air mukamu? Sebenarnya, apa yang salah dari perbuatanku?

Aku ingin yang terbaik untukmu. Oleh sebabnya, kubangun ruangan ini. Kamar di mana kau bisa melakukan apapun dengan segala fasilitas yang tersedia. Kau tidak butuh mereka. Yang kauperlukan hanya aku seorang.

Lantas, mengapa jarak selalu saja kaubuat setiap kali aku mendekat? Sebenarnya, apa yang kaurasakan kepadaku?

"Nacchan, kau tidak lagi mencintaiku?" Tanyaku, perlahan mengikis jarak di antara kita.

Kepalamu menggeleng dengan penuh ketakutan. Kedua tangan diulurkan guna mencegahku semakin dekat. Ah, lihat, sekarang kau justru terpojok pada tembok.

"Bukan begitu. Aku mencintaimu! Tetapi, tidak dalam kondisimu sekarang. Berhenti. Kumohon ...," lirihnya tanpa berani menatapku.

Aku mengerti. Rupanya ia bukan takut kepadaku, melainkan pada noda merah yang menghias bajuku.

"Kasihan sekali Nacchan kecilku ...," aku terkekeh sebelum merengkuhnya pelan, dengan lembut membelai helaian rambut panjangnya.

Kurasakan tubuh kecilmu bergetar dalam dekapan. Tidak lama kemudian, bagian depan bajuku terasa basah. Suara isakan yang tertahan pun menyusul kemudian.

"Hey, jangan menangis, Nacchan. Aku akan ganti baju nanti. Tidak perlu takut," ujarku menenangkan. Kuberikan sebuah kecupan ringan pada puncak kepalanya.

Andaikan kautahu bahwa dirimu ibarat seekor burung dengan bulu yang menawan. Dan akulah sang Pemilik yang membangun sangkar mewah untukmu tinggal. Aku sangat mencintaimu. Oleh karena itu, tidak kubiarkan kau pergi dari sisiku. Bahkan jika itu berarti aku harus memotong kedua sayapmu.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top