#ToVier

“apa kau senang ? kejutan nya berjalan lancar bukan ?” Vier tertawa saat kedua iris melihat raut wajah kesal milik kageyama, “boke, seharusnya kau tak melakukan itu.”

“hufftt, apa salah nya memberikan kejutan ulang tahun untuk kekasihku sendiri ?”

Kageyama terdiam, “jadi jadi jadiii, apa yang kau harapkan saat kau meniup lilin nya ?” 

“aku tidak akan memberitahu mu.” Setter itu berucap kala kedua kaki nya terus melaju sedikit membuat gadis bersurai dwiwarna itu kesusahan, “buhuuuuu Tobio-senpai tidak asik.”

Kageyama berlalu acuh, sejujur nya ia sedikit kesal lantaran sang gadis berkata tidak bisa menghabiskan waktu bersama dengan nya kendati hati kecil nya bersorak riang saat Vier datang membawa kue dengan lilin yang menyala diatasnya.

“senpai – senpai tunggu aku, Tobio- senpai berjalan begitu cepat wahhh hati Vier sangat sedih, padahal Vier sengaja meluangkan waktu demi Tobio- senpai.” Kageyama membeku saat kedua rungu mendengar isakan sang gadis yang berada dibelakang nya.

Dengan seribu langkah pemuda gagak itu menghampiri sang dara, “oi boke, j-jangan menangis”

“kena kauu !!” Dara putih itu melompat, memberikan beban tubuh nya kepada Kageyama—membuat pemuda gagak itu terpaksa menggendong sang gadis. 

“BOKE, TURUN.”

Vier menggeleng, “tidaaak, salah tobio sendiri, siapa suruh marah marah sama Vier ?”

“kau menyebalkan.”

“Bobio lebih menyebalkan.” Kageyama menghela napas, ia memilih untuk terdiam dan melanjutkan perjalan dengan sang gadis yang berada di gendongan nya, sebelum pada akhir nya kedua manik biru menyadari kapas lembut berwarna putih itu terjatuh dari lautan bintang di angkasa.

“boke lihat.”

“tidak mau.” Sang dara putih masih setia menyembunyikan wajah nya pada ceruk leher pemuda gagak itu.

Kageyama mendecih, kerutan mulai terlihat pada kening, “oi, salju nya turun.”

“Bohong.” Kageyama mendecih lagi, “Aku tak berbohong, Lihat salju nya turun.”

“Bobio berbohong, Krampus akan menggantikan santa untuk mendatangimu.” Perempatan imajiner muncul pada dahi Kageyama, sungguh gadis yang berada dalam gendongan nya ini sangat menguji kadar kesabaran nya.

“Sebaliknya kau yang akan didatangi oleh Krampus.” Pemuda gagak itu berucap kala nada bicara sedikit dinaikan.

“Kenapa harus Vier ? Yang berbohong kan Bobio.”

“satu.” Gadis itu masih terdiam.

“Dua.” 

‘Tobio tidak akan menjatuhkan ku kan……. Iya, kan…?’

“Ti—”

“Ah ya aku menyerah, jangan jatuhkan aku.” Vier berucap kala ia  mulai menunjukan wajah nya.

“Lihat.”

“Wahh, Bobio ingin membuat malaikat bersama Vier ?” Binar mata terlihat dengan kentara saat Vier mengajak sang kekasih bermain, “Boke salju nya tak cukup banyak.”

“Kau menggunakan rok.”

“Lalu ?”

“Kau bisa kedinginan nanti.” Kageyama berguman, yah pemuda itu sedikit malu untuk mengungkapkan kepeduliam nya pada sang dara.

Vier yang mendengar itu tersenyum jahil, “kesesesee, Bobio kalau kedinginan bisa penggang tangan ku.”

“Boke ! Bukan itu maksud ku. Ugh, turun.” 

“Aiyaa, maafkan Vier ini Bobio, Vier hanya membantu Bobio untuk mengungkapkan rasa sayang nya saja.” Dengan begitu kedua tangan pemuda gagak tak lagi memegang paha sang gadis lagi, membuat nya terjatuh diatas kerasnya aspal.

“Ouch, sakit Bobio !” Kageyama beranjak, tak mempedulikan sang gadis yang masih menggosok pantat nya, tentu membuat dara putih itu merajuk kala sang kekasih meninggalkan nya begitu saja tanpa sepatah kata.

Melihat itu Vier segera menyusul Kageyama, sedikit menyadari rona merah pada pipi sang pemuda.

“Boke, take my hand.”

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top