#LevChie
Mixue.
Toko es krim yang tengah populer akhir-akhir ini.
Bukan karena maskotnya yang lucu atau harganya yang murah, tapi karena dimana-mana ada Mixue. Ruko kosong, jadi Mixue. Rumah kosong, jadi Mixue.
Mixue juga sedang viral di Tokyo. Ada banyak sekali anak-anak sekolahan yang mampir ke sana setelah pulang sekolah. Entah hanya untuk sekedar jajan es krim hingga ngedate bareng pacar.
Ichie menatap datar sekelilingnya. Ia memproses apa yang baru saja terjadi padanya sejak pulang sekolah tadi.
Hari ini, gadis berambut hitam itu berniat untuk langsung pulang mengingat hari ini tidak ada ekskul. Tapi, secara mendadak, lelaki yang mengaku sebagai pacarnya ini—maaf Ichie, dia memang pacarmu—secara tiba-tiba mengajaknya ke kedai Mixue terdekat. Katanya dia mau belajar bersama tapi di Mixue.
Ichie bisa saja menolak, tapi dia paling tidak tahan dengan wajah memelas pacarnya itu. Jadi, mau tidak mau, ia mengiyakannya. Walau ia juga penasaran, seenak apa es krim disana.
"Maaf, sudah menunggu lama?" Lev datang sambil membawakan sebuah cocoa cookie sundae dan segelas lemon earl grey tea ke meja mereka. Tatapan para pengunjung tertuju ke arahnya karena tinggi badannya yang diatas rata-rata itu.
Ichie menggelengkan kepalanya pelan, lalu menerima cocoa cookie sundae yang dipesannya dari tangan Lev, "T-terima kasih."
Lev tersenyum senang, lalu duduk disebelah gadis itu. Lev bisa melihat manik senja Ichie yang berbinar melihat sundae ditangannya itu. Mengingat pacar mungilnya ini menyukai makanan manis-manis, mengajaknya ke kedai ini mungkin tidak salah.
Ichie menyendok sedikit sundae miliknya ke mulutnya, lalu tertegun. "Manis, tapi enak," ujarnya senang.
Lev yang melihatnya langsung menghantamkan jidatnya ke meja, membuat Ichie terkaget. 'D-DIA IMUT SEKALI!
"LEV?! KAU TIDAK APA-APA? ITU TADI SUARANYA KENCANG BANGET LHO?" Mendadak, Ichie jadi panik dan khawatir.
Lev mengangkat kepalanya dan nyengir, "A-aku tidak apa-apa!" Walau detik setelahnya, dia mengelus jidatnya.
Ichie mengulurkan tangannya, menyentuh jidat Lev dan mengusapnya pelan, "Lain kali hati-hati dong."
Lev tidak kuat lagi, rasanya dia mau meledak.
Tapi beberapa detik setelahnya, Ichie lalu dengan cepat menjauhkan tangannya, "J-jangan salah paham, kalau luka, kau tak bisa fokus bermain voli nanti!"
Pacarnya khawatir, Lev tidak bisa lebih senang daripada ini, "Aku tidak apa-apa! Hehe, terima kasih sudah mengkhawatirkan diriku."
Ichie mengalihkan pandangannya dengan wajah sedikit merona, lalu kembali melirik titan abu-abu itu yang kini tengah nyengir. Ichie jadi semakin khawatir karena dia jadi sering nyengir begitu, takut ada yang tidak beres dengan kepalanya.
Mereka lalu melakukan aktivitas yang seharusnya mereka lakukan daritadi, yaitu belajar bersama. Mereka mengerjakan tugas mereka sendiri-sendiri.
Aku…tidak bisa fokus.
Aku tak bisa fokus.
Keduanya membatin.
Dia sungguh baik-baik saja? Senyum-senyum sendiri begitu, apa kepalanya benar-benar sudah tidak beres?
Dia imut sekali tadi, aku tak bisa berhenti tersenyum (T-T).
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top