#KiyoSoph

Dari sekian banyak lelaki tampan di studionya, memang Kashuu Kiyomitsu lah yang berhasil memikat Sophie. Sejauh ini Sophie yang memberikan perhatian ekstra bahkan banyak membiayai kebutuhan Kashuu dan karirnya. Sudah bukan rahasia lagi jika Sophie agak ‘pilih kasih’ dalam urusan ini, tapi mau bagaimana lagi, beberapa diantara talent juga satu persatu memiliki kekasih mereka.

Tapi, karena mulai banyaknya talent berkembang dan bertambah satu persatu di dalam studio, Kashuu pun akhirnya bisa istirahat dengan tenang. Posisi ketenaran Kashuu perlahan digantikan oleh sang bangau albino, Tsurumaru. Sophie juga tidak perlu repot mengurusi mereka karena adanya para talent senior yang sangat membantu.

“Kashuu Kiyomitsu, aku tidak akan memberikan tugas yang sama seperti rekan-rekan maupun seniormu. Kamu terlalu berjuang keras, jadi aku mengistirahatkanmu terlebih dahulu dan memberikan peluang untuk junior-juniormu naik ke atas panggung. Kamu bisa kembali ke panggung nanti ketika kolaborasi di musim panas mendatang. Semoga kamu setuju atas keputusan ini,” jelas Sophie, menatap Kashuu dengan kedua netra ungunya.

Keduanya kini berada di dalam kantor Sophie. Seperti biasa, Kashuu duduk santai di sofanya, menyelimuti tubuhnya dengan selimut merahnya yang baru saja keluar dari laundry. Raut wajah Kashuu terlihat sangat muram, bahkan wajahnya yang selalu sumringah dan tersenyum hilang begitu saja. Kedua matanya agak bengkak, mungkin dia baru saja menangis.

Sophie terdiam, tidak ingin melanjutkan kalimatnya untuk sementara waktu. Dia baru saja mendapat cerita dari Yamanbagiri bahwa Kashuu baru saja menangis sendirian di pojokan studio, dalam kondisi pencahayaan remang. Mungkin Kashuu telah menerima berita itu dari Hasebe sebelumnya, tapi tidak mendapatkan penjelasan detailnya, atau Kashuu langsung termakan emosinya.

“Kashuu, kamu ada riwayat asma juga lho, jangan sampai kondisimu malah membuatmu masuk rumah sakit lagi,” Sophie mengernyitkan dahinya.

Berbicara dengan Kashuu dalam kondisi ini sangat tidak memungkinkan, percuma saja.

Sudah sekitar 2 minggu lewat, bukan pemandangan baru kalau Kashuu sering terlihat membantu beberapa juniornya latihan. Kashuu sedang berbicara dengan Suishinshi dan Minamoto, dua talent baru, di studio, bersama keluarga besar Gou yang dipegang oleh Mikazuki. Sophie telah memberitahu Kashuu kalau dia tidak perlu bekerja apapun selama di studio, tapi dia inisiatif sendiri melakukannya. 

“Kashuu Kiyomitsu, sudah kubilang kan kalau kamu terlalu kerja keras. Seharusnya Hachisuka yang kerja,” ucap Sophie, menepuk bahu Kashuu. Untungnya kedua junior itu sudah pergi ketika Sophie mengunjunginya.

Ucapan Sophie tiba-tiba disambut oleh kedua telapak tangan Kashuu di pipi Sophie. Sang mawar merah menangkup pipi kekasihnya lembut, menatap kedua mata sang puan dengan kedua manik merah darahnya. Sophie terkejut, tapi dia tidak bisa berkata apapun, hanya bisa melongo mendapati tindakan yang diluar biasanya. Mereka berdua tidak memedulikan sekitarnya lagi, dan suasana menjadi hening untuk beberapa detik.

“Kamu melakukan ini karena kamu mencintaiku, kan?” Kashuu menaikan kedua alisnya, “Aku paham, maaf kalau membuatmu khawatir. Aku hanya takut jika itu menjadi tanda kamu tidak mencintaiku lagi. Terima kasih, Sophie Kiyomitsu.”

Pipi Sophie merona. Apa-apaan itu, bahkan mereka statusnya saja baru tunangan.

“Kashuu--”

“Hachisuka-san bilang dia sedang menemani Nagasone-san berbelanja kebutuhan kostum mereka nanti, jadi aku yang menggantikan sebentar. Nanti dia juga datang kok,” Kashuu segera memotong kalimat Sophie.

Ah, sudahlah, lebih baik Sophie diam saja daripada mengurusi cara pemikiran Kashuu sekarang. Sepertinya lelaki itu terlalu banyak bergaul dengan Tsurumaru.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top