#JoRiel
Di dunia ini, ada dua kelompok orang ketika bermain game. Kelompok pertama, adalah orang yang senang dengan jenis game aksi yang fast-paced, menyukai tantangan, dan sering kali bermain PvP. Biasanya orang-orang seperti ini suka bermain game first person shooting, battle royale, dan lain-lain. Bagi mereka, itu cara bermain yang menyenangkan, dan yang bisa dipakai membuang penat.
Kelompok kedua adalah yang sebaliknya. Mereka bermain game karena ingin benar-benar bersantai, sehingga mereka bermain permainan yang juga santai. Mereka juga akan bersusah payah menghindari jenis game dari kelompok pertama karena menurut mereka game tersebut bukannya membuat relaks, malah membuat mereka tambah stres.
Jika ditanya, maka Rielle sendiri akan mengkategorikan dirinya sebagai kelompok ke dua, meski tidak bermain setiap hari, Rielle memiliki beberapa permainan favorit yang seringkali dibukanya di PS5 atau PCnya dikala Rielle sedang senggang dan ingin bersantai. Sedangkan sang pacar, Joonghyuk sendiri adalah gamer jenis pertama yang senang bermain game FPS, seringkali bermain 'Valorant' atau 'Apex Legend' bersama temannya, berseringai senang ketika berhasil membantai musuhnya dan bahkan berusaha menaikkan rank akun gamenya secara berkala. Sekian lama Rielle dan Joonghyuk tidak pernah bermain game bersama karena perbedaan tersebut. Namun malam ini, satu circle pertemanan Rielle berkumpul untuk bermain Valorant, tak mau ketinggalan, Rielle pun ikut walau tak tahu apa-apa.
"Rielle kau setim dengan Joonghyuk, kan?"
"Entahlah, aku dimana saja tidak apa-apa, tapi maaf ya aku tidak pernah bermain game seperti ini, jadi aku rasa aku akan menjadi beban bagi siapapun di timku."
"Tidak apa, aku dan Sangah akan mengajarimu."
"Terserah kalian saja kalau begitu." Rielle menghela nafas setelah menjawab pertanyaan Dokja yang terdengar dari panggilan discord mereka. Melirik kepada sang pacar yang sedari tadi diam, Rielle mengerjap ketika mendapati diri sebagai korban tatapan tajam Joonghyuk. Lelaki itu kembali menatap layar dan berbicara pada mikrofon di headsetnya, "Rielle akan bersama denganku."
"Kau yakin? Aku pasti akan membebani," Rielle menyanggah, suaranya masih terdengar di seberang karena tidak mematikan mikrofonnya. Rielle sendiri tahu bahwa Joonghyuk tidak menyukai kekalahan, dan jika Rielle setim dengannya, peluang Joonghyuk kalah akan menjadi lebih besar. Walaupun hanya beberapa ronde santai antar teman, jujur saja Rielle tidak tenang.
"Aku akan mengajarimu, lagipula aku yakin bisa membantai orang-orang di tim lain."
Rielle terkekeh dan mendengus, mendengar kegaduhan dan rasa tidak terima dari Dokja dan Sooyoung di seberang dari headset di telinganya.
"Baiklah, no take backs, ya."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top