#GavinAsa
"Jika sudah tiba waktunya, suatu saat akan ada seseorang yang selalu berada di sampingmu. Yang selalu mendukungmu dan berpihak padamu tanpa memandang statusmu."
Gavin saat itu tidak begitu paham dengan nasihat ibunya saat itu. Tapi kini, setelah kehadiran Asakura, ia memahaminya.
Gadis itu memang terlihat biasa bagi orang lain. Tapi bagi Gavin, Asakura adalah sosok yang dikatakan oleh ibunya. Gadis itu selalu berada di samping Gavin. Selalu mendukung Gavin tanpa memandang status Gavin.
Manik hazel Gavin menelisik rupa ayu sang gadis yang kini telah menjadi isterinya dan bibirnya tanpa sadar mengulas senyum tipis.
Wajah tenang dan napas teratur Asakura menandakan bahwa gadis itu nyenyak dalam tidurnya.
Jika sudah begini, Gavin bahkan rela menatap gadis itu selama berjam-jam hanya untuk mengagumi kecantikan sang isteri atau kembali memikirkan betapa beruntungnya dia memiliki Asakura dalam hidupnya.
Masih terasa jelas di ingatan Gavin bahwa ia berpikir untuk menyerah setelah kematian ibunya. Tapi Asakura tanpa sengaja justru memberinya semangat agar tetap hidup.
Ya, Gavin akan terus hidup. Demi menjawab keinginan dan permohonan Asakura.
Katakan dia sembrono dan nekat dalam misinya. Tapi Gavin tidak takut mati. Wajah cerah Asakura yang menyambutnya adalah hal yang selalu dia ingat saat ia hampir menyerah dalam segala situasi.
"Apa yang kau pikirkan?" Suara lembut Asakura membuyarkan rentetan kilas balik dalam pikiran Gavin.
"Ini masih malam, tidurlah lagi." Ujar Gavin sambil mengelus kepala Asakura.
"Apa kau ada misi malam ini?" Tanya Asakura penasaran. Gavin menggeleng.
"Kenapa kau bertanya?" Tanya Gavin balik.
"Karena kau belum tidur. Kupikir kau akan pergi malam ini." Ujar Asakura polos.
Gavin terkekeh pelan lalu memeluk Asakura.
"Aku hanya sedang berpikir bahwa aku sangat beruntung."
"Hmm?" Asakura mendongak sedikit untuk melihat wajah Gavin yang kini menatapnya lembut.
"Falling in love with you wasn't my life plan. But I dont regret I did"
Wajah Asakura memerah dan memilih menyembunyikannya di dada bidang Gavin. Gavin hanya terkekeh pelan melihat respon Asakura. Asakura memang tak terbiasa mendengar ucapan manis dari Gavin. Tapi sekali lelaki itu berkata jujur tentang perasaannya, sang isteri hanya bisa tersipu malu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top