#EdaHi
Himeya tahu bahwa kadang tidurnya suka tidak nyenyak, ini sudah terlalu lama dia rasakan sejak dulu. Yah bahkan itu membuatnya memiliki kantung mata, jadi tidak heran pandangan matanya sering terlihat sayu kelelahan. Dia sendiri tidak akan menyangkal bahwa dia kekurangan tidur.
Tentu saja ini juga karena pekerjaannya, yang tidak bisa dia tinggal sembarangan. Himeya ingin sekali memberikan jari tengahnya pada tumpukan laporan, dan bersantai dengan Edamura.
Yang sayang sekali bahwa itu hanya khayalannya saja.
“Edamura, aku mengantuk... aku ingin tidur. Hah, aku lelah.” Gerutu Himeya di atas meja kerja, sebagian laporan sudah dia periksa dan dipisahkan. Tetapi melihat masih ada gunungan laporan lagi membuatnya mengeluh.
“Ini masih jam 7, belum tengah malam. Kenapa kau sudah mengantuk? Jika lelah ‘kan kau bisa kemari, Himeya.” Seru Edamura santai duduk di sofa dengan menonton melalui layar ponselnya.
“... oke.” Setelah pertimbangan beberapa saat Himeya sendiri memutuskan untuk menerima tawaran itu. Di pikir lagi dia bisa mengerjakan laporan itu dini hari, suasana yang sunyi bagus untuk konsentrasinya.
“Makanlah ini.” Sembari menyodorkan wadah snack, Edamura memberikannya sebuah bantal kecil juga dari sampingnya. “Apa kau tahu orang yang ada di siaran ini Himeya?”
Menyandarkan tangan pada bantal kecil itu Himeya menjawab dengan mulut yang masih mengunyah. “Tahu, orang itu termasuk dalam laporan yang ayah berikan padaku.”
“Laporan apa?” tanya Edamura.
“Tentang batasan jumlah barang yang diberikan. Transaksi yang aku dengar pihak sana selalu meminta barang lebih dengan bayaran yang minimum, sebenarnya ayah ingin komplain tetapi kami masih perlu bukti lain yang menyudutkannya dulu.” Jelas Himeya santai dengan menyandarkan kepalanya pada bahu Edamura.
Sebuah usapan dikepalanya membuat Himeya sedikit mengantuk, “Ugh- aku sudah tidak kuat.. ayo tidur lebih awal ya, Edamura.” Pintanya.
“Selain tumpukan dokumen itu, apa ada yang perlu kau kerjakan besok?” tanya Edamura penasaran.
“Tidak ada, jadi besok ayo kita bersantai bersama.” Usul Himeya cepat.
“Bersantai bagaimana maksudmu? Tidur seharian?”
“Itu boleh, tetapi aku ingin menonton film saja di rumah.” Jawab Himeya dengan sengiran.
“Oke, itu setelah kau menyelesaikan laporanmu.” Angguk Edamura setuju.
“Pasti, Yeay akhirnya~” seru Himeya.
Himeya kini tahu bahwa tidur dan bangun di samping Edamura adalah sebuah motivasi tersembunyi dirinya untuk bersemangat dipagi harinya. Ada orang disamping yang menemani tidur memang yang terbaik.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top