Lima
Bukan karena cinta, tapi ini nafsu yang kamu bungkus dengan kata cinta.
Zanna menggeliatkan tubuhnya yang terasa kaku di atas tempat tidur. Matanya menatap jam dinding yang menunjukkan pukul lima pagi. Dia menghela napas pelan, ketika sebuah lengan melingkar di perutnya. Zanna seakan tersadar sesuatu, bahwa dia bertelanjang badan. Perlahan dia melepaskan tangan Aril dari perutnya, hingga dia terbebas. Dia memunguti pakaiannya dan milik Aril yang tercecer di lantai.
Zanna memandang cermin yang ada di kamar mandi. Setan apa yang merasuki Aril hingga dia ketagihan bermain dengan Zanna. Banyak bercak merah disekitar lehernya, maha karya dari seorang Aril. Dia mengacak rambutnya frustasi, bagaimana menutupi sebanyak ini.
"Zanna," sapanya dari belakang.
Aril memeluk Zanna dari belakang, dia membalikkan tubuh Zanna, mencium bibirnya dengan lembut. Mengangkatnya ke atas wastafel, dia menyilangkan kaki Zanna ke pinggulnya, membawanya dalam pelukan. Membawanya kembali ke tempat tidur.
"Aku mau lanjutin yang semalam."
Tuhan, apa ini?
"Just say mas, call me mas."
Aril membawanya pada kenikmatan duniawi yang sesungguhnya. Melebur bersama dalam cinta yang mereka sembunyikan.
***
Zanna merapikan rambutnya yang berantakan karena belum disisir. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, sedangkan kuliahnya akan mulai tiga puluh menit lagi.
"Coba kalau Bapak--"
Aril memandangnya tajam, lalu kembali fokus ke jalanan, dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Zanna duduk dan memandang Aril sekilas.
"Coba kalau Mas tadi nggak minta lagi, udah pasti nggak akan telat." Zanna memandang layar ponselnya yang terdapat lima panggilan tak terjawab dari Alan.
"Dosennya siapa? Aku 'kan? Tenang aja, kamu masih bisa masuk duluan sebelum aku." Zanna memandangnya terkejut.
"Beneran Mas?" Aril mengangguk.
"Ya, karena service kamu memuaskan." Zanna kembali memandang ke luar jendela. Hatinya terlalu sakit.
Kenapa nggak bilang aja, karena aku sayang kamu Zanna. Susah amat sih!
"Mas," sapa Zanna ragu.
"Hmm?"
"Pernah nggak ngerasa cinta?"
"Pernah, dulu."
"Sama ... aku?"
"Nggak."
"Tapi Mas, kita ...."
"Karena kamu istriku, wajib memenuhi kebutuhan biologis ku."
Bangcat! Gue cuma dijadiin budak nafsu dia.
"Karena lelaki tidak perlu ada rasa cinta untuk tidur dengan wanita manapun."
***
Yuk follow Ig bunbun @PrimasariLovexz ya say.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top