Short Story dari Haliza

Hai, perkenalkan aku Fina. Di sini aku akan menceritakan kisah hidupku yang masih menjadi misteri.

Waktu itu aku pulang dari sekolah sekitar jam setengah enam sore. Jika pulang, aku harus melalui gang kecil yang terhubung ke kampung, jika tidak lewat situ aku harus berjalan ke ujung komplek.

Jadi gang itu bisa disebut jalan pintas menuju perkampungan ku. Tapi sore itu ada yang aneh. Sore itu lampu yang biasanya menyala dari ujung gang kini mati. Yang menyala hanyalah lampu yang berada di tengah.

Dengan terpaksa aku berjalan di gang tersebut. Saat berjalan aku merasa ada yang mengikuti di belakang. Aku menengok ke belakang, tapi tidak ada siapa siapa. Aku pun mempercepat jalanku. Tapi makin aku percepat jalanku, semakin terdengar orang yang mengikuti ku.

Aku kembali menengok ke belakang, tetap saja tidak ada siapa siapa. Akhirnya aku pun berlari menuju ujung gang. Akhirnya aku sampai juga di kampungku.

Aku pun segera jalan menuju rumah ku dan masuk ke dalam rumahkan pergi tidur.

***

Ini sudah ke tiga kalinya aku mengalami kejadian seperti beberapa hari yang lalu. Sungguh aku sangat takut.

Hari ini niatnya aku akan pulang lebih awal. Tapi ketika aku keluar kelas teman-temanku mengajak aku pergi ke mall. Tentu aku menolaknya. Tapi teman-temanku tetap memaksa. Akhirnya aku pun menurutinya. Aku dan teman-temanku pergi ke mall.

Setelah memutari mall, aku pamit pulang. Karena ini sudah pukul sembilan malam.

Ketika aku sampai di depan gang yang selalu aku lewati, aku berpikir dahulu. Aku harus melewati gang itu atu tidak? Dengan tekad yang kuat, aku memutuskan untuk tidak melewati gang itu dan mencari tempat untuk di tinggali untuk malam ini saja.

Aku mengitari jalanan dan aku menemukan sebuah gubuk kayu di pinggir jalan. Aku berjalan menuju gubuk tersebut. Aku mengetuk pintu gubuk itu. Dan muncullah seorang nenek tua.

"Ada perlu apa?" tanya nenek tua itu.

"Saya ingin menginap di sini untuk semalam saja, saya mohon," ucapku.

Nenek tua itu menimbang-nimbang, akhirnya aku pun diperbolehkan menginap di gubuk itu.

Malam ini turun hujan, aku di dalam gubuk itu duduk di sudut ruangan ditemani dengan teh panas. Tiba-tiba nenek tua menghampiriku.

"Kenapa kau tidak pulang ke rumahmu?" tanya sang nenek.

"Aku takut, Nek, takut melewati gang itu."

"Apakah kau pernah merasakan aura mistis di gang tersebut?"

"Pernah Nek, sudah tiga kali."

"Berarti kau yang akan menjadi korban selanjutnya," ucap Nenek.

"Hah? Apa maksud Nenek?"

"Jadi waktu itu, Nenek itu punya cucu, dan dia selalu melewati gang itu. Tapi suatu malam saat dia berjalan pasti selalu ada yang mengikutinya. Dan kejadian itu terus terjadi. Sampai akhirnya dia mati di gang itu," jelas Nenek.

"Tapi ada caranya agar kau bisa aman lewat situ. Kau tahu kan di tembok gang itu ada kertas kertas? Nah kau cari kertas yang menuliskan angka (i)11052003(i). Jika kau menemukannya kau harus segera merobeknya. Tapi waktumu dari terbit fajar hingga tenggelam matahari."

Akhirnya aku tau caranya. Aku pun berterima kasih kepada nenek tersebut dan pergi tidur.

***

Besoknya, aku pamit kepada sang nenek dan pergi menuju gang tersebut. Aku memulai pencarian kertas yang berisikan angka yang di bilang sang nenek.

Aku terus mencari dari ujung gang sampai ujung gang lagi. Tapi aku tetap tidak menemukannya. Waktuku tak banyak, tinggal 5 menit lagi. Dan akhirnya waktuku habis. Aku terduduk ditengah gang, tiba-tiba ada kertas di depanku.

Kertas itu berisi nomer yang diberi tahu oleh nenek tua. Aku pun mengambil kertas tersebut dan merobeknya. Tapi gerakan ku terhenti, karen tiba-tiba ada banyak bayangan hitam. Bayangan hitam itu terus mendekatiku.

Aku mundur hingga mentok pada tembok gang itu. Perlahan tapi pasti aku merasakan arwahku melayang. Gang itu hancur. Dan wajahku terpasang di poster itu dengan tulisan (i)14042003(i).

TAMAT

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top