Drabble dari Yunita

Namaku Yunita Maulidya, duduk dikelas 11 kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran di salah satu sekolah kejuruan favorit Kota Surabaya. Hampir semua teman kelasku mengatakan bahwa aku tidak bisa lepas dari benda pipih ini. Setiap saat aku selalu memandanginya dan tersenyum tidak jelas ketika mendapatkan notifikasi dari salah satu aplikasi chatting.

Seperti sekarang ini Zufi-salah satu teman kelasku- mengajakku ke kantin saat istirahat, seperti biasa aku membawa handphoneku. Saat di perjalanan menuju kantin pun aku sama sekali tidak berbicara dengan Zufi, karena aku tidak mendengar sama sekali dia mengajakku bicara. Namun ternyata...

"Yun, aku daritadi ngajak kamu ngomong loh. Dari awal keluar kelas sampai sekarang udah mau sampai kantin, kamu nggak respon ucapanku sama sekali. Menyesal aku mengajakmu ke kantin," ucapnya sambil berjalan lebih cepat meninggalkanku.

Aku sama sekali tidak sadar bahwa sejak tadi dia mengajakku berbicara. Tanpa menunggu lama aku mengejarnya dan segera menyamai langkahku dengannya.

"Maaf Zuf, aku tidak tau kamu mengajakku ngobrol. Maaf yaa, aku terlalu asik dengan grupku ini hehehe."

"Lagian kamu ngapain sih? Itu grup apaan? Untung ya aku sabar dan baik hati, rajin nabung lagi jadi ya aku maafin kamu," ujarnya sambil memilih makanan ringan yang akan dibelinya.

"Heleh, kepedean kamu. Buruan milih jajannya, aku mau ngecas nih baterai hpku mau habis, ntar ada aku ketinggalan bahasan di grup,"

"Tuh kan, kita barusan sampai di kantin dan kamu udah ngajak buru-buru. Pertanyaanku aja tadi belum kamu jawab. Itu grup apaan sih sampe bikin kamu ga bisa lepas dari hp?"

"Nanti aku jelasin di kelas aja, udah belum jajannya?"

"Udah yuk, aku jadi kepo juga kan sama grup itu." Kami lalu meninggalkan ramainya kantin dan berjalan menuju kelas.

Sampai di kelas aku langsung men-charger hpku, dan tersadar bahwa Zufi mengikutiku sampai di bangku tempatku duduk.

"Kamu ngapain? Dudukmu kan disana," ujarku sambil menunjuk tempat duduknya yang berbeda tiga deret denganku.

"Ih Yunita, aku kan tadi bilang mau tau apasih grup yang kamu bicarakan itu, kan aku kepo. Hehehe. Geser ih aku mau duduk, ga baik makan sambil berdiri."

Aku lalu menggeser sedikit letak dudukku untuk memberikan Zufi tempat.

"Hmmm, itu grup Line gituloh. Namanya itu Wattpadesurd. Kayak grup kumpulan readers sama penulis Wattpad. Aku udah gabung lama disana, asik banget melepas penat hehe. Dan di grup itu aku jadi punya banyak teman dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan yang pelosok pun ada," jelasku panjang lebar lalu memakan sedikit camilan yang tadi Zufi beli.

"Oh gitu, tapi kalo jelasin gausah ngambil jajanku juga hm."

"Memberi itu ibadah tau."

"Emang pelosok ada sinyal?"

"Ih ngawur kamu, ntar kalo Kak Ule tau dia marah kamu bilang gitu."

"Kak Ule siapa?"

"Ya dia itu yang dari pelosok hehehe, dia sebutannya orang paling pelosok loh."

"Aduh jangan sampai Kak Ule tau aku ngomong ini ke Zufi," batinku

"Mau join dong Yun, aku kepo nih gimana asiknya itu grup," ujar Zufi sambil menggoyang goyangkan tanganku bersikap sangat manja.

"Seriusan mau join? Tapi ga lagi open member sih. Nanti deh kalo opmemb aku kasih tau kamu."

"Halah Yunitaaaa, maunya sekarang ayo ihh." Zufi semakin manja layaknya bocah kecil yang minta permen kapas.

"Kalo sekarang mending kamu ikutan event yang lagi jalan. Banyak lomba sama hadiahnya. Salah satu hadiahnya kamu bisa dapet tiket join di grup itu."

"Iya deh terserah kamu yang penting aku ikutan itu grup ga sabar banget aku ini."

Setelah itu aku membantu Zufi untuk menyelesaikan rules yang diberikan agar bisa mengikuti event Wattpadesurd itu.

Sampai akhirnya di satu lomba Zufi berhasil memenangkannya dan akhirnya bergabung dengan grup Wattpadesurd itu.

Wattpadesurd itu satu-satunya grup Line yang sangat membuatku senang. Mereka bagaikan rumah kedua untuk melepas penat dan mencurahkan apapun. Bahagia dan sedih bergabung menjadi satu di grup yang berdiri sejak 13 Februari 2016 itu. Semoga grup ini tetap menjadi grup yang terbaik yang pernah ada. Semoga makin maju dan semua anggota grupnya bisa bertemu secara nyata suatu saat nanti.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top