The Visual Art of Love by Ary Nilandari
Judul: The Visual Art of Love
Genre: Romance
Jumlah Part: 52
Status: Selesai
Blurb:
A heart to unbreak.A soul to rest in peace.
Gemina Inesita: mahasiswi Desain Komunikasi Visual, calon ilustrator. Tugas kuliah seabreg, Tante Kost bertingkah, pemasukan pas-pasan.
IgGy (benar, G kedua kapital): Cowok angkuh dan pemarah, penulis Trilogi Runako, dark thriller untuk remaja yang kurang laku.
Radmila: penulis best seller serial Algis, idola Gemi.
Oliva: tunangan IgGy yang overprotective.Hidup Gemina pun jungkir balik dihadapkan pada banyak misteri, drama, dan kejutan. IgGy dan Radmila tidak seperti yang mereka tampilkan. Bahkan Runako dan Algis lebih dari sekadar tokoh fiksi.
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Awal mula membaca cerita ini karena yah, karena ini karya kak Ary. Iya alasan yang terdengar ngaco ini beneran alasanku karena aku sudah mengikuti cerita Kak Ary sejak zaman Hexotic Cafe dan berlanjut hingga ke Pelik, Write Me His Story dan akhirnya ke karya terakhir ini. Jujur awalnya aku agak menghindar dari cerita ini, alasannya simpel, kak Ary mengangkat tema mahasiswa desain. Sebagai seseorang yang lolos hidup-hidup dari neraka itu, aku bertekad untuk tidak kembali ke masa-masa aku harus begadang siang dan malam.
Oke, itu lebay.
In the end, aku menghabiskan karya ini ketika muncul pemberitahuan kalau cerita ini akan dihapus sebagian. So, teman-teman, segeralah membaca! Waktumu tinggal sehari *ketawa sadis*
Aku akan mencoba membahas cerita ini dari beberapa kaidah yang biasa kupakai review. Daripada aku semakin melantur, silakan scroll ke halaman berikutnya!
Enjoy!
Tema
Seperti yang sudah kusinggung dikit di awal mula, tema yang diangkat kak Ary kali ini adalah tentang kehidupan seorang mahasiswa Desain Komunikasi Visual yang entah bagaimana bisa terseret dalam kehidupan seorang IgGy, seorang novelis yang sedang struggle untuk memasarkan triloginya.
Menurut aku, ini tema yang bukan hanya jarang, tapi juuuuuuaaaaraaaaaaang diangkat oleh para penulis wattpad. You know, makhluk-makhluk yang menghabiskan 4 tahun masa kuliah untuk menempa sense of art itu beneran ada. Bukan cuma para CEO tampan, maha tajir dan bergelimang harta aja yang hidup dan bernapas. Para mahasiswa desain dan novelis yang berjuang itu ada, bahkan lebih nyata daripada bachelor yang hobi gonta-ganti cewe seperti gonta-ganti baju. Buktinya adalah orang yang sedang mengetik ini //eh malah curhat
Kembali ke topik. Tema yang ga lazim ini bener-bener sesuatu yang segar buat aku dan menjadi OASE. Bukan hanya tema yang unik, cara pembawaan kak Ary dalam membawakan tema ini juga nilai plus. Kelihatan sekali kalo kak Ary ga maen-maen risetnya. Seperti firasatku di awal, cerita ini sukses membawaku masuk kembali ke dunia perkuliahan dan segala permasalahan mahasiswanya, tugas-tugas ga manusiawi, mengejar dosen yang lebih ghaib daripada jin, sleepless night yang panjang. Bukan hanya itu, Kak Ary berhasil menyebutkan mata kuliah yang beneran ada di jurusan DKV! Aw! Aku seneng sekali DKV di notis!
Tapi jangan kira kalau cerita ini bakal membosankan dengan segudang teori, sebaliknya, masalah relationship yang dialami oleh Gemy dan IgGy juga sangat menarik buat dibahas. Bukan sekedar romans menye-menye yang mengedepankan nafsu, cerita ini masuk lebih dalam daripada kedangkalan cinta dua orang. Kak Ary menurutku sukses menceritakan lika liku cinta seorang mahasiswa desain yang polos dengan latar belakang keluarga yang kurang beruntung, belum lagi masalah keluarga yang dibahas di dalamnya. Serius, aku berharap kalian yang membaca ini juga bisa menemukan jalan keluar dari hal-hal yang dialami oleh para tokohnya.
Penasaran masalah apa aja yang dihadapi oleh Gemi dan IgGy? Aku ga akan spoiler. Baca aja sendiri! Nyeheheheheh!
Diksi dan EBI:
Oke, benernya ini bukan bagian ku untuk komentar, karena aku sendiri masih acak kadut di bagian ini (Bagian yang lain juga sih, tapi bisa sok-sokan paham aja //slap)
Diksi yang dipakai jujur menurutku agak berat, bukan, bukan berat kaya ngangkat barbel satu kilo tapi lebih ke pemilihan katanya bikin pembaca itu mengambil jeda dan berpikir sejenak, memaknai cerita. Jadi kudu bener-bener baca supaya bisa nangkep maksud cerita ini apa. Bisa sih kalo dibaca sekilas-sekilas tapi percayalah kamu bakal kelewatan hal-hal penting, clue-clue yang ditaruh sepanjang cerita. Nanti malah bengong-bengong sendiri kenapa bisa kaya gini dan kaya gitu. Kurasa diksi tipe kaya gini cocok buat cerita ini, bukan diksi tipikal romans pada umumnya yang kaya air mengalir sampai jauh, saking jauhnya aku ga tau berada di mana sekarang (oke, absurd).
Untuk EBI aku juga ga menemukan flaw yang parah. Pada dasarnya EBIku acak kadut sih, jadi maaf kalo ga bisa banyak komentar di sini. So far aku menikmati gaya penulisan yang rapi dan menyenangkan buat di baca ^^
PLOT:
Oke PLOT!
Salah satu bagian favoritku! Pemilihan setiap kejadian yang dimasukkan ke dalam cerita pas dan menggerakkan cerita dengan pace yang tepat. Ehm, agak sedikit lambat sih di awal-awal dan membuatku agak bosan, tapi semuanya ditebus ketika masuk ke pertengahan cerita di mana konfliknya mulai naik dan misteri demi misteri di buka.
Aku jujur agak terganggu dengan random talk yang diselipkan antar chapter. Merasa kenapa ada hal bener-bener random di tengah-tengah cerita tapi percayalah hal itu akan membawa kita makin mengerti cerita dan nantikan kejutan menarik soal random talk ini menjelang akhir hahahaha!
Aku paling suka cara Kak Ary menyelipkan Bread Crumb yang bikin orang kepo sepanjang cerita dan membuat pembaca terus membalikkan halaman demi halaman! Duh, ajari aku kakak cara bikinnya! Cerita ini padat dan berisi, ga ada yang sia-sia dari setiap bagiannya. Love it!
AFTER TASTE
Phew!
Akhirnya sampe di akhir review. Capek juga nulisnya //pijitin bahu
Jujur, ketika aku menyelesaikan cerita ini, aku terdiam dan mikir apa yang harus kulakukan dengan hidupku //bukan// ehm, maksudku, setiap cerita yang bagus selalu bisa bikin aku terhenyak setelah membaca. Bikin aku diam dan mikirin pelajaran yang sudah aku dapetin setelah membaca. Karya ini adalah salah satu dari sedikit karya yang bisa bikin aku kaya gitu. Amanat cerita tentang bagaimana Gemi menggunakan bakatnya untuk kebaikan sukses meresap masuk ke relung jiwaku yang paling dalam secara aku mengerti betul apa yang Gemi alami dan aku juga melakukan apa yang dia lakukan. Ah, senang sekali membaca cerita ini!
Daaan~ Jika kalian sedang mengalami masalah dengan keluarga kalian, terutama orang tua, aku sarankan baca cerita ini, karena cara Gemy dan IgGy menyelesaikan masalah-masalah mereka bisa dicontek loh buat nyelesaiin real life problem. Suka deh kalo ada cerita yang memberikan faedah bukan hanya sekedar menghibur.
Akhir kata, aku cuma pingin bilang, BACA NIH CERITA!
Kalau kelewatan baca di wattpad, silakan beli bukunya hahahah~ ga bakal rugi! Aku ngetik ini bukan karena iming-iming merch gratis loh! Tapi beneran! Aku yang udah baca di wattpad aja bakal ngantri pertama buat PO hahahah~
Segitu aja deh reviewnya :3 aku takut semakin banyak ngetik, semakin spoiler atau kalian makin bosan karena isinya fangirl mulu wkakakakak~
See you when I see you!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top