PROLOG
Seorang gadis berjilbab keluar dari salah satu kamar rumah sakit. Dia berjalan gontai dengan kepala tertunduk. Tatapannya fokus pada ujung sepatu yang berdebu. Beberapa orang melirik jengkel saat tubuh kurusnya menyenggol mereka. Layaknya tak berdosa, gadis itu tetap melangkah hingga laju kakinya terhenti akibat menabrak sesuatu.
.
Dia mendongak dan mendapati wajah familier seorang laki-laki. Rona muka yang pias semakin menjadi manakala menatap mata sosok di depannya itu. Seketika kalimat-kalimat yang pernah sosok itu utarakan, berdengungan di dalam kepala tak ubahnya lebah-lebah yang perlahan menyengat hati. Linu. Tidak ada sepatah kata yang terucap dari keduanya untuk beberapa detik. Si laki-laki hanya menatapnya dengan sorot yang sulit diterjemahkan.
.
"Seharusnya a-aku ...." Dia menggigit bibir bawah yang sedari tadi bergerak tanpa kontrol. "Seharusnya aku meng-mengikuti nasihatmu." Kedua pipi mulai dibasahi cairan bening yang terus keluar dari mata. "Aku ... aku benar-benar bodoh."
.
Gadis itu langsung meledakkan tangisan di dalam tangkupan tangannya sendiri. Bahunya naik-turun dengan sendirinya. Beberapa kali terdengar lirih kata bodoh yang meluncur dari mulutnya.
.
Sementara itu, si laki-laki masih terus menatapnya. Dia paham betul apa yang dirasakan gadis di depannya. Namun, saat ini bukan waktu yang tepat meluncurkan rentetan nasihat. Gadis itu hanya ingin didengarkan dan menenangkan diri.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top