Canvas 19

Disclimer: Cerita ini murni fiksi, negara dan pihak-pihak yang disebutkan tidak terlibat dan semua murni hanya fiksi semata

Dihujat lintas negara, itu yang Josephine rasakan sekarang. Dia yang cuek dan tidak terlalu peduli dengan ucapan orang-orang kini menjadi sangat-sangat marah. Josephine marah pada dirinya sendiri, dia merasa tidak bisa melakukan hal dengan benar. Josephine tidak ingin karir yang dibangunnya selama ini hancur karena hal yang tidak dilakukannya.

"Masih ada yang belain lo kok, kita akan berjuang bersama-sama," ucap Ocis yang kini sedang menunggu kabar dari Sande yang sudah terbang ke Bangkok dan ingin bertemu dengan Josephine serta Ocis segera.

"Siapa yang belain? Galen?" tanya Josephine yang sedang menonton sebuah film di i-pad. Dia sedang tidak mood untuk melakukan apapun.

Ocis berdecak pelan. "Galen mulu yang lo pikir," gerutu Ocis yang tidak ditanggapi Josephine. Padahal, Galen saja tidak ada kabarnya. Josephine juga tidak begitu ingin berkomunikasi dengan Galen secepatnya, dia malu jika harus berhadapan dengan Galen saat kondisi seperti sekarang.

"Netizen Indo pada belain lo. Katanya yang boleh nyinyirin lo cuma mereka. Lebih ke fans Galen sih mereka," jelas Ocis sambil terkekeh pelan. "Beneran love hate relationship banget ya lo sama fans Galen," lanjut Ocis.

Josephine menghentikan kegiatannya menonton film. Dia membuka media sosial dan melihat bergam macam komentar. Yang paling banyak tentu saja komentar netizen Indonesia yang memang terkenal paling tangguh. Ditambah mereka adalah fans Galen yang punya gelar fans militan Tuan Galen—benar-benar seperti pasukan elit online.

Bagusan lukisannya Si Redflag sih. Lo cari panggung ya?

Yang begini diplagiat? Kok bagusan yang dituduh plagiat ya? Dimana-mana hasil plagiat biasanya lebih jelek. Kemampuan lo dipertanyakan.

Kita mah tahu sama Si Redflag. Dia kelakuannya aja jelek, tapi lukisannya bagus anjir

Yakin sih ini bukan plagiat, tarikan kuasnya aja beda. Kita orang awam aja tahu ya!

Ngajakin ribut lo? Ayok dah, kami fans Galen siap membela pujaan hati Tuan Galen

Walaupun Josephine udah mainin hati Tuan Galen kita, yang boleh ngehujat dia hanya kami

Ini fas Galen pada gokil-gokil

Love hate relationship yang lucu banget, fans Galen dan Josephine

Masih banyak lagi komentar-komentar yang muncul di sosial media. Hal itu sedikit banyak membuat Josephine tersenyum tipis. Dia kira, dia akan mendapatkan hujatan lebih parah lagi dari fans Galen yang sudah menyematkan gelar Dewi Redflag Indonesia di belakang namanya.

Saat sedang sibuk membaca komentar para netizen. Saat itu Josephine membaca satu komentar dari salah satu akun yang Josephine yakin itu akun resmi Galen. Pria yang belakangan ini masih dia hindari.

Gue berani jamin Josephine nggak plagiat. Karena gue pernah melihat langsung dia melukis Malam Sepi yang Indah – Galen Julian

Ocis menyenggol lengan Josephine. "Cie elah! Dibelain sama Galen tuh. Jadi juga lo pawang buaya," kelakar Ocis membuat Josephine mendelik. "Anjing! Jo! Gila sih lo harus lihat ini!" teriak Ocis tiba-tiba, membuat Josephine menjauh, telinganya terasa berdenging karena suara teriakan Ocis.

Josephine melihat layar ponsel Ocis. Dia kemudian langsung membuka sosial media, profil Galen yang membuat Ocis berteriak heboh. Galen, pria itu memposting rekaman video call dirinya dan Josephine. Bukan hanya satu rekaman, tapi ada beberapa.

Josephine mengedipkan matanya beberapa kali. Ternyata Galen, merekam layar setiap mereka video call. Josephine yang sedang melukis Malam Sepi yang Indah, tentunya dengan ditemani Galen.

doesn't she look honest and beautiful when she's painting? – Galen Julian

Begitulah caption yang disematkan Galen pada video yang dibagikannya. Bukan video yang hanya bertahan 24 jam, namun benar-benar masuk ke dalam feed akun sosial medianya. Langsung Josephine mengambil ponselnya, dia mencari ruang obrolan antara dirinya dan Galen.

Thank you

Ketik Josephine untuk Galen. Singkat namun penuh dengan arti untuk Galen. Tanda love yang disematkan Josephine membuat Galen lebih semangat ingin menyusul Josephine.

🩷🩷🩷

Tiga hari berlalu, kondisi tentu masih panas. Para fans Jayde dan juga fans Galen yang mewakili Josephine masih berkelaki secara online. Josephine hari ini janjian bertemu Sande di restoran hotel, sementara Ocis ada janji temu dengan pihak Jayde.

"Jo, gue turut sedih sama apa yang sudah menimpa lo," ucap Sande. "Gue nggak nyangka aja kalau ada hal seperti ini," lanjut Sande.

Josephine tersenyum tipis, perasaannya sudah membaik semenjak tahu ada beberapa orang yang masih mendukungnya. "Ocis lagi menyerahkan bukti kalau gue dan Jayde nggak pernah saling kenal dan bertemu. Walaupun lukisan kami sangat mirip, gue nggak plagiat Jayde dan itu faktanya," ucap Josephine.

Sande mengangguk setuju. "Nama lo harus segera dibersihkan. Walaupun kasus seperti ini langka, tapi bisa saja ini hanya kebetulan," kata Sande yang memang mengikuti perkembangan kasus Josephine dan Jayde dari sosial media.

Beberapa ahli memaparkan bahwa ada kemungkinan yang memang sulit untuk diterima, namun bukan berarti tidak akan terjadi. Bisa saja hal ini hanya kebetulan, karena lukisan Josephine dan Jayde tidak 100% sama atau identic. Kedua lukisan memuat ciri khas masing-masing pelukis dan itu yang membuat kedua lukisan hanya memiliki kemiripan 90%. Dalam kasus lain seperti ini, biasanya salah satu pelukis mengklaim terinspirasi dari pelukis lain.

Tapi, baik Josephine dan Jayde tidak ada yang mau mengambil statement 'terinspirasi' tersebut. Keduanya dengan tegas mengatakan bahwa mereka tidak saling mengenal dan tidak pernah melihat lukisan satu sama lain. Jadi, disimpulkan bahwa mustahil untuk keduanya terinspirasi.

Dugaan beberapa orang ada yang sedang berbohong. Josephine yang paling banyak mendapat dugaan ini. Hal ini lagi-lagi karena timeline Jayde yang lebih awal memperlihatkan lukisannya ke publik. Bahkan, Jayde mengklaim tanggal dirinya menyelesaikan lukisan lebih awal dari Josephine.

"San, menurut lo karir gue bakalan gimana ya?" gumam Josephine.

Sande menatap Josephine dengan tatapan sayu. "Gue yakin lo nggak plagiat. Dan, di luar sana ada banyak orang yang berpikiran sama dengan gue," hibur Sande yang tidak bisa dengan gamblang mengatakan bahwa karir Josephine akan baik-baik saja, karena itu hal yang sulit untuk dipercaya.

Josephine tersenyum tipis, dia sudah mendengar kalimat itu berkali-kali. Dari Galen tentu saja, pria itu rutin menyemangati Josephine melalui chat. Galen bahkan sempat bercanda bahwa dia akan menggerakkan lebih banyak fans-nya untuk menjadi pasukan Josephine.

"Gue dua hari ini lagi berpikir. Kalau karir gue sebagai pelukis hancur, gue mau jadi apa ya? Karena, gue nggak punya kelebihan apapun selain melukis," ucap Josephine.

Sande menepuk-nepuk tangan Josephine yang ada di atas meja. "Lo mau gue ajarin mahat?" tawar Sande dengan nada bercanda. Josephine terkekeh pelan. Sande tersenyum melihat Josephine yang sepertinya sudah menjadi lebih baik.

🩷🩷🩷

Tambah seru aja kannnnn
Yuk ramaikan biar aku cepat update

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top