Chapter 7: Bisnis

Di depan ruang tunggu operasi, Jihan beserta keluarganya menunggu Mira yang sedang dioperasi oleh dokter, Jihan menahan napas, ia berjalan-jalan dengan langkah-langkah kecil, Zahra duduk di sebuah kursi, ia mencoba menghubungi ayahnya tetapi tidak diangkat.

"Bisa dihubungi?" tanya Jihan.

"Nggak...." jawab Zahra.

Mereka menunggu, sampai akhirnya dokter keluar dari ruang operasi, "Bagaimana keadaannya, Dok?" tanya Jihan.

"Anak ibu sudah stabil, sekarang harus melewati proses pemulihan pasca operasi," jawab dokter.

"Terima kasih Dok," Jihan menyalami dokter yang mengoperasi putrinya.

"Sama-sama."

Beberapa jam kemudian Mira dibawa ke ruangan inap, Zahra masuk bersama Jihan dan Riko, mereka bertiga melihat Mira yang masih belum sadarkan diri.

"Kalau mama ketemu, mama bakal tampar pelakor itu," Mira berkata sambil marah.

"Papa kenal di mana cewek itu."

"Mama sempat ketemu Ayu, katanya papa bawa dia ke kantor."

"Kurang ajar banget cewek itu."

Air mata Zahra meleleh, ia menghampiri adiknya yang tertidur lalu ia memeluknya. Perlahan mata Mira terbuka, "Kak...." ucap Mira yang sedang terbaring lemah.

"Mira," panggil Jihan langsung menghampiri putri keduanya, ia memegang tangan anaknya. "Arlin...." ucap Mira.

"Kamu diapain sama dia Sayang, mama bakal tampar pelakor itu!"

"Tenang Tante, ini rumah sakit," ujar Riko sambil mengelus punggung Jihan.

"Tante bakal tampar dia. Dia udah mulai kurang ajar," balas Jihan sambil menoleh kepada keponakannya.

***

Remake memegang tangan Arlin ketika berada di dalam mobil, dari tadi ponselnya dimatikan, tidak ia jawab, karena ia sedang bermesraan dengan Arlin di dalam mobil, Arlin mencium pipinya, mereka menuju ke tempat prostitusi milik Hagen. Mobil mereka berhenti di sebuah bangunan besar bercat hitam, dengan jendela yang sangat besar, mereka berdua turun dari mobil, di dalam Hagen sudah menunggu mereka.

Arlin dan Remake masuk ke dalam, terlihat beberapa pria tua dan muda sedang bermesraan dengan para pelacur yang berada di tempat prostitusi itu, ada beberapa pejabat terkenal juga di sana.

"Halo Arlin," sapa Hagen.

Arlin memeluk Hagen, lalu madam tua itu memeluk Remake. "Saya adalah Hagen, pemilik tempat prostitusi ini, saya ada bisnis buat Anda," ucap Hagen.

"Saya tertarik melihat-lihat tempat bisnis ini."

"Ayo kita bicarakan."

Hagen mengajak mereka berdua ke sebuah ruangan rapat, mereka duduk di kursi sementara Hagen duduk di sebuah sofa, terlihat ruang rapat itu dipenuhi dengan lukisan-lukisan bergambar iblis, lukisan itu mengandung aura kegelapan.

"Saya ada penawaran, Anda menjadi anggota penyumbang dana kepada rumah prostitusi ini, dan juga Anda saya tawarkan untuk menjadi pemuja setan."

Remake mengangguk-angguk. "Berapa yang harus saya sumbangkan?"

"Untuk pertama kali, bagaimana kalau dua ratus juta?" tawar Hagen.

"Saya setuju," Remake tersenyum.

"Baik, nanti saya akan kenalkan beberapa pelanggan yang seusia dengan Anda, di sini prospeknya sangat bagus untuk berbisnis," ucap Madam Hagen. Wanita berambut cokelat itu tertawa-tawa bersama para tamunya.

Remake menyalakan ponselnya, ia melihat ada beberapa panggilan yang tidak ia jawab dari Zahra dan Jihan. Sebuah pesan muncul di ponselnya.

Zahra: Pa, Mira ada di rumah sakit, papa segera ke sini

07:40 WIB

Zahra: Papa

15:00 WIB

Remake lalu menekan tombol ponsel untuk menghubungi Zahra, suara Zahra muncul. "Pa, Papa di mana? Mira masuk rumah sakit gara-gara Arlin!"

"Nggak mungkin! Kamu jangan mengatakan yang nggak-nggak!"

"Mira ada di rumah sakit sekarang! Papa ke sini!"

"Oke.... papa ke sana."

Remake menutup ponselnya, di sebelahnya Arlin duduk lalu menoleh kepada pria itu, "Kenapa Mas?"

"Mira masuk rumah sakit, kita harus ke sana," Remake berkata.

"Madam, kami pamit dulu, anaknya Mas Remake masuk rumah sakit," ucap Arlin.

"Oh.... Gak apa-apa."

"Aku yang melakukannya, biar mati orang yang menghalangi aku," bisik Arlin.

Mereka berdua menuju mobil, Remake menancap gas, di tengah-tengah perjalanan tiba-tiba Arlin memegang perutnya. "Mas.... restoran sebentar ya. Aku laper, aku mau pudding.

Remake mengangguk, ia menuju ke sebuah restoran yang besar, Remake dan Arlin turun mereka masuk ke dalam restoran bernuansa minimalis, tercium aroma pengharum ruangan di dalam ruangan.

Arlin melihat-lihat pudding yang ada di etalase, ia memesan kepada salah satu pelayan restoran. "Saya pesan tiga ya."

"Baik Mbak," ucap pelayan pria berpakaian koki itu.

Ketika ia menunggu, terlihat Remake sedang berjalan-jalan di sekitar restoran sambil menunggu selingkuhannya, tiba-tiba ia melihat seorang pria berkacamata bermesraan lalu pangku-pangkuan dengan seorang perempuan muda kira-kira 3 tahun lebih tua dari Mira.

Perempuan itu membisikkan sesuatu sementara pria itu tertawa-tawa.

"Eh bangsat!" teriak Remake menghampiri pria itu.

Suro kaget ketika orang yang berteriak kepadanya adalah Remake, pengusaha yang selalu berdebat dengannya. "Lo ngapain di sini!"

"Apa? Nggak ada urusannya sama lo. Gue lagi makan sama pacar gue."

"Selingkuh ya lo?!"

"Mas? Ini siapa?" tanya perempuan itu.

"Udah, kamu tunggu di sini ya Sayang," Suro kemudian menatap wajah Remake,"Lo ada masalah apa sama gue!"

"Lo nggak usah ngatain-ngatain gue di grup WA, bikin masalah sama gue di acara seminar kalau kita ketemu."

"Gue nggak suka gaya lo. Ngapain lo sama sekretaris lo, si Ayu?"

"Lo jangan bikin fitnah ya! Anjing!" pukulan mendarat ke muka Suro, perempuan muda yang bersama Suro ketakutan. Hidung Suro mengeluarkan darah, teriakkan Suro dan Remake menjadi perhatian pengunjung dan beberapa pelayan restoran.

"Mas..." Arlin membawa sekantong plastik berisi pudding setelah puddingnya jadi, ia kaget melihat Remake berkelahi dengan seorang pria. "Mas! Udah Mas!" ucapnya.

Arlin dan perempuan muda bernama Brittany berusaha memisahkan mereka berdua yang berkelahi. "Gue bunuh lo ya!" teriak Suro.

Mereka berdua ditarik oleh selingkuhan mereka masing-masing dan juga para karyawan yang berada di sana. Arlin dan Remake keluar dari restoran menuju ke rumah sakit, Remake mengusap bibirnya yang berdarah.

"Dia selalu menghina saya ketika ketemu, dasar bangsat!"

"Mas... nyetirnya pelan-pelan Mas."

"Saya akan bunuh dia kalau ketemu lagi!" teriak Remake sambil mengemudi dengan kecepatan yang tinggi, Arlin menahan napasnya, tidak berani menjawab perkataan Remake. Arlin membuka pudding yang ia miliki lalu memakannya, sementara Remake terus menyetir. Sesampainya di rumah sakit, Remake dan Arlin menemui Zahra dan Jihan. Jihan langsung berteriak-teriak kepada Arlin.

"Anak saya sakit karena kamu!" tamparan mendarat di pipi Arlin.

"Jihan! Jangan pernah menyentuh Arlin!"

"Kenapa kamu belain dia? Dia nggak salah!"

"Dia itu mau bunuh anak kita Mas! Mas kenapa belain pelakor itu?!" suara Jihan menggema, beberapa pengunjung rumah sakit menoleh karena kaget.

"Dia pasti bikin sesuatu." Remake berkata.

"Bikin apa? Jawab aku!

"Pa! Mira hampir mati karena cewek sialan ini!" teriak Zahra.

"Kamu diam Zahra!" balas ayahnya dengan pelototan tajam.

"Aku nggak akan diam! Dia harus diusir dari keluarga kita!" Zahra lalu menoleh kepada Arlin lalu mencoba menjambaknya.

Tamparan mendarat di pipi Zahra, Remake melotot. "Jangan coba kamu memukul Arlin, dia tidak salah!"

"Papa ngerasa salah nggak udah ngentot sama dia?!"

"Anak kurang ajar!"

"Bapak.... Ibu tidak boleh berisik di sini. Ini rumah sakit," seorang suster menegur mereka.

"Kamu jangan ikut campur, ini urusan keluarga saya," balas Jihan.

Suster itu pun pergi, Remake lalu menuju ke kamar, ia melihat Riko sedang menjaga Mira, di sana, Mira sedang tidur.

"Mira lagi tidur Oom, tadi dia dioperasi."

"Kenapa bisa begini?" Remake berkata, kepalanya pusing masih memikirkan perkelahiannya dengan Suro.

"Kata Kak Zahra karena Arlin," jawab Riko, ia melihat bibir Remake yang berdarah. Bibir Oom kenapa?"

"Berantem tadi sama teman."

"Oh ya Oom, jangan pernah sakitin Tante Jihan. Tante Jihan itu tante aku."

"Kamu nggak usah ikut campur urusan rumah tangga saya." Remake pergi meninggalkan Riko sendirian, lalu ia menarik tangan Arlin langsung pergi tanpa memedulikan Zahra dan Jihan yang melihat dirinya bersama Arlin.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top