3. Kenapa?
Cast : Kyuhyun, Kibum, Changmin, Siwon, dll
Genre : Fanfiction (Friendship, Brothership, Bromance)
WARNING!
DILARANG COPY PASTE! HARGAI USAHA SESEORANG!
-Je🐣
♧Kenapa?♧
Banyak kata yang ingin aku ajukan. Maukah kau menjawabnya?
-Kyu
Rangkaian kata yang sudah kupersiapkan terasa begitu mengganjal. Ingin aku mengeluarkannya, namun bibir ini terasa berat untuk terbuka.
-Bum
“Kyu, kau benar tidak mau ke kantin?”
Changmin yang duduk tepat di depan Kyuhyun menanyakan hal yang sama untuk yang ke tiga kalinya. Pasalnya sahabatnya tadi bilang tidak ingin ke kantin hari ini.
“Aku ada urusan sebentar, kau saja yang ke kantin.” Kyuhyun tau Changmin tidak suka makan sendiri, tapi Kyuhyun ingin memastikan sesuatu.
Changmin mendesah, “Kau benar-benar tidak bisa ke kantin?” Perutnya benar-benar memberontak ingin diisi, tapi dirinya tidak suka jika harus makan sendirian.
“Mian, Changming-ah.” (maaf)
Setelah mengucapkan itu, Kyuhyun bangkit, berjalan menuju ke arah pintu kelas dengan sedikit terburu.
“Ah, baiklah,” dengan terpaksa Changmin berdiri dan berjalan lesu keluar kelas. Perutnya benar-benar sedang demo besar-besaran di dalam.
Baru 2 langkah, Changmin melihat Ryeowook, salah satu teman mereka juga dari kelas 2-a.
“Wookie-ya, kau ingin ke kantin?” tidak di rumah tidak di sekolah, Changmin tetap saja berisik. Bukan hanya Ryeowook yang menoleh bahkan murid yang ada di koridor itu menatap ke arah Changmin. Masa bodoh dengan mereka, bocah dengan kelebihan tinggi badan itu berlari kecil ke arah Ryeowook.
Ryeowook hanya menggeleng maklum, “Ne, kau ingin ikut?” (ya)
“Tentu. Aku tidak suka jika harus makan sendiri.”
“Di mana Kyu?” tidak biasanya Changmin pergi tanpa Kyuhyun. Mereka bahkan sudah sangat terkenal di seantero sekolah. Bagai sepasang sepatu, di mana ada kiri di situ ada kanan.
“Dia bilang sedang ada urusan. Palli, aku sudah sangat lapar.” Changmin menarik paksa lengan anak lelaki yang lebih kecil darinya, menimbulkan protes tak bersuara dari Ryeowook. (cepat)
-
Dari tempatnya Kyuhyun bisa melihat Kibum di pojok ruang itu. Dengan sebuah buku tebal di depannya, anak itu terlihat sangat serius. Kyuhyun ingin menghampiri tapi dia ragu. Takut jika akan mengganggu belajar Kibum.
Sebenarnya ada sesuatu yang mengganjal dalam pikiran Kyuhyun. Ada yang aneh dengan Kibum!
Dari awal bertemu, Kyuhyun tidak pernah melihat Kibum tersenyum. Bahkan hanya sesekali dia melihat Kibum berbicara dengan anak lain, itupun karena tuntutan tugas. Setiap istirahat Kibum tidak pernah pergi ke kantin, setiap bel berbunyi anak itu langsung keluar setelah guru keluar. Dan sekarang Kyuhyun tahu jika Kibum selalu menghabiskan waktu istirahatnya di sini, di ruang musik. Kenapa tidak di perpustakaan saja? Muncul pertanyaan baru di kepala Kyuhyun.
Tapi dari itu semua, satu yang benar-benar mengganggu pikiran Kyuhyun. Kim Kibum, yang Kyuhyun klaim sebagai murid paling rajin di kelasnya selalu mendapat nilai di bawah 50? Bagaimana bisa?
Memang sih kepintaran seseorang tidak bisa diukur dari rajin atau tidaknya orang itu. Tapi setiap ada pertanyaan dari guru, Kibum bisa menjawabnya dengan sangat baik dan sempurna. Bukannya itu artinya Kibum seorang yang pintar? Tapi kenapa?
Clek
Tidak! Kyuhyun sudah tidak tahan, hari ini dia harus mendapatkan jawaban. Minimal satu dari banyaknya pertanyaan di otaknya. Maka dia tidak akan terus tersiksa dengan penyakit penasarannya itu.
Kibum tidak terusik, sepertinya dia sangat fokus dengan buku bacaannya. Sampai tidak mendengar suara pintu yang terbuka.
Perlahan kaki itu melangkah, mendekati Kibum yang duduk menyampinginya.
‘ka...ku kita kuat’
‘ka..ku...ka...ki’
Semakin dekat semakin keras gumaman itu.
Semakin dekat semakin berat kaki itu melangkah.
Semakin dekat semakin kuat pikiran itu masuk merangkap otak kecilnya.
Satu kata yang terlintas dipikiran Kyuhyun saat ini. Dia ingin mengelak tapi melihat kertas penuh coretan di hadapan Kibum menguatkan satu pemikirannya itu. Kyuhyun tidak mau mengatakannya tapi entah mengapa dirinya yakin.
“Kau disleksia?” tepat di samping Kibum, tanya lirih itu terucap dari bibir Kyuhyun. (kesulitan mengeja, membaca, dan menulis)
Kibum kaget, segera dia menoleh ke samping dan mendapati Kyuhyun sudah ada di sana. Menatap dirinya lalu beralih ke kertas penuh coretan di depannya.
Dibanding rasa gugup, rasa takut kini lebih dominan yang Kibum rasakan. Seperti seseorang yang tertangkap basah sedang mencuri. Lidahnya kelu hanya untuk menjawab pertanyaan dari bocah pucat di sampingnya itu.
-
“Jadi itu alasanmu tidak mau berteman?”
“Aku tidak mau mereka mengolokku. Aku juga takut mereka akan malu jika berteman dengan orang seperti ku.”
“Orang seperti ku? Seperti apa yang kau maksud?”
“Yang tidak bisa membaca dengan baik, bahkan membedakan antara b dan d saja sulit.”
Jam istirahat masih 10 menit lagi. Mereka masih di ruang musik, duduk bersebelahan dengan sebuah buku yang masih setia terbuka di hadapan mereka.
Tangannya memegang kertas yang penuh dengan coretan coretan hasil kreasi Kibum. Memperhatikan setiap goresan tinta yang membentuk huruf-huruf yang cukup berantakan bagi Kyuhyun.
“Tapi tidak semua orang seperti apa yang kau fikirkan, Bum-ah.”
Masih dengan menunduk, Kibum menjawab dengan pelannya, “Tapi itu yang aku rasakan di sekolah lama ku.”
“Dan tidak, jika itu di sini.”
Sekali lagi, senyum itu terasa begitu tulus di mata Kibum. Ingin dia mempercayai ucapan Kyuhyun, tapi rasa takut masih menghantuinya. Dia takut jika harus kembali ditinggalkan. Takut jika kepercayaan yang pernah dia berikan ke seseorang dan berakhir dengan dihianati.
“Kau tidak perlu takut, Bum-ah. Kalaupun memang tidak ada yang mau berteman dengan mu di sini. Maka aku akan dengan senang hati menjadi teman satu-satunya yang kau miliki.”
“Ah, aniyo. Changmin juga harus menjadi temanmu. Ryeowook juga.” (tidak)
Kyuhyun tidak sedang menghibur. Dia serius, Kyuhyun ingin menjadi teman seorang Kim Kibum. Bukankah dia pernah bilang sebelumnya jika ingin menjadikan Kibum sebagai sahabatnya?
“Apa, aku bisa mempercayaimu, Kyu?” dan untuk yang kedua kalinya Kibum ingin memberikan rasa itu lagi keseseorang. Kibum sungguh bisa merasakan ketulusan dari setiap ucapan yang keluar dari bibir bocah pucat itu.
Bibir itu tertarik, menampilkan deretan giginya yang putih, “tentu saja. Kau bisa mempercayaiku, Bum-ah.”
“Sekarang kita teman.” Kyuhyun menjulurkan jari kelingkingnya ke hadapan Kibum.
Sejenak Kibum memperhatikan jari itu. Masih ada setitik rasa ragu dalam hatinya. Tapi rasa itu sungguh menyiksa, Kibum ingin berteman. Dia ingin punya teman.
“Teman,” dan dengan menyatunya dua jari kelingking itu, Kyuhyun berhasil merobohkan tembok besar dalam diri Kibum. Dan untuk pertama kalinya bagi Kyuhyun, ketika dua sudut bibir itu tertarik ke atas dengan tulus, tanpa paksaan sedikit pun. Kibum tersenyum!
Kriiing
“Kyu, aku juga punya pertanyaan untukmu." Sekarang mereka sedang berjalan di koridor sekolah menuju kelas.
“Pertanyaan apa?”
“Aku dengar kau tidak pernah punya teman sebangku. Bahkan dengan Changmin. Waeyo?” (kenapa)
“Whoa, daebakk. Ternyata kau memperhatikanku juga ya.”
“Ah, bukan seperti itu. Aku hanya pernah mendengarnya.” Kibum menjawab dengan sedikit tergagap, mungkin dia malu.
Kyuhyun belum menjawab, dan Kibum masih penasaran. “Kenapa?” ulangnya.
Kyuhyun menghentikan langkah kakinya di depan kelas. Berbalik, menghadap Kibum yang juga sedang menatapnya. “Karena aku sedang menunggu, calon sahabatku.”
Setelah mengatakan itu, Kyuhyun langsung masuk ke dalam kelas. Meninggalkan Kibum yang sedang mencerna kalimat Kyuhyun tadi.
Sampai pada akhirnya sudut bibir itu kembali tertarik ke atas. Menampilkan sebuah senyuman tulus yang sangat jarang dilihat orang lain.
THE END
Akhirnya selesai juga😢
Terima kasih yang sudah mau mampir dan membaca😚
Salam Pejuang DL
Cikarang
10.02.2019
-Je🐣
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top