2. Ulangan
Cast : Kyuhyun, Kibum, Changmin, Siwon, dll
Genre : Fanfiction (friendship, brothership, bromance)
WARNING:
DILARANG COPY PASTE! HARGAI USAHA SESEORANG.
-🐣
♧2. Ulangang♧
“Siwon hyung, apa kau sudah tidur?”
Kepala dengan rambut keriting itu menyembul dari balik pintu kamar Siwon.
Siwon yang sedang mengerjakan sesuatu di meja belajarnya menoleh ketika mendapati sang dongsaeng berada di ambang pintu. (adik)
“Ada apa, Kyu?”
“Hyung, apa kau punya teman yang aneh?” masih di ambang pintu, Kyuhyun menanyakan sebuah pertanyaan yang sedikit konyol menurut Siwon.
“Huh? Teman aneh?”
“Yah, seperti tidak mau bicara--,” jawab Kyuhyun. “--mungkin.” kata terakhir terucap sedikit ragu.
“Donghae?”
“Ani. Donghae hyung itu bukan aneh tapi kekanakan. Muka saja tua tapi kelakuannya mirip Cwang.” (tidak)
Donghae itu teman Siwon, tetangga mereka juga. Dan Cwang yang dimaksud bocah pucat itu adalah Changmin, sahabat yang juga merupakan adik tiri Donghae.
“Eunhyuk?”
“Eunhyuk hyung itu sebelas dua belas dengan Donghae hyung.” Dengan muka ditekuk, Kyuhyun berjalan memasuki kamar Siwon. Mendudukan diri di tepi ranjang sang hyung.
Siwon mengerutkan dahinya, menurutnya mereka-Donghae dan Eunhyuk adalah sahabat terkonyol yang dia punya, diantara banyaknya teman yang dia miliki. Aneh, tidak biasanya Siwon melihat adiknya murung seperti ini. Apa dia punya masalah dengan Changmin?
Siwon menghampiri Kyuhyun di ranjangnya dan ikut mendudukkan dirinya di tepi ranjang, “Ada apa? Kenapa tiba-tiba kau bertanya hal seperti itu, hm?” sekarang seluruh atensi Siwon berpusat pada bocah itu.
“Ada murid baru di kelas Kyu, tapi dia aneh. Sangat diam dan tidak pernah menjawab sapaan orang.”
“Mungkin dia masih beradaptasi Kyu, tidak seperti mu.”
“Maksud, hyung?”
“Eopseo.” (tidak ada)
“Ah, mungkin juga murid baru itu memang pendiam Kyu, tidak seperti mu yang cerewet.” Siwon terkekeh sendiri setelah mengatakan sesuatu yang paling dibenci adiknya.
“Siwon hyung! Aku tidak cerewet!”
Menggoda Kyuhyun itu favorit Siwon. Ketika pipi berlebih lemak itu menggembung pluss bibir plum yang mengerucut, seketika itu juga Siwon harus menahan diri. Mengontrol kinerja otaknya, supaya tidak mengikuti hasrat tangannya.
“Siwon hyung, kau menyebalkan!”
Lihatlah, bahkan setelah bocah pucat itu meneriaki kakaknya, dirinya menaikkan seluruh tubuhnya ke ranjang. Menutup diri dengan selimut. Ingatkan jika bocah itu berada di kamar hyung-nya.
”Sungguh menggemaskan!” ingin rasanya Siwon menerjang tubuh yang lebih pendek darinya itu. Tapi dia tidak ingin melihat adiknya lebih marah.
“Kyu, tidur di kamar mu sendiri.”
Tak ada jawaban.
Ah! Siwon lupa, Kyuhyum sama seperti dirinya. Mudah tertidur jika sedang kesal.
Ckck. Dua bersaudara yang aneh.
------
“Selamat pagi.”
Hening.
Ruangan itu masih kosong. Sama seperti hari-hari sebelumnya, hampir setiap hari Kyuhyun selalu datang paling awal. Sebenarnya bukan Kyuhyun seorang, tentu saja dengan sahabat tiangnya. Siapa lagi kalau bukan Changmin, si bungsu di keluarga Lee.
Mengingat Changmin, membuat Kyuhyun sedikit tak bersemangat. Sahabatnya itu sedang ada di Mokpo sekarang, menjenguk neneknya yang katanya sedang sakit. Mungkin baru akan masuk besok.
Walaupun Changmin dan Kyuhyun bersahabat, mungkin mereka sudah seperti sepasang sepatu yang ke mana pun dan di mana pun selalu bersama. Nyatanya Kyuhyun tidak pernah duduk satu meja dengan Changmin.
“Ditempeli makhluk tiang jadi-jadian setiap hari menjengkelkan. Tapi sehari tidak mendengar teriakkannya, rasanya aneh.” gumam Kyuhyun.
Kyuhyun duduk di bangkunya, barisan pojok paling belakang. Tempat duduk paling strategis bagi anak-anak yang kekurangan jam tidur. Sekaligus tempat paling tepat para guru mencari mangsa.
Clek.
Sedang asik dengan benda persegi di tangannya, tiba-tiba pintu kelas terbuka.
‘Siapa yang datang sepagi ini?’ Kyuhyun heran. Sekarang masih jam setengah 7, biasanya dirinya bisa memainkan PSP kesayangannya sampai 20 menit sebelum anak-anak lain datang ke sekolah. Sekolah Kyuhyun memang sedikit berbeda dengan sekolah lain, di sini kelas dimulai jam setengah 8.
“Oh, Kibum-ssi?”
Kibum, si pelaku pembuka pintu itu juga terkejut. Dia fikir dirinya yang paling awal datang ke sekolah. Ternyata ada makhluk lain yang lebih rajin darinya.
“Waah, ternyata kau murid yang rajin ya, Kibum-ah.” Dan tanpa sadar Kyuhyun sudah menghilangkan sufiks dalam memanggil teman sebangkunya itu.
Kibum tidak mengacuhkan Kyuhyun, dia duduk di bangkunya, tepat di samping Kyuhyun. Memilih mengeluarkan buku yang akan dipelajari nanti. Kyuhyun yang merasa terabaikan, melanjutkan kembali permainannya yang sempat dia pause saat Kibum datang tadi. ‘Mungkin benar kata Siwon hyung, Kibum masih perlu beradaptasi di sini.’ pikir Kyuhyun.
“Kau benar-benar rajin ya, Kibum-ah. Bahkan kau masih sempat belajar untuk ulangan nanti.” gumaman Kyuhyun terdengar jelas di telinga Kibum, lantaran suasananya yang masih sangat sepi.
“Ulangan?” Kibum menoleh, menatap Kyuhyun yang sudah mulai fokus kembali dengan PSPnya.
“Yah, hari ini ada ulangan Sejarah. Kau lupa?” masih fokus dengan game-nya, Kyuhyun menjawab pertanyaan Kibum. Tapi Kyuhyun sedikit menangkap nada terkejut dari ucapan Kibum.
God! “Kibum-ah, aku lupa tidak memberi tahu mu kemarin,” panik Kyuhyun. Dia benar-benar lupa tidak memberitahu teman sebangkunya jika ada ulangan hari ini. Ah, salahkan saja dirinya yang belum terbiasa dengan teman sebangku. “Bagaimana ini?”
“Kenapa kau tidak memberitahuku?” jujur, Kibum sedikit panik. Tidak, dia sedang panik sekarang. Bagaimana tidak hari ini ada ulangan dan dirinya belum ‘belajar’ sama sekali. Dan apa tadi? Sejarah? Ingin rasanya Kibum menghilang sekarang.
Kyuhyun merasa bersalah, seharusnya dia memberitahu Kibum kemarin, “Aku minta maaf, aku benar-benar lupa.”
“Apa aku bisa mengikuti ulangan susulan saja karena aku murid baru?” Kibum berharap bocah di sampingnya ini akan dengan semangat menganggukkan kepalanya. Namun, sepertinya itu hanya tinggal harapan.
Kepala itu menggeleng dengan lesu, “Tidak bisa. Park-ssaem saaaaaangat jarang memberi keringanan untuk muridnya.” (Pak guru)
“Walaupun itu murid baru?”
“Walaupun itu murid baru.” Kyuhyun mengulang pertanyaan Kibum menjadi sebuah pernyataan. Pernyataan yang membuat sedikit demi sedikit membangkitkan ‘kepanikan’ dalam diri Kibum.
Kyuhyun melihatnya. Ketika tubuh itu meluruh pada sandaran bangku, seolah-olah tidak ada semangat untuk menyanggah tubuh itu.
Apa karena dirinya tidak memberitahu tentang ulangan hari ini sebelumnya sangat berpengaruh? Padahal Kyuhyun dan teman-temannya sering mendapat hadiah dari guru-guru di sini. Mereka sering mendapat ulangan mendadak.
Tapi melihat Kibum rasanya seperti anak itu sangat tertekan. Entahlah.
Tuk.
Kyuhyun meletakkan buku sejarahnya di hadapan Kibum, “Mungkin kau bingung apa yang akan kita ujikan hari ini. Aku sudah merangkumnya semalam. Baca saja.” tulus, Kibum bisa merasakan senyum Kyuhyun sangat tulus. Dirinya tersentuh?
“Gomawo,” Kibum berucap lirih, perlahan tangannya membuka lembar buku milik Kyuhyun. (terima kasih)
Membantu teman itu sungguh menyenangkan. Aku merasa seperti tokoh-tokoh super hero di tv.
-Kyu
TBC
Siwon hyung and baby Kyu
~~~~~
Cikarang
09.02.2019
Je🐣
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top