Ya
Kendati cuma orang kampung, tinggal di gubuk sempit, aku tumbuh berkat cita-cita.
Teman-temanku ada yang cita-citanya dokter. Ah, terlalu muluk. Ada juga yang sebatas ingin menginjakkan kaki di ibukota. Realistis, tapi bukankah kurang spesifik?
Cita-citaku tak muluk-muluk, pun tetap spesifik.
Maka, ketika seruangan bersama buruh-buruh yang merupakan teman-temanku ini, aku tak sabaran. Usai menerima hasil SWAB masing-masing, petugas mengarahkan kami sebagian ke koridor kiri, sisanya ke koridor kanan. Koridor kiri: negatif, boleh pulang. Kanan: positif, karantina.
Kutunjukkan kertas di tangan.
"Kanan," kata petugas.
Sebelum sempat bersorak, buru-buru kutanya, "Karantinanya di hotel kan?"
"Ya."
Menginjakkan kaki di hotel; spesifik, tak muluk-muluk.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top