Penyadaran si Posesif《IA × Male! Posesif! Reader》
Ada tiga hal yang membuat pacar IA itu jantungan tentang IA, Pesonanya, Temannya, dan yang terakhir sama siapa dia bicara.
"Anu.. IA. Aku rasa ngomongnya nanti aja ya.. Aku pulang dulu, bye." Yuuma langsung kesambar pulang. "Hey tunggu! Yuuma-kun, kita belom siap-" tangan lelaki itu menahan perempuan itu untuk berhenti mengejar pria berambut berwarna pinky sakura.
IA kenal betul dengan genggaman Lelaki itu. Pandangannya berbalik arah ke pacarnya-(Nama lengkap). IA benar - benar mencoba untuk sabar kali ini. "(Y/N)..." cibirnya.
"Hari ini kita-" ucapan pria itu dipotong mentah - mentah oleh IA.
"Oh ya!~ Hari ini juga aku minta kamu diamin aku selama seharian, bisa gak?"
IA menyatakan hal itu dengan nada kesal. (Y/N) berdecih-kaget akan perilaku gadis tercintanya sendiri.
"Maksudmu? Yang benar saja?!" pekik (Y/N).
"Kau itu lebih tua dariku 3 tahun! Kau juga sudah dewasa! Kita ini bukan anak SMA lagi. Lagian kau juga satu semester sama Yūma-kun... kau harusnya bertindak lebih adil!"
"Jadi maksudmu aku-"
"Ah sudahlah! Aku mau pulang!"
Tangan IA dicengkram dengan kuat oleh pacarnya. Ia berusaha kuat untuk melepaskannya. Hingga ia terpaksa menggunakan giginya untuk kepentingan dirinya sendiri.
"Salahku apasih?!" (Y/N) berteriak kencang. "Pikirkan sendiri!" bentak IA. Sungguh demi miku pemakan daun bawang, IA sudah luar biasa kesal dengan pacarnya yang posesif.
"Apa salahku?..."
Siang pun telah habis, kini sore telah datang. IA kuliahnya pagi, berbeda dengan (Y/N) yang kuliahnya sore. Setelah Kuliah selesai, (Y/N) menghabiskan waktunya di rumah-sendirian di kamar.
Laptopnya sudah menyala, dan kini ucapan IA terngiang di kepala (Y/N). Mendengarnya saja, dia merasa bersalah. Entah emosi apa yang lelaki itu rasakan sekarang.
Sebuah forum dibuka olehnya. Forum itu adalah forum anonim orang jepang yang dimana penggunanya tak memiliki nama melainkan nama 'anonim' (tak diketahui).
'Pacarku baru saja putus denganku. Menyebalkan tau gak?!'
Seseorang mengirim pesan di website itu. (Y/N) hanya melihat chat terbaru di forum itu.
'Kau buat apa emangnya?' Orang yang lain menjawab komentar tadi.
'Tak ada hal apa - apa sih. Tiap hari aku selalu bertanya kepadanya gimana harinya, tadi pergi sama siapa, pulang jam berapa. Aku juga rajin bawa dia pergi jalan - jalan.'
'Huh? Apa kau pernah berpikir kalau itu menyebalkan bagi pasanganmu?'
'Maksudmu itu salah? Hakku kan cemburu sama temen cowoknya.'
'Aku juga punya pacar seperti dirimu. Besok aku berencana untuk putus. Dia nyebelin.'
'Hee? Gak apa apa tuh?'
'Kalo kamu posesif sama pacar, istilahnya, emangnya kamu siapa sih. Cuma pacar udah ngatur ngatur apalagi pas udh nikah gmn coba.'
'Kau betul juga sih.....'
'Aku maunya dia beri kebebasan dan hormati privasi aku. Kau juga harusnya begitu sama pacarmu, y.'
Setelah percakapan itu, disambung dengan percakapan tentang lokasi kencan terbaik di Jepang. (Y/N) terdiam sambil benar - benar mengamati ucapan anonim itu.
"Posesif, huh?" gumamnya.
Tok tok
"Kak, Om Gakupo datang!"
"Iya bentar," mahasiswa itu pun dengan malasnya pergi ke lantai pertama untuk menyapa om ganteng yang udah duda sejak dua tahun yang lalu, Kamui Gakupo-adek dari ibu (Y/N).
"Hai om."
"Eh, (y/n). Kabar gimana?"
"Baik kayak biasa. Silahkan duduk Om."
"(Y/N), Gakupo, mama pergi ke supermaket dulu ya," ucap Ibunya (Y/N)
Jadi setelah beberapa menit Ibunya keluar rumah, (Y/N) membuka pembicaran yang hening itu.
"Om- kalo boleh tau Om kok bisa cerai sama tante Luka."
Baru saja Gakupo mau meneguk teh yang disajikan oleh Kakaknya-Ibu (Y/N), Gakupo langsung tersedak mendengar ucapan anak kuliah yang sedang patah hati itu.
"Gara - gara om posesif mungkin?"
"Maksudnya gimana?"
"Om terlalu sibuk ngurusin dia gak boleh pergi sama temennya, dia gak boleh kerja ini kerja itu. Ya jadinya dia gak nyaman gitu."
"Ooh.. gitu."
'Mungkin... IA merasa gak nyaman sama aku,' batin (Y/N) berkata, membuat dirinya berpiki tentang apa yang telah dia perbuat kepada IA.
"Om makasih banyak!"
"Eh?"
Dia berdiri dan membungkukkan badannya. Lalu tersenyum lebar.
"Sekarang aku tahu penyebab pacarku begitu! Sekarang Om boleh pulang."
"Ha? Om baru datang loh."
"Oh~ yaudah. Om sendirian aja ya. Aku capek nemenin Om."
"Heh! Bocah!"
Pacara IA itu langsung cepat cepat ke kamarnya. Mencoba menghubungi IA, namun tak ada balasan satupun. Mencoba berharap agar IA mau membalasnya.
Pria itu benar - benar menunggu IA pulang dari kuliahnya. Hingga melihat IA pulang dengan Yūma lagi. Entah sakit atau apa yang ada di hatinya. Tapi, pacar IA tetap berteguh hati untuk meminta maaf kepada IA.
Segera ia kejar dan menepuk pundak IA. Pandangan IA beralih ke wajah Lelaki itu.
"Maafkan aku."
Ucapan itu tersampaikan bersama pelukan hangat miliknya. IA masih tak membalas ucapan maupun pelukan Lelaki itu.
"Maafkan aku karna t'lah membuatmu tak nyaman. Maafkan... perilaku posesifku."
Tangan yang lebih kecil itu menyambut pelukan dan mengelus punggung sang lelaki. Wajahnya tersenyum manis, bahkan angkasa bisa melihatnya.
"Hey, sudahlah. Kita pergi makan es krim yuk. Aku lapar."
- The End -
Pertama sekali, saya minta maaf karna saya bukan cowo dan saya ndak tahu cara cowo berucap. Saya lagi ujian semester jadi belom bisa sepenuhnya aktif di Wattpad. Terima kasih sudah membaca!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top