Miss Right (Kaito × Tsundere! Reader)

Req: @Tanaya_Kuroibara

"Karena kau adalah Miss Rightku."

★△★

Sudah berapa kali gadis itu mendengarkan beberapa lagu favoritnya di lapangan rumput sekolah sambil menulis sesuatu di buku jurnalnya. Wajahnya sedikit berseri saat menulis beberapa rangkaian kata yang membuat hal itu menjadi rahasia besar baginya. Menurutnya, duduk berteduh di bawah pohon sangat menyamankan pikirannya.


"Hey, Gadisku~"

Ya, setidaknya sampai cowok yang paling usil itu datang untuk mengganggunya. Wajah gadis tadi dari mulanya santai berubah menjadi tatapan kesal. Tepat setelah cowok berambut biru dan bermata biru langit itu duduk di sebelahnya dan mengambil beberapa kukis miliknya. Gadis itu mulai menggerutu. "Kaito, bisakah kau sehari tidak menggangguku?" Ia mulai menaikkan alisnya. Kaito, cowok yang jago olahraga itu mendekatkan kepalanya ke milik gadis itu. Ia mengelus kepala gadis itu dan berkata,"Sudah berapa kali kubilang padamu sayang, kau itu gadisku."

Ah tidak, pikiran gadis itu mulai penuh dan memanas. Ia mencoba mendorong lelaki itu sekuat mungkin. "Dingin banget sih. Kau bakalan nyesal kalau gak nerima aku," goda Kaito. "Bodoh! Jangan ganggu aku." gertak gadis itu.  "Wah, itu cukup kasar bagima manisku." Sudahlah, gadis yang sering diusilin oleh Kaito ini sudah muak dan takut meledak.

Barang - barang yang tadi ia bawa mulai ia bereskan dengan cepat. Sungguh, ia ingin sekali menghindari cowok itu. "Maaf Kaito, sudah berapa kali kubilang. Aku itu bukan gadismu!" Gadis tadi sangat terburu - buru menghindari Kaito, hingga ia lupa kalau bukunya ketinggalan.

"Hey, (Y/N). Woi, bukumu ketinggalan," teriak Kaito. Sayangnya, kau sudah dahulu menghilang dari pandangan. "Kenapa dia suka banget sih sama buku ini?" keluh Kaito. Ia sungguh penasaran dengan buku yang selalu kau tulis dalamnya. "Buka dikit gapapa kali ya."

Benar - benar, isinya sangat mengagetkan. Suatu hal yang ikut membuat wajah Kaito memerah dan menghela napas panjang. Ia secepatnya menutup buku tersebut. "Ah- seharusnya aku tak baca buku ini..."

Saat ini, mata Kaito terpusat pada Yuuma yang lewat, "YUUMA!" Kaito bergegas membawa buku itu dan menyampiri Yuuma. "Hah? Kau dari mana?" tanya Yuuma shock. "Kasih tahu aku dimana spot date yang romantis." Yuuma seketika tersedak mendengar perkataan Kaito. "Sejak kapan kau berpikiran tentang cewek? Bukannya gak ada tipe idealmu di sekolah ini?" jelas Yuuma. "Bodo amat dah. Kasih tahu cepetan," ucap Kaito. "Ada sih, tapi ini spot date ketigaku pas sama Yukari sih." Kaito menaikkan alisnya, "Yaudah, cepetan dimana?"

"Tokyo Tower."

"Jangan situ gitu... Aku lagi gak dapat uang jajan hari ini," keluh Kaito. "Memangnya kau mau menembak siapa?" tanya Yuuma. Tentu saja, Yuuma menebaknya sebelum Kaito menjawabnya. "Adik kelas itu kan, temennya Yukari." Wajah Kaito merah memanas dan tak bisa berkata- kata. "Tuh kan bener..." Yuuma bergumam. Temannya Kaito tersebut menjelaskan padanya berapa kesalnya gadis yang sering ia ganggu itu kepadanya. "Kata Yukari, (Y/N) sama sekali gak suka hal yang berlebihan. Juga... jangan memainkan perasaannya."

"Perasaan dia itu rapuh. Kumohon kepadamu, senpai. Jangan sakiti dan hanya main - main dengannya." Kedua senior itu sungguh kaget melihat Yukari yang tiba - tiba menyampiri  mereka. "Yuuma, ini buku yang mau kau pinjam kan?" Yuuma mengangguk dan masih shock. Sudah dua kali ia dikagetkan secara tiba - tiba. "I-iya... Tuh Kaito dengerin."


~OoO~


"(Y/N), mengapa kau keliatannya lemas?" Yukari menatap temannya yang lesu itu. "Aku tuh ketemu cowok usil." Yukari tersenyum dan tertawa sedikit. "Biar kutebak. Kaito lagi ya? Kamu gak bisa liat gitu kalau dia suka sama kamu?" Gadis itu menggelengkan kepalanya dan menyengir, "Yang benar saja Yukari. Kaito si playboy sekolahan suka sama cewek kayak aku? Hahah, lucu. Aku cuma bahan lelucon cowok itu," keluh gadis itu. Kepalanya ia sandarkan di mejanya. "Setidaknya kan kau belum tahu apa maksudnya," ucap Yukari ingin menghibur hati temannya itu. "Jangan hibur aku. Aku itu udah tahu isi pikiran cowok kayak dia."

Yukari sebenarnya tahu. Yah, tentunya berkat pacarnya, Yuuma yang selalu terbuka kepada Yukari. Dan sesuai rencana, "Kalau gak gini, besokkan hari sabtu ...kau mau nemenin aku jalan - jalan di tokyo gak?" Gadis itu langsung menaikkan kepalanya, "Tentu saja! Dengan senang hati."

Langit sudah menggambarkan suasana sore, sudah waktunya semua anak pulang. (Y/N) juga akan pulang. Semenjak Yukari pacaran dengan senior berambut pinky, Yuuma, Yukari jarang pulang bersamanya lagi. "Kau pulang sendiri?" Suara yang sama menggema lagi. Badannya berbalik pelan memastikan Kaito memang ada di belakangnya. "Bukan urusanmu."

"Woah, itu sungguh dingin dan kasar, (Y/N). Setidaknya kau harus bersikap lebih baik denganku." Gadis itu sama sekali tak memikirkan ucapan Kaito. Justru, saat ia mau kembali berjalan meninggalkan koridor yang mulai kosong, tangan atletik Kaito menahan lengannya. "Ih! Apasih yang kau mau?!" Gerutu (Y/N), Ia tahu bahwa bahwa hatinya sendiri menyukai Kaito. Namun, ia takut ia akan dipermalukan karena terlalu mudah menyatakan cinta kepada Kaito. "Lepasin! Aku mau pulang!" Kaito sudah cukup sabar mengatasi sikap kasar gadis ini kepadanya. "Dengerin aku dulu!" bentak Kaito membuat (Y/N) berdiam diri. Matanya sedikit berkaca akibat takut dimainkan oleh Kaito. "Aku itu suka sama kamu... J-jadi jangan lari! Kenapa sih kamu gak pernah mau dengerin kata - kataku?!" Kaito menarik bahu gadis itu sehingga jatuh di pelukan Kaito.

(Y/N) dapat mendengar dengan jelas detak jantung Kaito yang sangat cepat dan juga detak jantung dirinya sendiri. Kedua sangat cepat seperti mau meledak. "Aku ...takut kau jatuh ke cowok yang salah. Aku bisa melindungimu, tak peduli bagaimana kasarnya dirimu ...aku tak peduli kata - katamu hari ini." kedua mata saling bertemu dan membentuk kontak mata dari hati ke hari. "Kau gadisku satu-satunya, kau yang terbaik untukku ...aku ingin tahu harimu, bagaimana kabarmu setiap harinya. Kau sudah meretas isi pikiranku ...kau harus mau jadi gadisku, bagaimana menurutmu?"

Gadis itu meledak dalam tangis, membuat Kaito khawatir. "Kau kenapa? Tak suka ucapanku ya? Aku tidak main - main denganmu kali ini." Gadis yang berada dalam pelukan Kaito itu menggeleng, "bukan itu... aku hanya ingin bertanya satu hal lagi..." Kaito mengelus kepalanya dan berkata, "Tanyakanlah. aku akan menjawab semua pertanyaanku asalkan aku diijinkan berada di sampingmu."

"Apa yang membuatmu cinta padaku?"

"Apa hal itu harus ada jawaban? Sudah berapa kali kubilang padamu. Karena kau Miss Rightku, satu - satunya gadis yang ada di hatiku dan tak dapat kugantikan. Aku mencintaimu."

"Aku juga sangat mencintaimu ...Kaito." Ucap gadis itu. Kaito terkejut mendengar ucapannya, sekaligus bahagia. "Sini kucium kamu, Miss Rightku."


998 kata

~the end~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top