King and Queen Time! [Mikuo x Reader x Miku]
"Prom night sebentar lagi ya." ujar sang cowok bersurai emerald itu sambil menatapi mading sekolah. "Bukan sebentar lagi, tapi malam ini!" jawabmu, Ia yang berdiri di sampingmu lalu menatap dirimu. "Iya... Haaah.... Aku tak tahu mau pergi sama siapa..." Keluhmu. Sang laki - lakipun berdecih melihat jawabanmu. "Kau akan pergi dengan siapa?"
Kau menggeleng sambil mengangkat bahu ketika dia bertanya hal itu. Ia menghela napas lalu mengangkat alis, "Masa sih, cewek kayak kamu gak ada yang mau ngajak?" gumamnya. Kau yang kesal membuat muka datar sambil menatap tajam sepasang mata emerald itu. "Bukannya semua ini gara - gara dirimu?!" Sang cowokpun mengibaskan tangannya dengan bentuk silang di atas dadanya. "Bukan - bukan, kok kamu nuduh aku sih?" tanya dirinya.
"Kau sudah berapa kali melarangku untuk pacaran. Pas aku mau menerima surat surat itu, sudah kau robek - robek, lalu kau mengancam semua orang yang menyukai diriku. Apa itu yang kau sebut bukan urusanmu?!" maanya terbelalak melihat jawabanmu. "Ha... Ha.... Kayaknya kamu lihat ya... Ha... ha... ha... Aku harus kabur..." Dia mau mundur perlahan, kau mengambil tindakan cepat, "Miku-chan, tahan dia. jangan biarkan dia kabur." Perintahmu kepada gadis berambut emerald itu yang sudah berada di belakang kalian dari tadi. Miku melilit badannya dengan tali dengan secepat kilat. "Hey, Auw!" Mikuo mengerang kesakitan. Ia memohon pada kalian berdua untuk melepaskannya.
"Takkan kubiarkan kau kabur kali ini!" Kau dan miku mencubit dan menjewer telinganya.
"Hey, (Y/N)... Kau tak mau memaafkanku?" Kau mengabaikan cowok itu dan memakan bekalmu. "Ah... Len-kun! Makan bekal sama yuk." ujarmu lalu duduk di depan len yang berada di kursinya. "Kenapa dia menjadi keras kepala seperti ini!!" Gumam Miko pelan. "Ehh... Tentu boleh!" Jawab Len dan membiarkanmu duduk di situ. Mikuo menatap dingin Len. Kau yang mengetahui hal itu, berdiri dan mendekati Mikuo. "K-kau berubah pikiran kan?" tanya Mikuo senang. "Hahaha... Iya aku merubah pikiranku."
"Yeay!"
"Untuk tak memukulmu lagi."
"Eh--"
kau menendang bagian anunya itu. Ya, sakit. Len terdiam seribu bahasa, sedangkan Mikuo jatuh kesakitan. "(y/n)-chan, Mikuo-kun! Kalian su--" Miku yang memasuki kelas kami terdiam dan segera membantu Mikuo berdiri. "Kau tak apa - apa?" tanya Miku ke Mikuo. "Miku, kau bisa membawa dia ke Klinik sekolah? Dia kelihatan sakit..." Kau berbohong akan hal itu. "B-baiklah! Bertahanlah Mikuo-kun." Ujarnya dan membawa Mikuo ke klinik. "Begini kan beres!" Kau menghela napas panjang lalu duduk di depan Len kembali. "Dia tak apa - apa begitu?" tanya Len. "Dia sudah terbiasa, tapi... aku benci dia ketika dia terlalu mengawasiku." Len tertawa. "Aku kan temanmu, bukan berarti aku suka dan mau mendekatimu. Aku mengatakan ini karena kutakut aku akan di bully oleh sahabatmu itu." Ujar Len. Kau menatapi Len dan terkekeh. "M-maaf, Mikuo orangnya seperti itu kok. Kalau boleh jujur, sebenarnya aku lebih sering curhat sama kamu dibanding ke mereka berdua."
Len mengangkat alisnyaseperti bertanya mengapa, "Mungkin, karena aku percaya padamu. Aku mau curhat lagi... Sebenarnya aku suka pada Mikuo."Pengakuanmu membuat Len terkekeh balik, membuat wajahmu merah padam. "H-hoi... Jangan ketawa, atau kubilang kau suka dengan siapa!" Ujarmu. Laki - laki bersurai pirang itu membuat tanda silang di atas dadanya. "J-jangan... lanjutkan kalimatmu."
"Aku mengenal miku dan Mikuo juga dar TK, beda denganmu aku mengenalmu saat kita masih SD kelas 6. Mikuo itu gimana ya, aku tak tahu dia suka padaku atau tidak. Tapi kelihatannya, dia suka pada Miku."
"Kamu kok bilang begitu? Gak boleh lho salah sangka." Len menasihatimu. "Soalnya, Mikuo sering menemani Miku kemana saja." kau menghela napas. "Bukannya dia juga sering menemanimu?" Kau menggeleng. "Kalau kami jalan bertiga, aku lebih sering ditinggal di belakang." Kau meratapi bekalmu yang belum habis, "Terkadang itu yang membuatku sangat sakit. Kau tahu kan, sakit yang ada bekas luka?" Len hanya mengangguk dan menyuruhmu menghabiskan bekalmu.
~oOo~
Kau berjalan sendirian di koridor sekolah, menuju klinik sekolah untuk melihat keadaan Mikuo. "Aku menyukaimu, Mikuo-kun." Suara sahabatmu, Miku terdengar jelas. Matamu terbelalak, mendengar hal itu dari pintu yang sedikit terbuka. "Aku akan selalu bersamamu meski (Y/N)-chan akan selalu menyakitimu." Kau mengigit bibir bawahmu, menahan tangisan yang akan keluar dari matamu. 'Aku tak menyakitinya, kan?' pikirmu kesal terhadap ucapan Miku. Kau menghapus air matamu yang sedikit terjatuh dan membuka pintu. Berakting pura - pura tak mendengar apa - apa.
Kau membuka pintu, di waktu yang sama Miku langsung melepaskan tangannya dari atas tangan Mikuo yang sedang tertidur. "Aaah... Aku sangat lelah..." Ujarmu sambil pura - pura meletakkan tubuh di salah satu tempat tidur kecil yang jaraknya tak jauh dari tempat tidur yang ditiduri oleh Mikuo. "(y/n)-chan, Kau... kau mendengarnya?" tany Miku khawatir. "Tentang apa? Aku saja baru berada disini. Sudahlah... Aku lelah setelah piket membersihkan rerumputan liar di taman sekolah." Ujarmu sambil menutup mata perlahan. "Aku makan bekalku dulu ya. Kali ini giliran kau yang jaga Mikuo-kun, Oke?" Kau hanya mengangguk lalu tersenyum. Mikupun pergi dan menutup rapat pintu itu. Kau menghela napas lalu menangis sekuat - kuatnya, berharap tak ada yang mendengar.
"Bagaimana mungkin Miku suka sama Mikuo... Mungkin aku... Aku hanya berharap..." Keluhmu sambil duduk di atas tempat tidur itu. Air matamu terus jatuh. "Aku sangat bodoh, dia mana mungkin dia suka kepadaku. Mikuo-kun kan selalu bersamanya, pergi bersamanya, serta... selalu bermain bersama Miku sejak kecil." Kau mencoba mengelap air mata yang tak berhenti jatuh. "B-bagaimana... caranya menyembuhkan sakit... yang tak ada darah ini?" keluhmu lalu menggeletakkan badanmu di sana. Tanpa kau sadari, kau tertidur.
"Dia menangis lagi ya?" Gumam Mikuo saat kau sudah tertidur. Dia bangkit dari tempat tidurnya dan duduk di sampingmu. Membelai kepalamu sambil bergumam, "Aku mendengar semuanya. Apa yang dikatakan Miku baik dirimu. Kau hanya perlu menunggu jawabanku saat prom night nanti malam." Dia meraih tanganmu dan mengecup punggung tanganmu. "Kau hanya perlu menunggu, (Y/N)."
~oOo~
"Uahmm..." Kau menguap lalu terbangun. "Berat..." Ujarmu lalu melihat kesamping. Jarak wajahmu dengan muka Mikuo yang tertidur itu hanya beberapa Centi saja lagi. "MIKUO MESUUM!" Teriakmu lalu mendorongnya jatuh dari tempat tidur yang berukuran single itu. "Aa.... (y/n)... ini sakit tahu..." ujarnya dengan muka menguapnya yang pipimu merona. "Apa yang kau lakukan, kok bisa berada di sampingku (Y/n)-chan?~" Tanyanya dengan nada 'Hentai'-nya itu. "Haa!? Tapi kamu--"
"Kurasa kau ingin menciumku ya, (Y/n)-chan? Kau sungguh mesum hari ini, (Y/n)-chan~" tak tahan lagi kau melempar bantal ke arahnya tepat mengenai mukanya. Lalu menutupi wajahmu dengan bantal yang satu lagi. "(Y/n)-chan!...Au.."
"Mikuo-kun."
"Eh? Ya?"
"Kau nanti ke prom night pergi sama siapa?" tanyamu sambil menutup wajahmu di bantal. "A-aku... pergi bersama Miku. Kau?" kau mengigit bibirmu dengan perasaan kesal. "Aku mungkin akan.. pergi dengan seseorang. Jadi... jangan ganggu aku ya."
Dia berbohong
"Baiklah, hahaha~ Kali ini aku takkan mengganggumu." Jawab Mikuo. "Hey hey, biarkan aku memberitahumu satu rahasia." Ujarmu lalu menatap kearah mata Mikuo. "Apa itu?" tanyanya. "Kau hari ini bisa menyatakan cintamu pada Miku. Kau menyukainyakan? Dia bilang dia sangat menyukaimu. Selamat berbahagia ya~" Kau terseyum dan tertawa dengan palsunya.
Lagi - lagi dia berbohong
Dia lupa kalau aku bisa tahu kapan dia berbohong, kapan hatinya sakit, juga kapan di senang, maupun sedih
"Tapi--" Kalimat Mikuo dipotong oleh dirimu yang berdiri dan mendekati pintu keluar. "JAA~ Sampai jumpa nanti malam!" Ujarmu sambil menutup pintu dengan rapat. Kau menyandarkan dirimu ke dinding klinik setelah keluar dari dalamnya. "Sepertinya aku... membuat kesalahan pada diriku sendiri." gumammu pelan lalu berlari dengan air mata yang masih menetes. "Sepertinya aku telah membuatmu sakit, terlalu jauh ya? Maafkan aku." Gumam Mikuo yang masih berada di ruangan Klinik.
~oOo~
Kau berjalan memasuki ruangan aula sekolah dimalam hari dengan gaun hitam berhias renda hitam dan beberapa hiasan berwarna perak yang melekat. Kau hanya sendiri, tak punya pasangan disaat semua orang memiliki pasangannya. "Selamat datang Nyonya-- Eh (y/n)-chan?" Rin yang berdiri di stand yang berada di dekat pintu masuk kaget. "(y/n)? Kau sendiri?" tanya Len yang berada di samping Rin. Pakaian mereka serasi, bagaikan sepasang kekasih. "Kalian sudah jadian?" tanyamu menggoda Len dan Rin. Rin memegang pipinya dan tersipu malu. Mereka berdua mengangguk serentak. "Selamat ya~" Ujarmu seraya tertawa pelan. "Bagaimana denganmu, (y/n)-chan? Len-kun menceritakan semuanya padaku. Katanya... Kau menyukai Mikuo dan bertepuk sebelah tangan?" kau menatap Len. "Hoi, tenanglah. Rin pendengar yang baik sama sepertiku." kau hanya mengangguk. "Sepertinya Miku chan dan dia akan jadian malam ini." Kau lalu menggeleng lalu mengucapkan aku baik - baik saja kepada mereka. Rin menunjukkan padamu gelas - gelas kaca yang berisikan jus jeruk dan jus anggur. "Bagi wanita, mengambil jus jeruk. Bagi pria mengambil jus anggur. Tenang kok, ini tak beralkohol."
"Nanti sang raja dan ratu akan terpilih melalui cincin mahkota raja dan ratu secara acak yang terdapat di salah satu gelas ini. Kalau sudah terpilih, mereka berdua akan duduk kursi yang terdapat si sana. Dan tarian utama akan ditari-kan oleh sang raja dan ratu. Serta, Prom malam ini akan menjadi milik mereka berdua." Jelas Rin dan Len. Kau mengambil salah satu dari gelas berisikan jus jeruk tersebut. Lalu berdiri secara acak. Hanya menatapi sekitar, lalu matamu terpana melihat tamu yang baru datang. Kau melihat Mikuo dan Miku datang.
(Dress Miku macam yang di risky game cuma gak pake peralatan kucing. kalau Mikuo macam gambar di atas tanpa bunga tapi.)
"Jadi, itu beneran ya?" Gumammu pelan. Mikuo menatap dirimu, terdapat rona tipis dipipinya. Kau yang menyadari hal itu mengalihkan pandanganmu darinya. 'Dia masih tak enak-an ya? ' pikir Mikuo sambil menggaruk sedikit pipinya.
"YAA! Hadirin semua! Mari kita mulai saja acara minumnya. Karena semua sudah hadir. Satu... dua.. tiga!"
Semua hadirin meminum minumannya.
"Yaah, aku tak dapat!" Beberapa siswa kecewa atas semua itu. "Eh?" kau mendapati cincin berbentu Tiara di gelasmu. "Mikuo-kun! Kau dapat! Wah... Aku gak dapat." Suara Miku terdengar jelas di sana. "Mikuo... Dapat?" Kau bergumam dengan muka merona.
"Siapa yang dapat cincin Tiara dan mahkota, di minta untuk maju ke tengah." Ujar sang host acara ini. Mikuo maju ke depan dengan gugupnya. Sedangkan kau, perlahan maju ke arah yang sama dengan Mikuo. "(Y/N)!? Wuaah ini sungguh mengagetkan..." Kau hanya terdiam dengan muka yang sedikit merah.
"Yak! Mikuo-san dan (Y/N)-san, silahkan duduk di sana."
"Mari, tuan putriku." dia menyerahkan tangannya kepadamu. Kau menerimanya dengan senang hati.
Kalian berdua duduk di sana. Terdiam dengan muka yang saling merah. "Kenapa aku tak bisa mendapatkannya?" Gumam Miku sedih. Perlahan meninggalkan ruangan yang dipenuhi keramaian.
"Kau terlihat cantik." Mikuo menutupi setengah wajahnya dengan tangannya. "Eh?" kamu menatap Miku dengan wajah merah padam.
"K-kau sakit?! Mukamu merah sekali!" ujarnya sambil memegang pipimu. "B-bukan apa - apa... Mikuo-kun... Kau juga telingamu merah..."
"Kelihatannya... Kita berdua sama - sama malu ya?" tanya Mikuo sambil tertawa pelan.
"Kau menyukaiku, Mikuo-kun?" tanyamu dengan muka polos sambil memegang tangan Mikuo yang masih berada di pipimu. "AKH!! AKU TAK TAHAN LAGI!!" Teriak Mikuo yang menarik semua perhatian semua Hadirin.
"M-mikuo... Kita sedang di--"
"AKU BENAR BENAR MENCINTAIMU!" Mikuo membuat semua siswa kaget dan tertawa. "M-mikuo-kun... Baga--"
Dia memotong ucapanmu dengan sebuah ciuman bibir yang membuat semua orang kaget dan bersorak - ria.
"Aku cuma mau mengatakan... Maafkan aku telah menyakiti hatimu."
"M-mikuo..." mukamu merah padam, kaget atas semua yang terjadi. "(Y/n)-chan! (Y/n)-chan!! Sadarlah!!" Kau pingsan karena sangat terkejut.
~oOo~
Mikuo dan dirimu yang sedang tertidur. Berada di balkon sekolah, berdua tak ada orang. "Bangunlah... Sebentar lagi kembang api akan muncul~" bisik Mikuo. Kau perlahan membuka mata dan melihat wajah Mikuo. "Selamat malam. Kau tertidur sangat pulas tadi." ujar Mikuo lalu mencium dahimu. "Dari tadi aku tertidur di pahamu ya..." kau malu langsung menutup wajahmu dengan kedua tanganmu.
Mikuo mengangkat tanganmu dari wajahmu, lalu tersenyum, "Jangan kau tutupi wajahmu yang sangat cantik dan manis ini."
Matamu terbelalak, "A-aku... Baru kali ini melihat Mikuo dengan sisi Ke-Laki - lakian... Biasanya... Kau... Sangat kekanak kanakan."
"Aah... Itu membuatku sedih~ (Y/N)-chan selalu menganggapku seperti anak kecil~" Kau tertawa atas tingkahnya. Ia tersenyum lalu bertanya, "Kau mau jadi Pacarku?"
"Mau!"
Kembang apipun bermekaran di atas langit. "Indah ya, seperti dirimu~"
"Aku sangat menyayangimu."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top