《KaiReaderLen》 Bloody Musician pt.2
"Wah, (y/n)... udah lama kita gak jumpa ya~" Kaito memainkan nada suaranya menjadi manja. "Uh iya..." jawab gadis itu setelah menjabat tangan Kaito.
Di depan kamera-kamera ada 5 kursi yang membentuk setengah lingkaran lebar. Kaito duduk di ujung kanan sedangkan (y/n) mengambil tempat duduk di ujung kiri.
"(Y/N), ini variety show pertamamu?" tanya Kaito. "Nggak, ini yang kedua. Semoga sukses."
Lalu ada yang masuk untuk ketiga kali setelah (y/n) dan Kaito. Kamui Gakupo, aktor tampan yang memiliki banyak penggemar, telah memainkan sekitar 8 drama dan 7 dari dramanya sukses besar. "Halo semua, mohon kerja samanya."
Ia salam salaman sama (y/n) dan Kaito, lalu duduk di samping Kaito. Tinggal dua orang. Kaito gelisah, tidak dapat duduk di samping (y/n). Mungkin (y/n) menghindar darinya.
"Selamat siang semua!!" Masuklah dua bersaudara dari grup KaMu (Kagamine Musician). Kagamine Rin berseru di depan kamera, staff lalu menjabat tangan (y/n), Gakupo, Kaito lalu duduk di sebelah (y/n) seraya memandangi wajah gadis itu dengan senyuman lebar. Dilanjut dengan kakak laki-lakinya, Kagamine Len.
"Selamat siang, semua..." ia menjabat semua staff dan cast termasuk adiknya sendiri, sekaligus memberikan setiap orang kopi capuccino panas.
"Anak ini begitu masuk langsung ada aura bintang ya! Hahaha!" Gakupo tertawa dan bercanda, disambung oleh Rin, "Langsung tebar pesona." dengan tawa juga.
Lalu Len duduk diantara Rin dan Gakupo. Semua cast diminta diperkenalkan dirinya.
"Dimulai dari aku?" Kaito menunjuk dirinya sendiri, lalu berdiri dan tersenyum, "Sky smile! Halo semua, saya Shion Kaito. Saya penyanyi seiyuu." ia membungkuk sedikit.
"Idol harus ada aksennya kayak gini-gitu?" Tanya Gakupo membual lelucon sambil memeragakannya. "Tidak kok," jawab Kaito.
"Wah sayang... aku bukan idol."
Gakupo berdiri, "Halo semua masyarakat di rumah!-" Gakupo membungkuk lalu melanjutkannya, "Saya Kamui Gakupo, hanya seorang aktor."
"Aktor lawak, hehehehe..." balas Rin sambil menunjuk-nunjuk Gakupo. Gakupo melakukannya balik, "cerdas kamu ya~"
Len berdiri sedikit terbatuk. "Kau butuh minum? Nih ada minum?" Rin mengganggu Len. Kakaknya itu hanya menatap tajam adiknya. "Yaah... cuma bercanda loh..."
Len mengangkat lengan Rin, menyuruhnya berdiri. "Sensei, kami intro berdua?" tanya Rin ke arah pak director. Director hanya mengangguk memberi arahan, "karena kalian berdua segrup, makanya berdua." Rin mengangguk sambil bergumam, "ooh oke deh." lalu menghadap ke arah kamera, tersenyum. "Kagamine Len," ucap Len. "Kagamine Rin!" lanjut Rin. "Halo semuanya! Kagamine Musician disini!" ucap mereka berdua serentak sekaligus membungkuk.
Perkenalan tersebut selesai, projek besar kali ini diperuntukkan untuk mereka. Tak lain membuat sebuah idol grup yang bisa menyanyi sekaligus menari. Singkatnya, karena ini oneshoot jadi aku gak bakal panjang-panjang, batas oneshoot itu 10.000rb kata.
Ada beberapa sesi, seperti pengenalan produser, lalu pendapat masing-masing tentang acara ini. Semua berakhir di malam hari tepat jam 7 malam.
"Yak! Shooting hari ini siap. Semuanya mohon bawa baju untuk besok. Kalian akan tinggal di dorm untuk seminggu sekali.
"Terima kasih kerja samanya..." gadis itu membungkuk lalu buru-buru pergi. Kaito terlihat kesal di sudut ruangan. Layaknya gadis tersebut menjaga jarak antara mereka berdua. Tunggu... apakah mungkin gadis itu lupa akan pertemanan mereka berdua semasa SD hingga SMA?
"Kau tak apa Senpai?" tanya Rin dengan wajahnya yang menggemaskan. "Tidak-oh... aku tak apa..." balas Kaito lalu tersenyum kepada Rin. "Yo! Mulai hari ini kita akan bekerja bersama ya!" ucap Len kepada Kaito sekaligus Gakupo. Gakupo cuma tersenyum, namun sekaligus kesal. "Aku lebih tua dari kalian disini... Jadi hormatilah aku! Hohoho!"
"Alah... Basi tuh umur," ucap Rin.
"Ngomong-ngomong... kenapa (y/n) cepat pulang?" tanya Kaito. "Kau gak tau? Dia harus pergi ke studio tari miliknya. Kata managernya gitu sih..." jawab Rin.
"Pak Produser! Kita bakal shooting kapan?" tanya Len. "Besok... ah jum'at ini sudah harus tidur di dorm," ucap pak produser acara itu. "Oh oke deh."
Kaito sibuk dengan ponselnya. Ketika itu Gakupo bertanya id chat miliknya, "Shion-san, idmu apa? Aku baru aja di undang sama pak produser musik kita... ada Luka-sensei juga yang jadi guru tari kita."
"Ohh.." jawabnya datar "Nih.." Kaito menunjukkan ponselnya. Tak lama itu semua orang yang mesti masuk ke dalam grup sudah terdaftar di daftar anggota. Di awali dengan (Y/N) yang pertama kali mengirim pesan.
'Maaf... saya harus pulang cepat tadi. Saya harus mengajar...'
'Mari membentuk tim yang keren!'
Kaito cuma tersenyum dan mengetik jawabannya. Namun kedeluanan sama Len yang membalas, 'Ayo, (y/n)-cchi!'
"Panggilan apaan itu..." gumam Kaito sedikit kesal. Dia cuma membalas dengan, 'Ayo..'
☆
"Ya! Dimana kita?" teriak Rin tercengang melihat rumah di depannya. Rumah itu dua tingkat, kelihatan agak besar untuk 4 orang tinggal disana.
"Pak produser ada di dalam?" tanya Gakupo kepada kameraman. Dia cuma ngangguk agar tidak mengganggu suara video nantinya. "Siapa yang belum hadir?" tanya Kaito kepada pengarah acara di luar pintu masuk. "Tinggal Len sama (y/n)."
"Mereka kok sering berduaan?" tanya Kaito kepada Rin. "Lo gak tau? Mereka lagi ada projek lagu berdua, si (y/n) jadi artis pendukung di album solo dia."
"Cuma hubungan kerja kan?"
"Kenapa? Lo cemburu?"
"Hah?"
"Nggak bukan apa-apa."
Lima menit kemudian, setelah dingin-dinginan di luar pintu, Len dan (y/n) sampai dengan mobil pribadi Len. "Kalian kenapa lama banget sih?" tanya Rin. "Nih, belanja kopi buat kru sama kalian," ucap (y/n) sambil membagi kopi-kopi itu.
"Masuk yok, gua udah kedinginan nih." Gakupo mengeluh dan langsung menarik kopernya menuju ke dalam. Ia lepas sendal gucci miliknya dan diletak di atas rak sepatu. Mereka masuk dan menaiki anak tangga, karena ruangannya begitu masuk langsung ada tangga ke depan, dan pintu untuk ruangan tari di samping kanan.
"Waah!" gumam Rin. Mereka akhirnya menentukan kamar lewat undian. Hingga hasilnya Rin dan (Y/N) mendapatkan kamar utama, Gakupo dan Len tidur di ruang loker (ruangannya memanjang, ada banyak loker yang tersusun rapi, namun ruangannya cukup untuk 4 orang), dan Kaito tidur sendiri di ruang tamu/living room yang langsung dapat dapur tanpa ada sekat.
Kaito akhirnya tidur sendiri di sofa;lebih tepatnya dengan para staff dan kameraman.
Mereka berkumpul di ruang tamu, berbicara masalah musik, tarian dll.
☆
Empat minggu telah berlalu hingga suatu berita membahas membahas mengenai seorang dancer dan penyanyi berbakat telah berkencan selama 3 tahun.
Hot news tentunya. Tidak ada orang yang berani menyalahkan (Y/N) ataupun seorang penyanyi pirang itu. Karena, hal itu sudah dikonfirmasi oleh agensi yang menggandeng KaMu. Ya, tentunya tidak memberitahu nama kekasih Len.
"Oh! Mereka seriusan ngasih kabar begini pas lagi ada projek beginian?" Gakupo bersama Rin sedang ngopi di kafe dekat dorm baru mereka. Rin yang membantu Gakupo dengan lembaran dialognya cuma menjawab, "Aku udah bilang sama Len. Dia gak mau dengar. Katanya... daripada kena skandal sana sini, mending dia konfirmasi langsung."
"Gakupo-kun..."
"Ya?" tanya Gakupo dibalik kaca mata bening yang menajamkan matanya melihat dialog-dialog drama itu, "kenapa Rin?"
"Aku gak tau kenapa... tapi, perasaanku gak enak."
"Kenapa?"
"Kau... aku ngerasa kalo bakal ada sesuatu mengerikan yang bakalan terjadi..." Rin cuma menyengir, "tapi itu cuma feel--"
Dering telepon Rin terdengar jelas, begitu juga telepon Gakupo. "Pak sutradara?"
"Yuto-san?" Yuto itu kameraman yang dekat dengan Gakupo yang juga bekerja untuk projek Gakupo kali ini.
Rin dan Gakupo mengangkat teleponnya bersamaan, mendengar informasi yang sama. Len sedang dalam bahaya, bahwa Kaito dan Len terkurung di dalam kamar Rin dan (Y/N), dan (Y/N) memanggil polisi sambil menyalah-nyalahkan dirinya sendiri di pojok kamar.
"Rin kau benar!"
Mereka berdua bergegas balik ke dorm, tanpa ada rasa takut menyelimuti kalau paparazzi sedang mengintai mereka. Skandal cinta mungkin.
Pukul delapan malam, Rin sudah merasa adrenalinnya terpacu. Berlari cepat dan mencampakkan sepatu haknya. Tak peduli berapa mahal sepatu itu, kali ini kakaknya dalam bahaya. Ia tak tahan akan hal itu.
"Oh tuhan. Syukurlah kau disini! Kau punya kunci Rin?"
"Y-ya!" Rin dengan tangan bergetar memutar kunci itu. Gakupo yang sebenarnya sudah khawatir mendorong pintu itu.
Yang bisa mereka lihat hanya merah segar, sebagian staff pingsan. Polisi sudah datang, namun masih berjalan cepat ke dalam rumah.
☆
"Sabtu kemarin, tepatnya tanggal X bulan X tahun 201X"
"Kaito Shion, idola papan atas kali ini terlibat kasus kekerasan."
"Kasusnya masih diselidiki. Kagamine Len, penyanyi dari KaMu menjadi korban kekerasan beliau di kamar projek mereka."
"Untuk itu acara TV dan Orang Tua beliau meminta maaf kepada media. Sidang akan dimulai esok siang-"
Suara-suara berita di televisi terdengar dari ruangan tunggu, tangan seorang berambut biru itu diborgol kuat--takut ia akan mencelakakan seseorang.
Ayahnya menatap kelu lelaki itu berapa kali setelah meminta maaf kepada Kagamine Len yang sedang duduk bersama adiknya dan pacarnya tak jauh dari sana.
"Hei, Ayah." Kaito menyengir pelan dengan wajah dinginnya, "aku sudah bilang saat kecilkan?"
Ayahnya menatap kelu dirinya sekali lagi. Seakan mulutnya bisu itu menjawab. "Aku akan melakukan apapun untuk (y/n). Meski itu tidak rasional di muka media."
"Hei ayah! Itukan yang kau lakukan saat menjaga ibu!"
• Tamat •
Maaf karna lama, saya sibuk dengan sma :')
Belakangan banyak tugas praktek, makalah, dll. Jadi sering writer block atau bahkan gak sempat nulis. Maafkan saya :')
Sebenarnya ada beberapa photo, cuma wattpad error.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top