Happy Birthday! [Len x Reader]
Story © Himenekochan
Vocaloid © Yamaha
Req: Yahisa_Nashimi24
Ket: Boyfriend! Len, Heartwarming (?), Lil crybaby! Reader
.
.
.
.
.
Tangan halusmu memegang tangan kiri pacarmu yang tengah sibuk dengan kerjaannya.
"Tunggu sebentar..." gumamnya. "Ayolah... bisa tidak sekali saja jangan sibuk." pintamu sedikit merengek kepadanya.
Pacarmu itu memutar bola matanya dengan malas lalu melihatmu di depannya yang tengah meminum secangkir Capuccino. Manik birunya mengilap dengan malas, Ia tak suka kau mengganggunya bekerja.
"Apa maumu (y/n)?" Ucapnya. "Hei... aku hanya ingin kita pergi jalan - jalan bersama." Kau mengerucutkan bibirmu. "Kita kan sudah berada di cafe berduaan seperti kemauanmu." Pacarmu kesal lalu menghela napas.
"Tapi yang kumau kau tak sambil kerja..."
"Kita bisa lakukan lain waktu. Aku masih harus mengerjakan lampiran ini."
Matanya masih berada di depan laptopnya itu. Tak sama sekali memperhatikanmu.
"Aku mau ke kamar mandi..." Ia sama sekali tak beralih pandangan ke arahmu. Sama sekali tidak, membuatmu kesal sekali padanya.
Kau sangat marah karena dia melupakan sesuatu
Yaitu, hari ulang tahunmu.
Kabur secara diam diam, tak di ketahui oleh Len yng tengah bekerja.
"Aku ingin ke Kafe kucing... daripada disini tak tau mau ngapain..." kau mengerucutkan bibirmu, meninggalkan ekspresi kesal.
"Sepertinya berhasil?" Len bergumam melihatmu melalui jendela. Ia menyeringai kecil melihat pacarnya tak senang akan tingkah laku pacarnya yang menggemaskan baginya.
.
.
.
.
.
"Lihat siapa yang datang lagi?" Wanita bersurai cokelat sepanjang leher menyambut kedatanganmu di Kafe kucing. "Mei-san..."
Tangan wanita itu terbuka lebar, perempuan (Kau) yang ditengah kesedihan menyambut dekapan hangat yang ia berikan.
(Kau merasa dekat dengan wanita itu karena dia adalah tantemu yang umurnya tak jauh darimu)
Isakan pelan terdengar oleh wanita terkait; maniknya mengedip - ngedip heran tak biasanya kau menangis.
"Ada apa (y/n)? Mengapa gadis kecil ini menangis?"
Manik (e/c)-mu mengernyap, lalu duduk di sofa pendek yang ada dekatmu. Mencoba memberhentikan tangisanmu, Meiko mengambil kucing yang biasa kau sewa di kafe kucing.
"Nih, dia sudah lekat padamu. Kucing bisa menghilangkan stress."
Jemarimu memegang badan kucing berbulu putih halus bersih lalu berhenti menangis.
Simpel saja alasannya.
Meiko tahu kau sangat senang bermain dengan kucing, tapi Kakaknya;Ibumu tak mengijinkan kau memelihara kucing di rumah.
"Jadi sekarang ceritakan padaku apa yang terjadi."
Dirimu menoleh ke arah tantemu, sambil memeluk kucing yang bernama Lon tadi.
"Len... lupa hari ini hari apa"
Meiko mengernyit heran. Menemukan jawaban atas itu.
"Oh, hari ini hari ulang tahunmu kan?" Ia tersenyum simpul, ia mengetahui sikap pacarmu itu.
Sesosok pria bersurai pirang dikucir berdiri menyeringai di depan pintu. Ia membawa kue cokelat kesukaanmu dengan lilin ber-angka 20. Andai sajakau melihatnya, tetapi malah Meiko yang melihatnya.
Semua ini sudah rencana dari awal. Len tahu bahwa kau sering kabur ke kafe kucing punya Tantemu. Setiap kalian berantam atau Len sedang tak bisa bersamamu.
Meiko beranjak dari sofa mengambil kue yang Len bawa, lalu meletakkannya di meja terdekat.
Kau masih menunduk ke arah kucing yang berada di dekapanmu.
"Selamat ulang tahun (y/n)."
Bisikan pelan tepat di telingamu, membuat telingamu memerah lalu menoleh ke arah suara itu.
"L-len... kau ingat."
"Bagaimana aku bisa tidak ingat ulang tahun gadis polos ini?"
Ucapnya dengan nada seductive seraya kedua tangannya ia letakkan di pipimu. "Yang kau lakukan padaku itu Jahat."
"Maaf ya, aku terlalu sibuk dengan kerjaanku."
Bibir lembut miliknya mendarat di dahimu yang halus.
Dirimu mendekap padanya (Len) ketika kucing itu lepas dari genggamanmu.
"Terima kasih."
542 word(s)
The End
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top