Buah Manggis《 Mikuo × Reader × Kaito》
Keterangan biar jelas:
Cerita pendek ini lebih ke Mikuo × Reader. Kaito hanya sebagai pemain sampingan. Ceritanya PG-15. Karena mengandung unsur yang agak berat. Di mohon bagi yang baca harus 15 tahun ke atas ya~ selamat membaca.
Bukan alasan yang tepat seharusnya untuk dipercayai. Apalagi dengan tampilannya yang tampan. Lagi - lagi Kaito pergi kencan dengan orang yang kesekian, meski pacarnya tetap dirimu.
"Kau tak apa diselingkuhi terus terusan?" Flower-teman baikmu kesal melihat Shion Kaito dari balkon kelas.
"Cinta kami hanya sampai smp saja. Buta, kayak gak tau arah."
Hanya dirimu yang tahu tentang hal itu. Cuma opini masyarakat sekolah yang menganggap kau bodoh dan sebagainya. Kau bukan bodoh, melainkan di tahan dengan derita yang dialami lelaki itu.
Kau berjalan ke arah pintu keluar, dimana loker sepatu berada. Persis saat kau membuka loker, seekor kecoak tampak di sebelah sepatumu. Jeritanmu super dahsyat.
"Hahaha!" tawa Hatsune Mikuo-rival terbesarmu. "Kaget yha??~"
Mikuo mendekati dirimu yang mulai pucat dan terjongkok lemas. Katsaridaphobia-takut kepada kecoak, kau punya phobia itu. Rasa ingin memukul Mikuo pasti ada, hanya saja seluruh tubuhmu sudah terlalu lemas untuk melakukannya.
"Hei... kau tak apa?"
Mikuo mulai khawatir dengan kondisimu. Ditambah dengan Flower yang melotot melihat Mikuo yang baru saja membuatmu lemas bukan kepalang. "Lihat deh! Dia phobia sama itu! Aku tahu kau itu musuhan sama dia-"
Flower menghela napas.
"Tapi gak gini juga!"
"Iya deh... maaf... kau bisa berdiri?"
Kau menggeleng pelan dan tak berkata sedikitpun. Mikuo jongkok dan punggungnya terlihat.
"Sini... biar aku antar. Cepetan."
Entah kesadaran apa, kau menerima tawaran dari senior yang kau benci itu.
"Flowey, bawa tas sama sepatu dia ya."
"Awas lho, kalo macam macam aku pukul nih!"
"Lah, emangnya aku tuh Shion Kaito? Mesum itu ada tempatnya."
Hari sabtu selih berganti. Kau terbangun dari tidur lelapmu. Alaram telah berbunyi namun kau juga tak terbangun tadi.
Ah, benar. Kau ada janji dengan Kaito. Kau akan datang ke apartemennya. Memang kau berpakaian serapi dan secantik mungkin.
'Tapi untuk apa?'
Seperti cewek bodoh yang menunggu kepastian, pikirmu.
"Mama, aku pergi dulu ya."
Dengan transportasi yang seadanya, yaitu jalan kaki-kau menempuh jarak yang sedikit jauh. Perasaan diawasi muncul, mungkin karena kau keseringan membaca kisah yandere.
Kau melewati jalan di pinggir sungai, tepat di samping vending machine-tanganmu diraih. Terkejut, membuatmu berbalik ke arah orang itu.
"Mikuo?"
"Yo-"
"Kau mau apa? Kau ngikutin aku ya?"
"Tumben pakaiannya cantik banget. Ada acara apa?"
"Bukan urusan elo ya," jawabmu ketus.
"Kawain aku ke game center yok."
"Ngapain pula aku nemenin kamu yang sering ngehina aku dari dulu?!"
"Lah-"
"Ingat ya, jangan pernah anggap aku itu temen."
"Elah tunggu-"
Genggaman yang kuat itu berhasil kau lepaskan. Jalanmu cepat karena ingin menghindari Mikuo. Kau sudah berada di depan pintu apartemen Kaito. Lagian Kaito memberikan kunci cadangan untukmu. Mungkin, hanya untukmu. Kau membuka pelan pintu, berniat agar tak membangunkan Kaito.
Namun kau mendengar suara rintihan dari kamar Kaito. Suara ecchi yang sangat luar biasa. Mungkin menodai telingamu yang suci. Dari balik celah pintu yang terbuka, kau mengintip sedikit. Wajahmu merah memanas melihat hal itu.
Meski sudah biasa melihat Kaito membawa perempuan lain ke kamarnya, namun baru kali ini kau sadar akan keparahan selingkuh Kaito. Hal yang selama ini disembunyikan Kaito darimu.
Berakhir menjadi mimpi buruk terbesar bagimu. Dia menjalin hubungan badan dengan teman seangkatan dia. Kaito lebih tua setahun dan setara dengan Mikuo.
Mata dan perasaanmu tak bisa berbohong. Jiwa gadis perawan ini kacau balau melihat yang seharusnya tak dia lihat. Meninggalkan apartemen dan pergi ke sungai di dekat jalan.
Tempat dimana kau selalu menangis sendirian. Dimana cahaya mentari berkilau di jernihnya air.
"Kau tak apa?"
Suara Mikuo bergeming. Cowok yang paling kau benci, meskipun kepopuleran Mikuo hampir mencapai Kaito. Tentu saja, dia gonta ganti pacar.
"Nih minum."
Sekaleng air soda dingin jatuh di atas pahamu. Bukan, itu bukan bayanganmu tentang Mikuo. Itu benar - benar Mikuo ; Mengambil langkah dan kemudian duduk di sampingmu.
"Kau kenapa? Baru liat itu ya?"
Tangan Mikuo tertuju ke arah dimana kau bisa melihat balkon apartemen Kaito; sedang bercumbu di balkonnya dengan selingkuhannya. Kau memalingkan wajah. Itu pemandangan menyakitkan yang pernah kau lihat.
"Hei... kau ngapain nemenin aku?"
"Aku gagal hari ini. Hahaha" ia tertawa akan hal yang tak masuk akal.
"Gagal apaan? Harusnya aku yang ketawa kenapa aku masih mau sama Kaito."
"Ya gagal... Gagal untuk ngehindari kamu supaya nggak ngelihat hal begituan."
"Eh? Apa-"
"Kaito mulai ngelakuin itu udah sebulan juga. Yang kamu tiba tiba pulang di tengah jalan lah, yang kamu kena cipratan selokan lah... itu ulah aku supaya kamu gak liat hal begituan."
Deg
"Kalo kamu liat hal begitu, ntar telingamu gak suci lagi."
Wajahmu memerah dan memastikan itu benar - benar jawaban darinya.
"Jadi.. kau tak percaya akan rumor aku adalah wanita jalang Kaito ?"
"Ngapain juga percaya. Aku sudah mastiin kok. Dan aku yakin, kau menjaga keperawananmu."
Kau terdiam mendengar semua perkataan Mikuo. Hingga kau berucap-
"Kau benar benar Mikuo kan?"
"Hee~ kau kira aku ini apa? Tumbuhan?"
"Bukan- bukan maksudku-"
Tawa Mikuo lepas hingga ia mengelus kepalamu.
"Kamu lucu banget sih. Aku harap kau tak membenciku lagi, (y/n).."
Dag Dig Dug
Kau meletakkan tanganmu di atas dada kirimu, mendengarkan detak jantungmu sendiri. Mikuo itu berbeda dengan Mikuo yang selama ini kau benci.
"Hei, my lady. Kau mau jadi pacarku?"
- The End -
A/N: Aku ngasih judulnya buah manggis karena manggis itu kulit luarnya keras dan pahit, ibaratkan pandangan MC kepada Mikuo, namun Mikuo layaknya isi buah manggis. Buahnya putih bagaikan mutiara dan manis. Itulah sifat Mikuo yang tertanam di sini.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top