Flashback?
ᑎOTᗴ: 𝐆𝐮𝐲𝐬, 𝐤𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐠𝐰 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐦𝐚𝐥𝐞𝐬 𝐛𝐮𝐤𝐚 𝐲𝐭, 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐤𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐠𝐰 𝐦𝐚𝐥𝐞𝐬 𝐛𝐢𝐤𝐢𝐧 𝐞𝐩𝐬 𝟑 𝐧𝐲𝐚, 𝐠𝐰 𝐣𝐚𝐝𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐢𝐤𝐢𝐧 𝐢𝐧𝐢 𝐲𝐚, 𝐣𝐮𝐝𝐮𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐟𝐥𝐚𝐬𝐡𝐛𝐚𝐜𝐤 𝐢𝐭𝐮 𝐤𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐟𝐥𝐚𝐬𝐡𝐛𝐚𝐜𝐤 𝐤𝐞𝐫𝐚𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐯𝐞𝐫𝐦𝐢𝐥𝐢𝐨𝐧 𝐩𝐚𝐬 𝐤𝐚𝐤𝐞𝐤 𝐭𝐮𝐚 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚 (𝐫𝐞𝐚𝐝=𝐁𝐥𝐚𝐧𝐞/𝐃𝐢𝐚𝐦𝐨𝐧𝐝) 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 -𝐒. 𝐀𝐲𝐨𝐧
𝐁𝐭𝐰 𝐠𝐰 𝐮𝐩𝐥𝐨𝐚𝐝 𝐢𝐧𝐢 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐠𝐤 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐢𝐧 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐲𝐠 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐚𝐡 (𝐲𝐠 𝐣𝐮𝐝𝐮𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐢𝐭𝐮 '𝐚𝐰𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐫𝐮') 𝐮𝐩𝐥𝐨𝐚𝐝-𝐒. 𝐀𝐲𝐨𝐧
𝐀𝐝𝐚 𝐭𝐲𝐩𝐨? 𝐊𝐥𝐨 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐭𝐚𝐮 𝐲𝐚 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐤𝐮 𝐛𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐧-𝐒. 𝐀𝐲𝐨𝐧
"Marvel" itu perkataan seseorang
"(Mefelz)" itu batin seseorang
:MoenD: itu telepati seseorang
▀▄▀▄ 𝒕𝒚𝒑𝒐 𝒊𝒕𝒖 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂𝒘𝒊 ▄▀▄▀
.
.
.
.
.
༺ღ༒ hׁׅ֮ɑׁׅ℘℘ᨮׁׅ֮ ꭈׁׅꫀׁׅܻ݊ɑׁׅժׁׅ݊ꪱׁׁׁׅׅׅ݊ꪀᧁׁ...༒ღ༻
"Hey Henry, dimana kakakmu." Malik memasuki sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat beberapa orang
"Mau ngapain lu nyari Jack of Heart" Calvin bertanya kepada Malik (OC cuk yg jadi jack of Heart🙂)
"Yaelah cuma nyari doang." Malik menjawab per Calvin
"Jangan bilang lu suka sama 'dia' ya, terus lu pen nembak 'dia' ya." Kata Alesia
"Buat apa bang Malik mau nembak kakakku tpi megheka beghdua aja dah nikah." Henry menunjukkan ekspresi bosannya
"Lah dah nikah?" Calvin melotot karna terkejut
"Hah, kapan mereka berdua nikah." Alesia bertanya
"Kok gw gk di undang." Azre berkata ke pada Henry dan Malik
"Ketinggalan zaman kalian." Nelson duduk di sofa dengan posisi kaki di atas dan kepala di bawah
"Lagian pas 1 bulan yang lalu Zifa sama kak Labra ngajak kalian pergi kaliannya nolak." Zifa mempoutkan bibirnya
"Lu gk bilang klo lu ngajak ke nikahannya mereka zifaaaaa." Raut wajah Alesia seperti orang yang kehilangan tiket makan makan gratis 🗿
"Tidakkk aku melewatkan acara makan makan gratis ಥ_ಥ." Calvin sedang meratapi nasibnya di pojokan
"Yaampun, pikiran kalian isinya cuma makanan gratis." Lia memijat pelipis nya karena tingkah laku mereka
"Kan zifa pas itu bilang kek gini, 'eh kalian mau ikut pergi ke pernikahan kagak' dan kalian menjawabnya 'enggak ah zif, lagi males pergi soalnya, lain kali aja ya' yaudah ku tinggal." Zifa berkata dengan raut wajahnya yang cemberut
"Keknya gw emang yg salah denger deh." Alesia berkata dan di setujui oleh Calvin
"Kirain pernikahannya siapa." Azre membersihkan pancingan kesayangannya 🗿 (jujur, si azre emang gk tau itu nikahannya siapa karna beberapa hal yg cukup rahasia, lebih tepatnya karna di batasi script Sih kekuatannya :V)
"Dari pada kalian sedih karna ke tinggalan makan gratisnya gw traktir besok malam deh, jadi kalian bisa makan sepuasnya." Malik berkata pada mereka semua
"Bang, gw juga di tghaktir kan bang." Henry berkata kepada malik dengan ekspresi seperti anjing yg di buang oleh pemiliknya (btw gw gk typo, tpi ku sengaja🗿)
"Pake nanya, ya di traktir lah, kan lu adek ipar gw night- Eh- I mean Henry." Kata Malik
"Thank you bang malikkkkk, kasih sayangku padamu jadi menambah sekitagh 1 juta." Henry memeluk malik dengan erat
"Wkwkwkwkwk kok kmu imut sih Night." Malik mencubit pipinya Henry
"Bwang, jwangan pwipi ku jugwa atwuh." Henry berkata kepada Malik
"Sorry sorry, gw gk sengaja tapi niat." Malik bercanda dengan mengubah raut wajahnya menjadi seperti orang polos (read:tolol 🗿)
"Anj." Henry mengumpat dengan lirih
"Yaudah gw pen pergi dulu ya tatatititutu." Malik mengatakan seperti itu karena habis menonton film bbb pas di luar script 🗿🔪
"Tunggu, Diamond tau tidak kalau kau sudah menikah." Calvin berteriak agak keras
"Jika kalian mengatakan nya kepada bajingan tua itu, aku tidak akan segang segang memenggal kepala kalian satu persatu." Malik mengatakannya dengan nada rendah yang terdengar mengancam lalu pergi dari ruangan itu
"Malik sebenarnya memiliki lebih dari sekadar konflik kecil dengan Diamond kan?" Azre bertanya kepada orang yg ada di ruangan tsb
"Yang ku tau itu bang malik itu membenci Diamond lebih daghi membenci semua orang yang ada di dunia ini.
Dan yang ku dengagh dari kakakku sih Malik membenci Diamond kaghena Diamond lah yang menyebabkan ibunya dan adiknya peghgi dari Keghajaan.
Untuk alasan mereka berdua pergi sih aku gk teghlalu tau juga, soalnya kakakku tidak membeghitahu ku." Henry memandangi teh nya yang baru setengah diminum
"Siapa adiknya Malik." Alesia bertanya kepada Henry
"Aku tidak tau, tapi aku sudah memiliki 1 oghang yang menjadi kemungkinan bahwa 𝒅𝒊𝒂 adalah adiknya bang malik.
𝑫𝒊𝒂 adalah seseoghang yang tangguh, aku mengatakannya begitu kaghna pada suatu haghi ada peghtandingan di suatu daeghah yang sangat jauh dari VivaLand.
Peghtandingan itu di adakan kaghna pemimpin salah satu fghaksi sudah sangat tua, ya walaupun gk setua ghaja Elheims, pemimpin itu tidak memiliki ketughunan, jadi peghtandingan itu untuk mencaghi penguasa baru yang layak.
Dari sekian banyak peseghta hanya 𝒅𝒊𝒂 yang teghmuda di peghtandingan itu, ah intinya 𝒅𝒊𝒂 itu saat itu beghumugh [berumur btw 😭] sekitar 7-8 tahun dan 𝒅𝒊𝒂 adalah yang teghmuda di sana, dan bayangkan saja bahwa 𝒅𝒊𝒂 memenangkan semua peghtandingan yang di adakan.
Dan peghtandingan yang di tandingkan itu meliputi kekuatan, ketangkasan, ketahanan, kelincahan, kebijaksanaan, keadilan, kejujughan, dan jangan lupa kepandaian dalam akademi, non akademi dan juga dalam mengatur stghategi.
Bayangkan loh bayangkan seberapa peghfect adeknya bang malik." Henry menjelaskan panjang kali lebar kali tinggi (yg gak maksud henry ngomong apa tinggal ganti huruf gh nya jadi r, aing gabut banh jadi tak ganti😭)
"Hah... 𝙐𝙝𝙪𝙠* 𝙪𝙝𝙪𝙠* ghah, khkhkhkhkhk tholong." Calvin keselek lalat karna dari tadi dari tadi mangap mulu
"HAHAHAHAHHAHAHA MAMPUS LU ANJING." Alesia tertawa terbahak-bahak
"AHAHAHHAHAHAHHAA aduh perut gw, ahahahahahaha." Nelson dan Azre tertawa sambil berguling guling di lantai
"Pfftt.. Kok lucu sih anying." Labrador berusaha menahan tawanya
Bugh... (Suara punggung di pukul)
"Hoek... Anj punggung gw sakit cok 𝙪𝙝𝙪𝙠* 𝙪𝙝𝙪𝙠*." Lalat tersebut keluar dari tenggorokan nya Calvin (bukan muntah banh, suaranya emang kek orang pen muntah 🗿)
"Gimana mending kan." Lia menyodorkan gelas berisi air transparan (bener kan airnya transparan, soalnya yg ku tau klo air yg warna putih itu susu '-')) ke Calvin
"Tapi tetep aja sakit Liaaa." Calvin merengek seperti anak kecil
"Btw nama fraksinya apa?" Labrador bertanya sambil menyesap kopinya yang sudah dingin
"Nama fraksi nya itu B****, berada di daerah B**** K**." Nelson membersihkan pakaiannya dari debu (yg gk tau nama fraksinya itu sangat keterlaluan sekali ygy wkwkwkwk 😈)
"Ohh daerah yg jauh banget itu, yg klo gk salah itu di arah Barat VivaLand dan harus melewati padang pasir tempat kerajaan zerberus dan juga harus melewati sebuah kota mati yang di sebut '𝑲𝒐𝒕𝒂 𝑷𝒂𝒓𝒂 𝑵𝒂𝒈𝒂 𝑳𝒖𝒎𝒆𝒔𝒈𝒂𝒓𝒅' " Zifa berkata dengan ekspresi imut yang terpasang di wajahnya
"Nah iya yg itu." Nelson mengiyakan perkataan Zifa
"Namanya 𝒅𝒊𝒂 siapa." Calvin bertanya ke Henry
"Namanya adalah Elestial Chaghles Haghviell Delvino, di dunia maya, btw kalian jangan nanya dunia maya itu apa, 𝒅𝒊𝒂 di kenal dengan nama ElestialHD.
Nama kekasihnya adalah N**** Diabolik Kusuma, atau biasa dikenal sebagai Miguel, nama panggilan Elestial itu klo gk salah itu VelVel, Eles, Elestial, Stark, Ubi, dan Esta, nama panggilan Esta itu panggilan kesayangan dari ibunya.
Dan menughutku walaupun Elestial itu cowo, tapi dia itu cantik bet asuuu" Henry sesekali menyesap teh nya (nama panggilannya di rombong gk tuh :V, btw nama panjangnya itu Marvel Charles Harviell Delvino)
"Btw kalian dah tau belum nama ibunya Malik." Lia menyenderkan punggungnya di kursi
"Belum." Yang lain menjawab pertanyaan nya Lia
"Nama ibunya adalah Marlina Gabriella El Delvino." Lia membersihkan pakaiannya yang agak kotor
"Yang benar kamu Lia." Henry dan Nelson berkata dengan kompak
"Di salah satu potretnya di Kastil Vermilion, aku melihat namanya disana, dia sangat cantik bagaikan malaikat, rambutnya coklat berkilau dan mata berwarna hijau emerald, seharusnya Diamond menyesal dengan perbuatan yang telah dia lakukan sampai sampai istrinya meninggalkan." Lia berkata dengan senyum mirisnya
"Masalahnya guys, nama ibunya Elestial emang yang tadi Lia katakan." Henry menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Pantesan Malik sama Elestial cantik, ternyata Ibunya adalah putri dari keluarga bangsawan yg bermaga Delvino." Nelson kembali duduk di sofa dengan kaki di atas dan kepala di bawah 🗿
"Memangnya kenapa." Azre bingung dengan ucapan Nelson barusan
"Delvino adalah kerabat dekat keluarga Onggara, dan otomatis keluarga Delvino adalah keturunan Dewa Onggara, dan katanya leluhur Keluarga Delvino itu adalah seorang Malaikat lebih tepatnya fallen angel sih, dan leluhur keluarga delvino juga ada yang seorang Veela, makanya Malik sama Elestial cantik ya walaupun mereka berdua cwo." Nelson menjelaskan nya ke Azre
"Jadi ada kemungkinan untuk Malik dan Adiknya memiliki sihir cahaya." Zifa berkata sambil memainkan rambutnya
"Sepertinya iya." Labrador menyetujui perkataan nya Zifa
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Malik, hari sudah mulai gelap, ayo kita kembali ke vermilion." Seorang pemuda berambut hitam dan mata berwarna ungu Amethyst yang menyala dalam gelap sambil duduk di pinggir tebing
"Sebelum itu, berjanjilah kita tidak akan terpisah." Malik berkata kepada pemuda itu
"Jikalau kita tidak sengaja terpisah, aku akan berusaha untuk kembali bersamamu." Pemuda itu mengusap lembut pipinya Malik
Malik pun memeluk pemuda itu dan berkata. "Aku sangat mencintai mu, Van."
Pemuda itu membalas pelukannya Malik dan membalas perkataan nya Malik. "Aku juga sangat mencintaimu, luv." (Plis, gw yg nulis ini berasa kek jadi nyamuk cuk 😭)
Chuup...
Dan mereka bedua berciuman saat matahari terbenam.
(SKIP COK SKIP, JANGAN DI LANJUT ENTAR BAHAYA KLO DI SIMAK TERUS, SOALNYA MEREKA MAU ngelakuin sesuatu 😭😭😭)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Yang mulia Diamond, sepertinya saya sudah menemukan cara agar mereka berdua terpisah." Nafa menunjukkan sesuatu di salah satu halaman di buku
"Bagus nafa, aku tidak sia sia memilihmu untuk menjadi calon istri putraku.
Sayangnya kita harus menunggu cucuku lahir, aku tidak ingin cucuku yang belum lahir kenapa napa.
Kau tidak keberatan jika yang menjadi pewaris bukanlah anakmu dengan putraku, soalnya yang bisa menjadi pewaris hanya anak dari hasil pernikahan pertama." Diamond bertanya kepada Nafa
"Tenang saja yang mulia, saya tidak keberatan, saya juga akan menyayangi anaknya Malik walaupun bukan darah daging ku, asalkan Malik menjadi milikku." Nafa menjawab dengan jujur
"Baguslah kalau begitu, aku turut senang mendengarnya." Diamond berkata kepada Nafa
.
.
.
.
.
.
sᴇᴛᴇʟᴀʜ ʟɪᴋᴏ ʟᴀʜɪʀ...
"Malik putraku, kau ingin putramu diberi nama siapa." Diamond memandangi cucunya yang di gendong malik dengan ekspresi antusias
"Untuk nama depan, aku ingin menamainya dengan nama Liko, bagaimana dengan nama tengahnya Van." Malik bertanya kepada pemuda yang sedang duduk di dekatnya
"Untuk nama tengah ku beri nama Vanezreal, aku sengaja mengambilnya dari nama anda yang mulia Diamond, untuk menghormati anda." Pemuda itu menatap Diamond dan di tatapannya di balas oleh Diamond
"Aku turut tersanjung, karna hal itu aku perbolehkan cucuku memiliki marga Onggara di belakang namanya." Diamond tersenyum sambil menatap cucunya
.
.
.
.
.
.
Singkat cerita, Malik dan Pemuda itu di beri sebuah ramuan oleh Diamond dan Nafa yang menyebabkan mereka tidak mengingar satu sama lain.
Diamond cukup menyesal dengan keputusannya, tapi dia mengabaikan rasa menyesal nya, sedangkan Nafa bahagia karna bisa mendapatkan malik (IYA, TAPI GK BISA NIKAH SAMA MALIK KARNA MALIK SAMA PEMUDA ITU BELUM MENANDATANGANI SURAT CERAI, AHAHAHAHAHAHA)
.
.
.
.
.
.
.
sᴋɪᴘ sᴀᴀᴛ ʟɪᴋᴏ ʙᴇʀᴜᴍᴜʀ 4 ᴛᴀʜᴜɴ...
"Liko apa kau senang jika kau memilili adik baru." Malik berkata kepada putra kesayangannya
Senyuman Liko mendadak luntur hanya karna kalimat 'adik baru'. "Adik? AKU TIDAK MAU ADIK, AKU TIDAK INGIN MEMILIKI SEORANG ADIK, AKU TIDAK INGIN HARUS MEMBAGI AYAH DENGAN ORANG LAIN TERMASUK ISTRIMU ITU AYAH, AKU TIDAK MAU, POKOKNYA AKU TIDAK SETUJU." Liko membentak Malik
"Liko sayang dengarkan ayah, ayah selalu melihatmu kesepian, jadi ayah pikir kau menginginkan seorang adik." Malik berkata kepada Liko dengan nada yang lemah lembut (fiks Malik kerasukan 🗿)
"Mungkin aku ingin memiliki adik, tapi bukan sekarang, karna aku tidak ingin membagi kasih sayang ayah dengan siapapun." Liko berkata sambil menundukkan kepala
.
.
.
.
.
.
.
"Liko sayang, ayah punya berita bahagia untukmu, kau akan memiliki seorang adik, ibumu sedang mengandung." Malik berkata dengan ekspresi bahagia
"Sudah berapa lama istrimu mengandung ayah?" Liko bertanya kepada Malik
"Sudah 7 minggu Liko." Malik mengabaikan Liko yang tidak menyebut Nafa dengan sebutan Ibunda
"Oh oke, ayah, berjanjilah jika istrimu melahirkan, kau tidak akan membagikan kasih sayangmu kepada anak itu." Liko berkata dengan nada serius
"Maaf kan ayah Liko, ayah tidak janji, adikmu juga butuh kasih sayang dari ayah nak." Malik berkata denang nada sedih karna tidak bisa berjanji
"Yasudah, aku akan kembali ke kamarku." Liko berkata dengan nada datar nya (anak durhaka yang tidak sopan ke orang tuanya🗿) dan Malik merasa bersalah karna membuat putranya marah (ekspresi malik kek emak emak yg di bentak sama anaknya pas di ind*siar loh, tau kan 🗿)
.
.
.
.
.
.
"Kak Rafel, apakah kau bisa mengajariku pesona memori?" Liko bertanya kepada Panglima Rafel
"Untuk apa kau ingin mempelajari mantra itu?" Rafel kembali melontarkan pertanyaan ke Liko
"Aku ingin melakukan sesuatu yang cukup keji, tapi aku tidak ingin mengambil resiko ketauan." Liko menjawab pertanyaan dari Rafel
"Untuk siapa." Rafel kembali bertanya
"Pake nanya, untuk jalang itu lah siapa lagi emangnya." Liko menjawab dengan judes
"Baiklah, jika untuk jalang itu, aku akan mengajarimu Liko Ahahahhahahaha." Rafel menyetujui Liko untuk mengajarinya menggunakan pesona memori tersebut
"HORAAAAAA, Em... Btw kak, kau tadi melemparkan jimat privasi kan? Aku tidak mau ada yg mendengar percakapan kita." Liko memandang Rafel
"Ayolah Liko, aku tidak melupakan hal itu, apa lagi aku juga menggunakan jimat notice-me-not agak tidak ada yang mengganggu kita." Rafel tersenyum ke arah Liko
"Syukurlah, ku pikir kau pikun sampai sampai lupa memberi jimat privasi." Liko berkata dengan nada mengejek
"Hey, apa apaan kamu Liko, sampe sampe ngatain aku pikun segala, kau pikir aku kakek tua yang sering pikun apa." Rafel tidak terima dengan perkataan Liko
"Ohya, klo masih muda kenapa sebagian rambut mu berwarna putih, kau tau kau mengingat kan ku pada es kiko." Liko berkata dengan nada menyindir
"Heh, rambutku sebagian berwarna putih juga karna keturunan, lagian rambut putihku yang di kombinasikan wajahku yang tampan membuatku terlihat perfect." Rafel menyisir rambutnya ke belakang seolah olah dia diperhatikan banyak cwe cantik 🗿
"Cih narsis, lu ketularan si bensin kah, ato lu ketularan si motor." Liko menatap Rafel dengan tatapan datar andalannya 🗿
"Eh u-udah ayuk kita latihan, dari pada tambah melenceng dari alur." Rafel mendorong Liko ke arah perpustakaan milik Indra
.
.
.
.
.
.
.
.
sᴋɪᴘ 1 ʙᴜʟᴀɴ ʀᴏʀ...
Di suatu pagi, ada seorang pangeran tampan nan imut sedang berada di belakang istana yang sepi berdiri di puncak tangga sambil menikmati angin yang menerpa tubuhnya.
Pangeran itu menikmati waktunya sendirian disana tanpa mempedulikan sekitar, dan saat tengah menikmati waktunya sendirian, ada seseorang yang mendatangi pangeran itu.
"Liko putraku, apa yang sedang kau lakukan disini." Seorang wanita cantik (cantik dari mana anjing) berambut pink (warna rambut kutukan di vifan 🗿) dan mata berwarna ungu (warna janda 🗿) sedang menghampiri pangeran itu a.k.a Liko
"Bukan urusanmu, dan apa yang anda lakukan disini yang mulia ratu." Liko berbicara tanpa menatap lawan bicaranya
"(Apa salahku sampai sampai Liko tidak ingin memanggilku ibu) aku hanya ingin berjalan jalan Liko, kau tau jika aku akan cepat bosan jika berada di dalam istana terus menerus, Liko sudah lama ya kita tidak mengobrol satu sama lain." Nafa berdiri di samping Liko sambil mengikuti arah pandang Liko
"Aku harus pergi, aku ingin meminjam buku milik kak indra, aku juga tidak ingin membuang buang waktu untuk saling mengobrol satu sama lain." Liko membalikkan badan dan ingin menuju ke tempat Indra berada
"Liko putraku, kumohon temani diriku sebentar saja, lagipula kita sudah lama tidak saling mengobrol satu sama lain, kumohon liko, kumohon." Nafa memegang salah satu tangan Liko untuk mencegah Liko pergi
"Hah... Baiklah baiklah, kita akan mengobrol, tapi tolong lepaskan tanganku dan jangan sentuh sentuh diriku lagi, yang mulia ratu." Liko berkata sambil menekan nada bicaranya saat dia berkata 'yang mulia ratu'
Nafa melepaskan pegangannya dengan canggung dan berkata. "Em... Liko, bolehkan aku bertanya sesuatu padamu."
"Anda ingin bertanya apa yang mulia." Liko bertanya kepada Nafa
"Kenapa kau seperiti membenciku Liko, apa yang pernah aku lakukan sampai sampai kau seperti itu padaku." Nafa menatap taman belakang dengan tatapan sendu
"Kau mau tau kenapa diriku membencimu kan." Liko berkata dengan nada rendah
"Tentu saja, mungkin aku bisa melakukan sesuatu agar kau tidak membenci ku lagi." Nafa memandang ke arah seekor kucing yang sedang tidur di bawah pohon beringin (anggap aja ada pohon beringin di belakang istana vermilion 🗿)
"Aku ragu kalau kau bisa di maaf kan.
Abaikan apa yg ku ucapkan tadi, salah satu alasan aku membencimu adalah 𝐤𝐚𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐧𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐧𝐢 𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐡 𝐝𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐲𝐚𝐡." Liko masih memandang ke tempat yang sama tetapi dengan tatapan kemarahan
"Maksudmu apa Liko, aku tidak mungkin berselingkuh dari Malik, aku sangat mencintai Malik, kau pasti tau itu Liko." Nafa memandang putranya (bukan putranya sih) dengan pandangan terkejut
"Gk usah bohong, walaupun aku tidak ada disana tapi aku memiliki seorang informan kau tau, aku tidak sebodoh itu untuk membiarkan kau berada di dekat ayah ku tanpa sepengetahuan ku, apa lagi kau bertindak seolah olah kau adalah istri ayahku." Liko mengepalkan erat kedua tangannya
"(Siapa, siapa informan itu)." Nafa berfikir seseorang yang bisa menjadi informannya Liko. "(Ah, pasti itu adalah panglima rafel, soalnya dia yg sama sekali tidak pernah menghormati ku)."
"Kau mau tau kenapa ayahku tidak pernah mau menidurimu ataupun tidur satu kamar denganmu?
Tentu saja itu karenaku, aku menyuruh ayah melakukan hal itu, karna ayahku tidak ingin aku marah ataupun kecewa ahahahahaha.
Walaupun kau berusaha untuk membuat ayah mabuk, kak rafel akan selalu memastikan ayah sendirian atau memberikan ayah ramuan yg bisa meredakan mabuk.
Tapi aku dan kak rafel tidak memerlukan ramuan itu lagi sih, soalnya sekarang ayah jadi lebih sulit untuk mabuk, karna batasan ayah untuk meminum alkohol itu dah ada di atas 5 botol, jadi aku tidak terlalu khawatir akan hal itu." Liko mulai kembali relaks
"Apa cuma itu kau membenci ku Liko." Nafa mengucapkan hal itu tanpa rasa bersalah sedikitpun
"Aku juga membenci kakek sama sepertimu.
Kalian berdua sudah membuat kedua orang tuaku terpisah, dan kalau kau mau tau ada kemungkinan father sekarang sedang sakit sakitan karna telah dipisahkan dari kekasihnya.
Dan kau mau tau bagaimana aku tau semua itu.
Selama ini panglima vermilion yang katanya setia dengan kakek ku lebih memilih diriku untuk memimpin mereka dari pada kakek ku sendiri.
Ya, kau tidak salah dengar yang mulia ratu, kak Rafel, Kak Indra, kak okims, kak matem, mereka memihakku, mereka yang telah mengajariku banyak hal, tapi yang paling banyak membantu adalah kak rafel.
Mereka mengajariku sihir, bela diri, dan yang paling penting kak rafel mengajariku cara membunuh seorang jalang seperti dirimu." Liko menatap Nafa dengan tatapan seperti orang gila (ges disini rafel belum gila ges, rafel gilanya pas s2, Liko disini agak gila itu karna keberadaan Nafa di sekitarnya :))
"Kau tau menggunakan sihir itu di larang, kakekmu akan murka Liko." Nafa 'sok' menasehati Liko
"Ohya, kau pikir aku khawatir, dan kau pikir kau bisa mengatakan apa yg aku katakan hari ini kepada orang lain?
Tentu saja tidak, karna aku tidak akan membiarkanmu pergi dari sini dengan sehat wal'afiat, dan juga penderitaan mu akan di mulai sekarang." Liko mendorong Nafa sampai jatuh menggelinding ke bawah (tenang kok ges, tangganya cuma 57 pijakan doang tingginya :3)
"AKHH.... TOLONG..." Nafa menggelinding dan pada akhirnya kepalanya terbentur ke batu
(AHAHAHAHHAHAHA 😭😭😭)
(kau memang benar, Aaaaaaa~, karna tapasya mencintaimu firr, itu semua bohong icha, Aaaaaaa~ Aaaaaaa~, coba lihat dirinya kau sayang padanya?, hek...hekkk..., Lalu apa dia sayang padamu?//gabut cok, tiba tiba lewat di kepala ku 😭)
"Kau tidak akan mengingat apapun yang mulia ratu 𝒐𝒃𝒍𝒊𝒗𝒊𝒂𝒕𝒆 //pesona memori (klo gk tau tinggal cari di google)// akhirnya gk ada bukti klo gw yg ngelakuin hal ini.
Ini baru awalnya yang mulia ratu." Tangan kiri liko tiba tiba sedikit berubah, dan Liko menghilang seperti di telan bayangan (maksudnya Liko itu make sihirnya biar bisa kabur lewat bayangan loh, maksud gk?)
(Anggap tangan kiri Liko jadi kek foto yg diatas)
(Fotonya kek biasa, nyolong dari pin)
(Fotonya klo ilang kalian bilang ya)
"Wow, bagaimana dia melakukan itu." Seorang Pria berjubah hitam dan warna rambut bewarna merah (walaupun warna rambutnya gk terlalu keliatan kalo kejauhan) menatap kagum apa yang baru saja Liko lakukan
"Mestilah, keponakanku gitu loh." Ucap seseorang pria ber hoodie hitam dengan lambang petir putih di dadanya dan menggunakan masker hitam (jelas lah dia siapa :))
"Tunggu, bukannya kakakmu pengguna sihir cahaya, lalu dari mana asal sihir gelap milik Liko." Pria berjubah itu bertanya kepada pria ber hoodie itu
"Ish, kan bang malik ketu-r-unan Pend-r-agon, jadi bang malik bisa make sihi-r gelap, walaupun Diamond cuma memiliki sihi-r au-r-a." Pria ber hoodie itu cukup kesulitan mengatakan huruf R
"Klo cadel jangan di paksain, entar elu kelamaan ngomong nya." Pria berjubah itu menatap Nafa dari kejauhan tanpa terlihat ingin menolongnya
"Ish, klo kita ketangkep kan megheka gk akan cepat menyadaghi klo aku cadel." Pria ber hoodie itu membombastic pria berjubah itu
"Btw bagaimana kabar kakakmu, kudengar kakakmu terkena penyakit yang cukup parah, dan kapan kakakmu terkena penyakit itu." Pria berjubah itu mengawasi sekitar
"Ah itu, penyakit itu di diagnosa sudah menyeghang kakak sekitagh 3 bulan setelah kejadian 'itu', doktegh bilang itu adalah penyakit sihigh yang sangat langka, belum ada obat atau ghamuan yang bisa menyembuhkan nya, hanya ada ghamuan untuk menghambat penyakit itu saja.
Untuk nama penyakit aku sih gk tau, tapi penyakit ini sama beghbahayanya dengan cacagh naga, awalnya penyakit ini tidak teghlaku mencolok gejalanya, kakakku cuma kelelahan dan pusing saja.
Lalu kelamaan sihigh kakakku tidak bisa di kendalikan, jadi kakakku tidak lagi menggunakan sihigh nya, tpi untung lah penyakit kakakku akhigh akhigh ini tidak sepaghah biasanya.
Tapi tetap saja kakakku haghus di pindah kan ke ghumah sakit di fghaksi Gghoundeghs [read:Grounders], soalnya doktegh yang ada di Ytmcity mengatakan jika doktegh terbaik ada di sana." Pria ber hoodie itu menundukkan kepalanya (siapa disini yg masih inget fraksi Grounders :V)
"Siapa memangnya dokter itu." Pria berjubah itu mendudukkan dirinya di atas pohon
"Namanya Ghevan [Revan 🗿], dia kakaknya panglima Ghafel [Rafel], Ghevan adalah sahabatnya Miguel dan Elestial, setauku sih gitu." Pria ber hoodie itu menatap kucing yg lewat (Nafa cuma jadi tontonan mereka berdua njir, bukannya di tolongin :))
"Btw ucapkan Gws dari beberapa royal knights yang tersisa untuk kakakmu, walaupun aku gk tau azre dimana, tpi gpp, dan juga ke kakakmu untuk semangat dan jangan putus asa dengan hidupnya walaupun hanya karna penyakit itu, dan kami akan mencari cara agar semuanya kembali normal." Pria berjubah itu menepuk pundaknya pria ber hoodie beberapa kali
"Thanks ya untuk ucapannya, aku haghus peghgi dulu, aku akan selalu mengabaghi kalian menggunakan bughung hantu yang seghing ku gunakan, Adieu Calvin." Pria ber hoodie itu menyebut nama Pria berjubah itu
"Sampai jumpa juga Henry." Calvin beranjak pergi dari tempat itu
.
.
.
.
.
.
𝙳𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚙𝚞𝚜𝚝𝚊𝚔𝚊𝚊𝚗 𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚗𝚍𝚛𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚍𝚊 𝚍𝚒 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚕𝚎𝚖𝚊𝚛𝚒...
"Hallo kak indra, kak rafel, kak okims dan kak matem." Liko muncul dari bayangan milik Rafel dengan wajah yang berseri seri (agak laen emang 🗿)
"Halo Liko, tumben kau muncul dengan wajah berseri seri, apakah kau habis melakukan sesuatu yang menyenangkan." Indra mengelus surai hitam milik Liko
"Tentu saja aku habis melakukan sesuatu yg luarrrrr biasa, tapi aku tidak tau kalian akan senang atau marah." Liko menatam mereka satu persatu tanpa melunturkan senyumannya
"Beritahu saja, kami penasaran tau." Okims mendekati Liko, Rafel, Matem dan Indra
"Sepertinya kau habis mencoba mantra obliviate." Rafel menatap Liko sambil menunjukkan smirk andalannya
"Benar kata kak rafel, aku berhasil mengeluarkan sedikit unek-unek ku pada Jalang itu, dan kalian tau,
Aku seperti berhasil membunuh bayi yang ada di perut jalang itu, walaupun aku tidak berhasil membunuh jalang itu, dan juga aku berhasil menghapus ingatannya, jadi dia tidak akan mengingat siapa yang mendorongnya, jadi aku tidak akan mengatakan bahwa akulah pelakunya.
Aaaaaaa senangnya~ dan kedepannya kita harus menyusun rencana untuk membuat jalang itu merasakan neraka, Aaaaaa~ aku tidak sabar untuk melakukan nya." Liko berkata dengan binar yang terlihat di matanya
"Kau agak seperti orang gila Liko, tapi itu sangat luar biasa, tutor dong puh sepuh, aku juga pen balas dendam." Matem berkata dengan ekspresi excited
"Beri hormat pada yang mulia Liko karna telah membunuh janin milik jalang itu." Okims memberi penghormatan seperti emot ini ☞ 🛐
"Kau benar benar luar biasa pangeran Liko, kau memang putra dari Malik dan 'dia', rasa hormat ku padamu bertambah lebih dari 1 miliar, puja pangeran Liko." Indra ikut ikutan si Okims
"Kau benar benar mulia Liko, dan karna itu aku akan menurunkan egoku kali ini hanya untuk mu Liko, PUJI PANGERAN MAHKOTA." Rafel ikut ikutan seperti Indra dan Okims
"Ayo puji pemimpin kita yang paling mulia." Indra mengatakan ini kepada Rafel, Matem dan Okims
"PUJI." Rafel, Matem dan Okims menyahut ucapan Indra (panglima vermilion gk ada yg waras anying 🗿)
"(Gw ikutan ah) Ahahahahaha, ayo puji aku terus menerus, karna aku adalah dewa penyeimbang antara kegelapan dan cahaya ahahahahhaha." Liko ikut membanggakan diri nya sendiri (pantesan, pemimpin nya aja gila, gimana panglima nya gk gila coba 🗿)
.
.
.
.
.
.
𝚂𝚔𝚒𝚙 𝚜𝚎𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚠𝚊𝚛𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚖𝚊𝚒𝚗 𝚍𝚒 𝚝𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚍𝚎𝚙𝚊𝚗 𝚒𝚜𝚝𝚊𝚗𝚊...
"Ihh lucu banget kucingnya, kak, tolong minta ke ayah buat memelihara kucing ini dong, soalnya ni kucing imut banget." Liko mengelus kepala kucingnya
(Anggap aja kucingnya itu jenis kucing sihir ygy)
(Dapet dari temen fotonya)
"Tentu saja Liko, kami akan meminta izin ke yang mulia Malik agar kamu bisa merawat kucing itu." Okims menyetujui perkataan Liko
"Ah, ternyata kalian ada disini." Blane mendatangi mereka dengan raut wajah yang sedih (gw males make nama diamond anjir, soalnya kepanjangan :V)
"Ada apa kakek, apa ada masalah." Liko menatap Blane dengan tatapan polosnya, padahal Liko membatin karna menahan diri untuk tidak muntah karna menunjukkan wajah polosnya
"Ayo kita kedalam istana, ibumu di temukan pingsan dengan kepala yang berdarah karena terbentur batu." Blane mengajak Liko masuk ke dalam istana
"Lalu, bagaimana dengan bayi yg di kandung nya." Liko bertanya sambil mengikuti Blane
"Sayang nya, ibumu keguguran Liko." Blane sedih sekaligus marah dengan orang yang berani melakukan ini kepada menantunya (menantu dari mana anjing 🗿)
"Hah apa, (Yes, bayinya meninggal uy uy) kok bisa." Liko menatap Blane dengan ekspresi pura pura kaget
"Tabib kerajaan bilang bahwa ada kemungkinan ibumu di dorong oleh seseorang hingga jatuh dari atas tangga." Blane menatap sedih Liko karna mengira Liko sangat menanti kelahiran adiknya itu
"Oh begitu ya." Liko menundukkan kepalanya, dan tanpa sepengetahuan Blane, Liko tersenyum penuh kemenangan
𝙱𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚔𝚎 𝚙𝚘𝚜𝚒𝚜𝚒 𝚙𝚊𝚗𝚐𝚕𝚒𝚖𝚊 𝚢𝚐 𝚍𝚒 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕 𝚍𝚒 𝚝𝚊𝚖𝚊𝚗...
"Beneran keguguran anjir, gila, yang mulia Liko keren banget." Mata Okims berbinar bahagia
"Kalian lihat kan ekspresi kaget milik yang mulia Liko tadi, gw kira tadi yang mulia Liko beneran kaget loh." Matem menatap kagum Liko dari kejauhan
"Gk sia sia kita ikut Rafel dengan mendukung semua yang di lakukan yang mulia Liko." Indra mengelus kucing yang akan menjadi peliharaan Liko
"Selain bakatnya yang pintar memanipulasi orang lain, Liko juga pandai ber ekting, sepertinya Liko harus di beri piala Oscar." Rafel menatap bangga Liko dari kejauhan
"Hey Rafel, kau juga sepertinya harus di beri piala oscar." Okims mengatakan hal itu dan di setujui oleh Matem dan Indra
"Hey, kalian juga pantas mendapatkan piala Oscar tau." Rafel menatap mereka bertiga dengan tatap an datar
.
.
.
.
.
.
"Ayah jangan sedih terus, istrimu 'cuma' keguguran ayah, dia tidak tiada." Liko membujuk Ayah kesayangan nya dengan segala cara (rawr, anak idaman menurutku🗿💅)
"Liko, apa kamu gk sedih karna Nafa keguguran hmm?" Malik menatap Liko, dan terlihat air mata yang berada di sudut mata Malik
"Ayolah ayah, aku tidak terlalu memikirkan hal itu, lagian untuk apa aku membuang buang air mata itu hanya untuk wanita itu.
Ayah pleaseee jangan sedih yah, jangan membuang air matamu yang berharga hanya untuk wanita yang tidak kau cintai.
Ayah, aku mohon berhentilah menangis, lagian kehamilan wanita itu tidak masuk akal, pasalnya ayah dan wanita itu tidak pernah tidur satu ranjang, dan jarak terdekat kalian juga hanya 1 meter, bagaimana wanita itu bisa hamil yah.
Gk mungkin kan, ayah yang tidak pernah menyentuhnya,dia bisa hamil begitu saja" Liko menghapus air mata milik Malik yang terus terusan keluar
"Liko, jangan berburuk sangka pada ibumu sayang." Malik menatap Liko sedih
"Aku tidak pernah menganggap nya ibu ayah, aku aku tidak memerlukan ibu yang seperti dia, aku hanya butuh ayah di hidupku.
Bahkan aku ragu kalau dia adalah ibuku, bahkan kami tidak mirip, banyak orang mengatakan diriku itu replika dari figur keturunan Onggara ayah, mereka bahkan tidak pernah menyetujui yang katanya fakta kalau aku adalah keturunan Waverly.
Bahkan saat aku melewati kota, mereka selalu bilang aku lebih cocok menjadi putra dari pasangan kakaknya paman henry dan ayah, ketimbang putra dari ayah dan nyonya Nafa Aurelie Erl Waverly.
Kok gw tiba tiba jadi pengen wafer ya." Liko memeluk ayahnya dengang penuuhhh kasih sayang (suer gw suka sama nama panjang yg selalu dibikin luna anjir, bagus cok :D, walaupun gw gk terlaku suka namanya Nafa bagus bagus ☕🗿)
"Aku benar benar tidak tahu harus berbuat apa agar hubungan mu dengan ibumu kembali baik baik saja, Liko." Malik mengelus surai hitam milik Liko yang selembut sutra itu
"Tidak perlu repot ayah, ayah tinggal ceraikan saja dia, tapi jika ayah tidak mau ya aku gk bakalan maafin wanita itu walaupun kiamat menghancurkan over world." Liko menatap polos Malik
"Astaga Liko, Liko, kamu itu ya bikin ayah gemes sama kamu." Malik mencubit cubit pipinya Liko yang seperti Bakpao
"Aywah, jwangan pwipi ku jugwa atwuh." Liko berkata kepada Malik
"Ahahahhaha kamu lucu sih, aduh jadi dejavu dengan ucapannya henry dulu kan, kau benar benar versi mininya Henry, Liko, ya walaupun dirimu tidak cadel." Liko menatap Liko dengan senyum yang selalu ditunjukkan ketika seseorang mengenang masa masa indah di masa lalu
"Aku rindu paman Henry dan paman Nelson, terakhir aku bertemu sekitar hampir 1 tahun yang lalu.
Aku juga penasaran dengan sosok kakaknya paman Henry." Liko tersenyum sendu karna tidak pernah melihat sosok yang seharusnya sangat berperan penting dalam hidupnya
"Berdoalah agar dia cepat sembuh dan bisa ikut Henry mengunjungi Vermilion." Malik menatap lantai ruangan itu (btw malik tau henry punya kakak, tpi malik lupa wajahnya, suaranya, dan hubungan nya dengan dirinya)
"Tunggu, memangnya dia kenapa ayah." Liko terkejut dengan ucapan Malik barusan
"Sebenarnya Henry pernah mengirim surat padaku alasan kakaknya tidak pernah ikut merayakan ulang tahun mu, katanya kakaknya terkena penyakit berbahaya dan harus dirawat.
Kemungkinan dia untuk hidup sangatlah kecil, jika dia memiliki semangat hidup dia akan bisa bertahan beberapa tahun lagi, ayah selalu mendoakan dia yang terbaik, entah kenapa ayah takut dia kenapa napa, apa lagi mendengar berita kematiannya." Air mata milik Malik kembali jatuh hanya memikirkan nya saja (jujur entah kenapa gw bikin kek gini :V)
"Aku juga sangat takut jika dia kenapa napa ayah, aku akan benar benar takut jika hal itu terjadi, btw apakah nenek masih ada." Liko menatap Malik berharap neneknya masih hidup
"Aku tidak tau Liko, itu sudah sangat lama sekali, jika kakekmu menurunkan egonya pasti nenekmu dan pamanmu Esta tidak akan kabur dari kerajaan.
Ayah sebenarnya ingin ikut mereka tapi jika aku ikut, kakekmu akan mengirim seseorang untuk melacak kami dan aku takut nenekmu dan pamanmu ikut tertangkap dan mendapatkan hukuman yg berat." Malik memeluk Liko dan mengelus surai hitam milik Liko
"Sepertinya paman Henry tau lokasi paman esta dan nenek, karena pas itu paman Henry bilang kalau dia bertemu dengan seseorang seumurannya mirip dengan ayah." Liko menatap Malik senang
"Mungkin kita harus mengirimkan burung hantu untuk bertanya akan hal itu." Malik mengecup dahi putra kesayangannya
.
.
.
.
.
.
𝚂𝚔𝚒𝚙 𝚋𝚎𝚋𝚎𝚛𝚊𝚙𝚊 𝚋𝚞𝚕𝚊𝚗...
"Maaf yang mulia Raja, kami berhasil mengeluarkan racun dari dalam tubuh yang mulia ratu, tapi sayangnya racun itu adalah jenis racun yang bisa membuat seseorang tidak bisa hamil, jadi yang mulia ratu tidak akan bisa hamil lagi yang mulia." Tabib itu memberi hormat kepada Malik
"Baiklah kau bisa pergi sekarang." Malik menatap tabib itu dengan pandangan sinis
"Saya pamit undur diri yang mulia." Tabib itu pergi dari tempat itu
"Yg memberikan racun itu sepertinya tidak ingin vermilion memiliki keturunan lebih dari satu." Blane memijat pelipis nya
"Lebih tepatnya banyak orang yg bekerja di istana yang tidak menyukai keberadaan Nafa, pak tua." Makik menatap datar Blane
"Hey, tapi tidak ada seorangpun yg ku pekerjaan disini yg mengetahui tentang racun itu Malik, lagian mereka tau apa yang akan terjadi jika menghianati istana." Blane menatap putranya yg selalu di bangga banggakan sedari kecil
"Iya aku tahu mereka yg berkhianat akan mati kan, lalu jika ibu dan adikku berhasil ditemukan apakah kau akan menghukum mati mereka." Ucapan Malik berhasil membungkam seorang Blane, "tidak kan, jika kau mencintai ibu, kau pasti tidak akan pernah menelantarkan adikku pak tua, bersyukur lah diriku tidak ikut kabur dengan mereka saat itu."
"Maaf mengganggu kalian, saya hanya ingin melaporkan penyelidikan saya dan Rafel, bolehkah saya?." Okims dan Rafel memberi hormat kepada Malik dan Blane
"Silahkan." Malik berkata singkat padat dan jelas 🗿
"Begini yang mulia, saya dan Rafel kesulitan untuk mencari tahu pelaku yang memberikan racun kepada yang mulia ratu.
Tidak ada jejak apapun yang bisa menunjukkan pelaku yang mulia." Okims memberi penjelasan awal kepada Malik
"Saya juga tidak menemukan saksi mata ataupun orang orang yg mencurigakan yang mulia, bahkan kami tidak menemukan secuil bukti apapun seolah olah orang itu sangatlah pintar dalam melancarkan aksinya." Rafel memberi penjelasan lanjutan kepada Malik
"Kami juga sudah mengintrogasi orang orang yg berada di dapur, tapi kami tidak menemukan informasi apapun, dan hanya itu yang ingin kami sampaikan yang mulia." Okims memberi penjelasan sisanya kepada Malik
"Tunggu, aku curiga kalian para panglima yang melakukan nya." Blane menyipitkan matanya
"Maaf tuan besar, saya sedari awal selalu bersama pangeran Liko, anda pasti juga melihat saya berdiri di samping pangeran Liko saat dia sedang makan." Rafel berkata sejujur jujurnya
"Maaf tapi saya saat itu sedang bersama Matem dan Indra untuk mengecek keadaan akademi yang mulia, jika anda tidak percaya anda bisa tanyakan itu pada guru besar." Okims juga mengatakan sejujur jujurnya
"Baiklah kalau begitu, kalian boleh pergi sekarang." Blane mengusir mereka berdua (calon mayat sokker)
"Kami pamit undur diri yang mulia." Okims dan Rafel memberi hormat 'hanya' kepada Malik 🗿
"Dasar anak anak muda jaman sekarang, tata kramanya minim banget." Blane memijat pelipis nya
"Yg penting mereka tau rasa hoemat dan egonya tidak setinggi langit pak tua." Sindir Malik
"Gk panglima, gk rajanya semuanya sama saja, sialan emang." Blane mengumpat di depan orangnya langsung
"Bacot lu pak tua, cepet mati lah anjing biar gw bisa makin leluasa nyari ibu dan Esta." Malik berkata dengan kasar (gk liko gk malik sama aja kelakuannya, mengherman aku tuh 🗿)
.
.
.
.
.
.
"Untung kita pandai berbohong dalam mengungkapkan laporan, klo gk udah lah nasib kita bakalan di ujung l tanduk." Rafel merebahkan di sofa tempat perpustakaan milik Indra berada
"Kok bisa ya Liko bisa meracuni tanpa ketahuan, gw aja keknya bisa meninggalkan 1 bukti kecil klo gw yg ngasih." Okims membuka buku tentang arithmancy
"Liko pasti menggunakan pesona notice-me-not, atau jika ada yg melihat Liko, pasti Liko akan menggunakan pesona memori, eh untung pas kejadian wanita itu keguguran si Blane gk memiliki Remembrall." Rafel berkata kepada Okims
"Memangnya kenapa." Okims berkata sambil mengerjakan sesuatu
"Katanya sih ya, Remembrall bisa mengetahui tentang penggunaan pesona memori, walaupun benda itu tidak menunjukkan siapa pelakunya." Rafel mengingat ngingat kegunaan alat itu (menurutku fungsi remembrall kek gitu ges, tpi aku gk tau bener ato kagak :V)
.
.
.
.
.
.
"Buset, wanita itu benar benar gila." Rafel menatap Nafa yang sedang berbicara kepada sebuah boneka dari jarak yg cukup jauh
.
.
.
.
.
.
"Oh shit, kedok ku hampir ketahuan, sepertinya aku mulai sekarang harus berpura pura dekat dengan jalang itu, DAN ITU SEMUA KARNA KAU, DASAR PELAYAN BAJINGAN YANG TIDAK TAU UNTUNG." Liko membunuh pelayanan itu menggunakan pedang kesayangannya
.
.
.
.
.
.
"Apa yang baru saja kau lakukan kak." Liko bertanya kepada Rafel
"Oh karena kucing ini adalah hewan sihir, jadi aku membuat kontrak dengannya, kucing ini cukup ajaib kalau kau mau tau, dia bisa berbicara seperti manusia pada umumnya." Rafel menjawab pertanyaan dari Liko
.
.
.
.
.
.
"Karena kau bertanya seperti itu Liko, ayah akan menjawab pertanyaan mu, nama pamanmu adalah Marvel Charles Harviell Pendragon." Malik menjawab pertanyaan dari Liko
.
.
.
.
.
.
"Tidak malik, kau tidak boleh menceraikan istrimu." Blane tidak menyetujui ucapan Malik
.
.
.
.
.
.
"Kondisi ratu sekarang Koma yang mulia, Ratu koma karena benturan keras di kepalanya, dan sepertinya Ratu akan kehilangan memori jangka pendek." Tabib mengatakan laporan hasil pemeriksaan tadi
.
.
.
.
.
.
"Blane, jika putriku kembali terluka, aku akan membuatnya menceraikan putramu." Lord Waverly mengatakan dengan tegas
.
.
.
.
.
.
"Aku tidak mengingat siapa yang mencelakakan ku ayah." Nafa mengatakan hal itu kepada Blane dan ayahnya sambil ketakutan karena pelakunya ada di ruangan itu
.
.
.
.
.
.
"Semoga dia di beri jalan keluar dari penyakitnya yang berbahaya itu." Malik berdoa kepada dewa untuk kakaknya henry
.
.
.
.
.
.
"Father, kumohon temui aku, aku benar benar tidak tahan dengan keberadaan jalang itu dan keluarganya." Liko menjambak jambak rambutnya di pojokan kamarnya
.
.
.
.
.
.
"Rencana selanjutnya harus dibatalkan ya." Indra berkata pada yg lain
.
.
.
.
.
.
"Kakak, aku dan ibu merindukanmu, semoga suatu hari nanti kita bisa bertemu kembali." Seseorang yang di ketahui bernama Elestial duduk menatap bintang jatuh itu bersama temannya yg bernama Sulis
.
.
.
.
.
.
"Sepertinya Tuan Blane terkena penyakit yg cukup mematikan, sayangnya belum ada ramuan yg bisa menyembuhkan nya." Tabib itu memberi laporannya kepada Malik (tabib kerajaan agak ketinggakan zaman ges, mohon di maklumin)
.
.
.
.
.
.
"Kak, kapan kau sembuh, aku benagh benagh ghindu saat kita latihan bersama dengan bang Malik, bertahanlah lebih lama lagi kumohon, jika bukan untuk ibu atau ayah berjuanglah demi bang malik." Henry menatap kakaknya yang sedang tertidur di ranjang rumah sakit, walaupun tubuhnya yg semakin kurus tetapi tidak mengurangi pesona ketampanan nya
.
.
.
.
.
.
"Artemis [nama burung hantu] tolong berikan ini kepada adik ku rafel, tanpa kuberi tau lokasinya kau pasti tau kan, ayo pergi girl." Seorang dokter bernama Revan berbicara kepada burung hantunya
.
.
.
.
.
.
"Burung hantu kakak? Tumben." Rafel membaca surat tersebut yang berisikan:
𝘍𝘰𝘳:
𝑹𝒂𝒇𝒆𝒍 𝑨𝒍𝒗𝒂𝑹𝒉𝒆𝒂 (𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘙𝘢𝘱𝘩𝘢𝘦𝘭 𝘵𝘦𝘳𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢)
𝘚𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘪, 𝘫𝘶𝘫𝘶𝘳 𝘙𝘢𝘧𝘦𝘭, 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘳𝘪𝘯𝘥𝘶𝘬𝘢𝘯𝘮𝘶, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘥𝘢 𝘩𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘱𝘦𝘯𝘵𝘪𝘯𝘨, 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘯𝘨𝘬𝘶𝘵 𝘱𝘢𝘴𝘪𝘦𝘯 𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘐𝘷𝘢𝘯 𝘈𝘭𝘢𝘳𝘪𝘤 𝘟𝘢𝘦́𝘳𝘰𝘶𝘴 𝘖𝘯𝘨𝘨𝘢𝘳𝘢, 𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘢𝘥𝘪𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘏𝘦𝘯𝘳𝘺 𝘬𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢, 𝘥𝘢𝘯 𝘏𝘦𝘯𝘳𝘺 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢𝘮𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘴𝘪𝘯𝘪.
𝘋𝘪𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘰𝘯𝘥𝘪𝘴𝘪 𝘐𝘷𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘳𝘶𝘬, 𝘬𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘢𝘯 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪, 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱, 𝘴𝘦𝘰𝘭𝘢𝘩 𝘰𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘥𝘪 𝘳𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘱𝘢𝘬𝘴𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢, 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘦𝘧𝘦𝘬 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘳𝘢𝘮𝘶𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘶𝘵𝘶𝘬 𝘺𝘨 𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘮𝘶𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶.
𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘶𝘵𝘶𝘩 𝘢𝘪𝘳 𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘯𝘨 𝘗𝘩𝘰𝘦𝘯𝘪𝘹 𝘥𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘤𝘶𝘯 𝘣𝘢𝘴𝘪𝘭𝘪𝘴𝘬, 𝘵𝘱𝘪 𝘮𝘶𝘴𝘵𝘢𝘩𝘪𝘭 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘤𝘶𝘯𝘯𝘺𝘢, 𝘙𝘢𝘧𝘦𝘭 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘐𝘷𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘭𝘢𝘨𝘪, 𝘏𝘦𝘯𝘳𝘺 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘳𝘶𝘩𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘰𝘯𝘥𝘪𝘴𝘪 𝘐𝘷𝘢𝘯 𝘬𝘦 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘓𝘪𝘬𝘰, 𝘏𝘦𝘯𝘳𝘺 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘣𝘢𝘯𝘪 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢.
𝘔𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘤𝘶𝘮𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘺𝘨 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘬𝘶 𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴 𝘢𝘥𝘪𝘬𝘬𝘶 𝘙𝘢𝘧𝘦𝘭, 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘬𝘦𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳𝘢𝘯 𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢.
𝘍𝘳𝘰𝘮:
𝙆𝙖𝙠𝙖𝙠𝙢𝙪 𝙮𝙜 𝙥𝙖𝙡𝙞𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙪 𝙨𝙖𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙧𝙖𝙣𝙢𝙪
𝑫𝒓. 𝑹𝒆𝒗𝒂𝒏
𝘗𝘴. 𝘭𝘰𝘬𝘢𝘴𝘪 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵𝘬𝘶 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘍𝘳𝘢𝘬𝘴𝘪 𝘎𝘳𝘰𝘶𝘯𝘥𝘦𝘳𝘴, 𝘪𝘬𝘶𝘵𝘪 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘯𝘵𝘶𝘬𝘶 (𝘬𝘢𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘱𝘮𝘶 𝘬𝘢𝘯 𝘙𝘢𝘧𝘦𝘭)
"Oh shit, aku harus cepat cepat meminta izin." Rafel meninggalkan kamarnya menuju ruang tahta
.
.
.
.
.
.
"Maaf Malik, aku tidak bermaksud lancang, tapi bisakah aku izin selama 1 atau 2 minggu." Rafel masuk keruangan itu tanpa mengetuk dan Lord Waverly mendengus karena panglima yang paling di banggakan tidak memiliki sopan santun
"Ada urusan apa Rafel." Malik bertanya kepada Rafel
"Salah satu kakakku mengirim surat, kakakku benar benar membutuhkanku karena ada keadaan yang mendesak, aku tidak bisa memberi tahu isi suratnya atas perintah kakakku, dan aku harus pergi secepatnya, aku mengkhawatirkan sesuatu." Rafel berkata dengan raut wajahnya yang sangat sangat cemas
"Beri tahu aku apa yang terjadi kak." Liko menarik jubah milik Rafel
"Maafkan aku Liko, tpi aku tidak bisa melanggar perintah kakakku, jika aku melanggar mungkin dia akan menghubungi kakak tertuaku.
Dan mungkin saja kakak tertuaku akan mengirimku kembali ke tempat asalku, sekali lagi maaf kan aku Liko, tpi aku benar benar tidak ingin kembali ke tempat asalku, mingkin jika aku sudah kembali kesini aku bisa menceritakan nya." Rafel menatap Liko seakan menyesal tidak memberi tahunya
"Kenapa ada kata 'mungkin' panglima." Lord Waverly bertanya kepada Rafel
"Itu karena aku harus memiliki izin kakakku untuk memberitahukan kalian." Rafel mengelus surai hitam milik Liko
"Seolah okah kakakmu memiliki hak lebih tinggi dari raja Vermilion." Ejek Lady Waverly
"Tutup mulutmu nyonya, kau juga tidak akan berani dengan kakakku karena kakakku adalah salah satu orang kepercayaan kelima dewa Agung." Rafel menatap sinis Lady Waverly
"Sopankah begitu, apa kau tidak di ajari sopan santun." Lord
membentak Rafel
"SUDAH CUKUP, Rafel kau bisa pergi menemui kakakmu, dan Kalian keluarga Waverly, walaupun kalian adalah kerabat sekaligus mertuaku, tetapi tetap saja jaga sopan santun kalian terhadap tangan kananku, dan Rafel aku akan mengirimkan beberapa orang untuk menemani mu kesana." Malik berkata dengan tegas
"Tidak usah Malik, aku bisa pergi sendiri, dan jangan khawatirkan diriku, jika aku akan kembali aku akan memberi tahumu dengan burung hantu, sekali lagi maaf kan aku Liko, and see you guys." Rafel pergi keluar ruangan sambil berlari
"Maksud perkataan yg di ucapkan kak Rafel yaitu Sampai jumpa." Liko menatap datar mereka yg ada di ruangan itu dan saat menatap malik ekspresi nya berubah tersenyum
.
.
.
.
.
.
"Kau beneran tau lokasi rumah sakitnya kan Calvin." Alesia menatap datar Calvin
"Hey tentu saja aku tahu, kau pikir Henry tidak memberitahu ku." Calvin membalas tatapan datarnya Alesia
"Apa kita tidak bisa kesana lebih cepat, aku memiliki firasat buruk akhir akhir ini." Zifa memandang Calvin khawatir
"Sayangnya tidak bisa Zifa, satu satunya cara agar sampai kesana lebih cepat hanya dengan sihir teleportasi ataupun menggunakan Griffin." Calvin menanggapi ucapan Zifa
"Aku khawatir dengan keadaan Ivan, aku dengar penyakit itu membuat Mana milik penderitaan menggerogoti tubuhnya, itu sebabnya dia kehilangan kendali atas sihir nya." Labrador melihat ikan paus yang sedang mengambil oksigen dari kejauhan
"Ini semua gara gara Diamond dan jalang itu, karena mereka berdua Ivan jatuh sakit dan Malik hidup dalam kebohongan, kapan mereka mati sih, tangan gw gatel su." Alesia menatap lautan yang sangat indah
"Bersyukurlah Diamond sekarang juga sedang dalam kondisi yang sama buruknya dengan Ivan, tpi gw bingung bagaimana bisa Diamond terkena cacar naga." Calvin menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Aku dengar dari Nelson, kalau Diamond terkena cacar naga karena cucu kesayangannya memberikan cairan yg berisikan virus ke dalam minumannya beberapa kali.
Aku juga dengar kalau Lord dan Lady Waverly di beri sebuah racun yg bisa menggerogoti mereka secara perlahan oleh Pangeran Liko." Zifa memandang mereka polos
"Aku juga dengar klo kekacauan yg terjadi di vermilion beberapa tahun terakhir ini di sebabkan oleh pangeran Liko dan ke 4 panglima yg sepertinya berpindah pihak ke pihak pangeran Liko.
Dan semua kekacauan itu berjalan lancar karena semua rencana itu di buat oleh kejeniusan pangeran Liko dan kegilaan panglima Rafel." Labrador tersenyum tipis karena hal itu
"Bahkan bocah itu sudah membunuh beberapa orang yg hampir membongkar kedok mereka, bocah itu benar benar perpaduan dari cahaya dan kegelapan yang saling bertolak belakangan." Alesia tersenyum membayangkan kejahilan 'kecil' yg di lakukan Liko dan ke 4 panglima vermilion 🗿
"Apakah putra dari spade dan heart juga akan seperti pangeran Liko, aku sangat mengharapkan hal itu." Zifa sangat berharap Liko dan Marvel akan 11 12 🗿
"Tidak mungkin Zifa, jika Clover yg merawat putra Spade, pasti bocah itu akan menjadi bocah yg manja dan keras kepala, kalian tau kan sikap Clover yg selalu memanjakan anak anak." Alesia berkata dengan nada mengejek
"Yakali anak dari 2 orang kesatria yang baik, rendah hati, bisa disamain ama anak dari 2 royal knights yg terkenal akan sisi sadisnya, ya walaupun sekerang malik kehilangan sifat sadisnya sih." Calvin duduk di lantai kapal
.
.
.
.
.
.
Rafel masuk ke dalam rumah sakit sambil menghilangkan sayapnya, lalu Rafel berjalan ke tempat resepsionis dan bertanya. "Maaf mbak, bisa beritahu saya dimana dokter revan berada, saya ada janji dengannya."
"Oh anda tuan Rafel ya, anda bisa menemui dokter revan di lantai tiga, dia sedang berada di kamar nomor 127 di Bangsal VIP, jika anda tidak tau kamarnya berada di mana bisa tanya suster atau penjaga yg ada di lantai 3, anda memiliki izin masus ke Bangsal VIP, ini kartu khusus untuk memasuki ruangan tersebut, semoga anda nyaman tuan." Resepsionis kembali mengerjakan tugas yang lainnya
"Terima kasih mbak, semoga hari anda ceria." Rafel pergi dari situ (jangan nanya ini zaman apa oke, gw yg nulis aja bingung dengan isi pikiran Luna :))
.
.
.
.
.
.
𝘾𝙠𝙡𝙚𝙠...
"Oh astaga cucuku, apa yang terjadi pada kamarmu nak, kenapa bisa berantakan seperti ini." Lady Waverly memasuki kamar Liko
"KELUAR DARI KAMARKU SEKARANG, AKU TIDAK MENGIZINKAN MU MASUK KE KAMARKU." Liko memandang Lady Waverly dengan tatapan marah
"Nenek mengkhawatirkan mu nak, nenek takut kau kenapa napa." Lady Waverly berhenti melangkah lebih dalam karena melihat tatapan dari Liko
"Ada apa bu, astaga Liko apa yang kau lakukan nak." Nafa yang masih belum pulih kaget karena kamar Liko yg benar benar seperti kapal pecah
"Kalian berdua keluar dari kamarku sekarang juga, atau aku akan melukai diriku sendiri, kau lupa Nafa, kalau kau dilarang keras memasuki kamarku, kau lupa dengan ucapanku waktu itu hah." Liko menggunakan nada deep voice yg membuat orang yg mendengar nya langsung ketakutan
"M-malik, Liko ingin melukai dirinya sendiri." Nafa menaikan volume suaranya agar Malik mendengar nya
"Bajingan sialan, keluar sekarang juga." Liko menggenggam pisau yang ada di tangan kanannya
"Liko, turunkan pisaunya sekarang juga, ayah mohon." Malik masuk ke ruangan dengan keadaan panik
"Baiklah baiklah //melemparkan pisau nya ke belakang// sudahkan, sekarang kalian keluar dari kamarku oke, aku tidak menerima penolakan, jangan khawatirkan diriku, aku hanya akan membersihkan kamarku lalu tidur itu saja, sekarang keluar, btw maaf ayah aku tidak sengaja mengusirmu hanya saja aku sedang tidak ingin di ganggu." Liko menatap Malik memohon maaf
"Hah aku akan mengirimkan orang untuk membantumu membersihkan kamarmu." Malik berkata sambil menarik Nafa keluar dan diikuti ibunya Nafa
"Tidak perlu ayah, panglima okims akan membantuku, dia sedang dalam perjalanan kemari //menutup pintunya// cih menyebalkan sekali, untung ada ayah atau tidak mereka berdua sudah menjadi makanan kucing kesayangan ku." Liko menghancurkan foto yg ada gambar Nafa didalamnya
.
.
.
.
.
.
"Permisi, apa kau tau dimana fraksi grounders berada." Calvin bertanya ke seseorang yang ingin pergi ke suatu tempat
"Sepertinya kau baru pertama kali mengunjungi tempat ini ya, jika kalian ingin ke grounders ikuti aku, kebetulan aku juga ingin kesana, jika kau ingin tahu ini adalah fraksi Bucin, grounders cukup jauh dari sini, jadi kita akan lewat Nether." Pemuda itu berjalan menuntun mereka ke portal nether
"Ohya, perkenalkan namaku El Miguel, dan dia adalah kekasihku Elestial, btw salken ya." Miguel berjalan mengikuti kekasihnya Elestial
"Ah namaku Calvin, dan ini Zifa, Alesia, dan Labrador, kami disini ingin menemui Henry." Calvin berkata kepada mereka berdua
"Oh kalian temennya Henry ya, sepertinya kalian belum di beritahu oleh Henry tentang hal itu." Marvel tiba tiba merasa sedih
"Jika kalian penasaran kalian bisa tau nanti kok, kita juga 1 tujuan disini." Miguel tersenyum paksa
.
.
.
.
.
.
"A-apa yg sebenarnya telah terjadi." Zifa syok saat melihat Henry menangis
"Tadi malam Ivan menghembuskan nafas terakhir nya, dia benar benar tidak memiliki semangat hidup sama sekali, aku adalah teman yang buruk karena tidak membantu apapun." Rafel berdiri menatap kosong makamnya
"Jika Ivan tiada, bagaimana dengan Malik." Calvin terduduk karena masih tidak menerima kenyataan (rawr)
"Jika salah satu soulmate meninggal, yang masih hidup hanya bertahan paling lama 2 tahun saja." Elestial menyandarkan pundaknya pada Miguel
"Hiks* teman teman hiks* bisakah kita meghahasiakan ini daghi Liko, aku hiks* tidak ingin dia teghbebani pikighannya." Henry mencoba menghapus air matanya
"Aku akan berusaha, tpi cepat atau lambat Liko pasti akan mengetahuinya." Rafel terduduk merenung
.
.
.
.
.
.
.
"Rafel, titip salam untuk bang Malik dari ku dan Ibuku ya, katakan padanya kalau xxxxxxxx." Elestial berkata kepada Rafel
"Dan bilang padanya, adik kesayangannya sudah memiliki calon tunangan ahahahahs." Miguel mencoba mencairkan suasana
"Ahaha, aku akan mengatakannya, sepertinya kau juga pantas mendapatkan bogem dari Malik, karena sudah berani menyentuh emasnya yg paling berharga sebelum waktunya ahahahaha ups... Aku seharusnya tidak mengatakannya ya, dahlah gw pergi dulu sampai jumpa guys." Rafel pergi menggunakan sayapnya
"Sampai jumpa lagi Rafel, ish SIALAN LU VIN, NGAPAIN LU BILANG BEGITUAN KE RAFEL." Elestial mengejar Miguel karna marah
"Ahahahahaha, ayo kejar aku starky ahahahahha." Nevin menggunakan potion speed
.
.
.
.
.
.
𝙳𝚒 𝚛𝚞𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗...
"Oh kau sudah kembali Rafel, bagaimana?" Malik bertanya ke Rafel
"Eee... Itu... Anu...
Pertama tama ada seseorang yg menitipkan surat untuk anda." Rafel menatap Malik yg baru saja menaruh sendok makannya
"Berikan." Malik menatap Rafel
"Pertama dari nyonya besar dan ini suratnya." Rafel memberikan suratnya kepada Malik
𝐹𝑜𝑟:
𝑃𝑢𝑡𝑟𝑎𝑘𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑘𝑢 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑴𝒂𝒍𝒊𝒌 𝑨𝒓𝒕𝒉𝒖𝒓 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂𝒈𝒐𝒏
𝑂ℎ 𝑝𝑢𝑡𝑟𝑎𝑘𝑢 𝑀𝑎𝑙𝑖𝑘, 𝑖𝑏𝑢 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛𝑚𝑢 𝑛𝑎𝑘, 𝑖𝑏𝑢 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑒𝑚𝑢 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑢 𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑖𝑏𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑠𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑒𝑚𝑢 𝑎𝑦𝑎ℎ𝑚𝑢 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝑛𝑎𝑘, 𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡𝑖𝑝𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎𝑡𝑚𝑢, 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝 𝑘𝑎𝑢 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑔𝑖𝑎 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑛𝑎 𝑛𝑎𝑘, 𝑑𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢 𝑚𝑜ℎ𝑜𝑛 𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑘𝑎𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑖 𝑝𝑢𝑡𝑟𝑎𝑚𝑢 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ 𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔, 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑎𝑦𝑎ℎ𝑚𝑢 𝑛𝑎𝑘, 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎𝑖𝑚𝑢 𝑝𝑢𝑡𝑟𝑎𝑘𝑢, 𝑀𝑎𝑙𝑖𝑘.
𝐹𝑟𝑜𝑚:
𝐼𝑏𝑢𝑚𝑢 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎
𝑴𝒂𝒓𝒍𝒊𝒏𝒂 𝑮𝒂𝒃𝒓𝒊𝒆𝒍𝒍𝒂 𝑬𝒍 𝑫𝒆𝒍𝒗𝒊𝒏𝒐
"Lalu ini dari yang mulia Elestial." Rafel memberikan surat dari Elestial
𝐹𝑜𝑟:
𝐾𝑎𝑘𝑎𝑘𝑘𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑢 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑴𝒂𝒍𝒊𝒌 𝑨𝒓𝒕𝒉𝒖𝒓 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂𝒈𝒐𝒏
𝐾𝑎𝑘𝑎𝑘𝑘𝑢 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔, 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛, 𝑏𝑡𝑤 𝑘𝑎𝑏𝑎𝑟𝑘𝑢 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖, 𝑎𝑘𝑢 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟 𝑘𝑎𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑊𝑎𝑣𝑒𝑟𝑙𝑦 𝑦𝑎, 𝑔𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑘𝑎𝑘 𝑟𝑎𝑠𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖 𝐵𝑖𝑡𝑐ℎ 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑑𝑖𝑎, 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑚𝑢 𝑘𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑟𝑛𝑎 𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑎 𝑏𝑎𝑗𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑖𝑡𝑎, 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑢 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑖 𝑝𝑢𝑡𝑟𝑎𝑚𝑢 𝑖𝑡𝑢 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐵𝑖𝑡𝑐ℎ 𝑦𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑚𝑢 𝑖𝑡𝑢, 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑟𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 𝐵𝑖𝑡𝑐ℎ 𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑘 𝑤𝑘𝑤𝑘𝑤𝑘𝑤𝑘 𝑘𝑎𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑘𝑎.
𝐵𝑡𝑤 𝑘𝑎𝑘, 𝑎𝑘𝑢 𝑑𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑟𝑎𝑗𝑎 𝑙𝑜ℎ 𝑑𝑖 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝐵𝑢𝑐𝑖𝑛, 𝑎𝑘𝑢 𝑑𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑟𝑎𝑗𝑎 𝑑𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑘𝑢 𝑦𝑔 𝑘𝑒 8, 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑔𝑖𝑎 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑛𝑔, 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑚𝑎𝑛, 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑛𝑎𝑚𝑎 𝑀𝑖𝑔𝑢𝑒𝑙, 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑢 𝑐𝑢𝑚𝑎 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑙 𝑖𝑡𝑢, 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ𝑘𝑢 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑚𝑢 𝑠𝑢𝑟𝑎𝑡 𝑤𝑘𝑤𝑘𝑤𝑘, 𝑑𝑎𝑑𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑘, 𝐼 𝐿𝑜𝑣𝑒 𝑌𝑜𝑢
𝑃𝑠: 𝑎𝑟𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 𝐼 𝐿𝑜𝑣𝑒 𝑌𝑜𝑢 𝑖𝑡𝑢 '𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎𝑖𝑚𝑢'
𝐹𝑟𝑜𝑚:
𝐴𝑑𝑖𝑘𝑚𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑛𝑗𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑴𝒂𝒓𝒗𝒆𝒍 𝑪𝒉𝒂𝒓𝒍𝒆𝒔 𝑯𝒂𝒓𝒗𝒊𝒆𝒍𝒍 𝑫𝒆𝒍𝒗𝒊𝒏𝒐 𝒏𝒆́𝒆 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂𝒈𝒐𝒏
𝑃𝑠: 𝑎𝑘𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑢𝑑 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛𝑡𝑖 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑟𝑎𝑔𝑜𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝐷𝑒𝑙𝑣𝑖𝑛𝑜
"Dan ini surat dari tuan Miguel." Rafel memberikan surat terakhir untuk Malik
𝐹𝑜𝑟:
𝐶𝑎𝑙𝑜𝑛 𝑘𝑎𝑘𝑎𝑘 𝑖𝑝𝑎𝑟𝑘𝑢
𝑴𝒂𝒍𝒊𝒌 𝑨𝒓𝒕𝒉𝒖𝒓 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂𝒈𝒐𝒏
𝐻𝑎𝑖, 𝑛𝑎𝑚𝑎𝑘𝑢 𝑁**** 𝐷𝑖𝑎𝑏𝑜𝑙𝑖𝑘 𝐾𝑢𝑠𝑢𝑚𝑎, 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑛𝑎𝑛𝑡𝑖 𝑘𝑎𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑒𝑚𝑢 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑘𝑢 𝑦𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑛𝑎𝑚𝑎 𝑌𝑜ℎ𝑎𝑛𝑒𝑠 𝑁𝑒𝑣𝑖𝑛 𝐾𝑢𝑠𝑢𝑚𝑎, 𝑑𝑎𝑛 𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑎𝑑𝑖𝑘𝑚𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎, 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑘 𝑎𝑑𝑖𝑘𝑚𝑢 𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑘𝑢, 𝑏𝑡𝑤 𝑔𝑤 𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑎𝑓 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑖𝑧𝑖𝑛 𝑚𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑛𝑡𝑢ℎ 𝑦𝑜𝑢 𝑙𝑖𝑡𝑡𝑙𝑒 𝑏𝑟𝑜𝑡ℎ𝑒𝑟 𝐴𝐻𝐴𝐻𝐴𝐻𝐻𝐴𝐴, 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑝𝑙𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑢 𝑦𝑎 𝑝𝑙𝑒𝑎𝑠𝑒𝑒𝑒.
𝐼𝑏𝑢𝑚𝑢 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑢 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑛𝑡𝑢ℎ 𝑎𝑑𝑖𝑘𝑚𝑢, 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑘 𝑎𝑘𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑑𝑖𝑘𝑚𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 :𝑉, 𝑎𝑘𝑢 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖 𝑐𝑢𝑚𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑟𝑒𝑠𝑡𝑢𝑚𝑢, 𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑡𝑎𝑟𝑘𝑦 (𝑝𝑎𝑛𝑔𝑔𝑖𝑙 𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑎𝑑𝑖𝑘𝑚𝑢 𝑑𝑎𝑟𝑖𝑘𝑢) 𝑎𝑘𝑢 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑡𝑢 𝑚𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢𝑚𝑢, 𝑎𝑘𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑠𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑟𝑒𝑠𝑡𝑢 𝑑𝑟𝑖 𝑎𝑦𝑎ℎ𝑚𝑢, 𝑡𝑝𝑖 𝑘𝑢𝑚𝑜ℎ𝑜𝑛 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑟𝑒𝑠𝑡𝑢𝑛𝑦𝑎 𝑜𝑘𝑒, 𝑎𝑘𝑢 𝑐𝑢𝑚𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑐𝑢𝑚𝑎 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 1 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑡𝑢.
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑘𝑎𝑢 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑜𝑔𝑒𝑚 𝑑𝑖𝑟𝑖𝑘𝑢 𝑘𝑎𝑢 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑛𝑎𝑛𝑡𝑖, 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛𝑚𝑢 2 𝑓𝑜𝑡𝑜, 𝑦𝑔 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑓𝑜𝑡𝑜 𝑆𝑡𝑎𝑟𝑘𝑦 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢𝑚𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑓𝑜𝑡𝑜 𝑑𝑖𝑟𝑖𝑘𝑢 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑎𝑟𝑘𝑦, 𝑐𝑢𝑚𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑦𝑔 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑘𝑢 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑑𝑎 ℎ𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑎𝑘𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑜𝑏𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑟𝑖𝑚 𝑛𝑦𝑎 𝑙𝑒𝑤𝑎𝑡 𝑏𝑢𝑟𝑢𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑛𝑡𝑢, 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑝𝑎 ℎ𝑒ℎ𝑒ℎ𝑒...
𝐹𝑟𝑜𝑚:
𝐶𝑎𝑙𝑜𝑛 𝑎𝑑𝑖𝑘 𝑖𝑝𝑎𝑟𝑚𝑢
𝑵**** 𝑫𝒊𝒂𝒃𝒐𝒍𝒊𝒌 𝑲𝒖𝒔𝒖𝒎𝒂 (𝑴𝒊𝒈𝒖𝒆𝒍)
(Gk ada fotonya ya sorry :V)
"Berani beraninya dia menyentuh my little brother, SIALAN EMANG SI MIGUEL." Malik teriak teriak sendiri
"Eeee... Aku izin ke kamar untuk istirahat ya, bye." Rafel langsung pergi dari situ
.
.
.
.
.
.
.
Tbc...
Yey akhirnya yg ini dah selese, jangan harap ada lanjutkan buat flashback nya ya gw males anying ngetiknya, luna aja dah buntu otaknya-S. Ayon
Gw balik balik langsung lanjutin ni cerita anjir, untuk beberapa screen yg pendek pendek mending kalian nyoba berkhayal sendiri, gw males masukin adegan yg agak panjang cok-S. Ayon
Btw sorry ges klo gk nyambung, soalnya otakku buntu pas di pertengahan 🙏😓😓-Luna
Saya klara Reverse Luna selaku Author utama dan Sylvester Ayon sebagai Author ke 2 mengucapkan selamat hari Natal 🎄🎅🎁🎉
Bonus:
Gk nyambung sumpah foto terakhir
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top