Chapter 5.0 - Children of The Moon
Hutan Eorwood, 30 km Selatan Verbena Blossom.
Schifar sudah sampai di titik yang akan menjadi tempat pertemuannya dengan Gunther sebelum mereka memasuki hutan Eorwood bersama-sama. Sambil menunggu pria yang tak pernah tepat waktu itu, pikirannya melayang pada percakapan tadi siang dengan May mengenai Anak-anak Bulan—istilah untuk para makhluk yang mendapatkan kekuatan dari bulan purnama seperti para Vyraswulf dan dua klan Vampire yang terus berseteru, Merxian dan Verxian. Sekarang sebutan tersebut hanya melekat kuat pada bangsa Vyraswulf dan para Verxian.
Melalui proses evolusi, para Merxian selangkah lebih maju sehingga tidak memiliki ketergantungan pada bulan purnama hingga dikeluarkan dari klasifikasi Anak-Anak Bulan dan masuk dalam kategori abu-abu. Anak-anak Senja adalah ejekan yang ditujukan untuk mereka.
Karena evolusi juga, penggolongan Anak-anak Bulan menjadi rumit. Sebagai contoh dalam dunia Vyraswulf ditemukan istilah Frenayan. Mereka adalah Vyraswulf yang kehilangan kemampuan untuk berubah menjadi serigala.
Para Frenayan dianggap sebagai 'produk cacat' sehingga keberadaan mereka tidak diakui oleh aliran utama. Tersingkir, tapi tidak ingin kehilangan jati diri, para produk cacat ini menyebut diri mereka Frenayan—kelompok yang bukan hanya sekedar keturunan Freynir, tapi juga tetap pengikut setia Freynir.
Salah satu yang menyebabkan mereka kehilangan kemampuan untuk berubah menjadi serigala adalah praktek kawin campur antar ras, dalam hal ini para Vyraswulf dan Aetherian, yang umum dikenal sebagai manusia.
Semakin banyak gen Aetherian dalam garis keturunan mereka, semakin lemahlah mereka. Maka, tidak heran bila kemudian para Vyraswulf melarang perkawinan campur antar ras dan akan memberikan sanksi yang sangat berat hingga hukuman mati kepada anggota mereka yang melanggar, semua atas dasar menjaga kelestarian ras dan juga untuk mempertahankan kemurnian darah mereka.
Yang menarik, Vargil salah satu dari Enam Pendiri Klan Vyraswulf, mendirikan agama Frenayan untuk menghormati dewi mereka, Freynir. Maka tidak mengherankan bila Frenayan merujuk pada dua hal, agama para Vyraswulf, atau mereka yang tersingkir tapi memandang dirinya sebagai keturunan dan pengikut Freynir sejati. Sekarang mereka lebih dikenal sebagai Grey Vyraswulf untuk mengatasi kerancuan pada istilah Frenayan sendiri.
Pada mulanya tidak ada penggolongan dalam salah satu Klan Bangsa Darat ini. Semua mengenal para siluman serigala tersebut dengan satu sebutan, Vyraswulf. Sementara Vargulf dan Virwulf hanya untuk membedakan antara laki-laki dan perempuan.
Waktu mengambil alih semuanya sehingga mulailah muncul istilah golongan White Vyraswulf. Mereka adalah golongan yang dikhususkan untuk menjalani kegiatan keagamaan. Hanya dari golongan mereka dipilih seorang Vesta Prestia dan Vasto Guardia.
Singkatnya, Vesta Prestia adalah Virwulf perawan yang bertindak sebagai Oracle dalam kuil tempat penyembahan mereka. Vasto Guardia adalah empat Vargulf yang bertugas menjadi penjaga atau pengawal pribadi para Vesta Prestia. Karena tugas khusus mereka, kelima Vyraswulf tersebut tidak menikah seumur hidup mereka.
Selain karena pengkhususan tugas dan menjaga kelestarian ras, para White Vyraswulf sangat tidak ingin kutukan Remus aktif dalam diri mereka. Vyraswulf yang tidak bisa berubah menjadi serigala adalah sebuah kenajisan dan tragedi yang harus diratapi. Jadi kutukan yang tidak pernah aktif sudah cukup, tidak perlu makin mencemarkan darah mereka hingga kehilangan jati diri.
Tapi, sekokoh apapun mereka menjaga tradisi ini, tetap saja ada yang menjadi pembuka jalan bagi kenajisan yang lain—Black Vyraswulf.
Black Vyraswulf, sebutan untuk para White Vyraswulf yang 'jatuh'. Mereka adalah golongan yang tidak mau terikat atau mengindahkan aturan sehingga dikeluarkan dari komunitas. Pendiri mereka adalah seorang Prestia dari keluarga terpandang dan salah satu Guardia yang membelot dan melarikan diri bersama para pengikut setianya.
Bila pandangan para White untuk selalu menjaga kemurnian darah Vyraswulf demi kelestarian ras mereka dianggap kolot. Maka ada yang jauh lebih kolot, para Black.
Aliran baru ini masih memegang teguh tradisi untuk tidak mencemari darah Vyraswulf, tapi dibawa ke tingkat yang lebih tinggi. Harga diri mereka yang mencapai langit beranggapan darah suci Freynir harus dijaga dengan cara tidak membawanya 'keluar'.
Jadi, mereka tidak pernah kawin dengan para Vyraswulf diluar komunitas mereka sendiri. Pada mulanya semua baik-baik saja sampai kecacatan muncul dan bersarang di tubuh mereka, pewarisan kecacatan yang dorman di tubuh mereka mulai menunjukkan efek samping—terus berwujud serigala hitam setelah melewati bulan purnama ke-13, haus darah dan gila.
Para White Vyraswulf memandang mereka sebagai perwujudan Kutukan Remus. Ada legenda yang masih selamat setelah Perang Besar terjadi ribuan tahun lalu yang mengurangi populasi seluruh penduduk daratan. Legenda ini mengisahkan tentang Orvana Si Bijak yang menyegel kutukan Remus, yaitu kutukan yang keluar dari kemarahan meluap-luap Remus di tiap helaan napas terakhirnya ketika hidupnya dirampas oleh Romulus—saudara kembarnya sendiri.
Konon, Kutukan Remus selalu mewujud dalam sepasang anak kembar sehingga kelahiran anak kembar dalam dunia Vyraswulf dianggap sebagai sesuatu yang tabu.
Bila mereka sepasang Virwulf maka mereka akan dipisahkan, salah satunya akan dijadikan Vesta Prestia dan yang lainnya akan menjalani kehidupan normal. Sementara Vargulf kembar akan disingkirkan ke kuil yang berbeda untuk dijadikan Vasto Guardia.
Keturunan pertama Black Vyraswulf merupakan anak dari pasangan Prestia dan Guardia yang membelot. Nasib memiliki caranya sendiri untuk menyiksa dua saudara kembar yang dipisahkan sejak lahir ini. Sewaktu mereka melanggar sumpah, saat itulah segel Orvana melemah dan terus berlanjut hingga akhirnya patah.
Kristal Nirfulong—salah satu benda yang dimiliki oleh semua Vyraswulf—akan hancur berkeping-keping karena tidak sanggup menangkal tiga kutukan sekaligus. Kutukan pertama dan kedua berasal dari Vara Celeste, para Penghuni Langit yang tersinggung dengan kelakukan leluhur para Vyraswulf, Lycaon.
Oleh karena itu Kristal Nirfulong menjadi satu-satunya penyelamat kewarasan mereka dan dianggap sebagai nyawa kedua.
Entah sadar atau tidak, tangan Schifar bergerak dan meremas benda kecil yang selalu tergantung dari seutas rantai perak yang melingkari lehernya. Benda tersebut adalah pecahan kristal biru yang disatukan dengan lilitan rumit kawat perak hingga terlihat seperti liontin berujung tajam, Kalung Nirfulong miliknya.
***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top