Chapter 11.2 - Big Different Between Merx and Verx Vampire
"Sebentar, kita masih membahas Merx, golongan papa temanmu-Maeveen-berasal," potong Quentine.
Merx dimulai oleh Cystral yang menghabiskan masa hidupnya di Dunia Tengah tanpa orang tua. Pria berwajah tampan dengan perangai lembut ini tumbuh dewasa bersama beberapa Pixie yang bersimpati dengan nasib yang menimpanya. Mereka memasang segel pengendali yang akan bereaksi dengan insting haus darah Cystral.
Segel merah darah berbentuk bunga Higanbana di ruas ketiga pada leher Cystral akan menyala. Kelopak-kelopaknya akan terus memanjang dan melilit lehernya kuat-kuat. Selain tercekik dan kehabisan napas. Energinya juga turut diserap oleh bagian setipis jarum.
"Astaga! Dia tercekik hingga pingsan?"
"Tidak, Hazel. Tidak semudah itu dia pingsan hanya karena tercekik."
"Hah? Terus dia pingsan karena apa?"
"Energinya habis diserap oleh tato Higanbana."
"Ekstrem sekali."
"Setidaknya cara itu manjur untuk mengontrolnya, Hazel." Quentine tahu cara yang digunakan bangsa mereka untuk seorang keturunan dewa seperti Cystral termasuk keterlaluan, tapi sekali saja menutup mata mungkin akan membuat hidup lebih mudah, meski sedikit. "Seluruh keturunan Cystral tidak pernah meminum darah manusia. Kau tahu cara yang mereka kembangkan?"
"Apa, Pops?"
"Meminum segala sesuatu berwarna merah dan beranggapan itu adalah darah sesungguhnya. Obsesi mereka terhadap warna merah berakar dari sini."
"A~h ... pantas Om Maeveen sangat suka warna merah! Aku merasa dia akan mati bila tidak minum jus tomat!" Lysandra mengulum senyum setelah mendapatkan jawaban dari pertanyaannya selama ini. Sayang ia tidak bisa membagi penemuan ini pada Excelsis.
"Begitulah."
***
"Sekarang kita masuk ke golongan sinting yang satu lagi, Verx." Quentine membersihkan tenggorokannya. "Kau sudah dengar tentang gadis yang dibuang ke Jurang Tanpa Harapan oleh Lynxcria tadi."
"Apa yang terjadi padanya, Pops?"
"Izaruel bertemu dengannya. Mereka membuat perjanjian darah yang sama-sama menguntungkan." Melihat senyum yang akan terbit di wajah Lysandra, Quentine buru-buru menenggelamkannya. "Jangan senang dulu, awal kegilaan berawal dari sini."
Terbebas dari belenggu sayapnya, Izaruel menepati janji untuk membawa sang gadis yang di kemudian hari dikenal sebagai Aecharna. "Kau tahu apa yang dilakukan Izaruel untuk mengacaukan kehidupan Althios?"
"Dia punya dendam apa dengan Althios?"
"Entahlah."
Izaruel menyamar menjadi Althios dan memperdaya Lynxcria hingga melahirkan putra keduanya, Marcius. Mengetahui istrinya dipercaya oleh Izaruel yang mendapatkan kunci kebebasannya untuk keluar dari Talmios, membuat Althios mengamuk dan hendak membunuh Marcius. Tentu saja Lynxcria menghalangi niatnya dan memohon Izaruel menyelamatkan putra mereka. Izaruel membawa Marcius keluar dengan melewati dua gerbang.
Gerbang pertama dijaga oleh naga berkepala tiga, ketiganya mati setelah dahinya ditusuk dengan Cakar Keramat milik Harimau Putih yang entah mengapa dalam penguasaan Izaruel. Gerbang kedua dijaga oleh binatang berkepala singa, rajawali, dan kerbau serta berekor ular.
Bagian berkepala singa dapat mengeluarkan gelombang suara yang sanggup menghancurkan segala sesuatu dalam radius jangkauan. Mata burung rajawali dapat mengeluarkan sinar laser dan menyemburkan api dari mulutnya. Sedangkan napas yang keluar dari hidung dan mulut kerbau mengandung racun yang dapat melelehkan baja dan material keras lain. Terakhir, kekuatan dari ekor berkepala ular yang bisa melilit korbannya hingga remuk tak berbentuk.
Melodi menghanyutkan dari suling yang diberikan Lynxcria berhasil meninabobokan Chimera hasil kreasi Althios. Sejak diciptakan dan diberi nama, makhluk menyeramkan tersebut memiliki ikatan yang kuat dengan Lynxcria, termasuk kelemahanterhadap melodi suling yang sering dimainkan olehnya.
Izaruel membesarkan Marcius tanpa pernah memberitahu identitasnya. Sama halnya dengan Cystral, Marcius memiliki obsesi dengan bau darah dan tidak pernah menekan keinginannya tersebut. Darah hewan menjadi menu utama, tapi seiring waktu ia tidak lagi puas. Marcius mulai menculik para Aether malang untuk dijadikan sumber nutrisi utama. Mereka yang tergigit, tapi masih sanggup bertahan hidup akan menjadi Vampire seperti dirinya.
"Pops, apa yang terjadi pada Lyxncria?"
"Dia? Konon dia koma setelah serangan Althios untuk Izaruel mengenainya."
"Tragis sekali."
"Begitulah."
"satu lagi Pops. Sebenarnya apa itu Merx dan Verx?"
"Hanya istilah yang diambil dari bahasa kuno. Merxa'ata yang berarti terbaik dari yang buruk. Verx'ete yang artinya mengganggu atau mengkhawatirkan."
"Hmmm. Jadi Merx dimulai oleh Cystral dan Verx oleh Marcius?"
"Ya. Para Merx tidak pernah menyerang manusia karena segel Higanbana akan mencegah mereka, tapi tidak dengan kelompok Verx. Marcius tidak pernah mendapatkan segel tersebut. Kau tahu keanehan lain, Hazel?"
"Apa, Pops?"
"Para Verx menganggap cara berkembang biak yang paling efisien adalah dengan menggigit korban mereka, menjadikan mereka Vampire baru. Yang wanita menggigit pria, bergitu juga sebaliknya.
"Kenapa harus menggigit, apa mereka tidak bisa kawin?"
"Konon Marcius tidak mampu menghasilkan keturunan, sehingga ia melarang klannya untuk kawin.
"Pemikiran yang aneh!"
"Ya. Dia memang aneh dan sangat kejam. Lelaki bejat dan keturunan palsunya tidak sungkan untuk menggigit anak-anak Aethra juga. Jadi, jangan heran bila kau menemukan Vampire anak-anak dalam jajaran pasukan mereka. Bila bertemu, ingatlah satu hal Hazel ... mereka bukan Aethra lagi, mereka hanyalah jiwa yang terperangkap dalam tubuh yang dikendalikan oleh insting Vampire. Jadi, kau harus membebaskan jiwa mereka."
"Caranya?"
Myristica memutuskan masuk ke dalam pembicaraan. "Ramuan bunga Adoxa yang meracuni mereka. Cara kedua, membakar mereka dengan cahaya matahari."
"Tapi kulihat om Maeveen baik-baik saja dengan matahari?"
"Berkat ramuan Pixie yang dibuat oleh salah satu Pixie Emas. Sejak meminum ramuan tersebut, Cystral menjadi kebal dan terbiasa dengan sinar matahari. Evolusi ini menurun pada keturunannya. Cahaya matahari yang terserap oleh mata mereka menjadi salah satu sumber kekuatan." Quentine menjelaskan dari sisi sejarah, sebab dirinya tidak terlalu mengerti ramuan.
"Terbalik dengan para Verx?"
"Tepat sekali. Kelompok Verx mengandalkan sinar bulan."
"Para Vampire memiliki kemampuan untuk menyusup dalam pikiran seseorang dan merubah memori mereka."
"Benarkah!" Mata Lysandra membesar. Bulu romanya berdiri membayangkan seseorang menyusup diam-diam dan mengacak-acak memori manis dalam kepalanya.
"Itu kemampuan Pixie seperti Lynxcria yang diwarisi oleh Cystral, tapi tidak oleh Marcius," timpal Quentine.
"Berarti Om Maeveen memiliki kemampuan ini?"
"Ya. Karena ia berada di garis keturunan Cystral, Hazel."
"Kenapa Marcius tidak memiliki kemampuan yang sama, Pops?"
"Tidak tahu."
"Pops. Apa Merx dan Verx bermusuhan?"
"Ya. Cystral pernah mengajak Marcius untuk membentuk suatu dewan yang tujuannya untuk menjaga perdamaian, tapi sepertinya tidak berjalan lancar. Entah apa yang terjadi. Relasi kedua klan tersebut seperti air dan minyak.
"Kau tahu? Papa temanmu itu pernah dalam fase mengamuk dan memporakporandakan suatu klub malam yang berisi dua puluh Verx. Mereka semua ditemukan dalam kondisi ... berantakan." Quentine mengangkat alis, berharap Lysandra bisa mendapatkan kehororan dari ceritanya.
"Ya, ya, ya. Bisa kubayangkan," balas Lysandra sambil manggut-manggut mengerti. Meski Quentine berusaha menciptakan aura seram dan brutal terhadap Maeveen, justru semakin menambah kekaguman Lysandra terhadap pria tersebut.
"Hazel, kami ada urusan penting dengan orang tua temanmu. Hari ini kau tetap di rumah."
"Tapi-"
Quentine langsung menyergah, "Jangan membantah."
Lysandra mengembus pelan. "Baiklah, baik ... setidaknya aku memiliki bacaan untuk menghabiskan waktu. Aku pamit," balasnya pasrah sembari meraih tas punggung dan melangkah gontai menuju kamar.
"Kenapa dia jadi penurut?" Quentine berpandang-pandangan dengan Myristica yang hanya melempar senyum singkat sambil mengendikkan bahu.
***
"Apa lagi yang kau lihat?" Quentine merujuk pada penglihatan Myristica terhadap memori Lysandra dan orang asing yang datang ke rumah mereka-Alfred.
"Dia menerobos masuk ke museum kota yang sedang tutup sementara waktu. Sepertinya beberapa hari yang lalu, bangsa air mencari sesuatu di tempat itu dan sempat terjadi perkelahian yang melibatkan pria bernama Alfred tadi dan seorang pemuda dengan dua makhluk air. Sisa-sisa racun Aechid dari hasil pertempuran yang belum hilang terhirup oleh Lisy."
"Anak itu!" Quentine gemas dengan tindakan Lysandra yang mengundang celaka. "Setelah itu, apa yang terjadi?"
"Pemuda yang terlibat dalam perkelahian itu bernama Wyfrien. Dia lelaki yang tampan, Zeafer." Myristica mengedipkan matanya.
"Jangan harap aku mengizinkan anakku berhubungan dengan monster serigala!"
"Vyraswulf, Zeafer. Bila Aithne mendengarmu berkata begitu, aku tidak bisa menolongmu, Sayang ...." Myristica mencubit pelan pipi suaminya, gemas dengan perkataan Quentine yang bisa membangkitkan amarah kelompok lain.
"Tadi aku sempat mendengar pelayan tua itu nyaris membunuh Hazel, apa itu benar?"
"Pria tua itu hanya berniat menakuti. Ia mengira Lisy adalah Vampire dari kelompok Verx."
"Bagaimana bila Hazel kena serangan jantung? Sewaktu aku menemukannya ia sangat tertekan!"
"Dia tidak selemah itu Zeafer. Kau harus ingat ada darah White Pixie yang mengalir di tubuhnya." Myristica menyanjung sang suami supaya segera melupakan amarahnya.
"Sebenarnya apa yang dicari oleh makhluk-makhlu amis itu? Invasi mereka terasa lebih konstan sekarang."
"Mungkin sesuatu yang berhubungan dengan Virmaid?"
"Kau mempercayai legenda itu? Sudah ribuan tahun, tapi tidak pernah terbukti kan?"
"Punya teori yang lebih bagus lagi, mengapa bangsa air terlihat sangat menggebu-gebu saat ini?" tantang Myristica pada suaminya.
"Bisa jadi kau benar bila mereka sedang mencari Virmaid itu. Bagaimana pun mereka pasti ingin menyatukan Kristal Merzubin yang diklaim milik mereka itu dengan Kristal Azarubin yang hilang entah ke mana."
"Menurut legenda, kristal tersebut akan muncul dengan sendirinya setelah empat pilar diaktifkan olehnya."
"Siapa pun Virmaid itu, kuharap ia tidak memihak penjahat. Dunia ini berada dalam bahaya besar."
"Ya, yang paling kutakutkan apabila dia memihak Aingeru dan Aether serakah."
***
Glosarium:
Cakar Keramat (Sacred Claw): Pusaka milik Harimau Putih (White Tiger). Masing-masing Bestia Celeste memiliki pusaka mereka masing-masing.
Harimau Putih (White Tiger): Salah satu dari 4 Bestia Celeste. Penguasa wilayah Barat dan pengatur musim gugur. Tiga pelayannya adalah Gemini, Sagitarius, dan Libra.
Higanbana: Bunga yang memiliki banyak nama seperti Red Spider Lily, Red Magic Lily, atau Equinox flower. Sering diasosiasikan dengan kesedihan dan kematian.
*gambar ilustrasi diambil dari Pinterest*
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top