Bagian 2


Artist's note:
Pertama-tama, jangan serang saya— chibiku_97 jika kamu membenci ceritanya (Saya— chibiku_97 hanya membuatnya untuk bersenang-senang). Kedua, kalau kamu menyukainya, saya— chibiku_97 akan mencoba yang terbaik untuk menyelesaikan semua bagian (jadi tolong dukung saya— chibiku_97 😊)

Ummm ... selamat menikmati!!  (mungkin).

PERINGATAN: Komik pendek ini tidak berhubungan dengan jalan cerita asli BBB. Itu murni berasal dari pikiranku (chibiku_97) yang twist (jangan mencuri!!)

.

.

.

“Tunggu dulu! Aku menyerah oke~. Bukankah kau sulit untuk diyakinkan,” ucap Fang dengan mengangkat kedua tangannya seraya tertawa ringan, “tolong lepaskan pedangmu~”

Dan ucapan Fang membuat Kaizo sedikit lengah hingga ia baru tersadar sudah terikat tali bayang mencengkeram tubuhnya.

“Ups … terlambat.”

Dengan satu jentikan tubuh Kaizo tertarik ke atas.

Lalu dihempaskan dengan kuat sampai-sampai harus memuntahkan darah dari mulut sang kapten.

“Harimau bayang.”

Pernyerangan Fang tidak sampai sana, dia sengaja mengeluarkan harimau yang terbentuk dari kuasa bayangannya untuk menahan kedua tangan kakaknya agar tidak bisa bergerak.

“Tsk!” decak Kaizo. Ia tak habis pikir, mana mungkin Fang melakukan semua ini. Adiknya benar-benar tiada ampun.

“Kau hanya terlalu memberi banyak celah, Nii-sama. Kaulah yang mengajariku untuk berjaga-jaga di depan musuhmu,” angkuh Fang dengan seulas seringai, “namun, ironisnya kau terjerumus dengan trik murahan ini.”

Fang meraih pedang tenaga lalu mengacungkannya ke arah sang kakak.

Nee~ katakan padaku haruskah aku mengakhirinya di sini, Nii-sama?”

SHUUT!

Ketegangan terjeda begitu harimau bayang dibuat menghilang oleh tembakan dari BoBoiBoy Cahaya.

Tentu membuat Fang terdiam beberapa saat, dia menoleh ke arah BoBoiBoy Cahaya dan lainnya kemudian berdecak kesal.

“Kau masih hidup rupanya?!”

Dengan sisa tenaganya BoBoiBoy Cahaya mencoba menyadarkan Fang, “Hentikan, Fang! Aku tidak mau menyakitimu.”


“SUNGGUH BODOH.”

Tiba-tiba sebuah kubah tebus pandang mengurung Fang.

“Dinding tenaga—” Yang ternyata Kaizolah yang melakukannya.

“Kapten, kau baik-baik saja?!” BoBoiBoy langsung berlari ke arah Kaizo.

“Ya, aku baik-baik saja …,” jawab Kaizo, suaranya lemah hampir terdengar seperti bisikan.

… dan Fang tak suka melihatnya.

“Bagaimana dengan yang lain?” tanya Kaizo.

“Mereka baik-baik saja, tapi Ying masih tidak sadarkan diri,” jawab BoBoiBoy.

“Syukurlah, kalian masih hidup.”

Kenapa? Kenapa Kaizo lebih peduli pada mereka sedangkan Fang yang merupakan adiknya sendiri laki-laki itu tidak ia hiraukan?


“Kau yakin baik-baik saja?” tanya BoBoiBoy sekali lagi masih belum percaya.

“Aku bukan anak kecil, Bocah!”

Yaya yang berada di dekat Kaizo dan BoBoiBoy berseru panik, “Kapten! Fang menghilang!!”

“Apa?” Kaizo maupun BoBoiBoy tersentak, Fang sudah tidak berada dalam kurungan kubah dinding tenaga. “Bagaimana dia bisa melarikan diri?”

Kaizo lupa akan satu hal, selain kekuatan manipulasi bayangan Fang juga memiliki-- “Kekuatan penembus!”

“Tetap waspada!!”

Masih dalam posisi was-was secara tiba-tiba Fang melesat ke arah mereka, lebih tepatnya kepada BoBoiBoy dan mencekik remaja bertopi itu sampai tubuhnya terangkat.

“Fang ….” BoBoiBoy hampir kehabisan napas.

“BOBOIBOY!!”

“Kalau saja kau tidak pernah ada.” 

Sosok Fang kini berbeda, aura yang begitu dingin dan gelap menguar darinya.

“BOBOIBOY!!” jerit Yaya dengan linangan air mata.

Suara yang diselimuti kebencian. “Dia hanya akan menatapku,” tutur Fang.

“BoBoiBoy ....”

“Fang—” Kaizo tak sanggup melanjutkan kalimatnya.

Semuanya menjadi kacau. Fang tidak lagi mematuhi perintah dari Kaizo, ia dalam mode pemberontak dan sampai mencelakai teman-temannya.

Apakah ini sosok asli Fang?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top