02. Q & A

[Cygnus]

F-HEV* melambung tinggi dari permukaan tanah membawa satu penumpang tambahan. Di atas, awan-kabut semakin tebal mengungkung, tetapi angin justru semakin pelan menjerit, sedang temperatur merosot tajam. F-HEV terus memanjat langit coklat kemerahan dengan cepat bak peluru perak yang membelah tirai sepia.

Kecepatannya menurun ketika kendaraan itu mendekati sebuah struktur kubah raksasa. Permukaan terluarnya benderang memantulkan jutaan kerlap-kerlip kecil cahaya putih membutakan mata. Benda itu tampak seperti berlian murni mahabesar yang tengah mengapung di langit berwarna senja.

Lima puluh kilometer dari permukaan Venus, Anadyomene mengambang tenang. Ia adalah entitas yang cerdas luar biasa. Otaknya mengendalikan segala jenis peralatan elektronik, mulai dari sirkuit lampu sederhana di kubikel-kubikel heksagon tempat warga tinggal, hingga mengontrol aktivitas robot penambang gas dan mineral di luar kota. Berbagai jenis sensor yang terangkai dalam sistemnya berfungsi layaknya mata dan telinga ekstra, membuat segenap penduduk selalu dapat mengantisipasi keadaan apapun, bagaimanapun. Kulit plexiglass terluar yang bertabur nanopartikel karbon-karbon memberi perlindungan menyeluruh dari polusi, radiasi, dan temperatur ekstrim Venus.

Kota terbang itu bak oasis di tengah padang pasir; tempat di mana sebelas ribu orang berteduh mencari perlindungan, menggantungkan hidup dan matinya di sana.

Mendadak pintu palka yang terletak di plat dasar Anadyomene terbuka tanpa suara. F-HEV meluncur naik memasuki lorong yang berfungsi sebagai ruang dekompresi, langsung menuju hanggar utama. F-HEV merayap pelan menuju tengah ruangan luas tersebut. Tiga orang sedang menunggu kedatangan tim special surveillance. Di samping mereka, sebuah tabung semi-transparan berwarna biru metalik sengaja disiapkan oleh tim Emergency Response.

Cepat masukkan dia ke dalam kapsul stasis.

Dr. Lyra, kepala bagian ER, memerintah Cygnus bahkan ketika portal F-HEV belum sepenuhnya terbuka. Cygnus mengangguk lalu membantu Auriga memindahkan laki-laki korban kecelakaan roket tersebut dalam mesin stasis. Lenguhan pelan lolos dari mulutnya ketika dibaringkan dalam mesin, menahan rasa sakit. Seorang bawahan Dr. Lyra yang berpakaian putih seluruhnya mengaktifkan mesin. Terdengar dengung teredam, lalu kaca mesin berubah warna menjadi kehijauan dalam hitungan detik, tanda kapsul stasis bekerja membekukan seluruh aktivitas biologis untuk sementara.

Terima kasih, kami ambil alih dari sini.

Cygnus mengangguk pada tim ER yang bergegas menuju ruang medis yang terletak tiga lantai di atas hanggar, lalu mengarahkan pandangan pada sosok lain yang sedari tadi mengawasi mereka tajam: seorang prajurit veteran jangkung berambut hitam sebahu, berpakaian kulit sintetis berwarna cokelat, dengan emblem emas A besar tersemat di dada kiri. Cygnus melepas helm Exo-Frame yang ia kenakan lalu memberi hormat padanya, diikuti Auriga dan Oberon yang berbaris di samping.

Administrator Halley.

Administrator Halley mengangguk pada ketiganya. Kerja bagus. Debriefing di kantor saya sekarang. Ia mengayunkan langkah mantap menuju elevator yang terletak di seberang hanggar. Cygnus, Auriga dan Oberon berjalan mengikuti.

Kira-kira berapa banyak poin kreditku yang akan dia kurangi, ya? Auriga mengirimkan pesan neural bernada cemas pada kedua rekannya. Aku masih ingin beli add-on baru buat Exo-Frame. Tidak murah, lho.

Cygnus menghela napas pelan. Seharusnya kau tidak melanggar protokol tadi. Apa yang kau pikirkan? Menyela pesan masal begitu?

Hm..aku tidak berpikir apa-apa. Spontan.

Sudah kuduga.

Oberon menggelengkan kepala -gestur yang sering ia lakukan karena polah Auriga. Yang kau lakukan itu kesalahan besar, Auriga. Ingat itu! Dengan satu perintah pada Anadyomene, ia memblock akses Cloud Nine Auriga di otaknya, menghalangi mereka berdua bertukar pikiran. Oberon lalu berjalan sedikit lebih cepat, meninggalkan kedua rekannya beberapa langkah di belakang.

Auriga mendengus. Dasar robot. Pelanggaran kecil dibesar-besarkan.

Cygnus merespon dengan mengedikkan bahu.

Ia berpikir yang dimaksud Oberon sebagai "kesalahan besar" bukanlah soal pelanggaran protokol Auriga. Tapi soal laki-laki itu. Apakah Oberon salah satu dari 23% penduduk yang menolak memberi izin laki-laki manapun masuk ke Anadyomene? Bahkan dengan alasan pengumpulan informasi vital tentang koloni lain?

Kalau itu benar -Cygnus cukup yakin dengan asumsinya- maka menurut Oberon, rekan satu timnya itu adalah pihak yang bersalah karena berhasil memengaruhi mayoritas penduduk Anadyomene. Cukup dengan sepatah-dua patah kalimat yang diutarakan tanpa pikir panjang. Auriga memang tidak bodoh, tapi jelas ia tidak cukup sensitif untuk mengetahui benak Oberon. Cygnus juga tak berniat memberi tahu Auriga. Terlalu personal. Hal ini juga potensial memperlebar jurang perbedaan mereka yang sebenarnya sudah sangat lebar, bagaikan Venus dan langit.

Maka ia hanya diam saja.

Pintu logam elevator terbuka dengan bunyi bip pelan. Keempat prajurit tersebut melangkahkan kaki masuk ke tabung elevator. Tak ada getaran ataupun bunyi sedikitpun ketika benda itu meluncur mulus menuju Sektor Tujuh tempat kantor Administrator Pertahanan dan Keamanan berada.

Bip.

Administrator Halley mempercepat langkahnya memandu ketiga anggota tim special surveillance-nya menyusuri lorong metalik berpenerangan LED. Beberapa staff keamanan lain memberikan salam hormat padanya, dan anggukan kecil pada tiga prajurit berbalutkan Exo-Frame yang berjalan tak jauh di belakang.

Atasan langsung Cygnus itu masih bertubuh bugar meskipun usianya mencapai enam puluh. Manik matanya masih awas, tajam, sesuai dengan citra sebagai satu dari sebelas Administrator yang harus selalu jeli dalam menganalisa informasi dan mengambil keputusan penting terkait keamanan dan pertahanan kota. Tubuhnya tegap dan berisi, tanpa sedikitpun menunjukkan penurunan kondisi. Kulit wajahnya masih kencang, minim kerut yang biasa tampak pada penduduk seusianya. Cygnus ingat jelas ketika Auriga pertama kali bertemu Administrator Halley dan bertanya dengan santainya, serum apa yang Administrator suntikkan sampai kulit bisa cantik begitu?

Auriga dihukum push-up 200 kali dan terpaksa kehilangan 100 poin kredit hari itu.

Aku yakin tim ER pasti sudah menstabilkan kondisi laki-laki itu sekarang. Mereka belum pernah mengecewakan kita sebelumnya. Administrator Halley membuka percakapan sembari melangkah memasuki ruang heksagon kantornya yang minimalis: dinding dan lantai metalik didominasi warna putih tulang, satu set meja dan kursi tanpa pernak-pernik personal sedikitpun, dan meja konferensi berbentuk oval di tengah ruangan. Administrator menyilakan mereka bertiga duduk sementara ia sendiri memilih berdiri menyilangkan kedua tangan di dada.

Cygnus mengangguk sambil menyapukan sebelah tangan merapikan rambut cokelat tebalnya yang lepek karena keringat. Dr. Lyra pernah menangani kasus yang lebih berat sebelumnya. Saya ingat letusan mendadak Maxwell Montes lima tahun lalu. Belasan supervisor penambangan logam terluka parah waktu itu. Tapi mereka semua berhasil diselamatkan.

Administrator Halley memandang tajam tim special surveillance di hadapannya bergantian. Cygnus dan dua rekannya sontak menegakkan postur.

Benar. Kalian tahu setiap nyawa di Anadyomene tidak ternilai harganya. Tugas utama Divisi Pertahanan dan Keamanan adalah melindungi mereka semua. Bukan hanya dengan Exo-Frame, peluru plasma, bom pulsar atau yang lainnya, tapi juga dengan akumulasi informasi. Dengan cara itulah kita mampu mengantisipasi dan memprediksi ancaman. Idealnya begitu...

Ia terdiam sejenak lalu menghela napas.

Tapi sayangnya kebijakan isolasi Anadyomene menghalangi usaha itu, Administrator. Menciptakan celah yang bisa berakibat fatal pada keamanan dan pertahanan kota. Cygnus melanjutkan pikiran atasannya.

Administrator Halley mengangguk mantap. Selama 200 tahun ini mungkin kita termasuk beruntung karena keadaan masih aman terkendali. Hanya konflik-konflik kecil berupa kontak senjata dari beberapa koloni lain yang karena berbagai alasan mendarat di Venus. Jelas kita lebih dari mampu menghalau ancaman mereka. Tapi ke depannya? Belum tentu. Karena itulah, situasi sekarang ini harus kita manfaatkan sebaik mungkin.

Ah! Itu berarti Administrator tidak akan mengurangi poin kredit saya, kan? Auriga bertanya penuh harap hingga mata birunya terlihat berbinar.

Tidak kali ini.

Auriga mengembuskan napas lega. Cygnus melirik Oberon; rahangnya mengeras dan kedua tangannya mengepal erat. Mungkin Oberon setengah berharap rekannya itu dihukum karena melanggar protokol, meskipun pada akhirnya toh tindakannya menguntungkan Divisi Pertahanan dan Keamanan juga. Dalam hati Cygnus berharap tensi konflik antara Auriga dan Oberon bisa melonggar di kemudian hari. Entah kapan.

Cukup basa-basinya. Apa saja yang kita ketahui pada titik ini?

Oberon memerintahkan Anadyomene mengubah satu sisi dinding ruangan menjadi proyektor holografis. Dinding langsung beralih fungsi menjadi layar transparan yang dipenuhi cetak biru hasil scan Anadyomene pada kerangka dan interior roket. Grafik dan diagram aktivitas angin matahari tak luput ia tambahkan di sana.

Kita tahu pasti penyebab kegagalan mesin roket. EMP* yang timbul dari fluktuasi solar flare yang tinggi mengacaukan sistem komunikasinya yang memang tidak canggih. Keadaan fisik dan mesin roket yang tidak ideal untuk pendaratan di Venus juga berkontribusi besar dalam kecelakaan tersebut. Teknologi mereka masih rendah, amat jauh tertinggal dibanding kita.

Layar baru yang lebih kecil ditambahkan oleh Oberon, berisi matriks informasi yang tersusun dari serangkaian huruf dan angka.

Hanya ini yang dapat diselamatkan dari logbook* digital roket, Administrator. Data berisi nama-nama penumpang, jenis kelamin dan umur mereka saja. Kita hanya bisa tahu bahwa dari 32 penumpang roket hanya satu saja yang selamat. Sisanya tak dapat dibaca Anadyomene. Sayangnya, tak ada informasi definitif yang bisa kita ambil dari data itu mengenai asal mereka dan tujuan datang ke sini.

Administrator Halley memandangi layar penuh informasi itu sambil mengetuk-ngetuk permukaan meja.

Coret kemungkinan roket itu berasal dari Mars Ultor. Mereka memang barbar, tapi bukan berarti terbelakang di bidang teknologi. Berdasarkan sedikit demi sedikit informasi yang kita kumpulkan sejauh ini, besar kemungkinan Ultor memiliki tingkat teknologi setara Anadyomene.

Benak Cygnus berputar. Bagaimana dengan Ter Maximus? Teknologi mereka tak secanggih kita.

Administrator Halley mengangguk lamat-lamat. Ter Maximus..Oberon, apakah ada data yang bisa memverifikasi mereka berasal dari Merkurius?

Oberon menggeleng sambil menyelipkan rambut pirang panjangnya di telinga. Sebagian besar data berbentuk digital hangus. Pada titik ini, kita hanya bisa mengandalkan bukti fisik saja. Ia mengerling pada Auriga yang sedari tadi mengernyitkan kening. Block neural Oberon membuatnya sedikit kesulitan mencerna dialog.

Administrator Halley mengiyakan pendapat Oberon. Tim susulan sedang berada di bangkai roket sekarang, mengevakuasi apapun yang masih dapat kita gunakan. Ia mengalihkan pandangan tajamnya pada Auriga yang sedang menggaruk sebelah alis. Lalu, apa yang kau temukan?

Ehm...Saya sudah lakukan scan biokimia dan deteksi radiasi di tempat kejadian atas perintah Cygnus. Muncul jejak penggunaan macam-macam mineral yang khas sekali. Alumunium, bauksit, kobalt, tembaga, besi, dan lainnya dalam jumlah lebih kecil...Nah, hasil deteksi radiasi yang saya lakukan lebih menarik lagi. Detektor mencatat level radiasi yang sangat berbahaya, sampai 5 ribu miliSieverts*. Kalau kedua hasil itu digabungkan...

Auriga bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan mendekati dinding holografis sambil mengibaskan sebelah tangan. Layar langsung dipenuhi oleh citra sebuah planet biru cerah dengan sapuan spiral awan putih yang dilatari pekat hitam luar angkasa.

Roket ini berasal dari Bumi, yang punya komposisi mineral unik di antara planet-planet lain dan level radiasi sangat tinggi hasil holocaust* nuklir yang terjadi dulu. Ia menyimpulkan.

Administrator Halley mendecak-decakkan lidah, setengah kagum juga ngeri. Tak kusangka masih ada manusia yang tersisa di planet kuburan itu. Kadar radiasi setinggi itu akan membunuh siapapun yang hidup di permukaannya dalam sekejap saja. Kalaupun ada yang beruntung hidup, mereka akan mengalami mutasi berat dan kegagalan organ dalam.

Cygnus tercenung membayangkannya. Ia tak mengira Bumi masih memiliki sisa-sisa manusia yang hidup entah bagaimana caranya dalam kondisi ekstrim radiasi nuklir dan lingkungan porak-poranda karena pemanasan global. Dari sejarah Bumi yang diketahui Cygnus, -dan seluruh warga Anadyomene- kondisi planet itu sudah sedemikian parah bahkan sebelum kolonis pertama Anadyomene menjejakkan kaki di tanah Venus 200 tahun lalu.

Mungkinkah mereka mengungsi? Tak tahan lagi hidup di Bumi? Logis, tapi kenapa sekarang? Dan kenapa Anadyomene? Saya pikir mustahil mereka tak tahu tentang aturan kita. Masih banyak koloni-koloni lain yang lebih dekat jaraknya dengan Bumi, dan mau menerima baik laki-laki ataupun perempuan. Oberon merentetkan pertanyaan demi pertanyaan yang tak bisa dijawab oleh siapapun pada titik ini. Yang bisa mereka lakukan adalah berasumsi, menyusun hipotesis, dan menduga-duga.

Auriga yang sedari tadi masih berdiri di depan layar menjentikkan jari. Ah! Administrator, saya lupa menambahkan juga bahwa di tubuh salah satu korban kecelakaan roket ada residu samar unsur Olympium yang-

BRAK!

Administrator Halley meninju meja dengan segenap tenaga. Derak kerasnya mengangetkan mereka semua. Olympium! Jadi manusia Bumi ini pernah kontak dengan Mars Ultor! Entah apa lagi yang direncakan kaum barbar itu pada Anadyomene! Ia geram. Kemarahannya mengirimkan impuls mirip pukulan kuat pada benak ketiga prajurit itu. Tubuh Auriga langsung menciut, sementara Cygnus dan Oberon tersentak kaget.

Informasi ini memang mengejutkan Cygnus. Olympium adalah unsur alami khas Mars yang digunakan penduduk Ultor sebagai sumber energi. Fakta bahwa terdapat sisa Olympium di tubuh salah satu penumpang roket mengarahkan mereka semua pada kesimpulan yang sama: penduduk Bumi ini pernah bertemu langsung dengan warga Ultor. Sepanjang yang Cygnus ingat dalam 27 tahun hidupnya, Venus Anadyomene dan Mars Ultor tak pernah memiliki sejarah baik. Pantas saja Administrator Halley merasa gusar.

Administrator, apapun rencana mereka, hal itu sudah otomatis gagal dengan adanya kecelakaan roket. Hanya ada satu laki-laki saja yang selamat. Ia tidak akan bisa berbuat apapun di Anadyomene. Cygnus berusaha menenangkan atasannya yang memang dikenal memiliki temperamen meledak-ledak tersebut.

Tapi sayangnya, saat itu Anadyomene justru menyela dengan pesan Cloud Nine.

Perhatian. Kode merah di Sektor Tiga. Satu laki-laki yang tak teridentifikasi mengamuk dan melukai Dr. Lyra dalam usahanya melarikan diri dari ruang medis. Bantuan Divisi Pertahanan dan Keamanan dibutuhkan secepatnya.

Cygnus langsung mengumpat dalam hati.

(Bersambung)

***

Glosarium

F-HEV: Flying Hybrid Electric Vehicle. Kendaraan layang berbahan bakar listrik dan sinar surya.

EMP: Electromagnetic Pulse. Gelombang elektromagnetik dapat mengacaukan segala sistem komunikasi yang menggunakan radio, sinyal, wireless, dsb.

Logbook: Catatan navigasi, operasi dan manajemen sebuah kendaraan.

MiliSieverts (mSv): Unit pengukuran level radiasi nuklir. Terpapar dosis 1000 mSv saja sudah termasuk berbahaya bagi kesehatan.

Holocaust: Sebutan lain untuk genosida, yaitu pemusnahan massal manusia yang dilakukan secara sistematis oleh satu pihak pada pihak lain. Contohnya, pembantaian keji yang dilakukan Partai Nazi pimpinan Adolf Hitler pada 6 juta orang Yahudi antara tahun 1941-1945.

Vote/komen/kritik/saran ditunggu ya :)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top