22 - Pengumuman
[PERINGATAN!] Cerita ini hanyalah fiksi belaka, semua karakter, alur, serta beberapa latar dalam cerita adalah milik penulis yang tidak terlepas dari berbagai inspirasi.
Selamat Membaca!
✬✬✬
Keheningan sepertinya tidak cocok untuk disematkan kepada situasi mereka saat ini. Pasalnya mereka tengah berunding bersama di ruang tengah sembari menunggu pemberitahuan dari Pusat Cascallustre. Amaryllis yang tengah duduk di sofa berbulu sintetik masih mencari titik nyamannya.
"Kita pasti akan menang! Semangat!" seru Travis dengan mengepalkan tangannya.
Amaryllis tersenyum kecil. "Aku harap juga begitu."
Jujur saja Amaryllis masih merasa resah. Meskipun kemarin dia berhasil memberikan penampilan yang memukau, tetapi semua peserta juga melakukan hal yang sama. Apalagi jika berbicara mengenai peserta yang sebelumnya sudah pernah mengikuti Zavesys, mereka sudah tidak diragukan lagi memiliki awal yang lebih baik daripada dirinya.
"Pokoknya aku yakin 99% kalau kita pasti menang. Apa kau tidak melihat bagaimana ekspresi para dewan kemarin, Amy?" ujar Travis meyakinkannya sembari duduk dengan kaki yang menyilang sebelah.
"Lalu yang 1%?" tanya Amaryllis.
"1% adalah sebuah keberuntungan. Entah yang menang kalian berdua atau hanya salah satu dari kalian," jawab Clara.
"Aku setuju dengan Travis. Satu saja juga sudah cukup, apalagi kita sudah memiliki dukungan dari Cress Inc sekarang," imbuh Samuel.
"Cress Inc benar-benar akan mendanai kita?" sergah Thomas yang mengalihkan perhatian Amaryllis.
"Tentu saja. Mereka sudah mengeluarkan biaya yang banyak untuk kostum kalian kemarin. Mereka tidak akan bisa melepaskan kalian begitu saja," jawab Samuel terkekeh.
Semua ini berkat koneksi Lucia yang berhasil menggaet perusahaan milik Tuan Igor Labowsky itu. Cress Inc merupakan salah satu perusahaan teknologi dan komunikasi yang memimpin pasar Noffram saat ini. Perusahaan yang sudah berdiri selama 60 tahun itu merupakan kompetitor dari Acre Inc dan menjadi satu-satunya perusahaan yang bisa menjalin mitra dengan salah satu perusahaan besar di Berylix, Gevania.
"Ngomong-ngomong, apa Frans tidak akan kemari? Aku belum melihatnya lagi sejak kemarin," tanya Amaryllis kemudian.
"Dia sedang bersama Selina dan Hans untuk menyiapkan babak Acumen besok," jawab Samuel.
Amaryllis mengangguk pelan. Frans Hwann adalah satu-satunya orang yang jarang ia temui selama bergabung di Red Thunder. Mungkin tugasnya sebagai ketua terlampau sibuk hanya untuk bercengkrama dengan mereka. Meskipun dia seperti tidak memiliki waktu untuk bersantai, tetapi dia sangat suportif kepada anggotanya yang akan berkecimpung di arena.
Tidak lama kemudian, suara lagu kebangsaan Noffarm mulai terdengar melalui saluran audio yang tersambung dengan meja mereka. Menandakan bahwa pengumuman dari Pusat Cascallustre yang mereka nantikan akhirnya muncul juga. Sebuah hologram kemudian muncul di atas meja. Menampilkan Tuan Charles Smith, Kepala Dewan Cascallustre yang tengah berdiri di atas mimbar.
"Perhatikan-perhatikan!" seru Travis yang membuat Amaryllis menatap fokus ke arah hologram yang mungkin sekarang sedang tersiar secara langsung di seluruh Noffram.
[Siaran dimulai]
"Selamat siang, Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya. Selamat datang di Venturion yang ke 64, semoga kita selalu berada dalam kemakmuran dan kedamaian. Hari ini, kami Dewan Cascallustre akan mengumumkan skor akhir Zavesys. Para peserta Venturion memang sudah berhasil membuat kita semua terpukau dengan penampilannya yang menawan kemarin. Namun, seperti aturan yang sudah dibuat, hanya akan ada 1 laki-laki dan 1 perempuan yang akan mendapatkan gelar Zavesys tahun ini."
Amaryllis mulai menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya melalui mulutnya. Kedua tangannya kini mengepal di atas pahanya. Dia memasang indera pendengarannya dengan sungguh-sungguh untuk mendengarkan pengumuman dengan baik. Menantikan berapa skor yang ia dapatkan untuk Zavesys.
"Pengumuman skor akan dibacakan sesuai urutan penampilan union. Yang pertama adalah peserta dari union Antares. Asa Bawden mendapatkan total skor 54 dan Levita Pearce mendapatkan total skor 50."
Total ada 15 dewan yang menjadi juri untuk Venturion. Masing-masing dewan akan memberikan skor dengan rentang 1-4 untuk setiap peserta. Itu artinya skor sempurna yang mungkin didapatkan oleh satu peserta adalah 60 skor.
Satu per satu skor mulai dibacakan secara bergantian. Bukan hanya wajahnya yang mengetat, tetapi tubuhnya juga ikut menegang. Asa Bawden dan Vivian Leigh dari Phoenix yang memimpin skor saat ini. Amaryllis sedikit menggigit bibir bawahnya menantikan skor miliknya.
"Dilanjutkan dengan peserta dari union Eagle Eye. Gavin Tinnez dan Callana Starr masing-masing mendapatkan total skor 56."
Amaryllis sedikit meremas punggung tangannya. Skor Eagle Eye yang diumumkan terdengar mustahil untuk dipatahkan. Dia sekarang pasrah dengan nilai berapa pun yang akan ia dapatkan.
"Kemudian untuk peserta union terakhir Zavesys, Red Thunder," ujar Tuan Charles menjeda sebentar kalimatnya dengan tersenyum. "Thomas Wellbert mendapatkan total skor 54."
"Wow! Itu bagus! Setidaknya kau masuk 3 besar!" puji Travis dengan sedikit memukul pundak Thomas, sedangkan pemuda itu tampak tersenyum bangga di sebelah Amaryllis.
"Dan Amaryllis Heath mendapatkan total skor ... 58," lanjut Tuan Charles yang membuat mereka bersorak.
"Dengan ini aku umumkan dua pemenang Zavesys di Venturion yang ke 64, mereka adalah Gavin Tinnez dari Eagle Eye dan Amaryllis Heath dari Red Thunder. Selamat untuk kedua pemenang Zavesys tahun ini. Semoga kemakmuran dan kedamaian selalu menyertai kalian," pungkas Tuan Charles yang ditutup dengan tiupan terompet dan trombone.
[Siaran selesai]
Travis tampak menepuk tangannya keras-keras. "Woah, Amy! Kau benar-benar luar biasa!"
"Selamat Amy! Kau berhasil," ucap Clara kepadanya. "Aku akan segera menghubungi Lucia dan Frans setelah ini."
Sementara itu, Amaryllis merasa dagunya seakan jatuh ke bawah. Dia masih terperangah dengan hasil yang ia dapatkan. Mereka tidak salah mengumumkannya kan?
"Ini sungguhan?" batinnya meyakinkan dirinya.
Samuel tertawa senang. "Ini adalah kemenangan pertama kita. Masih ada sedikit waktu sebelum Acumen jadi ini harus dirayakan!"
"Makan-makan dengan mewah sepertinya tidak buruk. Kita bisa mengadakan pesta yang lebih besar setelah Venturion selesai," saran Travis yang mendapat tos tangan dari Samuel.
"Itu ide yang bagus," timpal Clara.
"Sekali lagi selamat untuk kalian berdua! Ini pencapaian yang luar biasa! Mulai sekarang wajahmu akan banyak tampil di Noffram!" seru Samuel yang menyelamati mereka dengan girang.
"Terima kasih, semuanya," jawab Amaryllis dengan mengembangkan senyumnya.
Clara mulai menghubungi Lucia dan Frans. Amaryllis yakin wanita berambut perak itu sedang kegirangan karena hasil karyanya yang dipilih oleh para dewa. Sementara itu, Travis dan Samuel juga masih berunding mengenai sponsor mana saja yang mungkin akan menyodorkan dukungannya untuk Red Thunder.
"Selamat Amaryllis," ucap Thomas lirih kepadanya.
Amaryllis sedikit menoleh dengan alis yang sedikit terangkat. "Terim kasih, kau juga," jawabnya.
Melihat semua itu membuat Amaryllis semakin melebarkan senyumnya. Rasanya dia ingin berteriak sekencang mungkin untuk meluapkan perasaannya. Dia bukan hanya senang karena dirinya yang menang, tetapi juga karena melihat teman-temannya ikut bahagia atas pencapaiannya.
Sebuah pujian yang sebelumnya sangat sulit untuk dia raih membuat Amaryllis ingin menitikkan air mata. Apakah dia memang layak mendapatkannya?
✬✬✬
Sementara Red Thunder menyiapkan perayaan kecil-kecilan di tempat mereka dengan sukacita. Gedung berlogokan burung elang emas itu justru terasa lebih hening daripada sebelumnya. Hanya terdengar suara bandul bola besi yang saling bertumbukkan yang mengisi kekosongan.
Dinginnya pendingin ruangan terasa menurun, ketika laki-laki beraura dingin itu menatap dua orang yang kini sudah berdiri di hadapannya. "Selamat untuk keberhasilanmu, Gavin," ucap laki-laki itu dengan tersenyum kecil.
"Terima kasih banyak Alastair. Ini semua berkat dukunganmu,"
Alastair mengangguk pelan. "Tolong ucapkan rasa terima kasihku juga kepada ayahmu. Aku akan segera mengirimkan bonusmu, kau boleh pergi sekarang."
Ayah Gavin Tinnez adalah salah satu menteri yang tergabung ke dalam kabinet pemerintah Noffram era ini. Dukungan dari seseorang yang berasal dari pemerintahan sangat menguntungkan mereka. Karena dengan begitu, Eagle Eye sudah dapat mengamankan sokongan mereka.
Gavin menganggukkan kepalanya. "Baiklah, aku permisi dulu," ujarnya yang kemudian keluar lebih dulu.
Alastair menghembuskan napasnya kasar. Dia mengetuk-ngetuk meja yang ia sandari dengan keras. Mata birunya menatap wanita yang masih tinggal di ruangan itu dengan tajam.
"Kau tahu aku kecewa denganmu," ungkapnya dengan suara dingin seraya berdiri dari tempatnya. "3 tahun aku mempercayakan hal ini kepadamu, Callana. Dan sekarang kau justru dikalahkan oleh gadis dari kota pinggiran?"
Callana menelan ludahnya dengan susah payah. "Maafkan aku, Alastair. Ini di luar kendaliku. Tolong berikan aku satu kesempatan lagi."
Alastair sedikit mengetatkan rahangnya. Dia masih tidak habis pikir dengan pengumuman yang baru saja mereka dapatkan. Ke mana seluruh sponsor yang dulu mendukung Callana? Apa mereka tidak berusaha mengamankan posisinya?
Alastair mengernyit, sembari memindahkan salah satu pemberat kertasnya dengan kasar. "Baik. Aku akan memberikanmu satu kesempatan lagi. Jadi, buat aku terhibur di Flair," jawab Alastair dengan menatap Callana lagi.
"Tapi, jika kau melakukan satu kesalahan lagi maka aku tidak akan melindungi bocah laki-laki yang sekarang tinggal di Chroma itu," imbuh Alastair dengan tersenyum miring.
Callana sedikit mengepalkan tangannya. Dia terpejam sebentar sebelum kembali menatap ke arah Alastair. "Aku pasti akan berusaha sebaik mungkin."
"Kau boleh pergi sekarang."
"Terima kasih, Alastair," ucap Callana dengan senyum manis yang terkesan kaku, sebelum pergi meninggalkan ruangan itu.
Alastair hanya membalasnya dengan mengangguk sembari memperhatikan kepergiannya. Laki-laki itu kemudian meraih earpiece yang terpasang di telinga kanannya. Tangan kirinya menopang tubuhnya yang tengah bersandar di depan meja.
"Bawakan aku daftar sponsor dan aset Callana Starr. Ada sesuatu yang harus aku rombak," perintah Alastair kepada asistennya melalui telekomunikasi itu.
"Baik. Akan segera saya siapkan, Tuan Sylvester."
Alastair kembali memainkan bandul bola besinya yang sudah berhenti bergerak. Kerutan dalam itu tampak begitu jelas melintas di dahinya. "Amaryllis Heath ... dari Wanner. Bagaimana Samuel bisa bertemu denganmu?" gumam Alastair dengan menatap bandul yang saling bertumbukkan.
✬✬✬
🎵 Hidden Citizens - My Turn Now (feat. VĒ)
Hai, setelah 2 minggu aku kembali lagi! Terima kasih buat yang udah mampir ke cerita ini 🙂 Kalian bisa tambahin ke perpustakaan dan pencet tanda bintang ⭐ kalau kalian suka, dan juga tulis komentar di bawah 👇. Sekian, terima kasih atas dukungannya dan sampai jumpa 💖
2021 © Anna Utara
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top